0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
65 tayangan8 halaman
1. Memberikan perawatan kejang demam pada anak dengan melakukan penurunan suhu tubuh, pemberian cairan, dan observasi tanda vital.
2. Mengevaluasi perkembangan pasien dengan suhu tubuh masih demam dan gelisah serta menjelaskan penyakit dan perawatan kepada keluarga.
3. Keluarga merasa khawatir dengan penyakit anak dan perlu penjelasan lebih lanjut tentang perawatan.
1. Memberikan perawatan kejang demam pada anak dengan melakukan penurunan suhu tubuh, pemberian cairan, dan observasi tanda vital.
2. Mengevaluasi perkembangan pasien dengan suhu tubuh masih demam dan gelisah serta menjelaskan penyakit dan perawatan kepada keluarga.
3. Keluarga merasa khawatir dengan penyakit anak dan perlu penjelasan lebih lanjut tentang perawatan.
1. Memberikan perawatan kejang demam pada anak dengan melakukan penurunan suhu tubuh, pemberian cairan, dan observasi tanda vital.
2. Mengevaluasi perkembangan pasien dengan suhu tubuh masih demam dan gelisah serta menjelaskan penyakit dan perawatan kepada keluarga.
3. Keluarga merasa khawatir dengan penyakit anak dan perlu penjelasan lebih lanjut tentang perawatan.
1 Tujuan : kejang ulang 1. Longgarkan pakaian, berikan 1. Proses konveksi akan
tidak terjadi dalam pakaian tipis yang menyerap terhaalang oleh pakaian ketat waktu 2x24 jam keringat dan tidak menyerap keringat 2. Berikan kompres air hangat 2. Perpindahan panas secara Kriteria : pada kepala dan ketiak konduksi 3. Berikan ekstra cairan (pasi, 3. Saat demam kebutuhan akan - Tidak terjadi asi, sari buah, dan lain- cairan tubuh semakin serangan ulang lain) meningkat - Suhu tubuh normal Cairan: 1150–1300 cc/24 Jam 4. Pemantauan yang teratur (36,5-37,5oC) menentukan tindakan yang akan - Nadi (100-110 x 4. Observasi kejang dan tanda dilakukan selanjutnya /mnt) vital tiap 4 jam 5. Aktivitas dapat meningkatkan - RR (24-28 x /mnt) metabolisme sehingga - Kesadaran meningkatkan suhu tubuh composmentis 5. Batasi aktivitas selama anak 6. Menurunkan panas pada pusat panas hipotalamus dan sebagai 6. Berikan anti piretika dan propilaksis pengobatan sesuai advice dokter 2 Tujuan:
Setelah dilakukan 1. Kaji faktor – faktor 1. Mengetahui penyebab terjadinya
tindakan keperawatan terjadinya hiperthermi. hiperthermi karena penambahan dalam waktu 2x24 jam pakaian / selimut dapat diharapkan kebutuhan menghambat penurunan suhu rasa nyaman terpenuhi tubuh. 2. Observasi tanda – tanda 2. Pemantauan tanda vital yang Kriteria hasil : vital tiap 4 jam sekali teratur dapat menentukan S: 36 – 37,5 ºC, perkembangan keperawatan yang selanjutnya N : 100 – 110x/menit, 3. Suhu tubuh dapat dipengaruhi 3. Pertahankan suhu tubuh RR : 24 – 28 normal oleh tingkat aktivitas, suhu x/menit, lingkungan, kelembaban Kesadaran composmentis, tinggiakan mempengaruhi panas Anak tidak rewel. atau dinginnya tubuh. Tidak sering 4. Ajarkan pada keluarga terbangun dari 4. Proses konduksi/perpindahan memberikan kompres hangat panas dengan suatu bahan tidur,terutama pada malam hari pada kepala / ketiak perantara. 5. Anjurkan untuk menggunakan 5. Proses hilangnya panas akan baju tipis dan terbuat dari terhalangi oleh pakaian tebal kain katun dan tidak dapat menyerap keringat. 6. Atur sirkulasi udara ruangan 6. Penyediaan udara bersih. 7. Beri ekstra cairan dengan 7. Kebutuhan cairan meningkat menganjurkan pasien banyak karena penguapan tubuh minum meningkat. 3 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Mengetahui sejauh mana tindakan keperawatan keluarga pengetahuan yang dimiliki pengetahuan keluarga keluarga dan kebenaran bertambah tentang informasi yang didapat penyakit anaknya 2. Beri penjelasan tentang 2. Agar keluarga dapat dalam 1x24 jam penyakit yang diderita menerima informasi dengan anak dan semua prosedur mudah dan tepat sehingga Kriteria : perawatan yang akan tidak timbul - keluarga tidak dilakukan kesalahpahaman sehingga sering bertanya keluarga lebih kooperatif tentang penyakit 3. Berikan health education 3. Sebagai upaya alih anaknya cara menolong anak kejang informasi dan mendidik - keluarga mampu dan mencegah kejang. keluarga agar mandiri diikutsertakan dalam mengatasi masalah dalam proses 4. Berikan helath education kesehatan perawatan agar selalu sedia obat 4. Mencegah peningkatan suhu - keluarga penurun panas (sesuai lebih tinggi dan serangan mentaati setiap dengan anjuran dokter) kejang ulang proses perawatan bila anak panas segera bawa RS bila suhu belum turun 24 jam berikutnya 5. Jika anak sembuh, jaga 5. Sebagai upaya preventif agar tidak terkena serangan kejang ulang penyakit infeksi dengan menghindari penderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu 6. Beritahu keluarga agar 6. Imunisasi pertusis memberikan informasi pada memberikan reaksi panas petugas imunisasi bahwa yang dapat menyebabkan anaknya pernah mendapat kejang ulang serangan kejang sehingga pemberian imunisasi DPT tidak diberikan pertusis, hanya DT saja Tabel 3.3 Pelaksanaan Pada Kasus Kejang Demam NO TANGGAL IMPLEMENTASI DX /JAM EVALUASI 1 Selasa, 1. Melonggarkan pakaian, berikan S : 10/12/2019 pakaian tipis yang mudah menyerap keringat Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam Jam: 17.30 2. Memberikan kompres dingin WITA pada kepala dan ketiak O : 3. Memberikan ekstra cairan : infus : D5 ¼S . 500 cc/24 K/U Lemah jam,ASI Kesadaran : Composmentis 4. Mengobservasi kejang dan tanda vital tiap 4 jam TTV : S: 38,6 °C, N: 125x/mnt, RR : 28x/mnt 5. Membatasi aktivitas selama anak panas. A : Masalah belum teratasi 6. Memberikan antipiretik dan pengobatan sesuai advice. P : Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji faktor – faktor S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih
2 terjadinya hiperthermi. demam, hidung mampet dan rewel Selasa, 2. Mengobservasi tanda – tanda vital 10/12/2019 tiap 4 jam sekali O : Os tampak gelisah, tidak tidur dengan 3. Mempertahankan suhu tubuh normal nyenyak Jam: 17.40 4. Mengjarkan pada keluarga memberikan kompres dhangat pada TTV : S: 38,6 °C, N: 125x/mnt, RR : 28x/mnt WITA kepala / ketiak 5. Menganjurkan untuk menggunakan A : Masalah belum teratasi baju tipis dan terbuat dari kain P : Lanjutkan intervensi katun 3 Selasa, 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S : Ibu pasien mengatakan sangat khawatir 10/12/2019 keluarga. dengan penyakit yang di derita anaknya, dan 2. Memberikan penjelasan tentang merasa bingung tentang suhu tubuh anaknya Jam: 17.55 penyakit yang diderita anak dan WITA yang tidak kunjung normal. semua prosedur perawatan yang akan dilakukan O : Ibu pasien selalu menanyakan tentang 3. Memberikan health education cara penyakit dan prosedur tindakan yang menolong anak kejang dan mencegah diberikan pada anaknya. kejang 4. Memberikan health education agar A : Masalah belum teratasi selalu sedia obat penurun panas P: Lanjutkan intervensi (sesuai dengan advis) bila anak panas, segera bawa ke RS bila suhu belum turun 24 jam berikutnya. 5. Jika anak sembuh, jaga agar tidak terkena penyakit infeksi dengan menghindari penderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu. 6. Memberitahukan keluarga agar memberikan informasi pada petugas imunisasi bahwa anaknya pernah mendapat kejang sehingga pemberian imunisasi DPT tidak diberikan pertusis, hanya DT saja. 1 Rabu , 1. Melonggarkan pakaian, berikan S : 11/12/2019 pakaian tipis yang mudah Ibu pasien mengatakan demam anaknya mulai menyerap keringat turun Jam; 15.00 2. Memberikan kompres hangat pada WITA kepala dan ketiak O : 3. Memberikan ekstra cairan : K/U Lemah infus : D5 ¼ NS . 500 cc/24 jam,ASI Kesadaran : Composmentis
4. Mengobservasi kejang dan tanda TTV : S: 37,6 °C, N: 118x/mnt, RR : 28x/mnt
vital tiap 4 jam A : Masalah teratasi sebagian 5. Membatasi aktivitas selama anak panas. P : Lanjutkan intervensi 6. Memberikan antipiretik dan pengobatan sesuai advice.
Rabu , 1. Mengkaji faktor – faktor terjadinya
2 S : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak hiperthermi. 11/12/2019 2. Mengobservasi tanda – tanda vital demam, tetapi masih pilek dan rewelnya tiap 4 jam sekali berkurang Jam; 15.10 3. Mempertahankan suhu tubuh normal O : Os tampak lebih tenang, tidur tampak WITA 4. Mengjarkan pada keluarga memberikan tenang dan nyenyak, namun cepat terbangun kompres hangat pada kepala / ketiak 5. Menganjurkan untuk menggunakan baju bila mendengar suara gaduh tipis dan terbuat dari kain katun TTV : S: 37,6 °C, N: 118x/mnt, RR : 28x/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 3 Rabu , 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S : Ibu pasien mengatakan mulai tenang dan 11/12/2019 keluarga. tidak khawatir lagi dengan kondisi anaknya, 2. Memberikan penjelasan tentang karena sudah banyak memahami apa yang Jam; 15.20 penyakit yang diderita anak dan WITA dijelaskan petugas. semua prosedur perawatan yang akan dilakukan O : Ibu pasien tampak tenang