PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Terapi Primer, yang terdiri dari : Penyuluhan Kesehatan, Diet Diabetes, Latihan
Fisik.
2. Terapi Sekunder, yang terdiri dari : Obat Hipoglikemi
Diabetes Militus berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan
bertambahnya risiko komplikasi gawat darurat bila tidak dikelola dengan baik
(Soegondo,2009). Komplikasi dapat timbul oleh karena ketidak patuhan pasien dalam
menjalankan program terapi sebagai berikut : pengaturan diet, olah raga dan
penggunaan obat-obatan (Putra,2008). Berbagai penelitian telah menunjukan ketidak
patuhan pasien DM terhadap perawatan diri sendiri( Efendi Z,2009).
B. Tujuan
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2008).
B. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes mielitus dan ganggguan toleransi glukosa menurut WHO 2015 :
1. Clinical Classes
a. DM
1) IDDM ( DM Type 1 ).
2) NIDDM ( DM Type 2 ).
3) Questionable DM , bila meragukan type 1 atau type 2.
b. MRDM
C. Etiologi
a. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel
beta melepas insulin.
b. Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang
dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang
diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.
c. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang
disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan
kerusakan sel – sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta
oleh virus.
d. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan
terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran
sel yang responsir terhadap insulin.
D. Patofisiologi
F. Test diagnosa
1. Test Glukosa darah
2. Gula dalam urine
3. Glukosa toleran test
4. Plasma proinsulin
G. Pengobatan
1. Diet rendah kalori
2. Exercise untuk meningkatkan jumlah dan fungsi reseptor site
3. Insulin diberikan bila dengan oral tidak efektif
4. Khusus untuk ganggren :
5. Ringan atau lokasi bukan daerah ekstremitas dilakukan nekrotomi luas di OK
6. Berat dan lokasinya pada ektremitas pertimbangan amputasi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Skenario kasus
B. Pengkajian
1) Lokasi :
i. Utara : Plesungan
ii. Selatan : Jebres
iii. Barat : Kadipiro
iv. Timur : Ring Road
a) Pemukiman : 4550 m2
b. Data demografi
1) Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
2) Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
3) Jumlah penderita asma : 20 orang
4) Jumlah penderita DM : 300 orang
Anak-anak :-
Remaja :-
Dewasa : 150 orang (50 %)
Lansia : 90 orang (30 %)
Ibu hamil : 60 orang (20%)
c) Berdasarkan agama
e) Suku bangsa
f) Status perkawinan
Got/parit : 100%
Sungai :-
Baik/lancer : 25%
Kotor : 75%
3) Jamban
a) Kepemilikan jamban
Septitank : 75%
Disungai : 25%
c) Keadaan jamban
Bersih : 45%
Kotor : 55%
4) Keadaan rumah
a) Tipe rumah
b) Status rumah
c) Lantai rumah
d) Ventilasi
5) Halaman rumah
a) Kepemilikan pekarangan
b) Pemanfaatan pekarangan
1) Fasilitas umum
a) Sarana Kegiatan Kelompok
Karang taruna : 1 kelompok
Pengajian : 2 kelompok
Ceramah agama : 1 kelompok
PKK : 1 kali per bulan
b) Tempat perkumpulan umum
Balai desa : ada (1 buah)
Dukuh : ada (1 buah)
RW : ada (1 buah)
RT : ada (1 buah)
Masjid/Mushola : ada (2 buah)
2) Fasilitas Kesehatan
a) Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Puskesmas : 150 orang (50%)
Rumah Sakit : 50 orang (16,6%)
Para Dokter Swasta : 25 orang (8,3%)
Praktek Kesehatan Lain : 75 orang (25%)
b) Kebiasaan check up kesehatan
Rutin tiap bulan : 90 orang (30%)
Jarang : 210 orang (70%)
c. Ekonomi
1) Karekteristik Pekerjaan
a) PNS/ABRI : 60 orang (20%)
b) Pegawai swasta : 60 orang (20%)
c) Wiraswasta : 30 orang (10%)
d) Buruh tani/pabrik :150 orang (50%)
2) Transportasi
a) Fasilitas transportasi : Jalan Raya, Angkutan Umum,
Ambulans
b) Alat transportasi yang dimiliki
Sepeda : 90 orang (30%)
Motor : 120 orang (40%)
Mobil : 6 orang (2%)
Lain-lain/ becak : 84 orang (28%)
c) Penggunaan Sarana Transportasi Oleh Masyarakat
Angkutan umum : 165 orang (55%)
Kendaraan pribadi : 135 orang (45%)
f. Sistem Komunikasi
1) Fasilitas komunikasi yang ada
a) Radio : 225 orang (75 %)
b) TV : 165 orang (55 %)
c) Telepon/handphone : 120 orang (40 %)
d) Majalah/koran : 135 orang (45%)
g. Pendidikan
Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
1) SD : 135 orang (45%)
2) SLTP : 90 orang (30%)
3) SLTA : 60 orang (20%)
4) Perguruan tinggi : 15 orang (5%)
h. Rekreasi
1) Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun – alun.
2) Ada program setahun sekali diadakan program wisata bersama kader
kesehatan RT 05 RW 03 Kelurahan Margo Rukun.
C. ANALISA DATA
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi kesehatan komunitas
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan komunitas
E. PRIORITAS MASALAH
Pentingnya Perubahan positif Penelesaian untuk
Diagnosa
penyelesaian untuk penyelesaian peningkatan
keperawatan
masalah di komunitas kwalitas hidup
1 : rendah 0 : tidak ada 0 : tidak ada
2 : sedang 1 : rendah 1 : rendah
3 : tinggi 2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi
Penelesaian
Perubahan
Pentingnya untuk
positif untuk
Diagnosa keperawatan penyelesaian peningkatan Skor
penyelesaian
masalah kwalitas
di komunitas
hidup
1. Defisiensi kesehatan komunitas 3 3 3 9
2. Ketidakefektifan manajemen 3 2 1 6
kesehatan komunitas
no Dx Noc Nic
1 Defisiensi kesehatan Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemi
komunitas tindakan keperawatan & control resiko (2120)
keomunitas selama 2
Monitoring kadar
minggu diharapkan
glukosa penderita
defisiensi
dm secara berkala
kesehatankomunitas
Catat hasil
pada lansia dapat teratasi
pemeriksaan gds
dengan dengan KH :
dan keluhan secara
Status kesehatan
rutin
komunitas : lansia (2701)
Berikan informasi
-Status kesehatan lansia
mengenai factor
meningkat
resiko DM
- jumlah angka penderita
Edukasikan
DM Menurun
mengenai pola diet
- angka morbiditas
DM
berkurang
-penderita paham diet Libatkan penderita
DM dalam upaya
pengurangan angka
morbiditas dan
jumlah penderita
DM
Kolaborasikan
Dengan Kader
Kesehatan
Puskesma Untuk
Penyuluhan
Pencegaahan Dan
Penanganan Dm
5. Catatan keluhan & tindakan yang diisi oleh kader dengan kolom yang meliputi;
c. kunjungan posyandu.
c. Kategori C : lansia dalam tidak mampu beraktivitas / total dibantu orang lain.
9. Kolom tentang ada atau tidaknya masalah secara emosional pada lansia.
10. Kolom tentang status Gizo lansia yang diisi sesuai dengan hasil penimbangan
pada lembar “Bagian dalam II”. Kemudian dituliskan berat badan & tinggi
badan pada kolom dibawahnya.
11. Kolom tekanan darah diisi sesuai dengan hasil pengukuran tekanan darah pada
lansia. Siastole : hasil pengukuran pada detak I (atas), Diástole : hasil
pengukuran pada detak II (bawah)
14. Kolom tempat pengisian pemeriksaan urine reduksi dengan hasil “positif” /
“normal”,
16. Kolom tempat pengisian pemeriksaan protein urine dengan hasil “positif”
“normal”,
18. Daftar nilai / catatan nilai standar normal yang dapat digunakan sebagai acuan
pengisian.
19. Keterangan :
20. Angka yang menandakan nilai berat badan dalam satuan kilogram (kg)
21. Angka yang menandakan nilai tinggi badan dalam satuan centimeter (cm)
22. Apabila hasil ”berat badan” & ”tinggi badan”ditarik lurus apabila hasil
menunjukkan pada kolom warna kuning menandakan ”IMT kurang”.
23. Apabila hasil ”berat badan” & ”tinggi badan” ditarik lurus apabila hasil
menunjukkan pada kolom warna hijau menandakan ”IMT normal”.
24. Apabila hasil ”berat badan” & ”tinggi badan” ditarik lurus apabila hasil
menunjukkan pada kolom warna merah menandakan ”IMT lebih”.
26. Angka – angka untuk menentukan ukuran hasil berat badan yang diukur.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih. Jakarta : EGC
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut
jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta : EGC.
Asuhan Keperawatan Komunitas
Disusun oleh :
7.Fruisca Valentine
Surakarta