Anda di halaman 1dari 3

NYERI TULANG BELAKANG

PENCEGAHAN & PENANGGULANGANNYA


Dr. Alfred Sutrisno Sp. BS

PENDAHULUAN

Nyeri tulang belakang adalah nyeri pada bagian


belakang setinggi pinggang. Nyeri tersebut dapat
menjalar maupun terlokalisir.

Penyebab nyeri tersebut dapat diakibatkan adanya


gangguan pada struktur tulangnya, bantalan tulang
atau otot-otot yang terlibat dalam menunjang
tulang belakang itu sendiri atau akibat gangguan
kejiwaan berupa psikosomatik.

Angka kejadian nyeri pinggang ini makin meningkat seiring dengan kemajuan
industri di suatu negara atau perubahan pola aktifitas masyarakatnya.
Penderita kelainan ini paling banyak pada usia produktif antara 20-45 tahun,
dimana hal ini sangat mengganggu produktifitas penderita maupun
perusahaan yang mempekerjakannya. Penyebab hal tersebut diakibatkan
prolapsnya bantalan tulang belakang. Pada laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan wanita, hal ini mungkin diakibatkan laki-laki lebih
banyak beban kerja yang beresiko.

Pada kesempatan ini akan membahas nyeri tulang belakang yang disebabkan
prolapsnya bantalan tulang lebih dikenal dengan HERNIASI NUKLEUS
PULPOSUS meliputi pencegahan dan penanggulangannya, baik secara
operative maupun non operative.

DISKUS INTERVERTEBRALE

Diskus Intervertebrale atau bantalan tulang belakang merupakan struktur


yang kuat dan tidak menimbulkan rasa nyeri jika pembungkusnya (annulus)
intak atau utuh. Robeknya pembungkus diskus menyebabkan keluarnya inti
dari bantalan tulang yang masuk ke dalam rongga tulang belakang. Hal
tersebut dapat menekan pembuluh darah balik, kantung saraf maupun saraf
itu sendiri. Iritasi akibat penekanan dari bantalan tulang tersebut dapat
menyebabkan rasa nyeri sampai kelumpuhan dari saraf yang tertekan.

Prolapsnya diskus disebabkan adanya gaya fleksi-ekstensi serta rotasi pada


struktur tulang disekitar lumbal yang berlebihan atau kronis. Prolapsnya
diskus paling sering kearah tepi rongga tulang belakang, tetapi juga dapat
kebagian sentral atau tengah yang mana masing-masing kelainan tersebut
menimbulkan gejala-gejala yang berbeda. Hal diatas sering juga
mengakibatkan terlepasnya bantalan itu keatas atau kebawah rongga.
Dengan demikian menyebabkan instabilitas struktur tulang di level tersebut,
juga facet joint dapat mengalami degenerasi yang berakibat makin
tertekannya saraf pada daerah tersebut.
GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis dari Herniasi Nucleus Nulposus


tergantung dari letak penekanan diskusnya, pada
umumnya dibagi menjadi 2 yaitu, penekanan pada
tepi atau lateral.
Riwayat :
Adanya riwayat jatuh, mengangkat benda-benda yang
berat.
Nyeri pada kaki sesuai dermatomnya akibat iritasi
atau kompresi pada saraf yang sesuai dengan
distribusi saraf tersebut pada kaki.
Atau adanya rasa baal / kesemutan. Pada struktur
tulangnya dapat terlihat scoliosis hal ini karena
adanya spasme dari m.erectus spinal.
Gangguan neurologisnya berupa kelemahan refleks
sendi lutut, dorsofleksi maupun plantar fleksi
tergantung dari level yang terlibat.

Penekakan pada sentral


Pada kelainan ini gejala tanda tandanya biasanya bilateral, meskipun dapat
pada salah satu sisi lebih berat.
Perasaan pinggang seperti terikat, sampai adanya kelumpuhan, adanya rasa
kesemutan didaerah kaki yang sesuai dengan distribusi saraf tersebut. Pada
yang lebih berat adanya gangguan pada buang air besar maupun kecil dengan
manifestasinya berupa sulit kencing atau buang air besar maupun sulit
menahannya.
Kelemahan dorsofleksi maupun plantarfleksi baik pada suatu maupun kedua
kaki.

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan dapat berupa :

Foto lumbal,
Pada pemeriksaan ini kita melihat apakah ada penyempitan jarak tulang yang
satu dengan yang diatas atau dibawahnya, adakah instabilitas atau
spondilolistesis.

CT. Myelografi
Pada pemeriksaan ini kita melihat apakah adanya filling defect.

Magnetic Resonance Imaging


Pada pemeriksaan ini kita dapat melihat apakah ada protusio ataupun
squester dari bantalan tulang yang menekan pada sistem saraf.

PENATALAKSANAAN

Penanganan dari herniasi nucleus pulposus dibagi menjadi 2 yaitu,

Tindakan konservatif,
Dengan menganjurkan penderita Bed rest baik dirumah maupun di Rumah
Sakit selama 2 sampai 3 minggu dengan tidur diatas papan yang keras/board
mattres.
Dilakukan fisioterapi dengan traksi
Memakai Plaster Jacket/Spinal Brance.
Tindakan Operatif
Tindakan operatif dibagi menjadi tindakan operatif biasa dengan laminektomi
atau dengan bedah mikro.
Keuntungan bedah Mikro :
Luka operasi kecil, jaringan yang rusak akibat dilakukan tindakan operasi
minimal dengan hasil yang sangat memuaskan, waktu rawat lebih pendek
dibandingkan dengan teknik operasi biasa.

Anda mungkin juga menyukai