Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A
DENGAN DIAGNOSA SYOK KARDIOGENIK

Tanggal masuk RS : 23 November 2018 / 17.22 WIB


Tanggal Pengkajian : 23 November 2018 / 17.23 WIB
Ruangan RS : IGD
Diagnosa Medis : Syok Kardiogenik

A. BIODATA
Identitas Klien
Nama Lengkap : Ny.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 55th
Ttl :
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Surakarta

B. Keluhan Utama
Klien mengatakan dadanya terasa nyeri sangat tajam, terus menerus
Pengkajian Primer
- Initial Assesment
A= Airways : Terdapat sekret dan ada suara napas tambahan snoring.
B= Breathing : Klien terlihat sesak nafas, RR: 28x/menit, terdapat suara tambahan whezzing,
tidak ada trauma dada, SPO2: 120%, menggunakan otot bantu nafas retraksi intercostalis,
menggunakan alat bantu nafas spontan breathing 10 L/menit
C= Circulation: tidak ada perdarahan, kulit kuning pucat, nadi cepat N: 120x/menit, akral
dingin, diaforesis (mandi keringat), CRT < 3 detik, irama reguler, HR: 159x/menit, TD: 60/40
mmHg, MAP: 43 mmHg, konjungtiva anemis
D= Disability: kesadaran coma, GCS: E=1 M=1 V=1, ROM terbatas
- Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri dirumah, lalu keluarga klien
membawa klien ke RS dengan menggunakan mobil, klien tiba di RS pukul 17.22 WIB langsung
dibawa ke IGD. Saat pengkajian di IGD didapatkan hasil TTV sebagai berikut: TD: 170/100
mmHg, N: 75x/menit, RR: 19x/menit, S: 36,70C, keluarga klien mengatakan klien sempat tidak
sadarkan diri dirumah, kaki tidak bisa digerakan, lemas, mual, muntah, lalu perawat IGD
memasangkan infus ditangan kanan klien dengan cairan RL 20 Tpm, dan memasangkan O2
Masker, memasangkan DC dan mendapatkan terapi obat omeprazol, ondansentron, citicolin,
mecobalamin dan ceftriaxone. Pukul 17.30 WIB klien sempat kejang 2x lama kejang 30 detik
kemudian apneu didapatkan TTV TD: 60/40 mmHg, N: 120x/menit, RR: 28x/Menit, S: 34,70C,
klien dipindahkan ke ruang resusitasi lalu dilakukan tindakan RJP dan Bagging selama 3 siklus
didaptkan RR: 18x/Menit, N: 70x/Menit, TD: 109/70 mmHg, klien kembali sadar. Karena
kondisi ini klien tidak dapat melakukan aktifitasnya secara mandiri, klien memerlukan bantuan
dari oranglain. Sedangkan hal yang meringankan klien adalah saat klien tirah baring dan tidak
beraktifitas.
C. Pengkajian Sekunder
- Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan sebelumnya klien memang sudah sering keluar masuk RS,
tetapi sebelumnya belum pernah sampai kejang dan sampai seperti ini (apneu). Klien juga
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi atau Hipertensi, dan juga penyakit ginjal (CVD).
Klien tidak ada alergi apapun, tidak ada ketergantungan obat-obatan maupun minum-minuman
keras, klien juga tidak merokok.

- Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah, pasien nampak pucat, diaforesis, sulit bernapas, oliguri
Kesadaran : coma
GCS : E: 1 M:1 V: 1
TTV: TD= 60/40 mmHg, N= 120x/menit, S= 34,70C, RR= 28x/menit
2. Kepala
a. Wajah dan kulit kepala :
Simetris, ekspresi nampak lemah, warna kuning pucat
b. Mata:
Sclera ikhterik, konjungtiva anemis, tidak ada benjolan pada mata
c. Hidung:
Tidak ada polip, kotor, tidak ada radang, tidak ada benjolan.
d. Telinga:
Terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu
e. Mulut:
Gigi berwarna kuning, berkaries, tidak memakai gigi palsu, lidah berwarna putih, bibir kering
3. Leher
Kelenjar thyroid tidak membesar, simetris, tidak ada kelainan kelenjar getah bening, tidak
ada kelainan vena jugularis, tidak teraba tekanan vena jugularis.
4. Thorax dan Paru
Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, payudara simetris, jenis pernafasan
whezzing, frekuensi 28x/menit, irama reguler.
5. Jantung
Adanya bunyi jantung S4 dan S3 gallop, penurunan intensitas bunyi jantung pertama dan
split paradoksikal bunyi jantung kedua, ditemukan murmur mid sistolik atau late siistolik apikal
bersifat sementara, bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar, HR=
159x/menit

6. Abdomen
Perut buncit, tidak ada luka
7. Muskuluskeletal
Tangan dan kaki simetris, tidak ada oedema, tidak ada luka, tangan dan kaki berkeringat
8. Integumen
Warna kulit sawo matang, elastis, tidak ada pengerasan kulit.

D. PROGRAM TERAPI
Tanggal / Dr Terapi Dosis Cara pemberian
23 November Infus RL 20 Tpm IV
2018 Injeksi omeprazol 1x40mg IV
Injeksi ondansentron 2x4mg/2ml IV
Injeksi mecobalamin 2x500mcg/ml IV
Injeksi citicolin 2x500mg IV
Injeksi ceftriaxone 2x1g IV

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
F. LABORATORIUM
-

ANALISA DATA
No Tanggal/jam Data Etiologi Masalah
1 23 november Ds: klien perubahan Penurunan
2018/ 17.24 mengatakan kontraktilitas curah
WIB dingin, dan was- miokardial/ jantung
was perubahan
Do: Keadaan inotropik
umum cukup,
klien nampak
gelisah, diaforesis

2 23 november Ds: klien Agen cidera Nyeri akut


2018/ 17.27 mengatakan biologis
dadanya sangat
nyeri,terasa sesak
sekali, was was
Do: skala nyeri 8.
Nyeri tajam, terus
menerus, N:
120x/menit, RR:
28x/menit

3 23 november Ds: keluarga klien Gangguan aliran Ketidakefek


2018/ 17.30 mengatakan klien darah sekunder tifan perfusi
WIB tidak sadar akibat gangguan jaringan
Do: klien kejang vaskuler perifer
2x lama kejang ditandai dengan
<30 detik, S: nyeri, cardiac
39,80C, sianosis, out put
nadi tidak teraba, menurun,
edema sianosis,
edema(vena)

DAFTAR MASALAH
No Diagnosa Keperawatan
1 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d Gangguan aliran
darah sekunder akibat gangguan vaskuler ditandai dengan nyeri,
cardiac out put menurun, sianosis, edema(vena)
2 Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas
miokardial/ perubahan inotropik
3 Nyeri akut b.d trauma jaringan dan spasme reflek otot sekunder
akibat gangguan viseral jantung ditandai dengan nyeri dada,
dispnea, gelisah, meringis

RENCANA KEPERAWATAN
No Tanggal Diagnosa Kriteria hasil intervensi
Keperawatan
1 23 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. kaji KU klien
novemb perfusi jaringan tindakan 2. Monitor TTV
er 2018 perifer b.d keperawatan 3. kolaborasi
Gangguan aliran selama 1x8 jam dengan advis
darah sekunder diharapkan perfusi 4. lakukan RJP
akibat gangguan jaringan perifer dan Bagging
vaskuler klien efektif
ditandai dengan dengan kriteria
nyeri, cardiac hasil :
out put 1. tekanan sistol
menurun, dan diastol dalam
sianosis, rentang yang
edema(vena), diharapkan
nadi tidak teraba 2.tidak sianosis
3.tidak edema
4.nadi kembali
teraba
2 23 Penurunan curah Setelah dilakukan 1. kaji KU klien
novemb jantung b.d tindakan 2. Monitor TTV
er 2018 perubahan keperawtan selama 3. Catat bunyi
kontraktilitas 1x8 jam diharapkan jantung
miokardial/ penurunan curah 4. Palpasi nadi
perubahan jantung dapat perifer
inotropik teratasi dengan 5. pantau adanya
kriteria hasil : output urine
1. TTV normal 6. berikan oksigen
tambahan
3 23 Nyeri akut b. d Setelah dilakukan 1. kaji KU klien
novemb trauma jaringan tindakan 2. monitor TTV
er 2018 dan spasme keperawatan 3. lakukan RJP
reflek otot selama 1x8 jam dan bagging
sekunder akibat diharapkan klien 4. kolaborasi
gangguan nyeri berkurang, dengan advis
viseral jantung kembali sadar
ditandai dengan dengan kriteria
nyeri dada, hasil :
dispnea, gelisah, 1.klien kembali
meringis sadar
2.nyeri berkurang

Anda mungkin juga menyukai