KEWARGANEGARAAN
Oleh:
Rosyid Lukman Fathoni
NIM A1D017069
2
a. Unsur Hukum, semua kegiatan serta prilaku warga Negara tidak boleh menyimpang
dari hukum dan UUD 1945.
b. Unsur Sistem Konstitusi, sistem pemerintahan dilaksanakan dalam konstitusi yaitu
hukum dasar bukan dalam absolutism yaitu kekuasaan tidak terbatas.
c. Unsur Kedaulatan Rakyat, MPR merupakan lembaga pemerintahan dengan kekuasaan
tertinggi dimana MPR menjadi perwujudan dari kedaulatan rakyat.
d. Unsur Persamaan Hak, berdasarkan UUD 1945 semua warga Negara memiliki HAM
yang sama tanpa adanya perbedaan status sosial, ekonomi, agama, ras, suku, dan
budaya.
e. Unsur Kekuasaan Kehakiman, kekuasaan kehakiman harus berdiri sendiri tanpa adanya
pengaruh dan tekanan dari pihak lain.
f. Unsur Pembentukan Undang- Undang, Presiden merupakan salah satu anggota DPR
namun, DPR bukanlah presiden dimana keduanya yang menentukan pembentukan
Undang- Undang.
g. Unsur Sistem Pemerintahan, Presiden memiliki wewenang dalam menyusun cabinet
dan para mentrinya berdasarkan UUD 1945.
3. ZEE adalah zona yang luasnya 200 mil laut dari garis dasar pantai, yang mana dalam zona
tersebut sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak
menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya, ataupun
melakukan penanaman kabel dan pipa. Konsep ZEE muncul dari kebutuhan yang
mendesak. Sementara akar sejarahnya berdasarkan pada kebutuhan yang berkembang
semenjak tahun 1945 untuk memperluas batas jurisdiksi negara pantai atas lautnya,
sumbernya mengacu pada persiapan untuk UNCLOS III.
Apabila Penduduk Negara lain memasuki dan memanfaatkan wilayah dalam Zona
Ekonomi Eklusif (ZEE) harus meminta izin terlebih dahulu kepada Pemerintah Republik
Indonesia, apabila tidak akan dianggap melanggar kedaulatan Republik Indonesia dan akan
ditangkap serta diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku. Suatu Negara boleh
menetapkan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) dengan luas kurang dari 200 mil dari garis pantai
negaranya, namun demikian hampir seluruh Negara di dunia menetapkan Zona Ekonomi
Eklusif (ZEE) dengan luas wilayah 200 mil dari garis pantai. Hal tersebut karena
pentingnya luas wilayah bagi suatu negara dalam bidang politik dan ekonomi.
3
Apabila suatu negara tidak dapat menetapkan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) dengan luas
wilayah 200 mil dari garis pantai karena adanya negara tetangga yang berdekatan, maka
akan diselesaikan dengan hukum laut internasional. Pada prinsipnya akan dilakukan
perundingan antara kedua Negara tersebut mengenai batas yang disepakati bersama tentang
luas Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) kedua Negara.
Batas perairan laut Indonesia ditetapkan pada tahun 1957 pada saat mengeluarkan deklarasi
Juanda yang melahirkan konsep Wawasan Nusantara. Dalam deklarasi Juanda tersebut
telah ditentukan bahwa batasan perairan wilayah Indonesia adalah 12 mil daru garis dasar
pantai (baca: ekosistem pantai) pada masing- masing pulau sampai dengan titik yang paling
luar. Namun setelah ditetapkannya batas jarak ini, aturan yang berlaku mengenainya tidak
langsung keluar. Aturan mengenai batas ZEE Indonesia ini baru dikeluarkan pada tahun
1980, yakni sepanjang 200 mil yang diukur dari pangkal wilayah laut Indonesia. Zona
Ekonomi Ekslusif ini diukur ketika air laut sedang surut (baca: manfaat pasang surut air
laut). Pada Zona Ekonomi Eksklusif ini pemerintah Indonesia memiliki hak untuk
mengatur segala kegiatan eksplorasi dan juga eksploitasi sumber daya alam di permukaan
laut, di dasar laut dan juga di bawah laut, serta mengadakan penelitian sumber dara hayati
meupun sumber daya laut yang lainnya.
Dalam Zona Ekonomi Eksklusif yang luasnya 200 mil ini, maka negara pantai mempunyai
hak atas kekayaan alam yang ada di wilayah laut tersebut dan juga berhak menggunakan
kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya ataupun melakukan
penanaman kabel dan juga pipa- pipa.
Mengenai kegiatan- kegiatan di Zona Ekonomi Eksklisif Indonesia ini diatur dalam
Undang- Undang No. 5 tahun 1983 pasal 5 tentang Zona Ekonomi Eksklusif. Kegiatan
untuk eksplorasi atau eksploitasi sumber daya alam atau kegiatan- kegiatan lainnya untuk
eksplorasi atau eksploitasi ekonomi seperti pembangkit energi dari air, arus dan juga angin
di Zona Ekonomi Eksklusif di Indonesia yang dilakukan oleh warga Indonesia atau badan
hukum Indonesia harus berdasar pada izin dari Pemerintah Republik Indonesia. Sementara
kegiatan- kegiatan tersebut apabila dilakukan oleh negara asing baik orang ataupun badan
hukum asing maka harus berdasar pada persetujuan internasional antara Pemerintah
Republik Indonesia dengan pemerintah negara asing yang bersangkutan.
4
Sementara dalam syarat- syarat dan atau persetujuan internasional dicantumkan hak- hak
dan juga kewajiban- kewajiban yang harus dipatuhi oleh pihak- pihak yang bersangkutan
yang melakukan kegiatan eksplorasi dan juga eksploitasi di zona tersebut, seperti
kewajiban untuk membayar pungutan kepada pemerintah Republik Indonesia. Sementara
itu sumber daya alam hayati pada dasarnya mempunyai daya pulih kembali. Meski
demikian hal ini tidak berarti bahwa sumber daya alam ini jumlahnya tidak terbatas. Karena
adanya sifat- sifat itulah maka dalam pelaksanaan pengelolaan dan konservasi sumber daya
alam hayati maka pemerintah Republik Indonesia menetapkan tingkat pemanfaatan di
sebagian atau keseluruhan dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Selain itu, dalam hal perikanan yang menjadi sumber daya alam hidup di perairan,
Indonesia belum dapat sepenuhnya memanfaatkan seluruh jumlah tangkapan yang telah
diperbolehkan dan jumlah kemampuan tangkap Indonesia. Hal ini boleh dimanfaatkan oleh
negara lain dengan izin pemerintah Republik Indonesia berdasarkan persetujuan
internasional.