Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan

pada pasien
Gagal Jantung

Kelompok 3:
Nadya Paramitha
Fajar Zikri Nopalan
Pengertian

Gagal jantung adalah keadaan ketika jantung tidak mampu lagi


memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi
tertentu, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup
tinggi (Aspani, 2016).
Etiologi
01 02 03
Kelainan otot Arterosklerosis Hipertensi sistemik
jantung koroner atau pulmonal
Patofisiologi
Mekanisme kompensasi yang terjadi pada gagal jantung adalah:
dilatasi ventrikel, hipertrofi ventrikel, kenaikan rangsang simpatis
berupa takikardi dan vasokonstriksi perifer, peninggian kadar
katekolamin plasma, retensi garam dan cairan badan dan
peningkatan ekstraksi oksigen oleh jaringan. Bila jantung bagian
kanan dan bagian kiri bersama-sama dalam keadaan gagal akibat
gangguan aliran darah dan adanya bendungan, maka akan tampak
tanda dan gejala gagal jantung pada sirkulasi sistemik dan sirkulasi
paru. Keadaan ini disebut gagal jantung kongestif (CHF).
Gagal jantung kanan
Gagal jantung kiri

Gagal pompa ventrikel kanan


gagal pompa ventrikel kiri

curah jantung kanan menurun


tekanan ventrikel kiri meningkat

tekanan akhir distol ventrikel kanan meningkat curah jantung kiri


menurun

tekanan atrium kanan meningkat tekanan atrium


kiri menurun
(bendungan atrium kanan) &
bendungan atrium kiri

tek. vena cava meningkat tekanan


vena pulmonalis meningkat
(bendungan vena sistemik) & bendungan vena
pulmonalis

Hambatan vena balik Gangguan keseimbangan bendungan


paru
Gagal Jantung (CHF) perubahan kontraktilitas jantung

curah
jantung menurun

sekresi renin yg berlebihan aliran darah tidak efektif

angiotensin I-II vasokontriksi ginjal

aldosteron meningkat fungsi glomerulus menurun sekresi ADH meningkat,


adsorpsi H2O
pd tubulus distal

Reabsorpsi Na+ di tubulus distal reabsorpsi Na+ dan H2O

retensi ginjal

vol plasma meningkat

intoleransi cairan

edema
Pemeriksaan Diagnostik

● ● ● Oksimetri Nadi
Elektokardiogram Kateterisasi jantung
● Analisa gas darah
● Uji stress ● Radiografi dada. ● Blood ureum nitrogen (BUN) dan
● Echokardiografi ● Elektrolit kreatinin
● Pemeriksaan tiroid
Penatalaksanaan medis
Terapi Farmakologi
01 Terapi yang dapat diberikan antara lain golongan diuretik,
angiotensin converting enzym inhibitor (ACEI), beta bloker,
angiotensin receptor blocker (ARB), glikosida jantung ,
antagonis aldosteron, serta pemberian laksarasia pada
pasien dengan keluhan konstipasi.

Terapi Non Farmakologi


02 Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah baring,
perubahan gaya hidup, pendidikan kesehatan mengenai
penyakit, prognosis, obat-obatan serta pencegahan
kekambuhan, monitoring dan kontrol faktor resiko.
Konsep Asuhan
Keperawatan
Diagnosa

Penurunan curah jantung


Gangguan pertukaran gas Pola nafas tidak efektif
(D.0008)
(D.0003) (D.0005)

Intoleransi aktivitas (D.0056)


Nyeri akut (D.0077) Hipervolemia (D.0022)
Perencanaan
Dx. keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1.Gangguan pertukaran Tujuan : (Pemantauan Respirasi I.01014)
gas b.d perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi irama, kedalaman dan upaya nafas
membran alveolus- keperawatan diharapkan 2. Monitor pola nafas
kapiler pertukaran gas meningkat. 3. Monitor kemampuan batuk efektif
4. Monitor nilai AGD
Kriteria hasil : 5. Monitor saturasi oksigen
(Pertukaran gas 6. Auskultasi bunyi nafas
L.01003) 7. Dokumentasikan hasil pemantauan
1.Dispnea menurun 2.bunyi 8. Jelaskan tujuan dan prosedur
nafas tambahan menurun pemantauan
3.pola nafas membaik 9. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
4. PCO2 dan O2 10. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktifitas dan/atau
membaik tidur
Perencanaan
2.Pola nafas tidak efektif Tujuan : (Manajemen jalan nafas I.01011)
b.d hambatan upaya Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
nafas (mis: nyeri saat keperawatan diharapkan pola kedalaman, usaha nafas)
bernafas) nafas membaik. 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis: gagging, mengi,
Wheezing, ronchi)
Kriteria hasil : 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
(pola nafas L.01004) 4. Posisikan semi fowler atau fowler
1.Frekuensi nafas dalam rentang 5. Ajarkan teknik batuk efektif
normal 6. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
2.Tidak ada penggunaan otot ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
bantu pernafasan
3.Pasien tidak menunjukkan
tanda dispnea
Perencanaan
3.Penurunan curah Tujuan : (Perawatan jantung I.02075)
jantung b.d perubahan setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
preload / perubahan keperawatan diharapkan curah jantung
afterload / perubahan jantung meningkat. 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah
kontraktilitas jantung
Kriteria hasil : (curah 3. Monitor intake dan output cairan
jantung L.02008) 4. Monitor keluhan nyeri dada
1.Tanda vital dalam rentang 5. Berikan terapi terapi relaksasi untuk mengurangi stress,
normal 2.Kekuatan nadi jika perlu
perifer meningkat 6. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
3. Tidak ada edema 7. Anjurkan berakitifitas fisik secara bertahap
8. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Perencanaan
4.Nyeri akut b.d gen Tujuan : setelah dilakukan (Manajemen nyeri I.08238)
pencedera fisiologis tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi,
(Mis: Iskemia) diharapkan tingkat nyeri intensitas nyeri
menurun. 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
Kriteria hasil : Tingkat nyeri
nyeri (L.08066) 4. Berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa
1. Pasien mengatakan nyeri nyeri
berkurang dari skala 7 menjadi 2 5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis:
2.Pasien menunjukkan ekspresi suhu ruangan, pencahayaan,kebisingan)
wajah tenang 3.Pasien dapat 6. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
beristirahat dengan nyaman 7. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Perencanaan
5.Hipervolemia Tujuan : (Manajemen hipervolemia I.03114)
b.d gangguan setelah dilakukan tindakan 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis:
mekanisme regulasi keperawatan diharapkan ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP meningkat,suara
keseimbangan cairan meningkat. nafas tambahan)
2. Monitor intake dan output cairan
Kriteria hasil : (keseimbangan 3. Monitor efek samping diuretik (mis : hipotensi ortostatik,
cairan L. 03020) hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia)
1.Terbebas dari edema 4. Batasi asupan cairan dan garam
2.Haluaran urin meningkat 5. Anjurkan melapor haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6
3. Mampu mengontrol asupan jam
cairan 6. Ajarkan cara membatasi cairan
7. Kolaborasi pemberian diuretik
Perencanaan
6. Intoleransi Tujuan : (Manajemen energi I.050178)
aktifitas b.d setelah dilakukan tindakan Monitor kelelahan fisik dan emosional
kelemahan keperawatan diharapkan Monitor pola dan jam tidur
toleransi aktifitas meningkat. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis:
cahaya, suara, kunjungan)
Kriteria hasil : Toleransi Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
aktivitas (L.05047) Anjurkan tirah baring
1. kemampuan melakukan Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
aktifitas sehari-hari meningkat Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
2.Pasien Mampu berpindah makanan
dengan atau tanpa bantuan
3.Pasien mengatakan dispnea
saat dan/atau setelah aktifitas
menurun
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai