Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR

KEWARGANEGARAAN

Oleh:
Rosyid Lukman Fathoni (A1D017069)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
No 1
Virus Corona sekarang sudah mulai merembah di Indonesia , virus ini sangat
berbahaya sehingga pemerintah melakukan gerakan karangtina untuk mencegah
penyeberan virus corona ini , kita sebagai mahasiswa harus mematuhi arahan
karangtina dari pemerintah dengan tetap melaksanakan kewajiban kita sebagai
mahasiswa yaitu kuliah online, menunut pemerintah untuk segera
melakukan penanganan bidang kesehatan termasuk dalam urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah sesuai  UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah serta membantu menjaga keadaan lingkungan akar tetap bersih dan kita
sebagai warga Indonesia harus patuh juga dengan arahan karangtina dengan tidak
keluar rumah kita agar virus ini tidak semakin menyebar, saling manjaga satu
samalain agar semua hidup sehat.
No 2
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam
diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai
imu pengetahuaan dan teknologi serta seni. Selain itu juga bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab, dan produktif serta sehat
jasmani dan rohani. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang di mana
pada masanya nanti generasi ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah
diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi
mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan
mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan
prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang cukup untuk
dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara. Negara yang akan melangkah
maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja
yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk
menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa
turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan.

Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks kebangsaan,


pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap
menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu
mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional. Seperti
yang pernah diungkapkan salah satu rektor sebuah universitas, “tanpa pendidikan
kewarganegaraan yang tepat akan lahir masyarakat egois. Tanpa penanaman nilai-
nilai kewarganegaraan, keragaman yang ada akan menjadi penjara dan neraka dalam
artian menjadi sumber konflik. Pendidikan, lewat kurikulumnya, berperan penting
dan itu terkait dengan strategi kebudayaan.”

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri
dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela
negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga
dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata Negara,
menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan
sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia.

Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara


lain agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan
komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan
dengan cara cerdas dan damai, agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu
berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi
nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, agar mahasiwa mampu berpikir
kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar
mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan
kebijakan  publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak
(berkeadaban).

Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah
goyah dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita
tidak akan mudah terpengaruh secara langsung budaya yang bukan berasal dari
Indonesia dan juga menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara
kita. Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa belajar.
Oleh karena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat penting untuk
kita pelajari.

No 3
Identitas memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional
atau nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Identitas nasional
adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah
Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka
Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar)
negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan
negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup.
Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional
akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga
dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan
sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan
negara di masa depan.
Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang kemudian
disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga dari
identitas beberapa bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara
untuk mendukung identitas nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan
terus-menerus. Warga lebih dulu memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan
sampai melunturkan identitas nasional. Di sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada
identitas nasional akan mempersatukan warga bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam
negara. Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya
pembentukan negara ini, sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini

No. 4
Menurut saya simpulan dari Organisasi kepemudaan JongJava (Tri Koro
Dharmo) yaitu : Tri kora Dharmo adalah organisasi yang masih bersifat kedaerahan.
Tri Koro Dharmo memiliki peran dan pengaruh yang besar terhadap penyatuan
pemuda. Pada awal berdirinya tahun 1915, organisasi ini bergerak di bidang sosial,
pendidikkan, budaya dan olah raga, namun seiring dengan perkembangan semangat 
nasionalisme untuk lepas dari pengaruh Belanda, Tri Kora Dharmo mulai terpengaruh
dengan aktifitas politik untuk memperoleh kemerdekaan,karena untuk memperoleh
kemerdekaan perlu ikut serta dalam aktifitas politik.Pada tahun 1925, Tri Koro
Dharmo mulai terpengaruh dengan aktifitas politik yang menjadi awal perubahan
arah Tri Koro Dharmo dari non politik ke politik persatuan Indonesia. Setelah
berubah arah ke arah politik Tri Kora Dharma menyatukan organisasi organisasi yang
ada di Indonesia untuk membentuk gerakan kemerdekaan indonesia

Anda mungkin juga menyukai