NPM : 213108048
Nyeri Punggung bawah merupakan masalah utama yang sangat sering dijumpai pada populasi orang
dewasa.
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal
maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong
bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah
tungkai dan kaki. LBP yang lebih dari 6 bulan disebut kronik.
2.Etiologi
Kebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai tanda Muskuloskeletal
misalnya:
Pasien Lansia bisa menderita nyeri punggung bawah yang berhubungan dengan fraktur tulang belakang
Gangguan ginjal.
Masalah pelvis.
Tumor retroperitoneal.
Aneurisma abdominal.
Masalah Psikomatik.
Obesitas.
Kondisi penting yang menimbulkan rasa nyeri dengan disabilitas pada punggung bagian bawah.
Anomali congenital vertebra lumbal yaitu salah satu kelainan yang paling sering ditemukan
adalah kegagalan fusi lamina arkus neural (spina bifida)pada salah satu atau beberapa vertebra
Kelainan traumatic yang mengenai punggung bagian bawah yaitu trauma merupakan penyebab
nyeri punggung bawah yang paling sering ditemukan dan pasien yang mengalami cedera seperti
Istilah sprain dan strain lumbosakral sering dipakai secara longgar oleh pasien serta dokternya
dan tidak memperlihatkan dengan jelas hubungannya dengan satu lesi anatomik yang diketahui.
Fraktur vertebra yaitu Sebagian besar fraktur pada korpus vertebra lumbal terjadi akibat cedera
3. Klasifikasi.
Klasifikasi low back pain(nyeri punggung bawah) dapat dibedakan menjadi 5 tipe rasa nyeri:
.Nyeri Lokal dibedakan oleh sembarangan proses patologis yang menekan atau merangsang
ujung-ujung saraf
Nyeri local sering dikemukakan sebagai rasa nyeri yang stabil tapi bisa intermiten dengan variasi
Nyeri alih terdiri dari dua tipe: yang diproyeksikan berasal dari tulang belakang ke regio yang
terletak didalam daerah dermatom lumbal serta sacral bagian atas.
Nyeri radikuler atau nyeri akar memiliki beberapa cirri khas nyeri alih tetapi berbeda dalam hal
intensitasnya yang lebih besar,radiasi distal,kktor yang menceteterbatasan pada daerah radiks
(akar)saraf,dan factor-faktor yang mencetuskannya .mekanisme terjadinya terutama berupa
distorsi,regangan,iritasi dan kompresi radiks spinal yang sering terjadi dibagian sentral terhadap
foramen intervertebralis.
Nyeri akibat spasme otot biasanya dikemukakan dalam hubungannya dengan nyeri local.namun
dasar anatomic atau fisiologiknya lebih tidak jelas. Spasme otot yang berkaitan dengan berbagai
kelainan tulang belakang dapat menimbulkan distorsi yang berarti pada sikap tubuh yang normal.
nyeri lainnya yang sering tidak dapat di tentukan asalnya kadang di gambarkan oleh pasien
sebagai penyakit kronik punggung bagian bawah.keluhan-keluhan umilateral perasaan
tertarik,keram nyeri robek rasa baal .
Seringkali petunjuk terpenting berasal dari diketahuinya cara berawalnya nyeri tidak diketahui berlebihan
jika dikatakan bahwa suatu anamnesis yang seksama dapat menjadi landasan suatu diagnosis yang akurat.
Jenis nyeri punggung bagian bawah yang tidak jelas dan kemungkinan penyakit psikiatrik.
4. Patofisiologi.
Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastik yang tersusun atas banyak unit
rigid (vertebrae) dan unit fleksibel (diskus intevertebralis)yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi
faset,berbagai ligamen dan otot paravertebralis.
Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat
memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang
belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu
menstabilkan tulang belakang .otot-otot abdominal dan toraks sangat penting pada aktivitas mengangkat
beban.bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini.obesitas,maslah postur, maslah
struktur,dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung.
Diskus Intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada orang
muda,diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus.pada lansia akan menjadi
fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus merupakan nyeri pungung yang biasa,diskus
lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1,menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi
terberat.penonjolan diskus herniasi nucleus pulposus atau kerusakan sendi faset dapat mengakibatkan
penekanan pada akar saraf tersebut.sekitar 12% orang dengan nyeri punggung bawah menderita hernia
nukleus pulposus.
Pasien biasanya mengeluh nyeri punggung akut maupun kronis berlangsung lebih dari dua bulan
tanpa perbaikan dan kelemahan. Selama wawancara awal,dikaji lokasi nyeri,sifatnya dan
tungkai dalam keadaan lurus yang mengakibatkan nyeri menunnukkan iritasi serabut saraf.
Pemeriksaan fisik dapat menemukan adnya spasme otot paravertebralis(peningkatan tonus otot
tulang postural belakang yang berlebihan) disertai hilangnya lengkungan lordotik lumbal yang
normal dan mungkin ada deformitas tulang belakang. Bila pasien diperiksa dalam keadaan
telungkup,otot paraspinal akan relaksasi dan deformitas yang diakibatkan oleh spasmus akan
menghilang.
Kadang-kadang dasar organic nyeri punggung tak dapat ditemukan.kecemasan dan strees dapat
membangkitkan spasme otot dan nyeri.Nyeri punggung bawah bisa merupakan manifestasi
Bila kita memeriksa penderita nyeri punggung bawah,perawat perlu meninjau kembali hubungan
keluarga,variable lingkungan,dan situasi kerja.selain itu dikaji juga dampak nyeri kronik tersebut
Riwayat Kanker.
Demam.
Riwayat penyalahgunaan obat intravena.
Riwayat TB.
Imunocompromised.
Akibat protrusi diskus sentral yang besar atau penyebab lain yaitu stenosis kanalis lumbalis.
Anestesia saddle.
Foot drop.
6. Komplikasi.
Kanker.
Infeksi.
Herniasi diskus.
Komplikasi
Artritis.
Osteoratritis
Nyeri torakal bagian bawah dan lumbal bagian atas pada penyakit abdominal.
7. Prosedur Diagnostik.
tumor,osteomielitis.
Elektromiograf i: Dapat melokalisasi lesi pada tingkat akar saraf spinal utama yang terkena.
Venogram epidural : Dapat dilakukan pada kasus dimana keakuratan dari miogram terbatas.
Tanda leSeque (tes dengan mengangkat kaki lurus keatas) mendukung diagnosa awal dari
Skan CT : Dapat menunjukkan kanal spinal yang mengecil adanya protrusi diskus
intervertebralis.
MRI : Pemeriksaan noninvasif yang dapat menunjukkan adanya perubahan tulang dan jaringan
Kebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam 6 minggu. Dengan tirah
baring pengurangan stress,dan relaksasi. Pasien harus tetap ditempat tidur dengan matras yang
padat dan tidak membal selama 2-3 har.( dapat digunakan kayu penyangga tempat tidur). Pergi
kamar mandi boleh dilakukan. Namun kegiatan lain diluar tempat tidur (menjawab telepon
sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal lebih besar yang dapat mengurangi tekanan pada serabut
saraf lumbal. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan 30 derajat dan pasien sedikit menekuk
lututnya atau berbaring miring dengan lutut dan panggul ditekuk(posisi melingkar) dengan
diletakkan bantal diantara lutut dan tungkai dan sebuah bantal dibawah kepala.posisi tengkurap
Kadang-kadang pasien perlu dirawat untuk penanganan ”konservatif aktif” dan fisioterapi.Traksi
pelvik intermiten dengan 7 sampai 13 kg beban traksi. Traksi memungkinkam penambahan fleksi
Modalitas penanganan yang sesuai ditentukan oleh kondisi pasien. Gangguan sirkulasi,gangguan
Terapi kolam bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan masalah kardiovaskuler karena
mereka tak akan mampu menoleransi vasodilatasi perifer massif yangb timbul.gelombang ultra
perdarahan.
Modalitas terapi dilanjutkan selama masih dapat mengurangi nyeri sampai tahap yang diinginkan.
Obat-obatan mungkin perlu diberikan untuk menangani nyeri akut. Analgetik narkotik digunakan
untuk memutus lingkaran nyeri: relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaksan
otot dan penenang digunakan untuk membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme.
Sehingga dapat mengurangi nyeri.obat anti inflamasi seperti aspirin dan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) ,berguna untuk mengurangi nyeri kortikosteroid jangka pendek dapat
gangguan iskemia.
Dokter dapat memberikan injeksi kortikosteroid epidural ,suntikan infiltrasi otot paraspinalis
dengan anesthesia lokal,atau menyuntik sendi faset dengan steroid untuk menghilangkan nyeri.
Stimulasi saraf elektris transkutan ( TENS,transcuta neous electrical nerve stimulation ) adalah
modalitas peredaan nyeri noninvasive yang dapat dibawa kwmana-mana yang memungkinkan
pasien berpartisipasi dalam aktivitas dengan nyaman tanpa obat.TENS diperkiraan nyeri dengan
Begitu pasien mencapai kenyamanan saat istirahat ,aktivitas dapat secara bertahap dikembalikan
ke keadaan semula dan bila perlu program latihan dapat dimulai .latihan dimulai secara bertahap
dan ditingkatkan begitu pasien sembuh . sasarannya adalah peningkatan mobilitas ,kekuatan otot
dan kelenturan .latihan hiperekstensi akan memperkuat otot paravertebralis ; latihan fleksi
meningkatkan kekuatan dan gerakan punggung ;dan latihan fleksi isometrik memperkuat otot
batang tubuh.
Program latihan dijalankan dibawah pengawasan seorang fisioterapis dan disesuaikan bagi tiap-
tiap individu pasien .tiap periode latihan selalu dimulai dengan relaksasi .
Penyongkong punggung bawah dan brace dapat dipakai untuk membatasi gerakan tulang
belakang , untuk mengoreksi postur ,dan mengurangi srtes pada tulang lubal bawah .( penggunaan
jangka panjang alat ini dapat mengakibatkan atrofi otot disuse dan kelemahan serta berkurang nya
kelenturan otot).
9. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
mengenai bagaimana nyeri timbul dengan tindakan tertentu ( misalnya membuka pintu garasi).
Atau dengan atktivitas dimana otot yang lemah digunakan secara berlebihan (mis: bertaman pada
akhir minggu). Dan bagaimana pasien mengatasinya selama ini sering mengarahkan kemana kita
akan melakukan intervensi dan pendidikan pasien. Bila nyeri punggung merupakan masalah
dalam perencanaan penanganan sekarang. Selain itu perawat harus menanyakan mengenai bukti
bahwa nyeri punggung tersebut mempengaruhi gaya hidup pasien.informasi mengenai pekerjaan
dan aktivitas rekreasi dapat membantu mengidentifikasi area untuk pendidikan kesehatan.
Selama wawancara ini perawat dapat melakukan observasi terhadap postur pasien,kelainan
posisi,dan cara jalan. Secara umum,gerakan pasien selalu tetap hati-hati,punggung selalu dijaga
tetap tidak bergerak,dan kursi yang dipilih untuk menyokong sebaiknya memiliki lengan dan
tempat duduk standar.pasien mungkin duduk atau berdiri dengan posisi yang tidak
biasa,melenggok menjauhi sisi yang paling nyeri,dan mungkin meminta bantuan untuk melepas
Pada pemeriksaan fisik dikaji lengkungan tulang belakang,Krista iliaka dan simetrisitas bahu.
Otot paraspinal dipalpasi,dan dicatat adanya spasme dan nyeri tekan. Pasien diminta
Efek keterbatasan gerak ini terhadap aktivitas hidup sehari-hari ditentukan.pasien kemudian
dievaluasi mengenai adanya keterlibatan saraf dengan mengkaji ras yang normal (mis parestesia)
Kelemahan otot atau paralisis,dan nyeri punggung dan tungkai dengan pengangkatan tungkai
lurus (mis: penderita telentang,tungkai pasien diangkat keatas dengan lutut diluruskan).
Pasien dikaji adanya obesitas karena dapat menimbulkan nyeri punggung bawah.pengkajian
Diagnosa Keperawatan
kelenturan.
pungung.
4. Perubahan kinerja peran yang berhubungan dengan gangguan mobilitas dan nyeri kronik.
5. Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan obesitas.
teknik mekanika tubuh melindungi punggung perbaikan kinerja peran dan penurunan berat badan.
Intervensi/rencana tindakan
Meredakan nyeri. Untuk mengurangi nyeri perawat harus mendorong pasien untuk mematuhi
tirah baring dan pengubahan posisi yang ditentukan untuk memperbaiki fleksi lumbal.pasien
diajari untuk mengontrol dan menyesuaikan nyeri yang dirasakan melalui terapi tingkah laku
yang dpat mengurangi ketegangan otot dan psikologis.pernapasan diafragma dan relaksasi dapat
membantu mengurangi tegangan otot yang berperan pada nyeri punggung bawah,mengalihkan
membantu pada beberapa kasus,imajinasi terbimbing,dimana pasien yang telah relaks belajar
Memusatkan diri pada kejadian yang menyenangkan,dapat digunakan bersama dengan strategi
Masase jaringan lunak dengan lembut sangat berguna untuk mengurangi spasme otot
Bila diberikan obat,perawat harus mengkaji respons pasien terhadap setiap obat. Begitu nyeri akut
Bila diberikan terapi TENS,perawat harus memahami terlebih dahulu alatnya dan potensial
dimana pasien dapat mencapai peredaan nyeri yang maksimal. Pasien kemudian mengatur
panjang gelombang dan intensitas simulator untuk mencapai rasa nyaman.pasien yang
menggunakan alat pacu jantung tidak boleh menggunakan TENS karena risiko terjadinya
disritmia. Bagi yang menjalankan mesin harus waspada terhadap potensial terjadinya syok secara
umum,pasien menggunakan alat ini selama 1-2 bulan secara bertahap mengurangi
penggunaannya sesuai dengan hilangnya nyeri dan peningkatan kekuatan otot punggung melalui
latihan bertahap.
Respon pasien terhadap berbagai modal litas piñata laksanaan nyeri harus di evaluasi dan di catat
PENGKAJIAN
Hernia pulposus yaitu merupakan penyebab nyeri punggung bawah yang berat data pengkajian
Eliminasi
Integritas ego
Neurosensori
Nyeri kenyamanan
Keamanan
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen penyederasisi: kompresi saraf spasme otot
kemungkinan dibuktikan oleh keluhan punggung bawah kekakuan leher berjalan dengan
timpang, wajah menahan nyeri perubahan pola tidur menarik diri secara fisik
Perencanaan
1. Tujuan
Hasil yang diharapkan yaitu melaporkan nyeri hilang terkontrol mengungkapan metode
2. Tindakan
Kaji adanya keluhan nyeri catat lokasi lamnya serangan, paktor pencetus yang
Pertahankan tirah baling selama pase akut . letakan pasein pada oposisi semi fowler
dengan tulan spinal pinggang dan lutut dalam keeadaan fleksi posisi terlentang
dengan atau tanpa meninggikan kepala 10 – 30 rasionalnya tirah baring dengan
menurunkan penekanan pada bagian tubuh tertentu dan pasilitasi terjadinya redoksi
penyembuhan.
DIAGNOSA 2
Kemungkinan dibuktikan oleh keluhan nyeri pada gerakan enggan berusaha dalam
kekuatan otot hasil yang di harapkan mengungkapan pemahan tentang situasi atau
TINDAKAN
sfesifik rasionalnya tegantung pada bagian tubuh yang terkena aktivitas yang kurang
Catat respons – respons emosi pada imobilisasi berikan aktivitas yang di sesuiakan
kegelisahaan pekarangsang
Berikan pasien untuk melakukan latihan rentang gerak fasiv dan aktif rasionalnya
mamperkuat otot abdomen dan fleksor tulang belakang memperbaiki mekanika
tubuh.
10. EVALUASI
c.mengalami peredaan nyeri melalui penggunaan modalitas fisik teknik sikologis dan
meditasi
a. perbaikan postur
diri