Disusun Oleh:
Nim 14420212117
Preceptor:
1. Preceptor Klinik
( )
2. Preseptor Institusi
Wan Sulastri Emin,S.Kep.,Ns.,M.Kes ( )
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS NURSING
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT RUANG UGD
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
TRIAGE : Merah
Mekanisme Cedera : -
PENGKAJIAN PRIMER
AIRWAY Klasifikasi Data
- Pasien
tampak sesak
BREATHING Klasifikasi Data
- Pasien
Gerakan dada : Simetris Data Subjektif :
tampak lemas
Irama Nafas : Cepat Klien mengatakan sesak napas
Diagnosis
sejak Keperawatan:
bulan desember tetapi
Pola Nafas : Tidak Teratur Pola napas tidak efektif
memberat 3 hari yang lalu
Otot Bantu Napas : Menggunakan otot
Data Objektif :
bantu diafragma
1. Klien tampak sesak
Sesak Nafas : Ada , RR : 30x/mnt
2. Fase ekspirasi memanjang
Jejas : Tidak ada 3. Pola napas abnormal
1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu napas
menurun
3. Pemanjangan fase ekspirasi
4. Frekuensi napas membaik
Intervensi: Pemantauan
Respirasi (L.01014)
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Diagnosis Keperawatan:
Kriteria Hasil :
1. Palpitasi menurun
2. Takikardia menurun
3. Gambaran EKG aritmia
menurun
Intervensi :
Observasi:
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik:
4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi:
Kolaborasi:
8. Kolaborasi pemberian
analgetik
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
7. Kolaborasi pemberian
antiaritmia
DISABILITY
Respon : Alert
Kesadaran : Compos
Mentis
Keadaan Umum :
Verbal: 5
Motorik: 6
Total: 15
Pupil : Isokor
EXPOSURE
Deformitas : Tidak
Contusio : Tidak
Abrasi : Tidak
Penetrasi : Tidak
Laserasi : Tidak
FOLLEY KATETER
Terpasang kateter : Ya
Urine Output : - cc
GASTRIC TUBE
HEART MONITOR
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu napas
menurun
3. Pemanjangan fase ekspirasi
Alergi : Tidak ada
4. Frekuensi napas membaik
Pemantauan Respirasi
(L.01014)
Even/Peristiwa Penyebab:
Observasi:
Sedang duduk tiba-tiba pusing, sesak
1. Monitor frekuensi, irama,
napas, nyeri dada dan penglihatan gelap
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Auskultasi bunyi napas
Tanda Vital : 4. Monitor saturasi oksigen
BP : 140/100 mmHg N : 86 x/mnt 5. Monitor hasil x-ray thoraks
S : 36 o
C RR : 30 x/mnt Terapeutik:
Edukasi:
Observasi:
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik:
4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi:
6. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
8. Kolaborasi pemberian
analgetik
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antiaritmia
RISIKO JATUH:
Risiko Tinggi
1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu napas
menurun
b. Wajah 3. Pemanjangan fase ekspirasi
Inspeksi : bentuk wajahnya simetris 4. Frekuensi napas membaik
antara kiri dan kanan
Palpasi: tidak dilakukan
c. Mata Tingkat nyeri (L.08066)
Inspeksi : normal antara kiri dan kanan
1. Keluhan nyeri menurun
Palpasi : tidak dilakukan
2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
d. Hidung
Inspeksi : bentuk lubang hidung antara 4. Frekuensi nadi membaik
kiri dan kanan simetris Curah Jantung (L.02008)
Palpasi : tidak dilakukan
1. Palpitasi menurun
e. Telinga 2. Takikardia menurun
Inspeksi : simetris antara kiri dan kanan 3. Gambaran EKG aritmia
Palpasi : tidak dilakukan menurun
f. Mulut
Inspeksi : tampak bersih tidak ada pucat Intervensi :
ataupun sianosis
Pemantauan Respirasi
Palpasi : tidak dilakukan
(L.01014)
4. Berikan teknik
Auskultasi nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
a. Peristaltik usus : tidak dikaji 5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Palpasi Edukasi:
a. Nyeri : tidak ada
b. Distensi : tidak ada 6. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
7. Ajarkan teknik
Perkusi
nonfarmakologis untuk
a. Tympani : tidak dikaji mengurangi rasa nyeri
b. Distensi : tidak dikaji
Kolaborasi:
Observasi:
Ekstremitas atas/bawah :
1. Monitor keluhan nyeri dada
Inspeksi 2. Monitor EKG 12 sadapan
a. warna : sawo matang 3. Monitor aritmia
b. bentuk : simetris kiri dan kanan
ekstremitas atas. pada ekstremitas Terapeutik:
bawah simetris kiri dan kanan
4. Posisikan pasien semi-fowler
atau fowler dengan kaki ke
Palpasi bawah atau posisi nyaman
5. Berikan oksigen untuk
a. nyeri : tidak ada
b. Krepitasi : tidak ada mempertahankan saturasi
c. Edema : tidak ada oksigen >94%
d. Pulse
Edukasi:
Sensasi : baik
Motorik : 6. Anjurkan beraktifitas fisik
baik secara bertahap
Kolaborasi:
Punggung :
7. Kolaborasi pemberian
Inspeksi :tidak dikaji antiaritmia
RONTGEN
Penurunan Curah Jantung
(L.0008)
CT-SCAN 1. Palpitasi menurun
2. Takikardia menurun
3. Gambaran EKG
aritmia menurun
(D.0005) Pola napas
Pemeriksaan LAB : 1. Dispnea menurun
2. Penggunaan otot bantu
napas menurun
3. Pemanjangan fase ekspirasi
4. Frekuensi napas membaik
- EKG : Takikardi
- Pemeriksaan
radiologi
- Hasil pemeriksaan
Pemeriksaan ; Chest X-Ray
Infiltrat pada kedua paru
Cor: Membesar dengan
CTR>50%,Aorta dilatasi
Sinus dan diafragma baik
Kesan : - bronchopneumonia
dekstra
- Cardiomegaly et dilatatio
aortar
Intervensi :
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
6. Anjurkan beraktifitas
fisik secara bertahap
Kolaborasi:
Pemantauan
Respirasi (L.01014)
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Observasi:
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik:
4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi:
Kolaborasi:
8. Kolaborasi pemberian
analgetik
TERAPI:
1. Injeksi Ketorolac 1 ampul/IV, berfungsi untuk meredakan peradangan
NIM: 14420212117
IMPLEMANTASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi
dan Jam Keperawatan Keperawatan
07-02-2023
2 . (D.0005) Pola 1. Memonitor S:
napas tidak frekuensi, irama,
efektif b/d
kedalaman dan Klien masih
hambatan
upaya napas upaya napas mengatakan sesak
2. Memonitor pola Napas
napas
3. Auskultasi bunyi O:
napas - Klien masih
4. Memonitor tampak sesak
saturasi oksigen - Fase ekspirasi
5. Memonitor hasil x- memanjang
ray thoraks - Pola napas
Abnormal
6. Mengatur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
A:
7. Mendokumentasik Pola napas belum
an hasil teratasi
pemantauan
8. Menjelaskan P:
tujuan dan Intervensi
prosedur dilanjutkan diruang
pemantauan ICU
9. Menginformasikan
hasil pemantauan
3. (D.0077) 1. Mengidentifikasi S:
Nyeri akut lokasi, Nyeri dada
berhubungan karakteristik, berkurang setelah
dengan agen durasi, frekuensi, diberikan tindakan
pencedera kualitas, intensitas
fisiologis nyeri O:
2. Mengidentifikasi - meringis menurun
skala nyeri - gelisah menurun
3. Mengidentifikasi
faktor yang A:
memperberat dan Nyeri dada sedikit
memperingan teratasi
nyeri
4. Memberikan P:
teknik Intervensi
nonfarmakologis dilanjutkan diruang
untuk mengurangi ICU
rasa nyeri
5. Mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
6. Menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
7. Mengajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
8. Melakukan
kolaborasi
pemberian
analgetik
Discharge Planning
Nama pasien : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk RS : 13-02-
2023 Pukul : 14.10
Diagnosa Medis : Infark Miokard Akut
(IMA) Tindakan yang telah diberikan :
Pemasangan infus RL, pemberian obat ketorolac dan ranitidine,
perekaman EKG 12 lead, pemeriksaan radiologi unntuk itu memerlukan
perawatan lanjutan di ICU
Terapi Obat yang diberikan :
1. Injeksi Ketorolac 1 ampul/IV
2. Injeksi Ranitidine 1 ampul/IV
3. Aspilet 1x80 mg
4. Clopidogrel 1x75 mg
5. Alprazolam 1x0,5 mg
6. Terpasang O2 nasal canul 3 liter
S : klien telah diberikan obat anti nyeri
E: masih merasakan nyeri dada dan sesak napas, setelah dilakukan SOAP
masih perlu pemeriksaan lebih lanjut