Hipertermi berhubungan dengan Panas klien dapat teratasi 1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam
infeksi sekunder dari diare dengan kriteria : 2. Berikan kompres air hangat
DS : Suhu tubuh normal (36-37C) 3. Kolaborasi dalam pemberian obat anti
Klien mengatakan badannya Badan tidak teraba hangat piretik
terasa panas
Klien mengatakan sering
BAB dan Muntah
DO :
Klien Nampak lemah
Frekuensi BAB >3x/hari
Frekuensi muntah >3x/hari
Suhu badan = 37,5C
Badan pasien teraba hangat
Tgl / Diangnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi TTD
No Perawat
Resiko kekurangan volume 1. Mengkaji tanda dehidrasi S :
cairan berhubungan 2. Merencanakan tujuan masukan Klien mengatakan frekuensi
dengan kehilangan cairan cairan untuk setiap pergantian BAB berkurang
terhadap muntah dan diare 3. Mengobservasi tanda-tanda vital Klien mengatakan frekuensi
DS : 4. Menjelaskan tentang alas an-alasan muntah berkurang
Klien mengatakan sering untuk mempertahankan hidrasi yang O :
BAB adekuat dan metoda-metoda untuk Turgor kulit mulai membaik
Klien mengatakan sering mencapai tujuan masukan cairan Frekuensi BAB 2x,muntah
muntah 5. Memberikan cairan secara 1x
DO : intravena TTV :
Turgor kulit jelek TD = 100/70 mmHg
Frekuensi BAB >3x/hari N = 88x/mnt
Frekuensi muntah S = 37C
>3x/hari P = 24x/mnt
TTV : A :
TD = 90/60 mmHg Masalah Teratasi
N = 92x/mnt P :
S = 37,5C Pertahankan Intervensi
P = 20x/mnt
Gangguan nutrisi kurang dari Nutrisi kurang dari kebu- 1. Kaji pola makan.
kebutuhan berhubungan dengan tuhan teratasi dengan kriteria 2. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering.
intake yang kurang ditandai : 3. Anjurkan klien makan makanan lunak.
dengan : - Porsi makan dihabis-kan. 4. Anjurkan klien meng-hindari makanan
DS : yang dapat merangsang peningkatan
- Klien mengeluh nafsu makan asam lambung seperti sayu-ran (kol,
menu-run. nangka), bu-ah (durian) dan lain-lain yang
DO : mengan-dung gas.
- Porsi makan tidak dihabiskan. 5. Penatalaksanaan obat roborantia.
- Fitalitas kurang berenergi.
Tgl / Diangnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi TTD
No Perawat
Nyeri berhubungan dengan 1. Memonitor vital sign. S :
iritasi lam-bung ditandai Hasil : - Klien mengatakan nyeri
dengan : TTV : ulu hati berkurang
DS : TD = 110/80 mmHg O :
- Klien mengeluh nyeri uluh N = 80x/mnt - Ekspersi wajah mulai
hati. S = 36,5C membaik
DO : P = 24x/mnt - TTV :
- Klien nampak meringis. TD = 110/80 mmHg
- TTV : 2. Mengkaji tingkat nyeri. N = 80x/mnt
TD = 110/80 mmHg Hasil : S = 36,5C
N = 80x/mnt Klien masih mengeluh nyeri pada P = 24x/mnt
S = 36,5C ulu hati A :
P = 24x/mnt 3. Mengajarkan tehnik relak-sasi. - Masalah teratasi
Hasil : sebagian
Bila nyeri timbul klien melakukan P :
teknik relaksasi - Lanjutkan intervensi 1-4
4. Memberikan obat iritasi.
Hasil :
Antasida syp 3x1 sebelum makan
Gangguan integritas kulit Gangguan integritas kulit 1. Observasi tanda-tanda kelainan pada
berhu-bungan dengan tidak terjadi dengan kriteria : kulit di sekitar anus.
peningkatan asam pada tinja, - Tidak ada kemerahan 2. Anjurkan pada orang tua klien untuk
ditandai dengan : pada anus menja-ga kelembaban kulit se-kitar
DS : anus, tetap kering.
- Ibu klien mengatakan 3. Bantu klien dalam pe-menuhan
beberapa hari yang lalu kebutuhan diri terutama di daerah
anaknya BAB 10 x dalam anus.
satu hari dengan konsistensi 4. Penatalaksanaan pem-berian obat
encer. antibiotik 3 x sdt.
DO : 5. Observasi tanda-tanda kelainan pada
- Tampak kemerah-merahan kulit di sekitar anus.
pada anus 6. Anjurkan pada orang tua klien untuk
menja-ga kelembaban kulit se-kitar
anus, tetap kering.
7. Bantu klien dalam pe-menuhan
kebutuhan diri terutama di daerah
anus.
8. Penatalaksanaan pem-berian obat
antibiotik 3 x sdt.
-
Tgl / Diangnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi TTD
No Perawat
Resiko kekurangan volume 1. Mengkaji faktor penyebab S :
cairan berhubungan kurangnya asupan ASI + Susu - Ibu klien mengatakan
dengan intake yang tidak Hasil : anaknya mulai minum
adekuat, ditandai dengan : Klien tidak mau minum ASI dan Susu sedikit-sedikit asi dan
DS : Formula susu formula
- Ibu klien mengatakan 2. Menimbang berat badan klien setiap O :
selama sakit anaknya hari. - Peristaltik usus mulai
malas minum hanya 2 x Hasil : menurun (18x/mnt)
120 ml/hari. BB = 5,9 kg - BB = 5,9 kg
DO : 3. Menganjurkan keluarga klien untuk - TTV
- Peristaltik usus memberi ASI sesering mungkin atau N : 120 x/menit
meningkat (20 x/menit). minuman dalam porsi kecil tapi P : 44 x/menit
- BB setelah sakit 5,9 kg. sering. S : 36,5 0C
- Tanda-tanda vital : Hasil : A :
N : 120 x/menit Ibu klien melakukan apa yang - Masalah Teratasi
P : 48 x/menit dianjurkan P :
S : 36,7 0C 4. Menberikan HE tentang pertolo- - Pertahankan Intervensi
ngan pertama pada diare.
Hasil :
Keluarga klien mengerti dan mau
melakukan
5. Mencatat input dan output klien.