Anda di halaman 1dari 9

TATA LAKSANA KASUS

COVID-19
Oleh Kelompok 2
Kota Banjarbaru
Kabupaten Barito Kuala
Kabupaten Tapin
Tata Laksana Kasus

 Tata Laksana Suportif


 Pemberian Vitamin C
 Pemberian Vitamin D
 Obat Antipiretik
 Obat Mukolitik
 Antivirus
 Obat simtomatik lainnya
 Rujukan jika kasus gejala berat
Upaya Pencegahan Penyakit

 Menerapkan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga


Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilisasi).
 Mengkonsumsi Makanan Bergizi dan multivitamin
 Olahraga Teratur
 Melakukan Vaksinasi
Mekanisme Pengawasan/Pemantauan Kasus
untuk Kasus Konfirmasi
 Kunjungan berkala/harian oleh Puskesmas dan Satgas COVID-19 kelurahan dicatat pada
formulir pemantauan yang sudahditentukan.
 Pada kasus konfirmasi yang melakukan isolasi mandiri di rumah, pemantauan dilakukan oleh
petugas FKTP/FKRTL berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.
 Surveilans/Tracer/Petugas melakukan pemantauan setiap hari dapat dapat menggunakan
telepon/SMS/Whatsapp dan dicatat pada formulir pemantauan harian yang sudah ditentukan.
 Kamar tidur terpisah dengan penghuni lainnya termasuk alat makan/mandi dan lain-lain
 isolasi mandiri di tempat fasilitas yang disediakan pemerintah baik rs atau lainnya
 Berkoordinasi dengan tokoh setempat untuk saling mengingatkan
Mekanisme Pengawasan/Pemantauan Kasus
untuk Kontak Erat
 Surveilans/Tracer/Petugas melakukan pemantauan setiap hari dapat dapat menggunakan
telepon/SMS/Whatsapp.
 Kunjungan berkala/harian oleh Puskesmas dan Satgas COVID-19 kelurahan dicatat pada
formulir pemantauan yang sudahditentukan.
 Memastikan ketersediaan masker medis di tempat isolasi mandiri selamaminimal untuk 14 hari
(2-3 masker per-hari) atau lamanya masa inkubasi yang telah ditentukan
 Memastikan kepatuhan melaksanakan PPI selama karantina
 Berkoordinasi dengan tokoh setempat untuk saling mengingatkan
 Karantina dapat dihentikan apabila selama masa karantina yang ditentukantidak menunjukkan
gejala penyakit potensial KLB/wabah, selanjutnya dapat diberikan surat pernyataan selesai
masa karantina yang diterbitkan oleh FKTP/Puskesmas atau Dinas Kesehatan setempat.
Mekanisme Rujukan Kasus
Koordinasi Dengan RS Rujukan:
 Pasien yang akan dirujuk harus dilengkapi dengan data pasien yang lengkap yang meliputi
identitas, gejala penyakit dan riwayat perjalanan penyakit.
 Fasyankes yang akan merujuk terlebih dahulu meminta persetujuan (informed consent),
mengemukakan alasan dirujuk kepada penderita dan/ atau keluarga. Surat persetujuan
(informed consent) disertakan bersama surat rujukan.
 Dokter yang merujuk berkomunikasi dengan dokter di RS rujukan yang dituju dalam hal :
kondisi klinis penderita, alasan merujuk, kelayakan kirim /transportable (sudah terpasang
infus, oksigen) dan kondisi alat transportasi yang digunakan. Disini bisa menggunakan Call
Centre atau SPGDT bila daerah tersebut sudah mempunyai sistem tersebut atau koordinasi
dengan RS yang dituju.
 Dalam merujuk perlu dilampirkan fotokopi dokumen medik penderita, termasuk hasil-hasil
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.
 Petugas pengantar penderita termasuk pengemudi harus menggunakan APD yang sesuai
dengan jenis penyakit penderita. APD dilepaskan di RS rujukan, ditempatkan di kantong
khusus untuk alat-alat infeksius dan segera di masukkan ke dalam insenerator.
Alat Transportasi Penderita

 Disarankan menggunakan ambulans gawat darurat/mobil puskesmas keliling yang


dilengkapi dengan minimal tabung oksigen yang dilengkapi peralatan lainnya yang
mendukung, seperti pulse oksimetri, emergensi kit, radio komunikasi.
 Selama proses merujuk, penderita didampingi oleh dokter dan/atau perawat yang
kompeten.
 Prosedur desinfeksi kendaraan setelah merujuk penderita (terutama pada penderita yang
transmisi penyakitnya melalui airborne, droplet dan kontak) antara lain : kendaraan
dibersihkan dengan alat pembersih kuman, tutup selama 10 menit, cuci dengan air/lap
basah, jemur/lap kering.
Jalur Mobilisasi Penderita

 Penderita COVID-19 masuk melalui pintu IGD yang berbeda dari jalur penderita
umum lainnya, untuk kemudian langsung dibawa ke ruang isolasi, dengan
seminimal mungkin kontak dengan penderita lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai