Anda di halaman 1dari 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTERMI

(RESUME)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak II

Dosen Pengampu : Ibu Hani Handayani, M.Kep.

Oleh:

Sifa Nur Fauziah C1914201003

3A/S1 Ilmu Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
Nama : HANIF SYABANDI

Umur : 9 Bulan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tgl Pengkajian : Senin, 24 januari 2022

No CM : 17059646

Diagnose Medis : HIPERTERMI

I. Pengkajian
a. Data Subyektif
 Ibu pasien mengatakan deman sudah 2 minggu
 Ibu pasien mengatakan sedikit batuk
b. Data Obyektif
 BB : 7,2 kg
 N : 135 x/menit
 RR : 28 x/menit
 S : 38,2 C
II. Diagnose keperawatan
a. Actual : Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi)
b. Resiko :
 Gangguan Kesimbangan cairan dan elektrolit
 Gangguan Perkusi Jaringan Periper
 Gangguan Perkusi Jaringan Ceribral
III. Rencana kepeawatan
Tgl/jam Diagnosa Tujuan Dan Tindakan Rasional
Keperwatan Kriteria Hasil
Senin, 24 Hipertemi Dilakukan Perawata Hipertermi Untuk
Januari berhubungan tindakan mengetahu
2022 dengan proses keperawatan 2x per 1. Obrservasi factor
penyaki 24 jam termogulasi suhu tubuh penyebab
stabi. setiap 4 jam hipertermi
Kriteria : 2. Pastikan
1. Suhu tubuh kepatenan
normal (36- jalan nafas
37 C) 3. Monitor tanda
2. Nadi vital
normal 4. Monitor warna
3. Tidak ada kulit dan suhu
perubahan 5. Monitor intake
warna kulit dan output
cairan
6. Jauhkan dari
sumber panas,
pindahkan ke
lingkungan
yang lebih
dingin
7. Gunakan
pakaian yang
menyerap
keringat, jika
perlu gunakan
yang tipis
8. Patauan
adanya kejang
9. Pantauan
tanda-tanda
dehidrasi

IV. Catatan implementasi keperawatan


Tgl/jam No.Diagnosa Keperwatan Tindakan Keperawatan & Paraf
Hasil/respo pasien
Senin, 24 (D.0130)Hipertemi Perawatan Hipertermi
Januari berhubungan dengan  Melakukan observasi
2022 penyakit suhu tubuh setiap 4
jam
Respon : 36,1 C
 Pastikan kepatenan
jalan napas
Respon : paten
 Monitor tanda vital
Respon : terlampir
 Memonitorarna kulit
dan suhu
Respon : Normal
 Mengajukan pakaian
yang meyerap keringat,
selimut yang tipis
Respon : pakaian tipis

V. Catatan perkembangan
Tgl/jam No.Diagnosa Perkembangn Pasien (SAOP) paraf
Keperwatan
Senin, 24 (D.0130) Hipertemi S : - Ibu pasien mengatakan
Januari berhubungan dengan gejala demam
2022 penyakit O : - Suhu 38,2°C - Akral hangat
- Tubuh pasien berkeringat
A : hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi -
Monitor suhu tubuh - Lakukan
pendinginan eksternal - Berikan
cairan oral

S : - Ibu pasien mengatakan


anaknya sudah tidak demam
Selasa,25 O : - Suhu 35,1°C - Pasien
januari tampak gembira
2022 A : Masalah hipertermi teratasi
P : Pertahankan intervensi
VI. ANALISI JUNAL
1. Kombinasi kompres dingin dan aliran udara dingin terhadap penurunan suhu tubuh
pada pasien sepsis dengan hipertermi di Ruang ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang
P Proses penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Januari - 10
Februari 2018 di Ruang ICU RSUP Dr. kariadi Semarang terhadap 30
pasien berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan
I Desain penelitian yang digunakan quasi experiment (pretestposttest with
control).
C Tidak ada hipertensi
O Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penurunan suhu tubuh
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan selama 60 menit pada kelompok
kontrol 0,1C, sedangkan pada kelompok perlakuan 0,2 C dari 30 total
responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tindakan
kompres dingin dan aliran udara dingin terhadap suhu tubuh pasien sepsis
dengan hipertermi di Ruang ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan -
value = 0,007 (
T 2018
2. PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH
PADA PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.
MOEWARDI SURAKARTA.
P Dalam penelitian ini populasi semua pasien anak dengan hipertermia yang
ada di ruang rawat inap RSDM di ruang C.I, II, III dan melati II
I Penelitian ini merupakan pre eksperiman dengan rancangan yang dapat
dipakai one group pre test and post test, yaitu dengan menggunakan
kelompok sampel yang sama.
C Tidak ada hipertensi
O
Hasil penelitian ini telah diketahui bahwa berdasarkan karakteristik umur,

jenis kelamin, diagnosa medis, terapi medis. Setelah dilakukan kompres


hangat selama 10 menit, hasilnya dapat diketahui dari dianalisis maka uji t

test, diperoleh hasil terjdi perubahan yang signifikan yaitu dengan rata-rata

suhu tubuh 0,97°C dengan SD 0,35°C, nilai P =0,001 yang membebani P <

0,05.

T 2008

Anda mungkin juga menyukai