HIPERTENSI
A. Definisi Hipertensi
1. Pengertian
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
2. Etiologi
polisitemia.
2. Hipertensi sekunder
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg /
b. Hipertensi diastolic terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
pada
3. Manifestasi Klinis
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang akan
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah diiagnosa jika
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual muntah
6. Epistaksis
7. Kesadaran menurun
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan
hipokoagulabilitas, anemia.
ada DM .
gelombang, P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung dan hipertensi.
ginjal.
jantung.
5. Penatalaksanaan
yaitu :
g. Optimalkan dosis atau penambahan jenis obat sampai target tekanan darah
6. Discharge Planning
1. Berhenti merokok
1. Identitas Klien
3. Triage
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan tidak sadarkan diri, pasien lemas
TTV :
TD : 153/88 mmHg
S : 36ºC
P : 24 x/menit
N : 80 x/menit
SP0 : 94 %
c. Berat Badan : - Kg
4. Pengkajian Primer
5. Pengkajian Sekunder
1. Sistem Pernafasan
tampak
c. Dada :
2. Sistem kardiovaskuler
3. Sistem Pencernaan
b. Mulut : normal
c. Gaster : normal
4. System indra
1. Mata : normal
2. Hidung : normal
3. Telinga : normal
5. Sistem MuskuloSkeletal
6. Sistem Integumen
7. Sistem Endokrine :
8. Sistem imun
9. Terapi Medikasi
a. Pemberian infus RL
- Kelurga klien mengatakan terjadi adu mulut dengan sang anak sebelum pingsan .
- Tampak lemas
DS :
DO :
8. Implementasi Keperawatan
DX I :
S : 36ºC
P : 24 x/menit
N : 80 x/menit
SP0 : 94 %
DX II :
DX I :
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
DX II :
A : Masalah belum teratasi