B…
Abstrak
Hipertensi merupakan peningkatakan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik di atas 90 mmHg pada dua atau lebih pengukuran. Terdapat terapi farmakalogis
dengan pemberian obat anti-hipertensi dan terapi non-farmakologis dengan terapi relaksasi
benson. Tujuan studi kasus ini yaitu memaparkan hasil aplikasi terapi relaksasi benson pada
klien hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut. Metode penelitian menggunakan studi
kasus dengan pemaparan kasus dan menggunakan proses keperawatan yang berfokus pada
masalah keperawatan yaitu asuhan keperawatan pada Ny. B yang mengalami hipertensi
dengan masalah keperawatan nyeri akut. Subjek yang digunakan terdiri dari 1 lansia di Wisma
Sakura UPT PSTW Jember. Pengumpulan data dengan wawancara, kuisioner, pengukuran fisik
dan dokumentasi keperawatan. Intervensi yang diberikan adalah manajemen nyeri dengan
terapi non-farmakologis terapi relaksasi benson. Hasil dari tindakan yang diberikan selama 3
hari selama 2 kali sehari dengan waktu 15 menit didapatkan hasil akhir rata-rata tekanan darah
164,44/100 mmHg sebelum dilakukan intervensi dan 162,50/96,67 mmHg setelah dilakukan
intervensi dan terdapat penurunan skala nyeri NRS 4 menjadi NRS 2. Terapi relaksasi benson
dapat diberikan pada klien untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan skala nyeri pada
klien hipertensi.
Abstract
Hypertension is an increase in systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic blood
pressure above 90 mmHg on two or more measurements.There is pharmacological therapy by
administering anti-hypertensive drugs and non-pharmacological therapy with Benson's
relaxation therapy.The purpose of this case study is to describe the results of the application of
Benson relaxation therapy to hypertensive clients with acute pain nursing problems.The
research method uses case studies with case exposure and uses a nursing process that
focuses on nursing problems, namely nursing care for Mrs. B who has hypertension with acute
pain nursing problems. The subjects used consisted of 1 elderly at Wisma Sakura UPT PSTW
Jember. Data collection by interviews, questionnaires, physical measurements and nursing
documentation. The intervention given is pain management with non-pharmacological therapy
Benson relaxation therapy. The results of the action given for 3 days for 2 times a day with a
time of 15 minutes obtained results final mean blood pressure was 164.44/100 mmHg before
the intervention and 162.50/96.67 mmHg after the intervention and there was a decrease in the
pain scale NRS 4 to NRS 2. Benson relaxation therapy can be given to clients to lower blood
pressure and reduce pain scale in hypertensive clients.
yaitu pra lanjut usia (45-59 tahun), lanjut menyebabkan peningkatan kadar plasma
usia (60-69 tahun) dan lanjut usia risiko perifer dan adanya klerosis glomerolus
tinggi (lanjut usia > 70 tahun atau usia ≥ 60 akibat penuaan dan fibrosis intestinal
tahun dengan masalah kesehatan) [9]. sehinga terjadi vasokontriksi dan
Menua bukanlah sebuah penyakit, namun menyebabkan peningkatan tekanan darah
menua merupakan proses yang berangsur- dan peningkatan resistensi pembuluh darah
angsur yang dapat menyebabkan [15].
perubahan kumulatif, dan proses
menurunnya daya tahan tubuh dalam Analisis Diagnosa Keperawatan
menghadapi rangsangan dari dalam dan Diagnosa keperawatan dari Ny. B yaitu
luar tubuh [10]. (D.0077) nyeri akut yang berhubungan
Faktor penyebab hipertensi yang dengan peningkatakan vaskular serebral.
memungkinkan pada klien yaitu genetik, Semakin bertambahnya usia, lansia akan
merokok, obesitas. Klien memiliki riwayat mengalami hipertensi yang disebabkan oleh
hipertensi dari ibu klien, IMT klien yaitu 26,6 penurunan kemampuan organ tubuh salah
kg/m2 dan klien termasuk perokok aktif satunya kardiovaskular, yaitu pembuluh
meskipun tidak setiap hari. Terdapat darah serta jantung. Semakin sempitnya
hubungan obesitas dengan kejadian pembuluh darah dan akan terjadi dinding
hipertensi yang disebabkan oleh resisteni pembuluh darah menjadi kaku yang akan
insulin dan hiperinsulin, sehingga terjadi terjadi selanjutnya adalah tekanan darah
aktivasi saraf simpatis dan sistem meningkat [3]. Peningkatan tekanan darah
reninangiotensin serta terjadi perubahan pada pembuluh darah akan membuat aliran
fisik pada ginjal [11]. Peningkatakan berat darah mengalami tekanan yang tinggi untuk
badan akan menyebabkan penumpukan mengalirkan darah ke seluruh tubuh,
jaringan lemak, jaringan tersebut sehingga dapat terjadi nyeri pada tengkuk
bergantungkan pada oksigen dan nutrisi [4].
dalam darah untuk bertahan hidup.
Analisis Intervensi Keperawatan
Semakin banyak darah yang mengalir
Pemilihan tindakan intervensi pada Ny. B
melalui arteri, semakin tinggi tekanan pada
telah disesuaikan dengan SIKI PPNI yaitu
dinding arteri. Sehingga orang yang
(I.08238) manajemen nyeri [8]. Manajemen
memiliki berat badan pada akhirnya akan
nyeri pada klien hipertensi memiliki tujuan
mengalami tekanan darah tinggi [12].
untuk mengurangi atau menghilangkan rasa
Merokok dapat berpengaruh pada kejadian
sakit dan tidak nyaman yang dialami oleh
hipertensi, sehingga penderita hipertensi
klien. Manajemen nyeri hipertensi ada dua
harus menghindari merokok agar tekanan
yaitu farmakalogis dengan menggunakan
darahnya tetap stabil dan gaya hidup sehat
obat-obatan dan non-farmakologis [16].
untuk menghindari kemungkinan komplikasi
Manajemen nyeri non farmakologis salah
(13]. Bahan kimia beracun seperti nikotin
satunya dapat diberikan terapi relaksasi
dan karbon moniksida yang dihirup dari
benson. Terapi relaksasi benson memiliki
rokok akan memasuki aliran darah dan
merusak lapisan endotel arteri, sehingga manfaat salah satunya yaitu menurunkan
menyebabkan aterosklerosis dan tekanan detak jantung dan tekanan darah serta
darah tinggi [14]. meningkatkan rasa nyaman untuk
Seiring bertambahnya usia, arteri dalam menurunkan nyeri [17]. Empat elemen
tubuh berubah menjadi lebih lebar dan dasar untuk berhasil menerapkan teknik
kaku, serta menyebabkan berkurangnya relaksasi benson adalah dilakukan dua kali
volume dan rekoil darah yang berasal dari sehari selama 15 menit, dalam lingkungan
pembuluh darah. Penuaan dapat yang tenang, klien dalam keadaan sadar
menyebabkan terganggunya mekanisme dan dapat mengendorkan otot dan
neurohormonal seperti sistem renin- pemilihan yang akan diungkapkan serta
angiotensin-aldosteron dan juga klien bersikap rileks [18].
intervensi menjadi 2 dan Ny. B sudah tidak diagnosa (D.0077) nyeri akut dengan
pusing (Tabel 2). Hasil akhir rata-rata intervensi (I.08238) manajemen nyeri
tekanan darah 164,44/100 mmHg sebelum dengan salah satunya terapi non
dilakukan intervensi dan 162,50/96,67 farmakologis terapi relaksasi benson yang
mmHg setelah dilakukan intervensi, diberikan selama 3 hari dengan waktu 2 kali
sehingga terdapat penurunan tekanan sehari selama 15 menit terdapat penurunan
darah sebelum dan sesudah intervensi rata-rata tekanan darah sebelum intervensi
terapi relaksasi benson. Hasil evaluasi pada 164,33/100,00 mmHg dan sesudah
studi kasus ini sejalan dengan penelitian intervensi 162,50/96,67 mmHg, terdapat
sebelumnya menunjukkan bahwa tekanan penurunan skala nyeri dari hari pertama
darah sistol setelah diberikan terapi skala nyeri NRS 4 dan pada hari ketiga
relaksasi benson didapatkan rentang dengan skala nyeri NRS 2. Sehingga
tekanan darah sistol 120-139 dengan rata- manajemen nyeri dengan terapi non-
rata mean tekanan darahnya 138,97 mmHg farmakologis terapi relaksasi benson dapat
dengan standar deviation 10,516 dan diberikan pada klien dengan hipertensi
standar error mean 1.920. dan hasil karena terdapat penurunan tekanan darah
tekanan darah diastol setelah diberikan dan skala nyeri sebelum dan sesudah
terapi relaksasi benson rentang tekanan diberikan intervensi terapi relaksasi benson.
diastol < 80 dengan rata-rata mean tekanan Hasil studi kasus ini dapat dijadikan
darahnya 84,07 dengan standar deviation masukan bagi mahasiswa dan petugas
3,903 dan standar error mean 0,713. kesehatan mengenai terapi non-
Sehingga terdapat penurunan tekanan farmakologis yaitu terapi relaksasi benson
darah setelah diberikan terapi relaksasi yang digunakan untuk manajemen nyeri
benson [18]. dan menurunkan tekanan darah pada lansia
Hasil evaluasi pada studi kasus ini hipertensi
sejalan dengan penelitian lain bahwa
menunjukkan perbedaan bermakna dengan Ucapan Terima Kasih
selisih rata-rata tekanan darah sistolik Terimakasih kepada UPT PSTW Jember
sebesar -8,188 (p-value 0,000) dan diastolik yang telah mengizinkan untuk melakukan
sebesar -4,18 (p-value 0,003) sehingga studi kasus.
terdapat pengaruh terapi relaksasi benson
terhadap penurunan tekanan darah
penderita hipertensi [20]. Menurut penelitian Daftar Pustaka
lain menyatakan bahwa terdapat pengaruh [1] Smeltzer SC, Bare BG, Hinkle JL,
teknik relaksasi benson untuk mengurangi Kerry H. Cheever. Textbook of
nyeri dengan penurunan intensitas skala Medical and Surgical Nursing. 12th
nyeri dari skala nyeri sedang (NRS 5) ke editi. Textbook of Medical and Surgical
skala nyeri ringan (NRS 2) dengan tanda Nursing. The United States of
vital normal dan ekspresi klien tenang dan America: Wolters Kluwer Health /
rileks [22]. teknik relaksasi benson dapat Lippincott Williams & Wilkins; 2009.
menghambat aktifitas dari saraf simpatis [2] Yunanto RA, Susanto T, Rasni H,
dan konsumsi oksigen didalam tubuh akan Susumaningrum LA, Muhammad Nur
menurun yang akan menyebabkan kondisi KR. Prevalence of Hypertension and
rileks pada otot dan membuat rasa aman Related Factors Among Older People
dan nyaman sehingga nyeri yang dirasakan In Nursing Home of Jember, East
akan menurun [23]. Java, Indonesia. NurseLine J.
2020;4(2):146.
[3] Adam L. Determinan Hipertensi Pada
Kesimpulan dan Saran Lanjut Usia. Jambura Heal Sport J.
Berdasarkan hasil studi kasus ini dapat 2019;1(2):82–9.
disimpulkan bahwa klien hipertensi