Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

“A” DENGAN DIAGNOSA MEDIS


FRAKTUR LEFT PATELLA (POST OP)
DI RUANG MERAK RS BHAYANGKARA
MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah I

Di susun oleh :

KELOMPOK III

CI LAHAN CI INSTITUSI

(.................................) (................................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
No RM : 185123
Tanggal : 04/04/2022
Tempat : Merak
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Tempat/ tanggal lahir : 23-01-1986
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SLTA
Alamat : BTN Mutiara Zahra Blok D No 12
Tanggal masuk RS : 04-04-2022
Agama : Islam
Pekerjaan : Polri
2. Penanggung jawab / Pengantar
Nama : Ny. A
Pendidikan terakhir : SLTA
Hub.dengan klien : Istri
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Bidan
Alamat : BTN Mutiara Zahra Blok D No 12

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Nyeri pada kaki sebelah kiri
2. Alasan masuk RS : Klien datang dengan keluhan nyeri dikaki sebelah
kiri yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, klien mengatakan terpleset
dirumah kemudian mengalami patah tulang pada kaki sebelah kiri kemudian
masuk ke IGD dan dipindahkan ke perawatan interna dan menunggu jadwal
operasi yang akan dilakukan pada kaki yang mengalami fraktur.
3. Riwayat Penyakit
Provocative : Saat bergerak atau melakukan aktivitas
Quality : Nyeri tertusuk-tusuk
Region : kaki sebelah kiri
Severity : skala 6
Timing : Hilang Timbul
4. Data Medik
A. Dikirim Oeh : IGD
B. Diagnosa Medik
Saat Masuk : Fraktur Pattella
Saat pengkajian : Nyeri kaki sebelah kiri (Post Op)

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil : Tidak ada
Penyebab : Tidak ada
Riwayat perawatan : Klien tidak pernah dirawat sebelumnya
Riwayat Operasi : Klien mengatakan tidak pernah dioperasi
Riwayat Pengobatan : Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-
obatan
2. Riwayat alergi : Tidak ada riwayat alergi
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram

36

Keterangan :

: Perempuan : Tinggal serumah

: Laki-laki : Hubungan keluarga

: klien x : Meninggal

G1 : Nenek dan kakek klien dari ayah masih hidup sedangkan nenek dan
kakek klien dari ibu meninggal karena faktor yang tidak di ketahui

G2 : Ayah dan ibu klien sudah meninggal dikarenakan faktor usia

G3 : Klien berumur 36 tahun merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara dan


sedang di rawat karena mengalami fraktur femur.
I. RIWAYAT-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping: Pola koping baik
2. Harapan klien terhadap penyakitnya: Klien berharap agar penyakit
yang dialaminya cepat sembuh dan nyeri yang dirasakan berkurang
3. Konsep diri: Rambut klien tampak rapi, terdapat luka dibagian kaki
sebelah kiri dan klien tampak meringis saat merasakan nyeri
4. Pengetahuan klien tentang penyakitnya: Klien mengetahui kalau
penyakit yang dialaminya di sebabkan oleh keteledorannya sendiri
5. Hubungan dengan anggota keluarga: Baik
6. Hubungan dengan masyarakat: Baik
7. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara: Pada saat di kaji
tentang penyakit yang dialaminya klien menjawab dengan baik
pertanyaan yang diajukan
8. Aktifitas sosial: Pada saat dikaji pasien tidak dapat beraktivitas karena
di kaki sebelah kiri pasien mengalami nyeri serta terdapat luka ditubuh
sebelah kiri dan klien terpasang cairan infus RL
9. Bahasa yang digunakan: Indonesia
10. Keadaan lingkungan: Bersih
11. Kegiatan keagamaan: Pada saat sakit klien tidak pernah sholat 5
waktu
12. Keyakinan tentang kesehatan: Dengan dirawat di rumah sakit klien
berharap agar penyakit yang dialaminya cepat sembuh
V. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan

Kondisi Sebelum MRS Setelah MRS

Frekuensi 3x sehari 3×Sehari


Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu makan Baik Baik
2. Minum

Kondisi Sebelum MRS Setelah MRS

Frekuensi 7-8 gelas /hari 5-6 gelas /hari


Minuman pantangan Tidak ada Tidak ada
3. Tidur

Kondisi Sebelum MRS Setelah MRS


Kebiasaan tidur 8 jam Tidak menentu
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
3. Eliminasi Urine/BAK

Kondisi Sebelum MRS Setelah MRS


Frekuensi 3-4x / hari Terpasang kateter
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah ± 1000-100 cc 500 cc
4. Aktivitas dan Latihan
Kondisi Sebelum MRS Setelah MRS
Pengalaman kerja IRT Klien terbaring lemah
Jenis olahraga Jalan paagi Sulit beraktivitas
Rekreasi Kadang-kadang Tidak ada
5. Personal Hygine

Kondisi Sebelum MRS Setelah MRS


Mandi 2x sehari Di washlap
Mencuci Rambut 1x sehari Tidak pernah
Memotong kuku 1x seminggu Tidak pernah
Pakaian Setiap hari mandi dan Ganti baju setiap hari
ganti baju

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Lemah
Kehilangan BB : Klien tidak mengalami kehilangan BB
Kelemahan : Klien tampak terbaring lemah di tempat tidur, sulit
bergerak dan melakukan aktivitas karena
mengalami fraktur dan terdapat luka dikaki sebelah
kiri serta klien terpasang cairan infus RL
Vital sign : TD : 110/80 Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit Suhu :36,5 c
Tingkat kesadaran : Composmentis
Ciri-ciri tubuh : Keadaan klien tampak lemah, klien sulit bergerak
dan beraktivitas disebabkan oleh fraktur yang
dialami, terdapat verban pada kaki sebelah kiri
setelah operasi
2. Head to-toe
a. Kepala dan rambut
Inspeksi : Bentuk kepala mesochepal, warna rambut hitam, kulit
kepala nampak bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa
b. Wajah
Inspeksi : wajah simetris kiri dan kanan, ekspresi wajah nampak
meringis dan pucat
c. Mata

Inspeksi : Palpebra tidak oedema, scelera tidak icterus, gerakan bola


mata dapat bergerak ke segala arah, tidak menggunakan
alat bantu kaca mata
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, TIO tidak meningkat

d. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya
sekret/cairan, tidak tampak adanya tanda-tanda radang
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya
cairan, tidak tampak adanya peradangan, tidak
menggunakan
alat bantu pendengaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Rongga mulut
Inspeksi : Tidak ada lesi/sariawan, tidak nampak adanya peradangan,
keadaan lidah bersih
g. Leher
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid, warna kulit
sama dengan sekitarnya, tidak ada kaku kuduk
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
nyeri tekan
h. Dada dan paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, warna kulit sama
dengan yang lainnya, tidak nampak adanya benjolan atau
tumor, frweksi nafas 20x/ menit
Palpasi : Tidak teraba adanya massa/tumor, tidak ada nyeri tekan,
pengembangan dada seimbang kiri dan kanan
i. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tidak nampak adanya
tumor/massa
Palpasi : Tidak adanya pembesaran, tidak teraba adanya pembesaran
limfe, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi tympani pada seluruh area perut
Auskultasi : Peristaltik terdengar 7x/menit
j. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan
k. Ektermitas
Ekstermitas Atas : Dapat digerakan secara bebas, tidak terdapat luka
dipergelangan tangan kanan, tangan kiri terpasang
infus RL 20 TPM
Ekstermitas bawah : Kaki kanan dapat digerakan secara bebas, kaki kiri
pergerakan terbatas, penurunan kekuatan otot : 2

3. Pengkajian Data Fokus

Data subjektif Data Objektif


- Klien mengatakan nyeri pada - KU lemah
kaki sebelah kiri - Klien tampak meringis
P: Saat bergerak atau - Terdapat fraktur di kaki sebelah
melakukan aktivitas kiri
Q: Klien mengatakan seperti - Klien tampak gelisah
tertusuk- tusuk - Kien tampak terbaring lemah di
R: Daerah kaki sebelah kiri tempat tidur,
S: 6 (sedang) - sulit bergerak dan melakukan
T: Hilang timbul aktivitas karena mengalami
fraktur di kaki sebelah kiri
- terpasang bidai dikaki sebelah
kiri
- klien terpasang cairan infus RL
- TD : 110/80
- Nadi: 88x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu: 36,5 c
4. Pemeriksaan Diagnostik

Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan


Hematologi
WBC 90.30 10ʌ3/uL 4.00-10.00
RBC 4.77 10ʌ6/uL 4.00-5.50
HGB 15.1 g/dl 11.0-16.0
MCT 43.5 % 37.0-54.0
MCV 91.2 fL 80.0-100.0
MCH 31.7 pg 27.0-34.0
RDW-CV 12.4 % 11.0-16.0
RDW-SD 9.4 fL 35.0-56.0
PDW 8.3 fL 9.0-17.0
PLCR 12.4 % 11.0-45.0
LYMPH 31.8 % 10.0-50.0
MXD 5.2 % 1.0-20.0
NEU 63.0 % 37.0-80.0
LYMPH# 3.00 10ʌ3/uL 0.80-4.00
MXD 0.0 10ʌ3/uL
NEU# 5.80 10ʌ3/uL 7.00

5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
a. Melakukan pemasangan infus RL 20tpm.
b. Inj ambacim IV/8 jam
c. Inj Ranitidine IV/12 jam
d. Inj ketorolac IV
e. Inj Santagen /drips
VII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS: Trauma tidak langsung Nyeri akut
- Pasien mengeluh ↓
nyeri di daerah Fraktur
patella kiri ↓
- P: pada saat Pergeseran frakmen
melakukan aktivitas tulang
- Q : klien mengatakan ↓
seperti di tusuk-tusuk Nyeri Akut
- R: daerah kaki
sebelah kiri
- S : skala 6 (sedang)
- T : hilang timbul
DO:
- Pasien tampak
meringis
- Terdapat fraktur di
kaki sebelah kiri
- Klien tampak gelisah.
- Klien tampak
terbaring lemah di
tempat tidur, sulit
bergerak dan
melakukan aktivitas
karena mengalami
fraktur di kaki sebelah
kiri
- klien terpasang cairan
infus RL
DS : Trauma Gangguan Mobilitas
- Klien mengeluh kaki ↓ Fisik
kirinya sulit untuk Fraktur
digerakan ↓
- Pasien mengatakan Diskontinuitas tulang
sulit untuk bergerak ↓
karena nyeri Perubahan jaringan
- Pasien mengatakan sekitar
sulit membolak- ↓
balikkan posisi Pergeseran frakmen
tubuhnya karena tulang
nyeri ↓
Deformitas
DO : ↓
- Klien tampak Gangguan fungsi
membutukan bantuan ↓
orang lain saat Gangguan mobilitas fisik
beraktivitas
- Pasien tampak
bedrest
- Pasien tampak
meringis saat
merubah posisinya
DS : Fraktur Resiko infeksi
Klien mengatakan bagian ↓
kaki kiri ada luka dan Operasi
merasa sakit ↓
DO : Post operasi
Klien tampak kesakitan ↓
Terputusnya kontinuitas
jaringan akibat prosedur
pembedahan

Resiko infeksi

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hambatan mobilitas
fisik
3. Resiko infeksi berhubungaan dengan prosedur invasif
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Observasi
dengan agen pencedera keperawatan selama 3x24 Observasi 1. Untuk mengetahui karakter
fisiologis jam di harapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, dan lokasi terjadi nyeri
nyeri menurun dengan durasi, frekuensi, kualitas, 2. Untuk menggambarkan
kriteria hasil : insentitas nyeri tingkat nyeri
a. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri 3. Untuk mengetahui tingkat
b. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri non nyeri terjadi
c. Gelisah menurun verbal 4. Untuk mengetahui faktor
4. Identifikasi faktor yang yang harus dihindari
memperberat dan memperingan karena akan memperburuk
nyeri dan faktor yang harus di
5. Identifikasi pengetahuan dan lakukan untuk
keyakinan tentang nyeri meringankan nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya 5. Untuk mengetahui adakah
terhadap respon nyeri tindakan non medis yang
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada dilakukan saat nyeri
kualitas hidup berlangsung
8. Monitor keberhasilan terapi 6. Untuk mengetahui
komplementer yang sudah pengaruh nyeri terhadap
duberikan keseharian pasien
9. Monitor efek samping 7. Untuk mengetahui adanya
penggunaan analgetik ketidakcocokan terhadap
Terapeutik obat
1. Berikan teknik non farmakologi
Terapeutik
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
1. Untuk mengurangi
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
komsumsi obat yang tidak
musik, biofeedback, terapi pijat,
perlu
aromaterapi, teknik imajinasi
2. Untuk lebih meningkatkan
terbimbing, kompres
rasa nyaman pasien
hangat/dingin, terapi bermain)
3. Untuk meningkatkan rasa
2. Kontrol lingkungan yang
nyaman pasien
memperberat rasa nyeri (mis suhu
ruangan, pencahayaan, Edukasi
kebisingan) 1. Untuk mengetahui
3. Fasilitasi istirahat dan tidur penyebab nyeri
4. Pertimbangksn jenis dan sumber 2. Agar saat nyeri datang
nyeri dalam pemelihan strategi pasien /keluarga tahu cara
meredakan nyeri mengatasinya
Edukasi 3. Agar keluarga tahu tanda
1. Jelaskan penyebab, periode dan saat nyeri datang
pemicu nyeri 4. Agar nyeri dapat teratasi
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri dengan cepat
3. Anjurkan memonitir nyeri secara 5. Seperti relaksasi nafas
mandiri dalam
4. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik


2 Gangguan Setelah di lakukan tindakan Dukungan Mobilisasi 1. mengetahui adanya rasa
Mobilitas keperawatan selama 3X24 Observasi nyeri saat bergerak dapat
fisik jam di harapkan pasien 1. Identifikasi adanya nyeri atau membantu dalam pemberian
berhubungan mampu memiliki cukup keluhan fisik lainnya terapi
dengan energi untuk beraktivitas dan 2. Identifikasi toleransi fisik 2. pasien dengan fraktur akan
hambatan dapat teratasi dengan Kriteria melakukan pergerakan mengalami rasa nyeri untuk
mobilitas Hasil: 3. Identifikasi toleransi fisik menggerakan daerah yang
fisik 1. Klien mampu melakukan pergerakan disekitar fraktur
melakukan aktivitas Terapeutik 3. adanya fraktur dapat
mandiri sesuai 4. Fasilitasi melakukan pergerakan, menghambat pergerakan
kemampuan jika perlu pasien sehingga
2. Klien mampu untuk 5. Libatkan keluarga untuk membutuhkan bantuan
memenuhi kebutuhan membantu pasien dalam orang lain
dirinya sendiri meningkatkan pergerakan 4. meningkatkan pemenuhan
Edukasi kebutuhan pasien dalam
6. Anjurkan mobilisasi sederhana melakukan pergerakan
yang harus dilakukan (duduk 5. meningkatkan aliran darah
ditempat tidur, duduk di sisi ke otot, mencegah
tempat tidur) terjadinya kontraktur
3 Resiko Setelah di lakukan tindakan Pencegahan infeksi 1. Mengetahui karateristik luka
infeksi keperawatan selama 8 jam di 1. monitor tanda dan gejala infeksi 2. Mencegah terjadinya iritasi
berhubungan harapkan pasien tidak terjadi local dan sistemik 3. Mencegah terjadinya infeksi
dengan infeksi dan dapat teratasi 2. berikan perawatan kulit pada area nosocomial
prosedur dengan Kriteria Hasil: edema 4. Mencegah resiko terjadinya
invasif - Tidak ada tanda-tanda 3. pertahankan Teknik aseptic pada infeksi
infeksi pasien beresiko tinggi 5. Agar nutrisi dalam tubuh
- Luka bersih, tidak lembab 4. jelaskan tanda dan gejala infeksi tetap terpenuhi
dan tidak kotor 5. anjurkan meningkatkan asupan 6. Agar asupan cairan dalam
nutrisi tubuh terpenuhi
6. anjurkan meningkatkan asupan
cairan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn. A No. RM : 185123


Umur : 36 Tahun Dx. Medis : Fraktur
Pattella
Alamat : BTN Mutiara Zahra Blok D No 12 Ruangan : Merak

TGL/JAM Implementasi Evaluasi


Selasa Nyeri Akut S:
05/04/2022 1. Obs. TTV 1. Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri
07.00-14.00 2. Obs PQRST nyeri
seperti tertusuk-tusuk
3. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman 2. Rasa sakit terasa hilang timbul
5. IVFD RL 20 tpm 3. Nyeri pada kaki sebelah kiri
6. Inj. Ranitidin O:
7. Inj. Santagesik 4. KU lemah
8. Inj. ceftrixone
5. Skala nyeri 6
6. Klien tampak meringis
7. TTV
TD: 120/80mmHg
P: 18x/menit
N: 80x/menit
S: 36,5 0C RR: 18x/menit
Tampak meringis
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Ajarkan tehnik nafas dalam
Gangguan Mobilisasi Fisik 2. Tingkatkan istirahat
1. Obs. TTV 3. Monitor TTV
2. Mengkaji kekuatan otot 4. Kolaborasi pemberian analgetik jika
3. Mengajarkan ROM pasif perlu

4. Memberikan posisi nyaman

S: paien mengatakan gerakan terbatas karen


nyeri kaki sebelah kiri
O: KU sedang/ CM, TD: 120/80 mmHg,
N: 80x/menit, RR: 18x/menit, Suhu: 3
Resiko infeksi
A: Gangguan mobilitas fisik
1. Membersihkan lingkungan pasien P: obs. KU dan TTV, kaji pola ADL,
penatalaksanaan terapi
2. Memantau perkembangan luka pasien
3. Memberikan inj. seftriakson
4. Obs.tanda-tanda infeksi
5. Mencuci tangan setiap mwlakukan tindakan keperawatan S: -
O: Tampak luka dibalut verban, tidak ada
kemerahan disekitar luka, WBC 90.30
103/uL
A: Masalah belum teratasi
P: Obs. TTV, obs. Tanda-tanda infeksi,
penataksanaan pemberian terapi, pantau
perkembangan luka
Rabu Nnyeri Akut S:
06/04/2022 1. Obs. TTV 1. Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri
07.00-14.00 2. Obs PQRST nyeri
seperti tertusuk-tusuk
3. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman 2. Rasa sakit terasa hilang timbul
5. IVFD RL 20 tpm 3. Nyeri pada kaki sebelah kiri
6. Inj. Ranitidin O:
7. Inj. Santagesik 4. KU lemah
8. Inj. ceftrixone
5. Skala nyeri 4
6. Klien tampak meringis
7. TTV
TD: 120/80mmHg
P: 18x/menit
N: 80x/menit
S: 36,5 0C RR: 18x/menit
Tampak meringis
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
1. Pantau teknik nafas dalam
2. Tingkatkan istirahat
3. Monitor TTV

Gangguan Mobilitas Fisik


1. Obs. TTV S: paien mengatakan gerakan terbatas karen
nyeri kaki sebelah kiri
2. Mengkaji kekuatan otot O: KU sedang/ CM, TD: 120/80 mmHg,
3. Mengajarkan ROM pasif N: 80x/menit, RR: 18x/menit, Suhu: 3
A: masalah belum teratasi
4. Memberikan posisi nyaman P: obs. KU dan TTV, kaji pola ADL,
penatalaksanaan terapi
Resiko Infeksi
1. Membersihkan lingkungan pasien S: -
O: Tampak luka dibalut verban, tidak ada
2. Memantau perkembangan luka pasien kemerahan disekitar luka, WBC 90.30
3. Memberikan inj. seftriakson 103/uL
A: Masalah teratasi sebagian
4. Obs.tanda-tanda infeksi P: Obs. TTV, obs. Tanda-tanda infeksi,
5. Mencuci tangan setiap melakukan tindakan keperawatan penataksanaan pemberian terapi, pantau
perkembangan luka
Kamis Nyeri Akut S:
07/04/2022 1. Obs. TTV
07.00-14.00 2. Obs PQRST nyeri 1. Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri
3. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam seperti tertusuk-tusuk
4. Berikan posisi nyaman
2. Rasa sakit terasa hilang timbul
5. IVFD RL 20 tpm
6. Inj. Ranitidin 3. Nyeri pada kaki sebelah kiri
7. Inj. Santagesik O:
8. Inj. ceftrixone 4. KU lemah
5. Skala nyeri 2
6. Klien tampak meringis
7. TTV
TD: 120/80mmHg
P: 18x/menit
N: 80x/menit
S: 36,5 0C RR: 18x/menit
Tampak meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Ajarkan tehnik nafas dalam
2. Tingkatkan istirahat
3. Monitor TTV
4. Kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu

Gangguan Mobilitas Fisik


1. Obs. TTV
S: paien mengatakan gerakan terbatas karen
2. Mengkaji kekuatan otot nyeri kaki sebelah kiri
3. Mengajarkan ROM pasif O: KU sedang/ CM, TD: 120/80 mmHg,
N: 80x/menit, RR: 18x/menit, Suhu: 3
4. Memberikan posisi nyaman A: Masalah belum teratasi
P: obs. KU dan TTV, kaji pola ADL,
penatalaksanaan terapi

Resiko Infeksi
1. Membersihkan lingkungan pasien
2. Memantau perkembangan luka pasien S: -
O: Tampak luka dibalut verban, tidak ada
3. Memberikan inj. seftriakson kemerahan disekitar luka, WBC 90.30
103/uL
4. Obs.tanda-tanda infeksi A: Masalah teratasi
Mencuci tangan setiap melakukan tindakan keperawatan P: Obs. TTV, obs. Tanda-tanda infeksi,
penataksanaan pemberian terapi, pantau
perkembangan luka

Anda mungkin juga menyukai