A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn M
Umur : 54 th
Jenis Kelamin : Laki laki
Pekerjaan : Petani
Tanggal/Jam MRS : 7-2-2024 jam 03:40 WIB
Alasan Masuk : Nyeri dada kiri, keringat dingin
Diagnosa Medis : UAP ( Unstable Angina Pectoris), OMI
2. Initial Assesment
a. Pengkajian primer
1) Airway : Pasien tidak terpasang alat bantu nafas, tidak ada
sumbatan jalan nafas, tidak ada ronchi maupun wheezing
2) Breathing : Rr 22 x/menit, suara paru vesikuler
3) Circulation : TD 135/88 mmhg, S: 36,5⁰C, N: 103 x/menit, SPO2
96 %, CRT<2 detik, ektremitas atas dan bawah dingin, tidak terdapat
sianosis
4) Disability : kesadaran composmentis, GCS: E4M6V5 total 15, pupil
isokor
5) Exposure : Tidak terdapat jejas maupun edema
b. Triage/Prioritas
Kategori Triase
ASESMEN TRIASE
c. Pengkajian Sekunder
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan nyeri dada kiri sejak tanggal 6-2-2024 pukul 23:00
WIB, tidak berkurang untuk istirahat/tidur kemudian keluarga
membawa pasien ke IGD RSUD dr Soediran Wonogiri pada tanggal
7-2-2024 tiba di IGD jam 03:40 WIB. Pemeriksaan yang dilakukan
didapatkan kesadaran composmentis, TD 135/88 mmhg, S: 36,5⁰C, N:
103 x/menit, SPO2 96%, pasien mengatakan nyeri pada dada kiri,
nyeri bertambah untuk bergerak, nyeri seperti dibebani benda berat,
skala nyeri 4, nyeri hilang timbul. Pasien tampak meringis kesakitan
menahan nyeri.
2) Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit hipertensi, DM dan
penyakit menular.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti DM, asma dan Hipertensi serta tidak ada
yang menderita penyakit TB paru dan Hepatitis.
4) Pengkajian Head To Toe
a) Kepala : bentuk mesocephal, tidak ada lesi, rambut hitam
b) Mata : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor diameter 2 cm, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
c) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada riwayat polip,
tidak ada cuping hidung
d) Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak memakai alat bantu dengar,
telinga bersih tidak ada serumen, tidak ada pembengkakan atau
nyeri tekan
e) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
f) Dada
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan sama
Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor
Palpasi : Vocal fremitus teraba sama
Jantung
Inspeksi : Simetris, ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : Suara jantung normal 1 lup, 2 dub
Perkusi : Pekak
Palpasi : lctus cordis teraba di ICS 5
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : bising usus 20x/ menit
Perkusi : kuadran I pekak, II, III, IV, suara tympani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
1) Genetalia : Tidak terpasang kateter
2) Kulit : Turgor kulit baik, kulit bersih, tidak ada lesi
3) Ekstremitas Atas dan bawah : kekuatan otot 5, tidak ada edema,
akral dingin
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laborat tanggal 7-2-2024
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Ket
Hemoglobin 14,2 gr/dl 14-18
Leukosit 7,1 10³/ul 4,1-10,9
Trombosit 282 10³/ul 140-440
Hematokrit 44,3 % 40.0-54.0
GDS 95 mg/dl 75-140
Ureum 28 mg/dl 10-50
Kreatinin 0,7 mg/dl 0,6-1,1
Hs Troponin I 4 ng/l <100
ECG : Sinus rhytm
D. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri ( I.08238)
berhubungan tindakan keperawatan Observasi:
dengan agen 1 x 2 jam diharapkan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
pencedera fisiologis dengan masalah nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(D.0077) akut menurun dan 2. Identifikasi skala nyeri menggunakan
teratasi dengan kriteria skala nyeri VAS
hasil (L.08066) : 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
- Keluhan nyeri Terapeutik
menurun menjadi 4. Berikan teknik relaksasi untuk
skala 2 mengurangi rasa nyeri
- Pasien tenang Edukasi
- Tekanan darah 5. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
normal (Sistole 90- nyeri
120 mmhg, Kolaborasi
- Diastolik 50-80 6. Kalaborasi pemberian analgetik (Injeksi
mmhg) ketorolac 30 mg)
E. IMPLEMENTASI
No Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf
1 7-2-2024 Melakukan pengkajian nyeri S : Pasien mengatakan nyeri Kinar
Jam 07:10 pada dada kiri, nyeri
bertambah untuk bergerak,
nyeri seperti dibebani
benda berat, skala nyeri 4, Kinar
nyeri hilang timbul
Jam 07:40 Melakukan kolaborasi dalam O : Pasien tampak meringis
pemberian analgetik S:-
O : Injeksi ketorolac 30 mg
Jam 08:00 Melakukan identifikasi respon masuk IV
nyeri non verbal S:-
Jam 08:10 Mengajarkan tehnik nafas O : Pasien meringis
dalam untuk mengurangi nyeri menahan sakit
S : Pasien mengatakan
mengerti
O : Pasien tampak mampu
berlatihtehnik nafas dalam
F. EVALUASI
No Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
1 7/2/2024 DS : Pasien mengatakan nyeri dada kiri berkurang, skala nyeri 3 Kinar
08:20 DO : Pasien tampak tenang, pasien tampak berlatih tarik nafas
dalam, pasien tampak melakukan teknik nafas dalam saat terasa
nyeri, terpasang infus asering 20 tpm di tangan kiri, TD : 125/76
mmhg, N : 82 x/menit, S :36, 4 C, Rr : 20 x/menit
A : masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Menganjurkan nafas dalam,relaksasi distraksi bila nyeri
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny S
Umur : 83 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal/Jam MRS : 7-2-2024 jam 08:21 WIB
Alasan Masuk : Demam 3 hari, badan sakit semua
Diagnosa Medis : Febris h-3
2. Initial Assesment
a. Pengkajian primer
1. Airway : Pasien tidak terpasang alat bantu nafas, tidak ada
sumbatan jalan nafas, tidak ada ronchi maupun wheezing
2. Breathing : Rr 20 x/menit, suara paru vesikuler
3. Circulation : TD 155/80 mmhg, S: 39,7⁰C, N: 109 x/menit, SPO2
97 %, CRT<2 detik, ektremitas atas dan bawah hangat, tidak terdapat
sianosis
4. Disability : kesadaran composmentis, GCS: E4M6V5 total 15, pupil
isokor
5. Exposure : Tidak terdapat jejas maupun edema
d. Triage/Prioritas
Kategori Triase
ASESMEN TRIASE
e. Pengkajian Sekunder
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan badannya panas sejak tanggal 4 Februari 2024,
panas mulai jam 22:00 WIB, panas turun setelah minum paracetamol
500 mg tetapi 3-4 jam kemudian panas lagi. Selain itu, pasien mual
tetapi tidak muntah, nafsu makan menurun. Keluarga membawa
pasien ke IGD RSUD dr Soediran Wonogiri pada tanggal 7-2-2024
tiba di IGD jam 08:21 WIB. Pemeriksaan yang dilakukan didapatkan
kesadaran composmentis, TD 155/80 mmhg, S: 39,7⁰C, N: 109
x/menit, SPO2 97 %. Pasien mengatakan nyeri di seluruh badan, terasa
linu, skala nyeri 3-4. Pasien tampak meringis kesakitan menahan
nyeri.
2) Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak rutin
berobat.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya ada yang menderita penyakit
hipertensi yaitu anak kedua dan ketiga.
4) Pengkajian Head To Toe
a. Kepala : bentuk mesocephal, tidak ada lesi, rambut putih
b. Mata : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor diameter 2 cm, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
c. Hidung : simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada riwayat polip,
tidak ada cuping hidung
d. Telinga : simetris kanan dan kiri, tidak ada pembengkakan atau
nyeri tekan, pendengaran agak berkurang
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
f. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan sama
Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor
Palpasi : Vocal fremitus teraba sama
Jantung
Inspeksi : Simetris, ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : Suara jantung normal 1 lup, 2 dub
Perkusi : Pekak
Palpasi : lctus cordis teraba di ICS 5
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : bising usus 20x/ menit
Perkusi : kuadran I pekak, II, III, IV, suara tympani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
4) Genetalia : Tidak terpasang kateter
5) Kulit : Turgor kulit baik, kulit bersih, tidak ada lesi
6) Ekstremitas
Atas dan bawah : kekuatan otot 5, tidak ada edema, akral hangat
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laborat tanggal 7-2-2024
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Ket
Hemoglobin 11,1 gr/dl 14-18 Rendah
Leukosit 5,7 10³/ul 4,1-10,9
Trombosit 108 10³/ul 140-440 Rendah
Hematokrit 48,3 % 40.0-54.0
GDS 120 mg/dl 75-140
Ureum 32 mg/dl 10-50
Kreatinin 0,9 mg/dl 0,6-1,1
SGOT 39 u/l <37 Tinggi
SGPT 46 u/l <42 Tinggi
Terapi : Infus Asering 20 tpm
Injeksi Paracetamol 1 gram/8 jam
Injeksi OMZ 40mg/24 jam
Injeksi ondancentron 4 mg bila mual/muntah
Curcuma 3X1
Amlodipin 1X10 mg
Diit Bubur Rendah Garam
B. ANALISA DATA
Data Fokus Analisis Masalah
DS: Hipertermia Proses
Pasien mengatakan badannya panas sejak tanggal 4 Februari penyakit
2024, panas mulai jam 22:00 WIB, panas turun setelah
minum paracetamol 500 mg tetapi 3-4 jam kemudian panas
lagi
DO:
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Suhu tubuh 39,7⁰C
- Kulit terasa hangat/ akral hangat
- HR 109 X/mnt
D. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
1 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia (I.15506)
berhubungan tindakan keperawatan Observasi:
dengan proses 1 x 2 jam diharapkan 1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis:
penyakit (D.0130) termoregulasi dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
(L.14134) membaik penggunaan inkubator)
dengan kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh 3. Monitor haluaran urin
membaik (36,5- Terapeutik
37,5°C) 1. Berikan cairan oral
- Tekanan darah Edukasi
normal (Sistole 7. Anjurkan tirah baring, kompres hangat
90-120 mmhg, Kolaborasi
Diastolik 50-80 8. Kolaborasi pemberian cairan dan
mmhg) elektrolit intravena
9. Kolaborasi pemberian antipiretik
E. IMPLEMENTASI
No Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf
1 7-2-2024 Memonitor suhu tubuh S : Pasien mengatakan badannya panas Kinar
Jam 08:25 O : suhu 39,7⁰C
Jam 08:30 Mengientifikasi penyebab S : Pasien mengeluh nyeri seluruh tubuh
hipertermia O : panas naik turun selama 3 hari, hasil
trombosit turun 108 Kinar
Jam 08:45 Menganjurkan tirah baring S : Pasien mengatakan mau istirahat di
tempat tidur
O : Pasien bedrest
Jam 09:00 Melakukan kolaborasi S : Pasien mengatakan mau diinfus
pemberian cairan intravena O : pasien kooperatif, infus asering 20
tpm terpasang di tangan kiri pasien
Jam 09:15 Melakukan kolaborasi S : Pasien mengatakan mau disuntik
dalam pemberian O : Injeksi paracetamol 1 gram masuk
antipiretik IV, tidak ada alergi
Jam 09:30 Memonitor haluaran urine S : Pasien mengatakan sudah BAK 1X
O : warna urin jernih,jumlah 150 cc
Jam 09:45 Menganjurkan pasien S : Pasien mengatakan mau mengikuti
untuk banyak minum anjuran perawat
O : Pasien minum air putih 200 cc
F. EVALUASI
No Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
1 7/2/2024 S : Pasien mengatakan badan terasa hangat, nyeri seluruh tubuh Kinar
10:00 O : Pasien tampak tenang, akral hangat, terpasang infus asering 20
tpm di tangan kiri, TD : 136/74 mmhg, N : 90 x/menit, S :38° C, Rr
: 20 x/menit
A : masalah keperawatan hipertermia teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Menganjurkan banyak minum
Menganjurkan memakai pakaian yang longgar
Menganjurkan kompres hangat bila badan panas
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn S
Umur : 53 th
Jenis Kelamin : Laki laki
Pekerjaan : Buruh
Tanggal/Jam MRS : 12-2-2024 jam 09:00 WIB
Alasan Masuk : Sesak nafas
Diagnosa Medis : Bronchopnemonia
2. Initial Assesment
a. Pengkajian primer
1) Airway : Pasien tidak terpasang alat bantu nafas, tidak ada
sumbatan jalan nafas, ada ronchi, tidak ada wheezing
2) Breathing : Rr 36 x/menit, suara paru vesikuler
3) Circulation : TD 101/64 mmhg, S: 36,6⁰C, N: 67 x/menit, SPO2
91 %, CRT<2 detik, ektremitas atas dan bawah hangat, tidak terdapat
sianosis
4) Disability : kesadaran composmentis, GCS: E4M6V5 total 15, pupil
isokor
5) Exposure : Tidak terdapat jejas maupun edema
b. Triage/Prioritas
Kategori Triase
ASESMEN TRIASE
c. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan sesak nafas, memberat untuk aktivitas, keringat
dingin, batuk lebih dari 2 minggu, lemas, mual, nafsu makan
berkurang, tak muntah. Keluarga membawa pasien ke IGD RSUD dr
Soediran Wonogiri pada tanggal 12-2-2024 tiba di IGD jam 09:00
WIB. Pemeriksaan yang dilakukan didapatkan kesadaran pasien
composmentis, tanda vital : TD 101/64 mmhg, S: 36,6⁰C, N: 67
x/menit, SPO2 91 %,Rr 36x/menit.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan mempunyai penyakit DM tetapi tidak rutin
berobat.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya ada yang menderita penyakit
DM yaitu anaknya.
d. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala : bentuk mesocephal, tidak ada lesi, rambut putih
2) Mata : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor diameter 2 cm, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
3) Hidung : simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada riwayat polip,
tidak ada cuping hidung
4) Telinga : simetris kanan dan kiri, tidak ada pembengkakan atau
nyeri tekan, pendengaran agak berkurang
5) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
6) Dada
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan sama
Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor
Palpasi : Vocal fremitus teraba sama
Jantung
Inspeksi : Simetris, ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : Suara jantung normal 1 lup, 2 dub
Perkusi : Pekak
Palpasi : lctus cordis teraba di ICS 5
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : bising usus 20x/ menit
Perkusi : kuadran I pekak, II, III, IV, suara tympani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
7) Genetalia : Tidak terpasang kateter
8) Kulit : Turgor kulit baik, kulit bersih, tidak ada lesi
9) Ekstremitas
Atas dan bawah : kekuatan otot 5, tidak ada edema, akral hangat
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laborat tanggal 12-2-2024
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Ket
Hemoglobin 12,1 gr/dl 14-18 Rendah
Leukosit 12,7 10³/ul 4,1-10,9 Tinggi
Trombosit 128 10³/ul 140-440 Rendah
Hematokrit 49,3 % 40.0-54.0
GDS 124 mg/dl 75-140
Ureum 30 mg/dl 10-50
Kreatinin 0,7 mg/dl 0,6-1,1
SGOT 32 u/l <37
SGPT 40 u/l <42
Terapi : Infus Asering 20 tpm
Injeksi Norages 1 gram/8 jam
Injeksi OMZ 40mg/24 jam
Injeksi ondancentron 4 mg bila mual/muntah
Nebu ventolin:Pulmicort = 1:1/8 jam
Diit Bubur
Oksigen 4 liter/menit
B. ANALISA DATA
Data Fokus Analisis Masalah
DS: Pola nafas Depresi pusat
Pasien mengatakan sesak nafas, memberat untuk aktivitas, tidak efektif pernafasan
keringat dingin, batuk lebih dari 2 minggu, lemas, mual, nafsu
makan berkurang, tak muntah
DO:
- Pasien tampak sesak
- Ada ronchi
- Rr 36x/mnt , SpO2 91%
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan (D.0005)
D. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
efektif tindakan keperawatan Observasi:
berhubungan 1 x 2 jam diharapkan 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
dengan depresi pola nafas (L.01004) usaha napas)
pusat pernafasan membaik dengan 2. Monitor bunyi napas tambahan (misalnya:
(D.0005) kriteria hasil : gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
- Dispnea menurun Terapeutik:
- Frekuensi napas 1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
membaik head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika curiga
- SpO2 97-100% trauma fraktur servikal)
2. Posisikan semi-fowler atau fowler
3. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
1. Ajarkan Teknik batuk efektif
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
E. IMPLEMENTASI
No Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf
1 12-2-2024 Mengukur vital sign S:- Kinar
Jam 09:05 O : TD 101/64 mmhg, S: 36,6⁰C, N: 67
x/menit, SPO2 91 %,Rr 36x/menit
Jam 09:15 Mengkaji pola nafas S : Pasien mengatakan sesak nafas
O : pasien tampak sesak,tak cyanosis.
Jam 09:20 Memberikan oksigen 4 S : Pasien mengatakan sesak nafas
lpm O : oksigen 4 lpm terpasang
Jam 09:30 Melakukan pemasangan S: pasien mengatakan bersedia di infus Kinar
infus O: Infus asering 20 tpm terpasang di
tangan kiri
Jam 10:00 Memberikan injeksi S:-
O: injeksi norages 1 gram,
ondancentron 4 mg, OMZ 40 mg
masuk IV, tidak ada alergi
Jam 10:15 Memonitor bunyi nafas S : -
tambahan O : ada ronchi, tidak ada wheezing
Jam 10:25 Memberikan posisi semi S : Pasien mengatakan sesak nafas
fowler sedikit berkurang
O : posisi pasien semi fowler
Jam 10:35 Mempertahankan S : Pasien mengatakan sesak nafas
kepatenan jalan nafas sedikit berkurang
O : jalan nafas pasien paten
Jam 10:45 Memberikan nebu S : Pasien mengatakan mau di uap
O : Nebu ventolin:pulmicort = 1:1
masuk
Jam 11:30 Mengajarkan batuk S:pasien mengatakan batuk tetapi dahak
efektif keluar hanya sedikit-sedikit
O:pasien mampu mempraktekkan
batuk efektif
F. EVALUASI
No Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
1 12/2/2024 S : Pasien mengatakan sesak nafas sedikit berkurang Kinar
12:00 O : Pasien tampak sesak, keringat dingin, terpasang infus asering 20
tpm di tangan kiri, oksigen 4 lpm, TD : 126/72 mmhg, N : 88
x/menit, S :36,2° C, Rr : 20 x/menit, SpO2 98%
A : masalah keperawatan pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Mempertahankan kepatenan jalan napas
Memonitor pola nafas, bunyi nafas tambahan
Melakukan kolaborasi dalam pemberian bronkodilator