Kelainan kongenital
◦ Spondilolisis dan spondilolistesis
◦ Spina Bifida
◦ Stenosis kanalis vertebralis
◦ Spondylitis
◦ Spondylosis lumbal
Trauma dan gangguan mekanis
Radang (inflamasi)
Tumor (neoplasma)
Gangguan metabolik
psikis
Patofisiologi
Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastic yang tersusun atas
banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksible (discus intervertebralis) yang diikat satu
sama lain oleh komplek sendi faset, berbagai ligament dan otot paravertebralis.
Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi
lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang
belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat
berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot
abdominal dan torak sangat penting pada aktivitas mengangkat beban. Bila tidak pernah
dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah
struktur, dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri
punggung.
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada
orang muda diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada
lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus
merupakan penyebab nyeri punggung yang biasa diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-
S1, menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan
diskus (herniasi nucleus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat mengakibatkan
penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis yang mengakibatkan nyeri
yang menyebar sepanjang saraf tersebut. Sekitar 12% orang dengan nyeri punggung
bawah menderita hernia nucleus pulposus ( Brunner & Suddarth, 2002 : 2321 ).
Manifestasi Klinis
1. Perubahan dalam gaya berjalan.
a. Berjalan terasa kaku.
b. Tidak bias memutar punggung.
c. Pincang.
2. Persyarafan
Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan
sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat
pada daerah yang tidak dirangsang.
3. Nyeri.
a. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
b. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
c. Nyeri otot dalam.
d. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
e. Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
f. Nyeri pada pertengahan bokong.
g. Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.
Komplikasi
Skoliosis merupakan komplikasi yang paling
sering ditemukan pada penderita nyeri
punggung bawah karena Spondilosis. Hal ini
terjadi karena pasien selalu memposisikan
tubuhnya kearah yang lebih nyaman tanpa
mempedulikan sikap tubuh normal. Hal ini
didukung oleh ketegangan otot pada sisi
vertebra yang sakit.
Pemeriksaan Penunjang
Plain
Myelografi
Computed Tornografi Scan ( CT- scan ) dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI )
Electro Miography ( EMG ) / Nreve Conduction
Study ( NCS )
EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :
1. Adanya kerusakan pada saraf
2. Lama terjadinya kerusakan saraf ( akut atau
kronik )
3. Lokasi terjadinya kerusakan saraf ( bagian
proksimalis atau distal )
4. Tingkat keparahan dari kerusakan saraf
5. Memantau proses penyembyhan dari kerusakan
saraf
Penatalaksanaan Medis
Tirah baring
Obat-obatan
Fisioterapi
Psikoterapi
Akupuntur
Terapi operatic
Latihan
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Data fokus yang perlu dikaji:
a. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sebelumnya
b. Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen injuri (fisik
muskuloskeletal) dan system syaraf
vascular)
Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri,
kerusakan muskula skeletal, kekakuan
sendi, kontraktur)
Gangguan pola tidur b.d nyeri, tidak
nyaman
TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT