1 Hipertermia b.d Infeksi Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
d.d Peningkatan Suhu intervensi keperawatan Observasi: Badan selama 1x24 jam maka 1. identifikasi termoregulasi membaik penyebab dengan kriteria hasil: hipertermia Menggigil 2. monitpr suhu tubuh cukup menurun 3. monitor kadar Kulit merah elektrolit cukup meurun 4. monitor keluaran Kejang cukup urin menurun 5. monitor komplikasi frekuensi nadi akibat hipertermia 60-100x/m Terapeutik: frekuensi nafas 1. sediakan lingkungan 16-20x/m yang dingin suhu tubuh 2. longgarkan atau (36,5-37,5’C) lepaskan pakaian tekanan darah 3. basahi dan kipasi 120/80 permukaan tubuh 4. berikan cairan oral 5. lakukan pendinginan eksternal 6. hindari pemberian antipiretim atau aspirin 7. berikan oksigen jika perlu Edukasi: 1. anjurkan tirah baring Kolaborasi: 1. kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena jika perlu 2 Resiko perdarahan d.d Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan intervensi keperawatan Observasi: selama 1x24 jam maka 1. monitor tanda tingkat perdarahan gejala perdarahan menurun dengan 2. montor nilai kriteria hasil: hematocrit atau kelembaban hemoglobin membrane sebelum dan mukosa setelah kehilangan meningkat darah kelembaban 3. monitor ttv kulit meningkat ortostatik hemoglobin 4. monitor koagulasi cukup membaik Terapeutik: hematocrit 1. pertahankan bed cukup membaik rest selama tekanan darah perdarahan 120/80 mmHg 2. batasi tindakan suhu tubuh invasive jika perlu 36,5-37,5’C 3. gunakan kasur pencegah decubitus 4. hindari pengukuran suhu rektal Edukasi: 1. jelaskan tanda dan gejala perdarahan 2. anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vit K 3. anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan Kolaborasi: 1. kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan jika perlu 2. kolaborasi pemberian produk darah jika perlu 3 Resiko Perfusi Serebral Setelah dilakukan Pemantauan Tekanan Tidak Efektif intervensi keperawatan Intrakranial selama 1x24 jam maka Observasi: perfusi serebral 1. identifikasi meningkat dengan penyebab kriteria hasil: peningkatan TIK tingkat 2. monitor kesadaran peningkatan TD cukup 3. monitor pelebaran meningkat tekanan nadi (selisih kognitif cukup TDS dan TDD) meningkat 4. monitor penurunan tekanan frekuensi jantung intracranial 5. monitor cukup menurun irregularitas irama sakit kepala nafas cukup menurun 6. monitor tekanan gelisah cukup perfusi serebral menurun Teraupetik: kecemasan 1. ambil sampel cukup menurun drainase cairan agitasi cukup serebrospinal menurun 2. pertahankan posisi suhu tubuh kepala dan leher 36,5-37,5 netral nilai rata-rata 3. atur interval tekanan darah pemantauan sesuai 120/80 mmHg kondisi pasien kesadaran 4. dokumentasikan cukup membaik hasil pemantauan Edukasi: 1. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 2. informasikan hasil pemantauan jika perlu