Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS PADA TN.

S DENGAN INFARK MIOKARD


AKUT DI RUANG IGD RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Gawat Darurat dan
Kritis

Disusun Oleh:

Nama : Ismahartin Umasangaji

Nim 14420212117

Preceptor:

1. Preceptor Klinik
( )
2. Preseptor Institusi
Wan Sulastri Emin,S.Kep.,Ns.,M.Kes ( )

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS NURSING
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT RUANG UGD

No. Rekam Medis: 233569 Diagnosa s: Infark Miokard Akut

Medi Nama : Tn.R Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 68 Tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Sumber informasi: Pasien dan keluarga

pasien Alamat : Jl. Kalumpang IR 9/12

Penanganan Awal Masuk Rumah Sakit

Pemberian Oksigen dan pemasangan Infus Cairan

TRIAGE : Merah

Keluhan Utama : Nyeri dada dan sesak


napas

Mekanisme Cedera : -

Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) :

√ Baik Tidak baik

PENGKAJIAN PRIMER
AIRWAY Klasifikasi Data

Jalan Nafas : Paten Data Subjektif :

Obstruksi : Tidak - Pasien

ada Suara Nafas : mengatakan

Normal Keluhan Lain: sesak

Tidak ada Data Objektif :

- Pasien

tampak sesak
BREATHING Klasifikasi Data
- Pasien
Gerakan dada : Simetris Data Subjektif :
tampak lemas
Irama Nafas : Cepat Klien mengatakan sesak napas
Diagnosis
sejak Keperawatan:
bulan desember tetapi
Pola Nafas : Tidak Teratur Pola napas tidak efektif
memberat 3 hari yang lalu
Otot Bantu Napas : Menggunakan otot
Data Objektif :
bantu diafragma
1. Klien tampak sesak
Sesak Nafas : Ada , RR : 30x/mnt
2. Fase ekspirasi memanjang
Jejas : Tidak ada 3. Pola napas abnormal

Deviasi Trakea: Tidak ada Diagnosis Keperawatan:

Distensi Vena Jugularis: Tidak ada 1. (D.0005) Pola napas tidak


efektif b/d hambatan upaya
Keluhan Lain: Tidak ada napas
SpO2 : 99 %
Kriteria Hasil : Pola Napas
(L.01004)

1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu napas
menurun
3. Pemanjangan fase ekspirasi
4. Frekuensi napas membaik

Intervensi: Pemantauan
Respirasi (L.01014)

Observasi:

1. Monitor frekuensi, irama,


kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Auskultasi bunyi napas
4. Monitor saturasi oksigen
5. Monitor hasil x-ray thoraks

Terapeutik:

5. Atur interval pemantauan


respirasi sesuai kondisi
pasien
6. Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi:

7. Jelaskan tujuan dan prosedur


pemantauan
8. Informasikan hasil
pemantauan

CIRCULATION Klasifikasi Data

Akral : Hangat Data Subjektif :

Pendarahan : Tidak ada 1. Klien mengatakan nyeri dada


sejak malam hari
Nadi : Teraba 2. Dispnea
Frekuensi nadi : Takikardi, 112x/mnt

CRT : < 2 detik


Data Objektif :
Sianosis : Tidak 1. Tampak meringis
Warna Kulit : Pucat 2. Tampak gelisah
3. Tampak cemas
Keluhan Lain : Nyeri Dada 4. Frekuensi nadi meningkat
5. Tekanan darah meningkat
Lainnya : Tidak ada
6. Hasil gambaran EKG aritmia

Diagnosis Keperawatan:

1. (D.0077) Nyeri akut


berhubungan dengan
agen pencedera fisiologis
2. (D.0008) Penurunan curah
jantung b/d perubahan irama
jantung

Kriteria Hasil :

Tingkat nyeri (L.08066)

1. Keluhan nyeri menurun


2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
4. Frekuensi nadi membaik

Curah Jantung (L.02008)

1. Palpitasi menurun
2. Takikardia menurun
3. Gambaran EKG aritmia
menurun

Intervensi :

Manajemen nyeri (I.08238)

Observasi:

1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

Terapeutik:

4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri

Edukasi:

6. Anjurkan memonitor nyeri


secara mandiri
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi:

8. Kolaborasi pemberian
analgetik

Perawatan Jantung (I.02075)

Observasi:

1. Monitor keluhan nyeri dada


2. Monitor EKG 12 sadapan
3. Monitor aritmia

Terapeutik:

4. Posisikan pasien semi-fowler


atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%

Edukasi:

6. Anjurkan beraktifitas fisik


secara bertahap

Kolaborasi:

7. Kolaborasi pemberian
antiaritmia

DISABILITY

Respon : Alert

Kesadaran : Compos

Mentis
Keadaan Umum :

Lemah GCS : Eye: 4

Verbal: 5

Motorik: 6

Total: 15

Refleks Cahaya: Ada

Pupil : Isokor

Ukuran Pupil : Tidak diukur

Keluhan Lain : Tidak ada

EXPOSURE

Deformitas : Tidak

Contusio : Tidak

Abrasi : Tidak

Penetrasi : Tidak

Laserasi : Tidak

Edema : Tidak ada

Keluhan Lain : Tidak ada

FOLLEY KATETER

Terpasang kateter : Ya
Urine Output : - cc

GASTRIC TUBE

Terpasang NGT : Tidak

HEART MONITOR

Irama Mengancam Nyawa : Ya, Jika


Ya, Irama apa : Aritmia

SpO2: 99 (terpasang Nasal canul)

PENGKAJIAN SEKUNDER

ANAMNESA Diagnosa Keperawatan:


1. (D.0005) Pola napas tidak
Keluhan Utama: efektif b/d hambatan upaya
napas
Klien mengeluh nyeri dada sejak malam 2. (D.0077)Nyeri akut
hari dan sesak napas sejak 3 hari yang berhubungan dengan
lalu agen pencedera fisiologis
3. (D.0008)Penurunan curah
jantung b/d perubahan irama
jantung
Riwayat Penyakit Saat Ini : Kriteria Hasil :

1. Penyakit jantung Pola Napas (L.01004)

1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu napas
menurun
3. Pemanjangan fase ekspirasi
Alergi : Tidak ada
4. Frekuensi napas membaik

Tingkat nyeri (L.08066)

1. Keluhan nyeri menurun


2. Meringis menurun
Medikasi : 1. Ketorolac 1 Ampul 3. Gelisah menurun
4. Frekuensi nadi membaik
2. Ranitidine 1 Ampul
Curah Jantung (L.02008)
Riwayat Penyakit Dahulu:
1. Palpitasi menurun
1. Penyakit Jantung 2. Takikardia menurun
3. Gambaran EKG aritmia
Makan Minum Terakhir: menurun

Nasi putih dan the hangat Intervensi :

Pemantauan Respirasi
(L.01014)
Even/Peristiwa Penyebab:
Observasi:
Sedang duduk tiba-tiba pusing, sesak
1. Monitor frekuensi, irama,
napas, nyeri dada dan penglihatan gelap
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Auskultasi bunyi napas
Tanda Vital : 4. Monitor saturasi oksigen
BP : 140/100 mmHg N : 86 x/mnt 5. Monitor hasil x-ray thoraks

S : 36 o
C RR : 30 x/mnt Terapeutik:

SaO2: 99 % dengan nasal canul 6. Atur interval pemantauan


respirasi sesuai kondisi
pasien
7. Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi:

8. Jelaskan tujuan dan prosedur


pemantauan
9. Informasikan hasil
pemantauan

Manajemen nyeri (I.08238)

Observasi:

1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

Terapeutik:

4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri

Edukasi:

6. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi:

8. Kolaborasi pemberian
analgetik

Perawatan Jantung (I.02075)

Observasi:

1. Monitor keluhan nyeri dada


2. Monitor EKG 12 sadapan
3. Monitor aritmia

Terapeutik:

4. Posisikan pasien semi-fowler


atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%

Edukasi:

6. Anjurkan beraktifitas fisik


secara bertahap

Kolaborasi:

Kolaborasi pemberian
antiaritmia

RISIKO JATUH:

Risiko Tinggi

Nyeri: Nyeri berat

PEMERIKSAAN FISIK Diagnosa Keperawatan:

Kepala dan Leher: 1. (D.0005) Pola napas tidak


efektif b/d hambatan upaya
a. Rambut napas
Inspeksi : rambut tampak hitam dan 2. (D.0077)Nyeri akut
beruban, bersih dan rapi berhubungan dengan
Palpasi : tidak dilakukan agen pencedera fisiologis
3. (D.0008)Penurunan curah
jantung b/d perubahan irama
jantung
Kriteria Hasil :

Pola Napas (L.01004)

1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu napas
menurun
b. Wajah 3. Pemanjangan fase ekspirasi
Inspeksi : bentuk wajahnya simetris 4. Frekuensi napas membaik
antara kiri dan kanan
Palpasi: tidak dilakukan
c. Mata Tingkat nyeri (L.08066)
Inspeksi : normal antara kiri dan kanan
1. Keluhan nyeri menurun
Palpasi : tidak dilakukan
2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
d. Hidung
Inspeksi : bentuk lubang hidung antara 4. Frekuensi nadi membaik
kiri dan kanan simetris Curah Jantung (L.02008)
Palpasi : tidak dilakukan
1. Palpitasi menurun
e. Telinga 2. Takikardia menurun
Inspeksi : simetris antara kiri dan kanan 3. Gambaran EKG aritmia
Palpasi : tidak dilakukan menurun

f. Mulut
Inspeksi : tampak bersih tidak ada pucat Intervensi :
ataupun sianosis
Pemantauan Respirasi
Palpasi : tidak dilakukan
(L.01014)

g. Leher : tidak ada jejas, tidak ada Observasi:


pembesaran tiroid, dan tidak ada
distensi vena jugularis 1. Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas
Dada (Paru & Jantung ) : 2. Monitor pola napas
3. Auskultasi bunyi napas
Inspeksi
4. Monitor saturasi oksigen
a. Bentuk thoraks : simetris 5. Monitor hasil x-ray thoraks
b. Frekuensi napas: 30 x/menit
c. Pola napas : cepat Terapeutik:
d. Pengembangan dada: baik
e. Pulsasi : 86 x/menit 6. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
Palpasi 7. Dokumentasikan hasil
pemantauan
a. Nyeri : skala 7
b. Krepitasi : tidak ada Edukasi:
c. Ictus cordis : tidak dikaji
d. Irama jantung: aritmia 8. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
9. Informasikan hasil
Perkusi pemantauan
a. Paru : tidak dikaji
Manajemen nyeri (I.08238)
b. Jantung : tidak dikaji
Auskultasi Observasi:
a. Bunyi napas : tidak dikaji 1. Identifikasi lokasi,
b. Bunyi napas abnormal : tidak dikaji
karakteristik, durasi,
c. Bunyi jantung : tidak dikaji
d. Bunyi jantung abnormal : tidak dikaji frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
Abdomen : 3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
Inspeksi
memperingan nyeri
a. Bentuk : normal
b. Kelainan : tidak ada Terapeutik:

4. Berikan teknik
Auskultasi nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
a. Peristaltik usus : tidak dikaji 5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Palpasi Edukasi:
a. Nyeri : tidak ada
b. Distensi : tidak ada 6. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
7. Ajarkan teknik
Perkusi
nonfarmakologis untuk
a. Tympani : tidak dikaji mengurangi rasa nyeri
b. Distensi : tidak dikaji
Kolaborasi:

Pelvis : 8. Kolaborasi pemberian


analgetik
a. Inspeksi : tidak dikaji
b. Palpasi : tidak dikaji Perawatan Jantung (I.02075)

Observasi:
Ekstremitas atas/bawah :
1. Monitor keluhan nyeri dada
Inspeksi 2. Monitor EKG 12 sadapan
a. warna : sawo matang 3. Monitor aritmia
b. bentuk : simetris kiri dan kanan
ekstremitas atas. pada ekstremitas Terapeutik:
bawah simetris kiri dan kanan
4. Posisikan pasien semi-fowler
atau fowler dengan kaki ke
Palpasi bawah atau posisi nyaman
5. Berikan oksigen untuk
a. nyeri : tidak ada
b. Krepitasi : tidak ada mempertahankan saturasi
c. Edema : tidak ada oksigen >94%
d. Pulse
Edukasi:
Sensasi : baik
Motorik : 6. Anjurkan beraktifitas fisik
baik secara bertahap

Kolaborasi:
Punggung :
7. Kolaborasi pemberian
Inspeksi :tidak dikaji antiaritmia

Palpasi :tidak dikaji

Neurologis: Tidak dikaji


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diagnosa Keperawatan:

- EKG : Takikardi 1. (D.0008)Penurunan curah


- Pemeriksaan jantung b/d perubahan
radiologi Hasil irama
pemeriksaan
Jantung
Pemeriksaan ; Chest X-Ray
Infiltrat pada kedua paru 2. (D.0005) Pola napas tidak
Cor: Membesar dengan efektif b/d hambatan
CTR>50%,Aorta dilatasi upaya napas
Sinus dan diafragma baik 3. (D.0077)Nyeri akut
Kesan : - bronchopneumonia berhubungan dengan
dekstra agen pencedera fisiologis
- Cardiomegaly et dilatatio
aortar

 RONTGEN
Penurunan Curah Jantung
(L.0008)
 CT-SCAN 1. Palpitasi menurun
2. Takikardia menurun
3. Gambaran EKG
aritmia menurun
(D.0005) Pola napas
Pemeriksaan LAB : 1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu
napas menurun
3. Pemanjangan fase ekspirasi
4. Frekuensi napas membaik

- EKG : Takikardi
- Pemeriksaan
radiologi
- Hasil pemeriksaan
Pemeriksaan ; Chest X-Ray
Infiltrat pada kedua paru
Cor: Membesar dengan
CTR>50%,Aorta dilatasi
Sinus dan diafragma baik
Kesan : - bronchopneumonia
dekstra
- Cardiomegaly et dilatatio
aortar

Tingkat nyeri (L.00077)

1. Keluhan nyeri menurun


2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
4. Frekuensi nadi membaik

Intervensi :

Perawatan Jantung (I.02075)

Observasi:

1. Monitor keluhan nyeri dada


2. Monitor EKG 12 sadapan
3. Monitor aritmia

Terapeutik:

4. Posisikan pasien semi-


fowler atau fowler dengan
kaki ke bawah atau posisi
nyaman
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%

Edukasi:

6. Anjurkan beraktifitas
fisik secara bertahap

Kolaborasi:

Kolaborasi pemberian antiaritmia

Pemantauan
Respirasi (L.01014)
Observasi:

1. Monitor frekuensi, irama,


kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Auskultasi bunyi napas
4. Monitor saturasi oksigen
5. Monitor hasil x-ray thoraks

Terapeutik:

6. Atur interval pemantauan


respirasi sesuai kondisi
pasien
7. Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi:

8. Jelaskan tujuan dan prosedur


pemantauan
9. Informasikan hasil
pemantauan

Manajemen nyeri (I.08238)

Observasi:

1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

Terapeutik:

4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi:

6. Anjurkan memonitor nyeri


secara mandiri
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi:

8. Kolaborasi pemberian
analgetik
TERAPI:
1. Injeksi Ketorolac 1 ampul/IV, berfungsi untuk meredakan peradangan

dan rasa nyeri


2. Injeksi Ranitidine 1 ampul/IV, berfungsi untuk mengobati penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti
sakit maag dan tukak lambung
3. Aspilet 1x80 mg, berfungsi untuk mengencerkan darah supaya tidak
terjadi penyumbatan dipembuluh darah pada pendertita jantung, infark dan
stroke
4. Clopidogrel 1x75 mg, berfungsi untuk mencegah trombosit atau sel
keping darah saling menempel dan membentuk gumpalan darah
5. Alprazolam 1x0,5 mg, berfung, berfungsi untuk mengatasi gejala
gangguan kecemasan
6. Terpasang O2 nasal canula 3liter oksigen terlarut di butuhkan oleh semua
jasad hidup untuk bernapas,kemudian menghasilkan energi untuk
petumbuhan dan pembiakan. Di samping itu juga di butuhkan untuk
oksida bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses arobik.
Tanggal Pengkajian: 13-02-2023 TANDA TANGAN
PENGKAJI:
Jam: 14.44
Ismahartin Umasangaji

NIM: 14420212117
IMPLEMANTASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi
dan Jam Keperawatan Keperawatan

07-02-2023 1. (D.0008)Penu 1. Memonitor


runan curah keluhan nyeri dada S:
Jam : 14.44 jantung b/d 2. Memonitor EKG Klien mengatakan
wita perubahan irama masih kesulitan
12 sadapan
jantung bernapas
3. Memonitor aritmia
4. Posisikan pasien
semi-fowler atau O:
fowler dengan kaki - Hasil Gambaran
ke bawah atau EKG= Aritmia
posisi nyaman - Takikardia
5. Memberikan
oksigen untuk A:
mempertahankan Penurunan curah
jantung belum
saturasi oksigen
teratasi
>94% P:
6.Menganjurkan Intervensi
beraktifitas dilanjutkan di ruang
fisik secara ICU
bertahap
7. Melakukan
kolaborasi pemberian
obat

07-02-2023
2 . (D.0005) Pola 1. Memonitor S:
napas tidak frekuensi, irama,
efektif b/d
kedalaman dan Klien masih
hambatan
upaya napas upaya napas mengatakan sesak
2. Memonitor pola Napas
napas
3. Auskultasi bunyi O:
napas - Klien masih
4. Memonitor tampak sesak
saturasi oksigen - Fase ekspirasi
5. Memonitor hasil x- memanjang
ray thoraks - Pola napas
Abnormal
6. Mengatur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
A:
7. Mendokumentasik Pola napas belum
an hasil teratasi
pemantauan
8. Menjelaskan P:
tujuan dan Intervensi
prosedur dilanjutkan diruang
pemantauan ICU
9. Menginformasikan
hasil pemantauan

3. (D.0077) 1. Mengidentifikasi S:
Nyeri akut lokasi, Nyeri dada
berhubungan karakteristik, berkurang setelah
dengan agen durasi, frekuensi, diberikan tindakan
pencedera kualitas, intensitas
fisiologis nyeri O:
2. Mengidentifikasi - meringis menurun
skala nyeri - gelisah menurun
3. Mengidentifikasi
faktor yang A:
memperberat dan Nyeri dada sedikit
memperingan teratasi
nyeri
4. Memberikan P:
teknik Intervensi
nonfarmakologis dilanjutkan diruang
untuk mengurangi ICU
rasa nyeri
5. Mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
6. Menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
7. Mengajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
8. Melakukan
kolaborasi
pemberian
analgetik

Discharge Planning
Nama pasien : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk RS : 13-02-
2023 Pukul : 14.10
Diagnosa Medis : Infark Miokard Akut
(IMA) Tindakan yang telah diberikan :
Pemasangan infus RL, pemberian obat ketorolac dan ranitidine,
perekaman EKG 12 lead, pemeriksaan radiologi unntuk itu memerlukan
perawatan lanjutan di ICU
Terapi Obat yang diberikan :
1. Injeksi Ketorolac 1 ampul/IV
2. Injeksi Ranitidine 1 ampul/IV
3. Aspilet 1x80 mg
4. Clopidogrel 1x75 mg
5. Alprazolam 1x0,5 mg
6. Terpasang O2 nasal canul 3 liter
S : klien telah diberikan obat anti nyeri

O : klien telah dilakukan perekaman EKG

A : klien masih tampak meringis tetapi sudah berkurang

P : intervensi atau observasi lanjutan dilakukan di ruang ICU

I : monitor kondisi umum klien, setelah dilakukan tindakan untuk persiapan


lanjut diruang perawatan

E: masih merasakan nyeri dada dan sesak napas, setelah dilakukan SOAP
masih perlu pemeriksaan lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai