Anda di halaman 1dari 20

THE

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN

CIRCULATO
HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH
PEMATANGSIANTAR

RY SYSTEM
Oleh : Cahaya Artha Anastasia Gultom
Definisi Hipertensi

Hipertensi Merupakan peningkatan tekanan darah


sitolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik
≥ 90 mmHg (Kemenkes RI, 2019).

Faktor yang mempengaruhi : cardiac output ,


resistensi Pembuluh darah
ETIOLOGI

A. Hipertensi Primer (Esensial)


- Genetik B. Hipertensi Sekunder
- Usia
- Ras
- Gaya Hidup
- Obesitas
PATHWAY

pathway.docx
Klasifikasi
Let’s examine how blood flows through the heart.
Kategori TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg)

Normal <130 mmHg <85 mmHg

Pre Hipertensi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Hipertensi derajat 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg


1
Hipertensi derajat 2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Menurut AHA (American Heart Association) 2020 (Unger et al., 2020).

2
Komplikas
1
i
Otak

2 Kardiovaskular
to body
3

3 Ginjal

from left lung


4 Retinopati
Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologis
- Golongan Diuretik : Fungsinya membantu ginjal untuk mengeluarkan garam
dan air di dalam tubuh dapat dikurangi.
- ACE inhibitor : Melakukan vasodilatasi pada pembuluh darah untuk
menurunkan tekanan darah.
- Angiotensin II blocker : Cara kerja mirip dengan ACE (Angiotensin
converting enzim)

2. Non Farmakologi
- Terapi relaksai
- Olahraga
- Pembatasan konsumsi garam
KONSEP KEPERAWATAN (NCP)

1) Pengkajian Keperawan (Menurut, Supratno, 2022), pengkajian dilakukan meliputi :


a. Identitas Klien : nama, usia, jenis kelamin, tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis, nomor rekam medis.
b. Keluhan Utama : Keluhan yang sering dirasakan oleh penderita hipertensi seperti sakit kepala, cemas,
kekakuan leher, penglihatan kabur, dan mudah merasa lelah.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang : Merupakan pengkajian pendukung keluhan utama menjelaskan kronologi
timbulnya keluhan utama
d. Riwayat Kesehatan Dahulu : Mengkaji riwayat penyakit yang sama seperti yang diderita sekarang
(hipertensi), atau adanya penyakit lain yang dialami seperti penyakit jantung, diabetes melitus, stroke, dll.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga : Kaji anggota dalam suatu keluarga yang terkena penyakit sejenis,.
B. Pengkajian Pola Fungsional : pola persepsi, aktivitas/istirahat, pola eliminasi, pola istirahat tidur, pola
makan/minum, pola kognitif, pola mekanisme koping, pola seksual-reproduksi, pola nilai dan kepercayaan,
pemeriksaan fisik (pemeriksaan TTV dan pemeriksaan head to toe).
2) Diagnosa Keperawatan (SDKI) diagnosa keperawatan yang dialami pasien hipertensi : a. Nyeri Akut, b.
Gangguan pola tidur, c. intoleransi aktivitas.
3) Intervensi Keperawatan
Evidence Based Nursing

I. The Effect of Progresive Muscle Relaxation (PMR) Exercise on blood


pressure reduction in Hypertensive Clien : A literature review, 2023.
Berdasarkan hasil studi literatur ditemukan otot progresif relaksasi efektif
untuk menurunkan tekanan darah, hal ini disebabkan oleh penurunan sekresi
Corticotropin Releasing Hormone (CRH) dan Adrenocorticotropic hormone
(ACTH) di hipotalamus yang dapat mengakibatkan penurunan aktivitas kerja
pada saraf simpatif sehingga mengakibatkan pembuluh darah melebar, denyut
jantung menurun, resistensi pada pembuluh darah menurun dan menurunkan
pompa jantung sehingga arteri di jantung berkurang.
2. The Effect of Stepping Exercise on Blood Pressure, Physical Performance,
and Quality of Life in Female Older Adult with Stage 1 Hypertension : A
randomized controlled Trial, 2023
Latihan melangkah yang diteliti dalam penelitian ini merupakan intervensi
non-farmakologi yang efektif untuk mengontrol tekanan darah pada wanita
lanjut usia dengan hipertensi stadium 1.
3. “I use salt. However, I also use soy sauce, oyster sauce, sometimes chili
sauce and…” : interviews with Australians of chinese ancestry regarding
reducing salt consumpting for hypertension prevention, 2023.

Fasilitator dan hambatan dalam mempertahankan pola makan rendah garam


dikalangan warga tionghoa Australia mempunyai banyak aspek dan saling
terkait. Srategi pengurangan garam di masa depan harus focus pada manfaat
kesehatan dari pengurangan konsumsi garam dan intervensi praktis seperti
alternatif garam dan pendidikan tentang pilihan makanan rendah garam dan
metode memasak serta mengubah persepsi tentang pengurangan garam menjadi
norma social di komunitas tiongkok.
ASUHAN KEPERAWATAN

BLOOD
Pasien Ny. T berusia 60 tahun dirawat diruang ward lantai 3 dengan
keluhan pusing dan sakit kepala, lemas dan tidak bisa tidur. Nyeri

VESSELS
skala 4 di area kepala. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan TD : 178/92 mmHg, Nadi : 96 x/menit, RR : 22 x/menit,
suhu : 36,5oC, terlihat gelisah. Klien mengatakan senang
mengkonsumsi makanan asin dan manis.
Riwayat Penyakit terdahulu : DM
Terapi : -injeksi Omeprazole 40mg/12 jam, Ondansetron 8 mg/8jam,
Amlodipine 1x10 mg pagi, candesartan 1x16 mg malam, Inj
Mecobalamin 1 Amp/12 jam, Gabepentin 1x300mg, sansulin Rapid
20 unit
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Nilai Normal
Haemoglobin 11,0 11,0-16,5
Leukosit 7,9 3,5-11,0
Erytrosit 4,08 3,80-5,80
Hematokrit 34,6 35,0-50,0
Trombosit 290 150-390
Ureum 37 10-50
Creatinin 1,4 0,6-1,20
Asam urat 5,8 2,6-6,0
GD Puasa 541* 60-110
Kalium
Artery 3,4*
Capillary 3,5-5,0
Vein
Natrium 136 130-150
Clorida 87* 94-111
2. Anaslisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Resistensi pembuluh darah
-Pasien mengeluh sakit kepala dan lemas otak meningkat Nyeri Akut
P : nyeri dirasakan saat melakukan aktivitas berlebih, Q : Nyeri seperti tertusuk + pedih
R :Nyeri pada kepala bagian belakang
S : skala nyeri 4 (0-10)
T : hilang timbul Tekanan pembuluh darah
meningkat
Do :
-Pasien tampak meringis
-Skala nyeri 4 (0-10)
TD : 178/92 mmHg Nyeri Akut
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,5oC
-

DS : Artery Capillary Kurang kontrol tidur Vein


Gangguan pola tidur
2 -pasien mengeluh sulit tidur dan sering terjaga malam hari karena merasakan nyeri
DO :
-Pasien tampak lemas
DS : Kelemahan Intoleransi Aktivitas
3 -Pasien mengatakan mengeluh sulit beraktivitas dan dibantu oleh keluarganya
DO :
-Pasien tampak lemas
Diagnosa Keperawatan

a Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisiologis

b Gangguan pola tidur b/d kurang kontrol tidur

c Intoleransi aktivitas b/d Kelemahan


Intervensi
No Diagnosis Keperawatan Luaran yang Diharapkan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
1. Nyeri Akut b/d Proses Penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x8 jam maka Intervensi yang dilakukan : Identifikasi lokasi,
tingkat nyeri menurun. karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Kriteria Hasil : intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri, faktor
-keluhan nyeri menurun, meringis menurun, gelisah memperberat dan memperingan nyeri,
menurun, tekanan darah membaik. kolaborasi pemberian analgetik.

Gangguan Pola tidur b/d kurang kontrol tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 8 jam
2. maka pola tidur membaik. Intervensi yang dilakukan :
Kriteria hasil :
Identifikasi pola aktivitas dan tidur, identifikasi
Keluhan sulit tidur menurun, keluhan sering terjaga
menurun, kemampuan beraktivitas meningkat. faktor pengganggu tidur, modifikasi

lingkungan, tetapkan jadwal tidur rutin,

jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit.

3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam Intervensi yang dilakukan : Identifikasi
maka toleransi aktivitas meningkat. gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Kriteria Hasil : kelelahan, monitor pola dan jam tidur, monitor
Keluhan lelah menurun, perasaan lemah menurun, tekanan ketidaknyamanan selama aktivitas, anjurkan
darah membaik. melakukan aktivitas secara bertahap.
LESSON CHECK:
SICKLE CELL
Implementasi dan Evaluasi Terlampir
DISEASE
Pembahasan
1. Pengkajian yang dilakukan pada 15 februari 2024 diperoleh hasil pengkajian masalah yang
dialami Ny. T yaitu hieprtensi yang merupakan. peningkatan tekanan darah diatas normal. Ny.
T menunjukkan gejala yaitu sakit kepala, sulit tidur TD 178/92 mmHg. Mengeluh lemas
sehingga sulit melakukan aktivitas.
2. Menurut SDKI diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap reaksi klien
mengenai masalah kesehatan yang ada baik aktual maupun potensial. Dalam menentukan
diagnosa prioritas sesuai dengan hierarki kebutuhan maslow (Darmawan, 2019).
3. Intervensi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan perawat dengan
mempertimbangkan evaluasi klinis dan pengetahuan, guna memenuhi kebutuhan pasien.
Perencanaan ini dibuat sesuai dengan data pengkajian dan diagnosa yang ditegakkan
tujuannya untuk mencegah komplikasi pada pasien dan meningkatkan status kesehatan pasien
(S.D. Sari, 2019).
4. Implementasi keperawatan merupakan realisasi dan intervensi keperawatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah kesehatan dan mencapai
kesehatan yang baik/optimal (Hadinata & Abdilah, 2022).
Pembahasan
5. Evaluasi Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
. dan nyeri kepala bagian belakang mulai
Didapatkan data subjektif pasien mengatakan pusing
berkurang dengan skala nyeri 2 (1-10). Data objektif yang didapatkan yaitu pasien kooperatif,
hasil pemerikasaan TTV yaitu TD : 140/80 mmHg, Suhu : 36,3oC, Nadi : 83 x/menit, RR : 22
x/menit. Dapat disimpulkan masalah sudah teratasi dan intervensi dihentikan.

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur


Didapatkan data subjektif pasien mengatakan nyeri kepalanya berkurang dalam semalam bisa
tidur dengan nyenyak, tidur pukul 22.00 dan mematuhi jadwal tidur yang telah ditetapkan. Maka
dapat disimpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan


Didapatkan data subjektif pasien mengatakan keluhan pusingnya berkurang sehingga sudah
mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Data objektif yang didapatkan pasien kooperatif
dengan pemeriksaan TTV yaitu TD : 140/80 mmHg, Suhu : 36,3oC, Nadi : 83 x/menit, RR : 22
x/menit. Dapat disimpulkan masalah teratasi dan intervensi dihentikan.
Kesimpulan
Hasil dari asuhan Keperawatan yang dilakukan pada tanggal 15 februari 2024 pada Ny.T dengan
hipertensi di ruang ward lantai 3 Murni Teguh 1.
Pematangsiantar diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengkajian secara menyeluruh yang di dapat dari berbagai sumber diperlukan untuk memperoleh identitas pasien, keluhan yang
dirasakan pasien, status kesehatan pasien, serta ketidakmampuan yang dialami pasien selama sakit. Saat penulis melakukan pengkajian
terhadap Ny.T ditemukan keluhan utama pasien yaitu nyeri kepala skala nyeri 4, nyeri dirasakan pasien saat melalukan aktivitas
berlebih, tekanan darah pasien yaitu 178/92 mmHg. Nyeri kepala tersebut mengakibatkan pola tidur dan aktivitas menjadi terganggu.
2. Diagnosa Keperawatan : masalah yang muncul pada Ny. T dengan hipertensi yaitu : Nyeri Akut, gangguan pola tidur, dan intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelelahan
3. Intervensi Keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang muncul sudah sesuai SLKI meliputi tujuan
dan kriteria hasil meliputi tindakan observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi.
4. Implementasi Dalam Melaksanakan tindakan keperawatan sudah sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan dan sesuai kondisi
pasien.
5. Evaluasi yang didapatkan dari 3 masalah keperawatan yang muncul sudah teratasi karena keluhan nyeri yang dirasakan pasien
menurun, gangguan pola tidur pasien membaik, toleransi aktivitas pasien meningkat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai