M
DENGAN STEMI INFERIOR POST TROMBOLISIS & VES
DI RUANG ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA
DISUSUN OLEH:
1. Pengumpuan Data
a. Identitas
1) Identitas pasien
Nama : Tn. M
Umur : 63 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jatimalang, RT 02/013, Palur, Mojolaban,
Sukoharjo
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Golongan darah :-
No Rekam Medis : 360095
Tanggal masuk : 15 Agustus 2022
Tanggal pengkajian : 15 Agustus 2022
Diagnosa medis : STEMI Inferior post trombolisis, VES
2) Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. N
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : D-III
Pekerjaan : Perawat
Suku bangsa : Jawa
Hubungan dengan Klien: Anak
Alamat : Jatimalang RT 03/ 13, Palur, Mojolaban, Sukoharjo
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Nyeri dada kiri (ampeg) tembus ke punggung
2) Alasan masuk ICU,ICCU, HCU
Memerlukan observasi dan intervensi keperawatan secara intensif
3) Riwayat Kesehatan
a. Riawayat kesehatan sekarang
Kira-kira sejak pukul 06.00 WIB tanggal 15 Agustus 2022 pasien
mengeluh nyeri dada kiri (ampeg) tembus ke punggung, keringat dingin,
kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSUI Kustati Surakarta,
sampai IGD pada pukul 07.48 WIB.
P: nyeri saat beraktifitas dan tidak berkurang dengan istirahat
Q: nyeri seperti tertindih beban dan tertusuk benda tajam yang menjalar
sampai ke punggung
R: dada kiri menjalar ke punggung dan leher
S: Skala nyeri 6
T: nyeri secara terus menerus
4) Primary Survey
Airway : tidak ada sumbatan jalan napas (bebas)
Breathing : RR: 24 x/ menit, Pergerakan dada simetris, irama regular
Circulation : Akral teraba dingin, TD: 153/ 55 mmHg, N: 89 x/ menit,
teraba lemah, S: 36,5oC, SpO2: 99%, CRT> 3 detik, mukosa
bibir lembab, warna kulit pucat, sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis.
Disability : GCS: 15 E4M6V5, kesadaran compos mentis, pupil isokor,
kekuatan otot 5 disemua ekstremitas
Exposure : tidak ditemukan adanya trauma atau jejas
5) Secondary Survey
a. Kepala : mesocepal, kulit kepala tampak bersih tidak ada lesi, warna
rambut putih, distribusi tidak merata, tidak ada nyeri tekan
b. Mata :
Simetris, tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan
penglihatan, pupil isokor
c. Hidung :
Simetris, tidak ada secret, tidak ada gangguan penciuman, tak tampak
septum deviasi
d. Telinga simetris, tak tampak serumen, fungsi pendengaran baik
e. Leher :tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan tiroid, tidak
ada nyeri telan, tak tampak pembesaran vena jugolaris
f. Dada :
Paru :
Inspeksi: dinding dada tampak simetris, RR: 24 x/ menit, tidak ada
penggunaan otot bantu napas,
Palpasi: fremitus kiri dan kanan sama, tidak ada nyeri tekan,
Perkusi: sonor
Auskultasi: vesikuler, tidak ada suara tambahan paru
Jantung :
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: iktus tidak teraba
Perkusi: pekak
Auskultasi: irama jantung ireguler, terdengar buyi tambahan
setelah S2 dan nadanya lebih rendah dari pada S1 & S2
g. Abdomen :
Inspeksi: supel
Auskultasi: bising usus 20 x/ menit.
Perkusi: pekak
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
h. Genetalia : terpasang kateter urine
b. Kulit : sawo matang, tidak ada pitekie, suhu kulit dingin, lembab
c. Ekstremitas : kekuatan otot 5 di semua ekstremitas, tangan kiri terpasang
infus assering 15 tetes/ menit & Syring pump inviclot 700 iu/ jam, tangan
kanan terpasang infus assering 15 tetes/ menit.
6) Teritery Survey
a. Penunjang :
Hasil Laboratorium Tanggal 15 Agustus 2022
No Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
8 Limfosit 26 % 22-40
9 Monosit 7 % 4-8
Kimia klinik
Imunologi
Radiologi
Foto Thoraks AP
Hasil:
1. Cardiomegali
2. Pulmo tak tampak kelainan
EKG: Non Spesifik ST elevasi di lead II, III, AVF
Terapi di IGD
1 Parenteral
- Assering Loading 250 Cairan infus yang berisi larutan
ml dilanjut 20 dextrose dan elektrolit yang dapat
tetes/ menit digunakan untuk memenuhi
kebutuhan glukosa dalam tubuh
ketika pasien tidak dapat meminum
cairan yang cukup atau dibutuhkan
tambahan dari luar demi menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit.
Terapi di ICU
1 Parenteral
- Invicloth 3500 iu Golongan obat antikoagulan yang IV
bolus berfungsi untuk mencegah sekaligus
- Invicloth 700 iu/ jam mengobati pembekuan darah yang
terjadi di paru-paru, kaki, dan
fibrilasi atrium (denyut jantung tidak
teratur, dan seringkali cepat). Selain
itu, obat tersebut juga dapat
mencegah pembekuan darah yang
terjadi setelah operasi, selama
dialisis atau cuci darah, transfusi
darah, dan saat mengumpulkan
sampel darah. Obat ini merupakan
obat keras yang memerlukan resep
dokter.
No. Tanggal/ jam Data Fokus (Subyektif dan Obyektif) Penyebab Masalah
1 15 Agustus 2022 DS: Pasien mengeluh Nyeri dada kiri (ampeg) tembus ke Perubahan Afterload Penurunan Curah Jantung (D. 0008)
09.37 WIB punggung, napas terasa berat
2 15 Agustus 2022 DS: pesien mengeluh nyeri dada kiri Agen Pencederaan Fisologis (Iskemia) Nyeri Akut (D.0077)
09.37 WIB DO: - tampak gelisah, bersikap protektif, pasien tampak
meringis, N: 89 x/ menit, TD: 153/ 55 mmHg, RR:
24x/ menit
P: nyeri saat beraktifitas dan tidak berkurang dengan
istirahat
Q: nyeri seperti tertindih beban dan tertusuk benda
tajam yang menjalar sampai ke punggung
R: dada kiri menjalar ke punggung dan leher
S: Skala nyeri 6
T: nyeri secara terus menerus
No. Tanggal dan Jam Jenis Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan Kode Dx
1 15 Agustus 2022 Aktual Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan afterload dibuktikan dengan dispneu, D.0008
09.37 WIB tekanan darah meningkat, nadi teraba lemah, CRT > 3 detik, warna kulit pucat
2 15 Agustus 2022 Aktual Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencederaan Fisologis (Iskemia) dibuktikan dengan D.0077
09.37 WIB mengeluh nyeri, meringis, gelisah, tekanan darah meningkat, pola nafas berubah
No. Tanggal dan Jam Jenis Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan Kode Dx
1 16 Agustus 2022 Aktual Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan afterload dibuktikan dengan dispneu, D.0008
08.00 WIB tekanan darah meningkat, nadi teraba lemah, CRT > 3 detik, warna kulit pucat
2 16 Agustus 2022 Actual Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencederaan Fisologis (Iskemia) dibuktikan dengan D.0077
08.00 WIB mengeluh nyeri, meringis, tekanan darah meningkat, pola nafas berubah
3 16 Agustus 2022 Risiko Risiko perdarahan dibuktikan dengan efek agen farmakologis D.0012
08.00 WIB
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Kode Dx Tanggal dan jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
D.0008 15 Agustus 2022 Penurunan Curah Jantung Curah Jantung (L.02008) Perawatan Jantung Akut (I.02076)
09.37 WIB berhubungan dengan perubahan Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Observasi
afterload dibuktikan dengan: selama 3x 24 jam maka curah jantung - Identifikasi karakteristik nyeri dada (meliputi
DS: Pasien mengeluh Nyeri meningkat dengan kriteria hasil; factor pemicu dan pereda, kualitas, lokasi,
dada kiri (ampeg) tembus - Kekuatan nadi perifer meningkat (5) radiasi, skala, durasi dan frekuensi)
ke punggung, napas terasa - Dispneu menurun (5) - Monitor EKG 12 sandapan untuk perubahan
berat - Pucat/ sianosis menurun (5) ST dan T
- Suara jantung S3 menurun (5) - Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
DO: Akral teraba dingin, TD: - Tekanan darah membaik (5) - Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan
153/ 55 mmHg, N: 89 x/ - CRT membaik (5) resiko aritmia (mis. Kalium, magnesium dan
menit, teraba lemah, S: serum)
36,5oC, SpO2: 99%, - Monitor saturasi oksigen
CRT> 3 detik, warna kulit
pucat 2. Terapeutik
- Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
Definisi: ketidak adekuatan - Pasang akses intravena
jantung memompa darah - Puasakan hingga bebas nyeri
untuk memenuhi - Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
kebutuhan metabolisme ansietas dan stres
tubuh - Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
beristirahat dan pemulihan
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
3. Edukasi
- Anjurkan segera melapor jika nyeri dada
- Anjurkan menghindari manuver Valsava (mis.
Mengedan saat BAB atau batuk)
- Jelaskan tindakan yang akan dijalani pasien
- Ajarkan Teknik menurunkan kecemasan dan
ketakutan
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian platelet, jika perlu
- Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah
manuver Valsava (mis. Pelunak tinja,
antiemetic)
- Kolaborasi pencegahan thrombus dengan
antikoagulan, jika perlu
- Kolaborasi pemeriksaan X-ray dada, jika perlu
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Kode Dx Tanggal dan jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
D.0077 15 Agustus 2022 Nyeri Akut berhubungan Tingkat Nyeri (L. 08066) MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
dengan Agen Pencederaan Setelah dilakukan Intervensi keperawatan 1. Observasi
Fisologis (Iskemia) dibuktikan selama 3x24 jam, maka tingkat nyeri menurun Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan: dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
DS: pesien mengeluh nyeri - Keluhan nyeri menurun (5) Identifikasi skala nyeri
dada kiri - Meringis menurun (5) Identifikasi respon nyeri non verbal
DO: - tampak gelisah, - Sikap protektif menurun (5) Identifikasi faktor yang memperberat
bersikap protektif, - Gelisah menurun (5) dan memperingan nyeri
pasien tampak Monitor keberhasilan terapi
meringis, N: 89 x/ komplementer yang sudah diberikan
menit, TD: 153/ 55 2. Terapeutik
mmHg, RR: 24x/ menit Berikan teknik nonfarmakologis untuk
P: nyeri saat beraktifitas mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
dan tidak berkurang akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
dengan istirahat pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
Q: nyeri seperti tertindih kompres hangat/dingin, terapi bermain)
beban dan tertusuk Control lingkungan yang memperberat
benda tajam yang rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
menjalar sampai ke kebisingan)
punggung Fasilitasi istirahat dan tidur
R: dada kiri menjalar ke Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
punggung dan leher dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
S: Skala nyeri 6
T: nyeri secara terus 3. Edukasi
menerus Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Definisi: Pengalaman sensorik Jelaskan strategi meredakan nyeri
atau emosional yang Anjurkan memonitor nyeri secara
berkaitan dengan mandiri
kerusakan jaringan aktual Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
atau fungsional, dengan mengurangi rasa nyeri
onset mendadak atau lamat 4. Kolaborasi
dan berintensitas ringan Kolaborasi pemberian analgetik, jika
hingga berat yang perlu
berlangsung kurang 3
bulan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Kode Dx Tanggal dan jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Tingkat Perdarahan (L.02017) Pencegahan Perdarahan (I.02067)
D.0012 16 Agustus 2022 Risiko perdarahan dibuktikan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Observasi
dengan efek agen farmakologis
08.00 WIB selama 3x 24 jam maka tingkat perdarahan - Monitor tanda dan gejala perdarahan
DS: -
menurun dengan kriteria hasil: - Monitor nilai hematokrit/ haemoglobin
DO: hematuria - Hematuria menurun (5) sebelum dan setelah kehilangan darah
- Haemoglobin membaik (5) - Monitor koagulasi (mis. PT, PTT, fibrinogen)
Definisi: Berisiko mengalami - Hematokrit membaik (5)
kehilangan darah baik 2. Terapeutik
internal (terjadi di dalam - Pertahankan bedrest selama perdarahan
tubuh) maupun eksternal - Batasi tindakan invasive, jika perlu
(terjadi hingga keluar tubuh) - Hindari pengukuran suhu rectal
3. Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
D.0008 10.15 WIB - Menjelaskan tindakan yang akan dijalani pasien S: keluarga dan pasien mengatakan mengerti
O: keluarga tampak memberi dukungan terhadap
program terapi, pasien kooperatif Ika
D.0008 10.20 WIB - Melakukan pasang akses intravena S: pasien bersedia
O: terpasang infus 2 jalur (tangan kanan Assering 15
tetes/ menit, tangan kanan terpasang assering 15 Ika
tetes/ menit)
D.0008 11.00 WIB - Mempertahankan tirah baring minimal 12 jam, dan S: pasien bersedia tirah baring
D.0077 memfasilitasi istirahat tidur O: tmpak posisi semi fowler Ika
S: pasien bersedia
D.0008 11.30 WIB - Memuasakan hingga bebas nyeri O: pasien tidak makan, menu dari RS utuh Ika
D.0077
S: pasien bersedia
D.0008 11.35 WIB - Mengajarkan Teknik menurunkan kecemasan dan O: pasien melakukan Teknik relaksasi napas dalam
D.0077 ketakutan, mengajarkan Teknik relaksasi seperti yang diajarkan perawat untuk mengurangi
kecemasan, pasien tampak lebih rileks Ika
D.0008 12.00 WIB S: pasien mengatakan dada terasa nyeri berkurang,
D.0077 - Memonitor tanda-tanda vital dan keadaan pasien dan lebih nyaman
saturasi oksigen dan skala nyeri O: TD: 145/ 76 mmHg, N: 91 x/menit, S: 36,7 oC, Ika
RR:20 x/menit, SPO2: 99%, skala nyeri 4
EVALUASI
Kode Dx Tanggal dan Jam Tindakan Keperawatan Respon Nama dan Paraf
D.0008 16/08/2022 - Memonitor EKG 12 sandapan untuk perubahan ST S: -
07.30 WIB dan T O: gambaran EKG membaik, gambaran VES
membaik ika
D.0008 07.45 WIB - Memonitor keadaan, TTV dan saturasi oksigen, skala S: pasien mengatakan ampeg berkurang
D.0077 nyeri O: - kesadaran CM, GCS: 15, E4M6V5 ika
- TD: 101/ 59 mmHg, N: 59 x/ menit, S: 36,5oC,
RR: 19 x/ menit, SpO2: 100%, skala nyeri 3
D.0012 10.30 WIB - Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan S: pasien dan keluarga mengerti
O keluarga mampu menyebutkan tanda perdarahan Ika
D.0008 12.10 WIB - Memonitor keadaan dan TTV pasien dan skala nyeri S: pasien mengatakan sudah tidak ampeg
D.0012 O: pasien tampak rileks
D.0077 - Akral hangat, tidak sianosis, nadi teraba kuat Ika
- TD: 110/ 56 mmHg, N: 62 x/ menit, S: 36,7oC,
SpO2: 100% terpasang oksigen 3 liter/ menit,
skala nyeri 3