Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

Tn. Y.M.P DENGAN


HIPERTENSI

O
L
E
H

MARIA AVITA WISANG

RS. ST. GABRIEL KEWAPANTE


Hatiku Siap Sedia Untuk Melayani
KEWAPANTE 86181 – MAUMERE – FLORES – NTT
NO.HP : 081237629456
Telp./ Fax : 0382 2425116
Email:rs.stgabriel@yahoo.co.id
TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian
 Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140
mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, )
 Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman
Sorensen,)
 Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90
mmHg atau lebih (Barbara Hearrison )
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140
mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg.

2. Etiologi
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer
Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: 
 Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
 Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
 Stress Lingkungan
 Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta
pelabaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 
 Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi
seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik,
system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan
stress.
 Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil Gangguan endokrin dll.
3. TANDA DAN GEJALA
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah meningkatkan
tekanan darah > 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain,
rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah,
muka pucat suhu tubuh rendah.
4. PATOFISIOLOGI
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel
jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada
rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan
pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.
Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan
retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan
darah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan
kerusakan pada organ organ seperti jantung.

5. PATHWAY
6. Komplikasi
 Penyakit Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah otak (stroke).stroke sendiri merupakan kematian
jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak. Biasanya kasus ini terjadi secara mendadak dan
menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit(Complete
stroke)
 Gagal Jantung
Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat
untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung
kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi.Pembesaran pada otot
jantung kiri disebabkan kerja keras jantung untuk memompa darah
 Gagal Ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal
tertekan dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak.akibatnya
fungsi ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal
 Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah dan saraf pada mata
7. Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis
penatalaksanaan: 
 Penatalaksanaan Non Farmakologis. 
 Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB
dapat menurunkan
tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin
dalam plasma dan
kadar adosteron dalam plasma.
 Aktivitas. Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan
dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging,
bersepeda atau berenang.
 Penatalaksanaan Farmakologis. 
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
 Mempunyai efektivitas yang tinggi.
 Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau
minimal.
 Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
 Tidak menimbulakn intoleransi.
 Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
 Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
 Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan
hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.
8. Test Diagnostik
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi
ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal
dan
ada DM.
e. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
f. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang
P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
g. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
h. Poto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN

No. Rekam Medis : 62.771


Ruang  : IGD                        
Tgl/ jam MRS : 28-9-2019 / 16.00        
Tgl pengkajian : 28-9-2019
Cara Masuk : Kursi Roda
Sumber Data : Pasien dan keluarga
Dignosa medis : HIPERTENSI                      

I.IDENTITAS
Biodata Klien
Nama : Tn.Y.M.P                  
Jenis kelamin : Laki-Laki  
Tanggal Lahir : 05-03-1938  
Umur : 81 Tahun                   
Agama :  Katholik                
Suku/Bangsa :  Sikka / Indonesia      
Pendidikan :  SD                    
Pekerjaan  : Petani          
Alamat : Wolomotong

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluhan Utama:
Sesak Napas
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan sesak napas 3 Hari,nyeri kepala sejak 1
minggu, tengkuk tegang, pusing, mual,Nyeri
uluhati,Makan/minum: kurang
Bab/Bak : normal
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah mengalami PJK
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit seperti ini
e. Riwayat Alergi Obat : Pasien mengatakan tidak ada riwayat Alergi
obat
f. Obat-obat Rutin yang sedang di konsumsi:
Pasien mengatakan sudah 6 bulan tidak rutin mengkonsumsi obat
captopril 25 mg
III. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Suhu : 37 oC
Nadi : 146 x/menit
RR : 28 x/menit
Sp02 : 75 %

Skala Nyeri : 1-3 (saat di tanya pasien mengatakan


nyeri sekitar 1-3)

IV. Pengkajian Persistem


a. Airway(Jalan Napas) : Paten
b. Breathing (Pernapasan) :
Pasien mengatakan sesak napas
Irama pernapasan: Teratur
Kedalaman : Dalam
Penggunaan Otot Bantu Napas : Tidak ada
Suara Napas : Ronchi
c. Circulation
Akral : Hangat
Warna Kulit : Pucat
Turgor Kulit :Baik
Mata : Tidak Cekung
Mukosa mulut : Lembab
Perdarahan : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Acites : tidak ada
d. Disability (Keterbatasan)
Kesadaran : Composmentis
GCS : E 4 V5 M6
Pupil : Isokor
Reflek Cahaya :+
e. Eksposure ( Paparan)
Memar :Tidak
Vulnus : Tidak
Dislokasi : Tidak
Fraktur : Tidak
f. Folley Catheter & Fluid
Terpasang : Tidak
BAK : spontan
Pemasangan Catheter : Tidak
Pemasangan Infus : Ya,Jam: 16.20 Jenis Cairan RL
g. Gastric Tube ( Pipa Lambung)
Terpasang : Tidak
Pemasangan NGT : Tidak
h. Gangguan Perilaku : Tidak
i. Data psikososial
Pasien Tampak : Tenang
j. Data Spiritual
Kebiasaan Berdoa : Selalu
Bantuan yang dibutuhkan : Pastor
Hal-hal yang diyakini Pasien : Tidak ada
V. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ( tgl 28-9-2019)
HB : 15,4 gr/dl
Leukosit : 18.800
Eritrosit : 5.510.000
Trombosit : 189.000
HCT/PCV : 43,2
Ureum : 45,5
Creatinin : 1,5
Acak Gula : 100
VI. Gambaran EKG : PJK iskemik High Lateral Anteroseptal

VII. Rencana Asuhan dan Terapi


 RL Lifeline
 Inj.Ranitidin 2x1 ampul/iv
 Captopril 25 mg tab/oral
 Captopril 3x25 mg
 Inj.Furosemide 3x20mg/iv
 O2 10 lpm Simple Mask
ANALISA DATA

NO Tgl/Jam Data Problem Etiologi

1 28-9-2019 DS Pasien mengatakan sesak Vasokonstriksi Resti Penurunan


napas 3 Hari,nyeri kepala pembulu darah curah Jantung
sejak 1 minggu, tengkuk
tegang, pusing, mual,Nyeri
uluhati
DO : KU:lemah, Kesadaran
composmentis
Cont T: 160/90,suhu: 37
N:146x/menit,RR:28x/i
SPO2:75%,pasien tampak
sesak, warna kulit pucat

2 28-9-2019 DS :Pasien mengatakan sesak Peningkatan Nyeri


Napas 3 hari, Nyeri kepala vaskuler
tengkuk tegang,pusing,mual, cerebral
Nyeri Uluhati

DO : KU:lemah, Kesadaran
composmentis

T:160/90,suhu37
N:146x/menit,RR:28/i
SPO2:75%,pasien tampak
sesak, warna kulit pucat
Skala Nyeri 1-3
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resti Penurunan curah Jantung berhubungan dengan Vasokonstriksi


pembulu darah yang ditandai dengan:
DS Pasien mengatakan sesak napas 3 Hari,nyeri kepala sejak 1 minggu,
tengkuk tegang, pusing, mual,Nyeri uluhati
DO : KU:lemah, Kesadaran composmentis
Cont T: 160/90,suhu: 37
N:146x/menit,RR:28x/i
SPO2:75%,pasien tampak sesak, warna kulit pucat
2. Nyeri berhubungan dengan Peningkatan vaskuler cerebral yang ditandai
dengan :
DS :Pasien mengatakan sesak Napas 3 hari, Nyeri kepala tengkuk
tegang,pusing,mual, Nyeri Uluhati

DO : KU:lemah, Kesadaran composmentis

T:160/90,suhu37
N:146x/menit,RR:28/i
SPO2:75%,pasien tampak sesak, warna kulit pucat
Skala Nyeri 1-3

Anda mungkin juga menyukai