DENGAN HIPERTENSI
DISUSUN OLEH
NIDA SALSABILA
P27220018027
2018/2019
Laporan Pendahuluan Hipertensi
A. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas
normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut
jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan
volume aliran darah darah (Hani, 2010)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka lama) penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah
tinggi adalah salah satu resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. (Hani, 2010)
B. Klasifikasi
No Klasifikasi Sistolik Diastolik
1 Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
3 Normal tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
4 Hipertensi ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
100 – 109
5 Hipertensi sedang 160 – 179 mmHg
mmHg
6 Hipertensi berat > 180 mmHg > 110 mmHg
(Hani, 2010)
C. Etiologi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan
penanggulangan yang baik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi
hipertensi seperti umur, obesitas, asupan garam yang tinggi adanya riwayat hipertensi
dalam keluarga.
D. Patofisiologi
Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang terjadi adalah difusi
(konsentik). Pada masa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri. Pada stadium
selanjutnya, karena penyakit berlanjut terus, hipertrofi menjadi tak teratur dan
akhirnya akibat terbatasnya aliran darah koroner menjadi eksentrik, berkurangnya
rasio antara masa dan volume jantung akibat peningkatan volume diastolik akhir
adalah khas pada jantung dengan hipertrofi eksentrik. Hal ini diperlihatkan sebagai
penurunan secara menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksieleksi) penigkatan
tegangan dinding ventrikel pada saat sistolik peningkatan konsumsi oksigen ke otot
jantung serta penurunan efek-efek mekanik pompa jantung. Diperburuk lagi bila
disertai dengAn penyakit dalam jantung koroner.
Walaupun tekanan perkusi koroner meningkat, tahanan pembumluh darah
koroner juga meningkat sehingga cadangan aliran darah koroner berkurang.
Perubahan hemodinamik sirkulasi koroner pada hipertensi berhubungan erat dengan
derajat hipertrofi otot jantung.
Ada 2 faktor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner yaitu :
1. Penebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertrofi otot polar dalam resitensi
seluruh badan. Kemudian terjadi valensi garam dan air mengakibatkan berkurangnya
compliance pembuluh ini dan meningkatnya tahanan perifer.
2. Peningkatan hipertrofi mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler per unit
otot jantung bila timbul hipertrofi menjadi faktor utama pada stadium lanjut dan
gambaran hemodinamik ini
Jadi faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit meskipun
tampak sebagai penyebab patologis yang utama dari gangguan aktivitas mekanik
ventrikel kiri. (Reeves, 2011)
E. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi di bedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri
tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyaan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a. Mengeluh sakit kepala,pusing
b. Lemas,kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
(Wilkinson, 2009)
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
- Hb / Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengidentifikasi factor resiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
- BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
- Glucose : hiperglikemi (DM adalah pencetur hipertensi )dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal da nada
DM.
2. CT scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : dapat menunjukan pola rengangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
4. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal
(Nanda, 2015)
G. Penatalaksanaan
C. Intervensi
Dx Tujuan & KH Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan a.Monitor TTV dan KU a.Mengetahui KU
tindakan keperawatan pasien dan perkembangan
3x24 jam diharapkan pasien
penurunan b.Evaluasi adanya nyeri b.Mengetahui
curahjantung pasien dada adanya nyeri pada
dapat berkurang dada
dengan K.H : c.Monitor kesadaran c.Mengetahui
1. TTV dbn pasien perkembangan
2.Tidak ada kesadaran pasien
penurunan kesadaran d.Kolaborasi dengan tim d.Proses
3.Tidak ada edema medis penyembuhan
paru dan perifer pasien
2. Setelah dilakukan a. Monitor TTV dan kaji a. Mengetahui KU
tindakan keperawatan KU pasien dan perkembangan
3x24 jam diharapkan pasien
nyeri paisen b. Mengkaji skala nyeri b. Mengetahui
berkurang dengan pasien skala nyeri pasien
K.H: c. Ajarkan teknik c. Membantu
1. TTV dbn relaksasi pasien dalam
2. Mampu mengontrol mengontrol nyeri
nyeri dan membantu
3. Mengatakan nyeri mengurangi nyeri
berkurang d. Memberi posisi d. Agar pasien
4. Skala nyeri 1-3 nyaman rileks dan nyaman
(ringan) e. Kolaborasi dengan e. Mempercepat
dokter dalam pemberian proses
obat. penyembuhan
pasien
D. Implementasi
Pada tahap ini ada pengolahan dan perwujudan dari rencana perawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan keperawatan yang telah ditentukan
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan secara optimal.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik dan terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan dengan
cara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lain.
Pathway
Arteriesklerosis
Kiri Umum
Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
Resiko Penurunan
Curah Jantung Intoleransi aktivitas
saluran cerna
Mual muntah
Hani, Salma (2010). Panduan Hidup Sehat : Bebas Kolesterol, Stroke, Hipertensi, &
Serangan Jantung. Araska, Yogyakarta
Reeves dan Charlene J. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. Salemba Medika.
R. Sjamsuhidajat dan Wim dc Jong. 2009. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC.
Wilkinson, Judith.2009.Diagnosa Keperawatan.Jakarta:EGC