Anda di halaman 1dari 23

Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas

Jember 2020

PREPLANNING GERAK DAN LATIHAN OTAK PADA KLIEN NY. B


DENGAN RISIKO DEMENSIA DI DESA GARAHAN
KABUPATEN JEMBER TAHUN 2020

Oleh:
Arifan Nugroho, S.Kep
NIM 192311101220

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

PREPLANNING GERAK LATIHAN OTAK PADA KLIEN NY. B


DENGAN RISIKO DEMENSIA DI DESA GARAHAN
KABUPATEN JEMBER TAHUN 2019

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh
Arifan Nugroho, S.Kep
NIM 192311101220

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
BAB 1. LATAR BELAKANG
1.1 Analisa Situasi
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Penuaan atau menjadi tua adalah suatu proses yang natural dan terkadang
tidak tampak mencolok. Masalah kesehatan pada lansia yang sering ditemui salah
satunya adalah gangguan pada kognitif atau kemampuan otak. Saat ini, lebih dari
35 juta orang di seluruh dunia hidup dengan kondisi tersebut. Jumlah ini
diperkirakan dua kali lipat pada tahun 2030 dan lebih dari tiga kali lipat oleh
2050-115.000.000 (Kawashima, 2016). Lansia dengan gangguan kognitif
merupakan masalah yang sangat sering ditemui terutama pada mereka dengan
riwayat masa lalu yang menyenangkan. Pada umumnya setelah orang memasuki
lansia, maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.
Di Indonesia, pada tahun 2005 terdapat 606.100 orang mengalami gangguan
kognitif dengan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah tersebut meningkat menjadi
1.016.800 orang (Rita, 2014). Gangguan kognitif yang tidak diberikan
penanganan akan menyebabkan gangguan pada aktifitas harian manusia. Semakin
lama gangguan kognitif yang tidak ditangani akan mengakibatkan semakin parah
atau kronik.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa Stase Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 4 Mei 2020 PADA Ny.B
di desa Garahan, Kabupaten Jember ditemukan data sebagai berikut. Berdasarkan
pengkajian didapatkan Skala SPMSQ pasien dengan jumlah kesalahan adalah 3,
klien menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan dan beberapa kali menjawab
pertenyaan yang sudah dijawab dengan jawaban berbeda. Klien juga sering
mengulang kalimatnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi diatas, maka didapatkan rumusan masalah dalam


kegiatan yang akan dilakukan ini yaitu: mendiskusikan senam GLO atau gerak
dan latih otak untuk meningkatkan kognitif klien Ny.B didesa Garahan,
KabupatenJember Provinsi Jawa Timur
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan latihan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan status kesehatan
klien Ny.B dengan cara mengajak latihan dan diskusi terkait GLO atau gerak dan
latih otak di kediaman rumah Ny. B, Desa Garahan, Kabupaten Jember Provinsi
Jawa Timur.
2.1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan dibuatnya preplaning ini adalah
sebagai berikut:
1. Ny. B di kediamannya mampu meningkatkan status kesehatan ya
terutama pada kemampuan kognitif.
2. Ny. B di kediamannya mampu berfikir dan mengingat hal-hal kecil
yang seharusnya mudah untuk diingat.
3. Ny. B di kediamannya mampu menerapkan GLO dan mencegah risiko
untuk demensia.

2.2 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dalam penulisan preplaning ini adalah


sebagai berikut:
2.2.1 Bagi klien
Diharapkan dapat memberi latihan tambahan pada klien Ny.B di
kediamannya untuk meningkatkan kognitifnya.
2.2.2 Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan dapat meningkatkan informasi tentang pelatihan untuk
meningkatkan kognitif Ny.B.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Kemampuan kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk
dalam kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis,
kemampuan mengevaluasi (Rivai, 2014). Pada lansia sering ditemukan
kemunduran atau kerusakan kognitif yang biasanya akan semakin memburuk jika
tidak di tangani. Salah satu intervensi untuk lansia dengan gangguan kognitif
adalah latihan Gerak dan Latih Otak. Penurunan kognitif bisa diperbaiki dengan
melakukan senam otak/ GLO. Senam otak/ GLO berfungsi sebagai semacam alat
bantu mandiri yang mudah dan efektif. Senam otak merupakan serangkaian
aktivitas sederhana yang di desain untuk mengkoordinasikan fungsi otak melalui
keterampilan gerak.
Gerak dan latih otak (GLO) adalah kegiatan senam yang meliputi stimulasi
fisik simultan dan pelatihan stimulasi kognitif. Program GLO cukup mudah
dilakukan dengan mengikuti gerakan dicontohkan oleh instruktur serta bermain 30
menit dari senam video, yang praktis bisa dilakukan di mana saja. Penggunaan
fasilitas umum dan stimulasi kelompok adalah salah satu pilihan dalam
melaksanakan GLO (Kemala et al, 2018).
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Ny. B memiliki kebiasaan mengulang-


ulang pembicaraan, memiliki kemampuan
mengingat yang kurang

Mahasiswa melakukan pengkajian

Mahasiswa melakukan intervensi senam


otak

Implementasi senam otak kepada


Ny. B
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Latihan GLO pada klien Ny.B di kediamannya akan dilaksanakan pada hari
Sabtu, 9 Mei 2020 jam 13.00 WIB di kediaman Ny.B Kabupaten Jember.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan senam GLO adalah lansia Ny.B di
kediamannya. Kegiatan ini dilakukan agar dapat diterapkan sehari-hari oleh klien
Ny.B dan menjadi kegiatan rutin untuk meningkatkan status kesehatan Ny.B.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : konstruktif
2. Landasan teori : diskusi dan demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran

= Sasaran

= Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S. R. (2016). PENGARUH SENAM OTAK DAN BERMAIN PUZZLE DI
PLTU JEMBER. Jurnal Kesehatan Primer, Vol.1, Ed., 64–69.
Kawashima. 2015. SAIDO Learning as a Cognitive Intervention for Dementia
Care: A Preliminary Study. vol 16 56e62. Jamda

Veithlaz Rivai, et al.2014.The Economics of Education. Gramedia Pustaka:


Jakarta

Kemala Iriana N, et al. 2018. Cognitif Fungtion and Blod Preasure Examination
in Padang Bulan Selayang II Subdistrict. Journal of Saintech Transfer. Vol.
I, No. 2, 2018 | 121-127
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Materi
Lampiran 5 : Media Leaflet

Jember, 7 Mei 2020

Pemateri

Arifan Nugroho, S.Kep


NIM 192311101220
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2019/2020

BERITA ACARA
Pada hari, hari Sabtu tanggal 9 Mei tahun 2019 jam 13.00 s/d 13. 30 WIB
bertempat di kediamanNy.B , Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan senam GLO pada klien Ny. B yang dilaksanakan oleh
Mahasiswa Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang
(daftar hadir terlampir).

Jember, 9 Mei 2020


Mengetahui
Penguji

Latifa Aini S., S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom


NIP : 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2020/2021

DAFTAR HADIR
Kegiatan latihan senam GLO pada klien Ny. B dilaksanakan pada: hari Sabtu
tanggal 9 bulan mei tahun 2020 jam 13.00 s/d 13.30 WIB bertempat di kediaman
Ny. B, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur.
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.

Jember. 9 Mei 2020


Penguji

Latifa Aini S., S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom


NIP : 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : gerak dan latih otak


Sasaran : Ny.B dikediamannya
Waktu : 13.00 – 13.30 WIB
Hari/ Tanggal : Sabtu, 9 Mei 2020
Tempat :Wisma Melati UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember
Propinsi Jawa Timur
Standar Kompetensi
Setelah dilakukan demonstrasi dan latihan senam otak, lansia dapat
mengetahui, mengerti, memahami, serta mampu melaksanakan dan
mengaplikasikan gerakan-gerakan senam otak pada lansia dalam keseharianya
1. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan demonstrasi dan latihan senam otak selama 30 menit
sasaran akan mampu:
a. Mengerti dan memahami terkait latihan senam otak
b. Mampu mempraktekkan gerakan senam otak yang di pelajari dan
mengplikannya dalam kegitan sehari-hari.
2. Pokok Bahasan
Mendemonstrasikan dan melatih lansia dalam melakukan gerakan senam otak
3. Subpokok Bahasan
a. Pengertian latihan senam otak
b. Tujuan latihan senam otak
c. Manfaat latihan senam otak
4. Waktu
1x 30 menit
5. Bahan/ Alat yang digunakan
1. Materi
2. Gambar gerakan senam otak
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

6. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : ceramah, demonstrasi
b. Langkah Pokok :
1. Menciptakan suasana yang nyaman
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan Tanyajawab materi senam otak
4. Mendemontrasikan latihan senam otak
5. Meminta peserta untuk mempraktekkan senam otak
6. Evaluasi kegiatan

7. Persiapan
Menyiapkan tempat dan Materi TAK
8. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam a. Lansia menjawab 5 menit
2. Menyebutkan nama dan salam
asal b. Lansia mampu
3. Menjelaskan tujuan mengenal mahasiswa
dengan baik
c. Lansia memahami
tujuan kegiatan yang
akan dilakukan
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian a. Lansia mendengarkan 20 menit
senam otak dan memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan dari b. Lansia mendengarkan
senam otak dan memperhatikan
3. Menjelaskan manfaat dari c. Lansia
senamotak memperhatikan dan
4. Mendemonstrasikan mengikuti gerakan
senam otak yang diperagakan
5. Meminta lansia d. Lansia mampu
melakukan senam otak mengulang gerakan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

yang diperagakan yang di peragakan

Penutup 1. Evaluasi tindakan dengan a. Lansia merespon 5 menit


pertanyaan terkait latihan pertanyaan yang
senam otak diajukan
2. Evaluasi perasaan lansia b. Lansia menjawab
setelah tindakan perasaan yang
3. Memberi salam dirasakan setelah
mengikuti GLO
c. Lansia menjawab
salam

9. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang akan disampaikan telah siap disajikan
b. Tempat yang akan digunakan siap dilakukan
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan lansia telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Proses kegiatan pada lansia berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga
akhir latihan sesuai dengan yang diharapkan
b. Lansia kooperatif selama dilakukan GLO
c. Tujuan umum dan tujuan khusus tercapai setelah GLO dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan lansia mampu:
a. Menjelaskan pengertian, tujuan, indikasi serta manfaat GLO senam otak
b. Melakukan GLO setiap waktu
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Lampiran 4: SOP

GERAK LATIHAN OTAK (GLO)


SENAM OTAK PADA LANSIA

PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO NO HALAMAN:
DOKUMEN: REVISI:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT:

1. PENGERTIAN Gerakan crossing the midline fisik dan mental


untuk menstimulasi hemisfer kanan agar dapat
bekerja seimban dengan hemisfer kiri.
2. TUJUAN 1. Memiliki fungsi mental yang normal pada
lansia
2. Meningkatkan umur harapan hidup
3. Memperlambat kemunduran kognitif pada
lansia
4. Meningkatkan fungsi otak : kewaspadaan,
pemusatan perhatian, daya ingat dan fungsi
eksekutif (pada lansia dan dewasa)
3. INDIKASI Lansia dengan permasalahan kognitif dalam
proses menua
4. KONTRAINDIKASI -
5. PERSIAPAN PASIEN Sebelum melakukan gerak latih otak maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan
disiapkan pada klien yaitu:
1. Yakinkan bahwa klien mempunyai niat dan
motivasi yag serius untuk mengikuti latihan
dengan benar dan tekun
2. Anjurkan klien untuk rileks selama latihan,
jangan menahan nafas sewaktu otot
berkontraksi dan tarik nafas pada saat otot
rileks
3. Jelaskan pada klien bahwa latihan ini harus
diikuti mulai dari peregangan, pemanasan,
latihan inti dan gerakan penutup
6. PERSIAPAN ALAT a. Peralatan
Pada latihan ini tidak memerlukan alat-alat
khusus, hanya sebuah kursi untuk
melakukan latihan dalam posisi duduk
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

b. Lingkungan
Latihan ini harus dilakukan di ruangan yang
bebas bergerak, tidak menimbulkan bahaya
jatuh dalam kondisi tenang dan rileks.
Suasana ruangan harus nyaman sehingga
klien mampu melaksanakan semua latihan
yang diajarkan
7. CARA KERJA Peregangan :
Peregangan a. Posisi badan lurus menghadap kedepan,
telapak tangan kanan berada pada posisi
kepala. Tekan kepala kiri sementara kepala
tetap dipertahankan menghadap lurus ke
depan. Otot leher akan terasa teregang
melawan dorongan tangan. Lakukan
gerakan ini sebanyak delapan kali hitungan,
a tidak boleh menahan nafas. Ulangi gerakan
ini pada telapak tangan kiri pada sisi kepala
(delapan hitungan)
b. Posisi badan menghadap lurus ke depan ,
dengan perlahan dekatkan telinga kanan
kearah bahu kanan. Akan terasa regangan
pada otot-otot leher bagian kiri.
b Pertahankan delapan hitungan kemudian
lakukan pada sisi kiri (telinga kiri kearah
bahu kiri) dengan delapan hitungan juga.
c. Luruskan tangan kanan keatas disamping
telinga dengan telapak tanan menghadap
kedepan tangan kiri melewati belakang
i kepala di bawah siku tangan kanan. Tangan
yang lurus digerakan ke belakang
sedangkan tangan yang sat lagi menahan
(mendorong) ke depan. Akan terasa
regangan pada bahu dan lengan atas.
Hembuskan nafas pada saat otot-otot
j diaktifkan atau diregangkan. Lakukan
bergantian dengan tangan kiri lurus keatas ,
Pemanasan masing-masing dua kali.
d. Luruskan tangan kanan keatas disamping
telinga dengan telapak tangan menghadap
ke dalam. Tangan yang lurus digerakan
keluar (ke kanan), sedangkan tangan yang
satu lagi menahan tangan kanan (menarik)
a kearah dalam. Lakukan bergantian dengan
tangan kiri lurus kearah atasa masing-
masing dua kali.
e. Posisi sama seperti (d) tetapi tangan kanan
yang lurus menekan kearah dalam (kearah
c telinga kanan) dan angan yang satu lagi
menahan (mendorong) kearah luar.
Lakukan bergantian dengan tangan kiri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

lurus keatas, masing-masing dua kali.


f.Regangkan kedua telapak tangan kedepan,
telapak tangan menghadap keluar dengan
jari-jari kedua tangan saling berkait.
Pertahankan posisi ini sampai 8 hitungan.
g g. Regangkan kedua telapak tangan lurus ke
Latihan Inti atas, telapak tangan menghadap keatas
dengan jari-jari kedua tangan saling berkait.
Pertahankan posisi ini sampai 8 hitungan.
h. Klien duduk di kursi, kaki disilangkan
angkat dan bengkokkan kaki kiri
(Hitungan 1 dan 2), silangkan diatas lutut
b kanan (hitungan 3 dan 4) dan kembali ke
posisi semula (hitungan 5 dan 6). Lakukan
dengan kaki yang kanan dalam hitungan
dua kali delapan.
i. Luruskan kaki kiri ke depan (masih dalam
posisi duduk) dengan ujung jari keatas.
c Putar kaki kiri kearah luar. Gerakan putar
berasal dari pinggul bukan dari kaki.
Kembali ke posisi semula , putar kearah
dalam dan kemballi ke posisi awal.
Lakukan dengan kaki kanan masing-masing
dengan hitungan dua kali delapan.
d j. Letakkan pergelangan kaki kiri diatas lutut
kanan dan tangan kanan di pergelangan
kaki kiri. Secara perlahan tekan lutut kiri ke
bawah dengan tangan kiri. Akan terasa
regangan pada pinggang kiri. Pertahankan
delapan hitungan dan lakukan gerakan yang
n sama dengan kaki kanan.
k. Berdiri dengan kaki lurus kedepan dan
telapak kaki di lantai. Kaki kanan di
belakang dengan tumit terangkat. Kedua
tangan lurus kedepan, memegang sandaran
kursi, Sambil menghembuskan nafas
gerakkan tumit menyentuh lantai dan kaki
kiri dibengkokkan. Akan terasa regangan
pada betis. Kemudian tarik nafas dan tumit
diangkat seperti semula. Lakukan dengan
kaki yang lain dengan hitungan masing-
masing delapan kali.
Pemanasan:
a. Gosokkan kedua lekukkan kiri dan kanan di
bawah pertemuan tulang selangka kiri dan
kanan dengan tulang dada. Dengan kata
lain gosok daerah perut. Usahakan mata
bergerak ke kiri dan kanan , ke atas, ke
bawah dan memutar dari kiri keatas dan
kanan tas, Lakukan enam kali pernafasan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

dengan tangan bergantian.


b. Lakukan jalan ditempat. Jika kaki kanan
diangkat, tangan kiri juga diangkat. Dan
sebaliknya, lakukan dalam hitugan dua kali
delapan.
c. Lakukan jalan ditempat dengan
mengangkat kedua tangan keatas. Setiap
salat satu kaki diangkat, kedua tangan juga
diatas, Kemudian tangan diturunkan lagi
disamping tubuh dan lakukan dalam
hitungan dua kali delapan.
d. Kaki kanan menyilang tubuh kiri, kedua
tangan bergerak lurus kearah
kanan.Sebaliknya jika kaki kiri menyilang
tubuh ke kanan. Kedua tangan bergerak
lurus ke kiri. Lakukan dalam hitungan tiga
kali delapan.
e. Kaki kiri bergerak ke kiri, tangan kanan
lurus ke kanan atas. Sebaiknya jika kaki
kanan bergerak ke kanan, tanga kiri
bergerak lurus ke kiri atas. Lakukan latihan
dengan tiga kali delapan
f. Tangan kanan lurus (diam) disamping
tubuh, kaki kanan diangkat bersamaan
dengan tangan kiri menyentuh lutut kanan.
Begitu juga sebaliknya dan lakukan dalam
hitungan tiga kali delapan
g. Klien duduk atau berdiri. Pergelangan kaki
kanan disilangkan diatas pergelangan kaki
kiri. Kedua tangan lurus kedepan dengan
ibu jari kearah bawah. Kedua pergelangan
disilangkan, jari-jari kedua tangan
dikaitkan, putar ke bawah, lalu ke atas dan
tarik sampai di depan dada. Tutup mata dan
tarik nafas dalam sambil rileks selama 1-2
menit. Pada saat menarik nafas lidah
ditempelkan di langit-langit mulut 2 cm
dibelakang gigi. Pada waktu membuang
nafas panjang melalui mulut, lidah
dilepaskan lagi. Lakukan rangkaian gerakan
ini dengan menyilang kaki bergantian.
h. Kedua kaki diletakkan sejajar di lantai
ujung-ujung jari kedua tangan disentuhkan
secara halus, sambil melakukan pernafasan
dalam selama satu menit.
Latihan inti:
a. Lakukan gerakan ini secara perlahan dan
sambil duduk. Ketika tangan kanan
bergerak menyentuh lutut kiri, tangan kiri
harus diam disamping tubuh agar dapat
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

dirasakan bagian tubuh yang bergerak dan


bagian tubuh yang diam. Lakukan
sebaliknya pada tangan kiri dan alam
hitungan empat kali delapan.
b. Duduk dengan kaki sejajar di lantai, kedua
tangan menyentuh belakang telinga. Kaki
kanan diangkat bersamaan dengan siku kiri
menyentuh lutut kanan, dan sebaliknya
serta lakukan dalam hitungan dua kali
delapan.
c. Berdiri tegak, tangan kanan lurus kedepan
dengan ibu jari ke atas.Gerakan ibu jari ke
kiri dan kanan membentuk setengah
lingkaran seperti pelangi dan bola mata
mengikuti gerakan ibu jari. Posisi kepala
tetap lurus ke depan lakukan secara
bergantian masing-masing satu kali delapan
hitungan.
d. Mula-mula berdiri tegak kepala lurus
kedepan tangan kanan lurus ke depan ibu
jari menghadap ke atas dengan posisi ibu
jari kira-kira didepan hidung. Gerakkan
tangan kiri atas dan kiri bawah kembali ke
tengah. Gerakan ini dalam imajinasi kita
seolah olah membentuk angka delapan
tidur. Gerakan ini dilakukan tanpa gerakan
bola mata.
e. Gerakan berikutnya sama dengan gerakan
pada nomer (e) tetapi gerakan ibu jari
diikuti dengan gerakan bola mata.
Dilakukan bergantian kanan dan kiri, kedua
tangan saling berkaitan masing-masing dua
kali delapan.
f. Urutlah otot bahu kiri dengan tangan kanan
sambil kepala menoleh kesamping kanan
dan kiri. Tari nafas pada saat kepala berada
diposisi tengah dan hembuskan nafas
sewaktu berada diposisi tengah dan
hembuskan nafas sewaktu kepala menoleh
kesamping. Lakukan sebaliknya pada
sebelah kanan dan lakukan masing-masing
sepuluh kali dengan tangan yang
bergantian.
g. Bukalah kaki selebar bahu, kepala lurus
kedepan. Arahkan kaki kanan kekanan kaki
kiri tetap lurus kedepan dan kedua tangan
di pinggang. Tarik nafas dengan kepala
lurus ke depan. Tekuk lutut kanan sambil
menghembuskan nafas dan memalingkan
kepala ke kanan. Pinggul dan bahu tetap
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

menghadap kedepan lakukan secara


bergantian dalam hitungan masing-masing
satu kali delapan.
h. Ketika kaki kanan diarahkan ke kanan,
kedua tangan juga ke kanan dan sebaliknya.
i. Naikan kaki kanan ke kanan dan tangan
kanan mengarah ke kanan dan tangan kiri
di samping tubuh serta kaki tetap di lantai.
Bisa juga kaki kanan ke depan dan tangan
kanan juga ke depan.
j. Naikkan kaki kiri, tangan kiri mengarah ke
kiri dan tangan kanan disamping tubuh
serta kaki kanan tetap dilantai. Kemudian
posisikan kaki sejajar, kedua tangan
disamping tubuh serta kaki kanan tetap di
lantai. Kemudian posisikan kaki sejajarm
kedua tangan di samping tubuh (netral).
Lakukan dua kali delapan.
k. Kedua tangan lurus ke depan, punggung
tegak, tangan seolah-olah meraih
(menjangkau) sesuatu di depan
semampunya, punggung tetap lurus tegak.
Jangan paksakan membungkuk karena
bahaya bagi klien yang mengalami
osteoporosis.
l. Daun telinga dipijit dengan jari telunjuk
dan ibu jari tarik keluar, lalu gerakkan ke
atas, ke samping dan bawah dengan pelan.
Dengarlah suatu suara degan memusatkan
perhatian pada suara tersebut dan lakukan
sebanyak lima kali.
m. Letakkan kedua tangan diatas perut.
Kosongkan paru-paru dengan cara
membuang nafas pendek-pendek seperti
seolah-olah sedang meniup bulu ayam yang
ada di depan kita. Tarik nafas panjang dan
dalam (tiga hitungan), lalu buang nafas
secara perlahan (tiga hitungan). Tangan
secara pasif mengikuti gerak perut sewaktu
menarik nafas dan membuang nafas.
Lakukan selama dua menit.
Penutfup :
Lakukan gerakan silang seperti latihan inti nomer (a)
dalam hitungan dua kali delapan. Sesudah tarik
nafas dalam dan keluarkan sebanyak tiga kali.
8. Hasil 1. Respon subyektif :
Klien mengatakan sekarang sudah agak
berkurang pelupanya
Klien mengatakan sudah dapat
berkonsentrasi dengan baik setelah
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

melakukan latihan
Klien mengatakan lebih dapat mengontrol
emosinya
Klien mengatakan lebih merasa
kehidupannya lebih baik saat ini
2. Respon obyektif:
Klien lebih mampu mengingat kejadian
jangka waktu lama, sedang, dan pendek
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik
Klien tidak mudah beralih
Klien terlihat lebih termotivasi dalam
melakukan sesuatu
Klien terlihat lebih semangat dalam
melakukan sesuatu
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Lampiran 5: Materi

Gerak dan Latihan Otak

1. Pengertian senam Otak


Otak merupakan organ tubuh yang tersusun dari ribuan neuron atau sel saraf
dan merupakan pusat aktivitas dan pusat pengendali tubuh. Otak manusia
dilindungi oleh tengkorak. Segala aktivitas tubuh, emosi, konsentrasi, dan daya
ingat diatur oleh otak.
Pada lansia, penurunan kemampuan otak dan tubuh membuat tubuh lansia
mudah jatuh sakit, pikun, dan frustasi. Otak sebagai pusat daya pikir memerlukan
perawatan. Meski demikian, penurunan ini bisa diperbaiki dengan melakukan
senam atau terapi.
Senam otak merupakan suatu rangkaian gerakan yang berbasis pada tubuh
yang berguna untuk menjaga kesehatan otak. Senam otak dapat berfungsi untuk
mengoptimalkan dan menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan otak kiri.
Senam otak juga dijadikan terapi untuk menangani anak yang mengalami
gangguan emosional, gangguan pemusatan perhatian, trauma, stress dan depresi
yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya.

2. Tujuan
Senam otak dilakukan untuk meningkatkan kemampuan otak yang terkadang
tanpa disadari semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Usia semakin
bertambah, maka otak juga mulai menua. Dibutuhkan gerakan sederhana yang
bisa dilakukan sehari-hari untuk memaksimalkan kerja otak. Senam otak untuk
meningkatkan kekuatan, dan efisiensi gerak, serta dapat juga melatih daya ingat.
3. Manfaat
Manfaat senam otak antara lain :
1. Terhindar dari rasa stress
2. Merasa lebih awet muda dan mencegah kepikunan
3. Membantu pemulihan bagi penderita stroke
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

4. Dapat menyikapi permasalahan lebih tenang dan menajamkan daya ingat


5. Meningkatakan konsentrasi
6. Menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Saat otak kita dalam keadaan
seimbang, seluruh tubuh merespon, merevetalisasi mekanisme
penyembuhan, memuluhkan kesehatan dan harmoni tubuh.
7. Meningkatkan kemampuan penglihatan dan kreativitas
8. Meningkatkan ketrampilan komunikasi sehingga membantu membuat
keputusan yang lebih baik dan memberi dorongan ketika menghadai
penolakan atau kekecewaan
9. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.
10. Membentuk berbagai sikap kejiwaan, dan memberikan rangsangan bagi
saraf-saraf yang lemah bagi lansia
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas
Jember 2020

Leaflet

Anda mungkin juga menyukai