Anda di halaman 1dari 14

NO.

Standar Diagnosis Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan


Indonesia (SDKI) Indonesia (SLKI) Indonesia (SIKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan Tujuan : setelah dilakukan Dukungan ventilasi
dengan akumulasi sekret berlebihan, asuhan keperawatan selama 3 x
Tindakan
tracheostomy, proses infeksi,dll. 24 jam, diharapkan bersihan Observasi
jalan nafas efektif  identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
Dibuktikan dengan :  identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
Data Subejktif (DS): Kriteria hasil :  monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. Frekuensi dan kedalaman
 Pasien mengatakan Dispnea - frekuensi napas membaik napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)
 Pasien mengatakan sulit bicara - pola napas membaik
 Pasien mengatakan Ortopnea - produksi sputum menurun Terapeutik
 .....................................................................  Pertahankan kepatenan jalan napas
.......  Berikan posisi semi fowler/ fowler
 Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Data Objektif (DO)  Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
 Batuk tidak efektif atau tidak mampu
batuk Edukasi
 Sputum berlebih / Obstruksi jalan nafas  Ajarkan teknik batuk efektif
 Mengim Wheezing atau Ronkhi  Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
 Frekuensi dan pola nafas berubah
 Gelisah Edukasi perawatan trakheostomi
 ..................................................................... Tindakan
....... Observasi
 .....................................................................  Periksa kesiapan dan kemampuan pasien dan keluarga menerima
....... informasi

Diagnostik Terapeutik
 Rontgen Thorax  Persiapan materi, media, alat peraga perawatan trakheostomi
 Labor  Jadwalkan waktu untuk memberikan penkes
 .....................................................................
....... Edukasi
 Anjurkan memasang kanul baru dengan hati-hati dan fiksasi kembali agar
tetap berada ditempatnya
 Anjurkan mengganti tali pengikat trakheostomi secara rutin
 Anjurkan mengembangkan dan mengempiskan pipa cuff trakheostomi
secara rutin
 Ajarkan cara memonitor pernapasan
 Ajarkan teknik batuk efektif
 Ajarkan cara melepaskan tape trakheostomi
 Ajarkan cara mengganti kanul dalam sekali pakai
 Ajarkan cara mengepaskan kanul dengan tangan non dominan
 Ajarkan cara mengeluarkan kanul baru dan siramkan dengan cairan NaCl
 Ajarkan cara membersihkan kulit disekitar trakheostomi

Latihan batuk efektif


Tindakan
Observasi
 Identifikasi kemampuan batuk
 Monitor adanya retensi sputum
 Monitor tanda dan gejala infeksi saluran pernapasan

Terapeutik
 Atur posisi semi fowler atau fowler
 Pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
 Buang sekret pada tempat sputum

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
 Anjurkan teknik npas dalam melalui hidung selama 4 detik,ditaha selama
2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
 Anjurkan mengulangi tarik napas dalam sebanyak 3 kali
 Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam

Kolaborasi
 Pemberian mukolitik atau ekspektoran
Latihan pernapasan
Tindakan
Observasi
 Identifikasi indikasi dilakuakan latihan pernafasan
 Monitor frekuensi,irama dan kedalaman napas sebelum dan sesudah
latihan
Terapeutik
 Sediakan tempat yang tenang
 Posisikan pasien yang nyaman dan rileks
 Tempatka satu tangan didada dan satu tangan diperut
 Pastikan tangan didada mundur kebelakang dan telapak tangan diperut
maju kedepan saat menarik napas
 Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama 7
hitungan
 Hitungan ke 8 hembuskan napas melalui mulut dengan perlahan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
 Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali

2. Nyeri berhubungan dengan Agent pencidera Tujuan : Pemantauan Nyeri


fisiologis (Inflamasi, ISKEMI, dll) , Kimiawi setelah dilakukan asuhan Tindakan
(terbakar, bahan kimia, dll), Agent Pencidera keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
fisik (Abses, prosedur operasi, trauma, dll) diharapkan tingakat nyeri  Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
menurun  Monitor kualitas nyeri (mis. Terasa tajam, tumpul, diremas-remas,
Dibuktikan dengan ditimpa beban berat)
Data Subjektif (DS) : Kriteria hasil :  Monitor intensitas nyeri dengan skala
 Mengeluh nyeri  Keluhan nyeri menurun  Monitor durasi dan frekuensi nyeri
 Merasa Depresi / tertekan  Mampu menuntaskan
 ............................................. aktifitas Terapeutik
 Meringis menurun  Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Data Obkektif (DO)  Kesulitan tidur menurun  Dokumentasikan hasil pemantauan
 Tampak meringis Edukasi
 Gelisah  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Tidak mampu menuntaskan aktifitas  Informasikan hasil pemantauan
 Pola tidur berubah Manajemen nyeri
 Bersikap Protektif (Posisi menghindari Tindakan
nyeri) Observasi
 Fokus menyempit  identifikasi lokasi karakteristik,durasi, frekuensi dan intensitas nyeri
 Nafsu makan berubah  identifikasi skala nyeri
 Tekanan darah meningkat  identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 ........................................  identifikasi respon nyeri non verbal
 identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Diagnostik Terapeutik
 Rontgen  berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
 Labor Terapi musik, imajinasi terbimbing, aromaterapi, terapi bermain,dll)
 .......................................  kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
kebisingan)
 fasilitasi istirahat dan tidur
 pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
 jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 jelaskan strategi meredakan nyeri
 anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi
 pemberian analgesik

 Teknik distraksi (mengalihkan perhatian / mengurangi emosi dan pikiran


negatif terhadap sensasi yang tidak diinginkan)
 Teknik imajinasi terbimbing (membayangkan suatu tempat yang sangat
menyenangkan yang
 pernah atau ingin dikunjungi)
 Teknik relaksasi (mis. Mendengarkan musik, Berdoa, berzikir, membaca
kitab suci atau upaya untuk membuat perasaan menjadi tenang)
3. Gangguan persepsi sensori berhubungan Tujuan : Pemantauan Persepsi Sensori Pendengaran
dengan gangguan pendengaran setelah dilakukan asuhan Tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
Dibuktikan dengan : diharapkan pendengaran  Periksa fungsi pendengaran
Data subjektif (DS) membaik  Monitor tanda dan gejala infeksi telinga (mis. Perubahan pendengaran,
 pasien mengatakan telinga berdenging, nyeri, gatal, tinitus, vertigo
berisik, dan atau penuh Kriteria hasil :  Lakukan tes pendengaran / audiometri
 pendengaran tiba-tiba berkurang  Telinga berdenging menurun
 .....................................................................  Respon sesuai stimulus Terapeutik
..... membaik  Bersihkan telinga luar
 Orientasi membaik  Bersihkan serumen telinga dengan kapas lembut
Data Objektif (DO) :  Lakukan irigasi telinga bila perlu
 Respon tidak sesuai  Hindari paparan suara keras
 Memperhatikan gerak bibir lawan bicara
 Komunikasi dua arah tidak lancar Edukasi
 .....................................................................  Jelaskan tanda dan gejala disfungsi pendengaran
.....  Informasikan orang tua vaksin yang dapat mencegah gangguan
pendengaran (mis. Rubella, campak,dll.)
 Anjurkan menggunakan sumbat telinga saat berenang atau dalam
pesawat
 Ajarkan cara membersihkan telinga luar
 Ajarkan cara menggunakan dan merawat alat bantu dengar

4. Ansietas berhubungan dengan krisis Tujuan : Pemantauan ansietas


situasional, kekhawatiran mengalami setelah dilakukan asuhan Tindakan
kegagalan, ancaman terhadap kematian, keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
kurang terpapar informasi diharapkan kecemasan menurun  Identifikasi saat tuingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Kriteria hasil :  Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
 Verbalisasi kebingungan Terapeutik
Dibuktikan dengan menurun  Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Data Subjektif (DS) :  Verbalisasi kekhawatiran  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
 Merasa khawatir dengan akibat dari akibat kondisi yang dihadapi  Pahami situasi yang membuat ansietas
kondisi yang dihadapi menurun  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Sulit berkonsentrasi  Perilaku gelisah menurun  Dengarkan dengan penuh perhatian
 Merasa bingung  Perilaku tegang menurun  Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
 Mengeluh pusing  Konsetrasi membaik  Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
 Anoreksia  Pola tidur membaik
 Palpitasi  Tekanan darah membaik Edukasi
 Merasa tak berdaya  Frekuensi napas membaik  Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 .............................................  Informasikan secara faktual, mengenai diagnosis, pengobatan, dan
 Frekuensi nadi membaik
Data Obkektif (DO) prognosis
 Tampak gelisah  Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
 Tampak tegang  Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Sulit tidur  Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Muka tampak pucat  Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Tekanan darah meningkat  Latih teknik relaksasi
 Frekuensi nadi meningkat
 Frekuensi napas meningkat Kolaborasi
 Tremor  Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu
 Suara bergetar
 Sering berkemih
 Diaforesis
 Kontak mata buruk
 Berorientasi pada masa lalu
 ........................................
5. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan Latihan pernapasan
depresi pusat pernapasan, hambatan upaya asuhan keperawatan selama 3 x Tindakan
napas, deformitas dinding dada,dll 24 jam, diharapkan bersihan Observasi
pola nafas efektif  Identifikasi indikasi dilakuakan latihan pernafasan
Dibuktikan dengan :  Monitor frekuensi,irama dan kedalaman napas sebelum dan sesudah
Data Subejktif (DS): Kriteria hasil : latihan
 Pasien mengatakan Dispnea  frekuensi napas membaik
 Pasien mengatakan sulit bicara  kedalaman napas membaik Terapeutik
 Pasien mengatakan Ortopnea  kapasitas vital membaik  Sediakan tempat yang tenang
 .....................................................................  penggunaan otot bantu  Posisikan pasien yang nyaman dan rileks
....... napas menurun  Tempatka satu tangan didada dan satu tangan diperut
 dispnea menurun  Pastikan tangan didada mundur kebelakang dan telapak tangan diperut
Data Objektif (DO)  Pernapasan cuping hidung maju kedepan saat menarik napas
 Penggunaan otot bantu pernapasan menurun  Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama 7
 Fase ekspirasi memanjang hitungan
 Pola napas abnormal (mis. Takipnea,  Hitungan ke 8 hembuskan napas melalui mulut dengan perlahan
bradipnea, hiperventilasi,
kussmaul,cheyne-stokes) Edukasi
 Pernapasan cuping hidung  Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
 Kapasitas vital menurun  Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
 .....................................................................
....... Terapi oksigen
 ..................................................................... Tindakan
.......
Observasi
Diagnostik  Monitor kecepatan aliran oksigen
 Rontgen Thorax  Monitor posisi alat oksigen
 Labor  Monitor aliran oksigen secara periodik
 .....................................................................  Monitor efektifitas terapi oksigen
.......

Terapeutik
 Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan trakea
 Pertahankan kepatenan jalan napas
 Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat mobilitas pasien

Edukasi
 Ajarkan pasien dan keluarga cara pemasangan oksigen dirumah (mandiri)

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dosis oksigen
 Kolaborasi pemberian oksigen saat aktivitas/tidur
6. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya Tujuan : Setelah dilakukan Pemantauan nutrisi
asupan makanan, kitidakmampuan menelan asuhan keperawatan selama 3 x Tindakan
makanan,dll 24 jam, diharapkan asupan Observasi
nutrisi adekuat  Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi (mis. Ketersediaan
Dibuktikan dengan : makanan, mengunyah tidak adekuat, gangguan menelan)
Data subjektif (DS) Kriteria hasil :  Identifikasi perubahan berat badan
 pasien mengatakan tidak bisa menelan  Porsi makanan yang  Identifikasi pola makan (mis.kesukaan/ketidaksukaan makanan)
 pasien mengatakan nyeri menelan dihabiskan meningkat  Monitor hasil laboratorium (mis. chol, alb, elektrolit, hb, hct)
 pasien mengatakan sering tersedak jika  Kekuatan otot pengunyah
menelan makanan meningkat Terapeutik
 nafsu makan menurun  Kekuatan otot menelan  Timbang berat badan
 kram/ nyeri abdomen meningkat  Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis. Imt, pengukuran
 .....................................................................  Serum albumin meningkat pinggangdan ukuran lipatan kulit)
.....  Reflek menelan meningkat  Hitung perubahan berat badan
 Frekuensi tersedak  Dokumentasikan hasil pemantauan
Data Objektif (DO) : menurun
 Otot pengunyah lemah Edukasi
 Otot menelan lemah  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Membran mukosa pucat  Informasikan hasil pemantauan
 Sariawan
 Serum albumin turun
 .....................................................................
7. Risiko perdarahan Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen perdarahan
asuhan keperawatan selama 3 x Tindakan
Dibuktikan dengan 24 jam, diharapkan tidak Observasi
Data Subjektif (DS) : terjadi perdarahan  Identifikasi penyebab perdarahan
 Mengeluh keluar darah dari hidung  Periksa adanya darah pada muntah, sputum, feses, urin,dll
 Merasa pusing Kriteria hasil :  Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)
 Merasa nyeri pada hidung  Perdarahan dari hidung  Monitor nilai hb dan hematokrit sebelum dan setelah kehilangan darah
 ............................................. menurun  Monitor tekanan darah dan parameter hemodinamik
 hb membaik  Monitor koagulasi darah
Data Obkektif (DO)  tekanan darah membaik  Monitor intake dan output cairan
 Tampak meringis  Monitor tanda dan gejala perdarahan masif
 Hidung tampak memar
 Btang hidung bengkok Terapeutik
  Istirahatkan area yang mengalami perdarahan
 ........................................  Berikan kompres dingin jika perlu
 Lakukan balut tekan
Diagnostik  Tinggikan ekstremitas yang mengalami perdarahan
 Rontgen  Pertahankan akses iv
 Labor
 ....................................... Edukasi
 Jelaskan tanda-tanda perdarahan
 Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda perdarahan
 Anjurkan membatasi aktivitas

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan
 Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu

8. Gangguan integritas kulit / jaringan Tujuan : Setelah dilakukan Perawatan luka


berhubungan dengan perubahan sirkulasi, asuhan keperawatan selama 3 x Tindakan
penurunan mobilitas, suhu lingkungan yang 24 jam, diharapkan integritas Observasi
ektrem, neuropati perifer,dll kulit dan jaringan membaik  Monitor karakteristik luka (mis. Drainase,warna,ukuran, bau)
 Monitor tanda-tanda infeksi
Dibuktikan dengan Kriteria hasil : Terapeutik
Data Subjektif (DS) :  Elastisitas meningkat  Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
 .............................................  Perfusi jaringan meningkat  Cukur rambut disekitar daerah luka
 Kerusakan jaringan  Bersihkan dengan cairan NaCl atu pembersih non toksik sesuai kebutuhan
Data Obkektif (DO) menurun  Besihkan jaringan nekrotik
 Kerusakan jaringan dan / atau lapisan kulit  Kerusakan lapisan kulit  Berikan salep yang sesuai kekulit /lesi jika perlu
 Nyeri menurun  Pasang balutan sesuai jenis luka
 Perdarahan  Nyeri menurun  Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
 Kemerahan  Nekrosis menurun  Ganti jumlah balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
 Hematoma  Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
 ........................................  Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari
Diagnostik  Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vit A, vit C, Zink, asam
 Labor amino)sesuai indikasi
 .......................................  Berikan terapi TENS ( stimulasi saraf transkutaneous) jika perlu

Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
 Anjurkan prosedur perawatan luka secara mandiri

Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur debridement
 Kolaborasi pemberian antibiotik
9. Risiko infeksi Tujuan : Setelah dilakukan Pengontrolan infeksi
asuhan keperawatan selama 3 x Tindakan
Dibuktikan dengan 24 jam, diharapkan tidak Observasi
Data Subjektif (DS) : terjadi infeksi  Identifikasi pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular
 .............................................
Kriteria hasil : Terapeutik
Data Obkektif (DO)  Kadar sel darah putih  Terapkan kewaspadaan universal (mis. Cuci tangan aseptik, gunakan apd,
 Tampak bengkak membaik dll)
 Kemerahan  Kemerahan menurun  Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan positif untuk pasien yang
 Demam  Bengkak menurun mengalami penurunsn imunitas
 ........................................  Demam menurun  Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan negatif untuk pasien dengan
resiko penyebaran infeksi via droplet atau udara
Diagnostik  Sterilisasi dan desinfeksi alat-alat,furniture, lantai, sesuai kebutuhan
 Rontgen  Berikan tanda khusus pada pasien dengan penyakit menular
 Labor
 ....................................... Edukasi
 Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
 Ajarkan etika batuk/ bersin
Pencegahan infeksi
Tindakan
Observasi
 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
 Batasi jumlah pengunjung
 Berikan perawatan kulit pada area edema
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
 Pertahankan teknik aseptik pada pasien resiko tinggi

Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara cuci tangan dengan benar
 Ajarkan etika batuk
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
 Anjurkan cara meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan cara meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
10. Risiko alergi Tujuan : Setelah dilakukan Pencegahan alergi
asuhan keperawatan selama 3 x Tindakan
Dibuktikan dengan 24 jam, diharapkan tidak Observasi
Data Subjektif (DS) : terjadi alergi  Identifikasi riwayat alergi (obat, debu, makanan, udara
 .............................................  Monitor reaksi obat , makanan, lateks, atau alergen lainnya
Kriteria hasil :
Data Obkektif (DO)  Gatal lokal menurun Terapeutik
 Sesak napas / dispnea  Nyeri lokal menurun  Berikan tanda alergi pada rekam medis
 Takikardi  Edema laring menurun  Pasang gelang tanda alergi pada lengan
 Bintik-bintik merah  Dispnea menurun  Hentikan paparan alergen
 .......................................  Takikardi menurun  Lakukan tes alergi sebelum pemberian obat
 Bintik-bintik merah
menurun Edukasi
 Ajarkan menghindari dan mencegah paparan alergen
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam pencegahan alergi
11. Nausea Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen mual
asuhan keperawatan selama …
Dibuktikan dengan x 24 jam, tingkat nausea dapat Observasi
Data Subjektif (DS): diatasi dengan  Identifikasi pengalaman mual
 Mengeluh mual Kriteria hasil :  Odentifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
 Merasa ingin muntah  Nafsu makan meningkat  Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
 Tidak berminat makan  Keluhan mual menurun  Identifikasi faktor penyebab mual
 Perasaaan ingin muntah  Monitor mual
Data Objektif (DO) menurun  Monitor asupan nutrisi dan kalori
 ………………………..  Pucat membaik
 Takikardi membaik Terapeutik
 Dilatasi pupil membaik  Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
 Kurangi atau hilangkan pnyebab mual
 Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik

Edukasi
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu

12. Deficit pengetahuan Tujuan : Setelah dilakukan Edukasi kesehatan


asuhan keperawatan selama …
Dibuktikan dengan x 24 jam, tingkat pengetahuan Observasi
Data Subjektif (DS): dapat diatasi dengan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Menanyakan masalah yang dihadapi Kriteria hasil:  Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
 Perilaku sesuai anjuran motivasi prilaku hidup bersih dan sehat
Data Objektif (DO): meningkat
 Menunjukkan perilaku yang tidak sesuai  Verbalitas minat dalam Terapeutik
anjuran belajar meningkat  Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Kempuan menjelaskan  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
pengetahuan tentang  Berikan kesempatan untuk bertanya
suatu topic meningkat
 Kempuan Edukasi
menggambatkan  Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
pengalaman sebelumnya  Berikan prilaku hidu[ bersih dan sehat
yang sesuai dengan topik  Berikan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan prilaku hidup
meningkat bersih dan sehat
 Perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat Kolaborasi
 -

13. Gangguan pola tidur Tujuan : Setelah dilakukan Dukungan tidur


asuhan keperawatan selama …
Dibuktikan dengan x 24 jam, pola tidur dapat Observasi
Data Subjektif (DS): diatasi dengan  Identifikasi pola aktifitas dan tidur
 Mengeluh sulit tidur Kriteria hasil:  Identifikasi faktor pengganggu tidur
 Mengeluh seting terjaga  Keluhan sulit tidur  Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
 Mengeluh tidak puas tidur meningkat  Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
 Mengeluh pola tidur berubah  Keluhan sering terjaga
 Mengeluh istirahat tidak cukup meningkat Terapeutik
 Keluhan tidak puas tidur  Modiikasi lingkungan
Data Objektif (DO): meningkat  Batasi waktu tidur siang, jika perlu
 …………………………………  Keluhan pola tidur  Fasilitasi menghilangkan strews sebelum tidur
berubah meningkat  Tetapkan jadwal tidur rutin
 Keluhan istirahat tidak  Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
cukup meningkat
 Kempuan beraktivitas Edukasi
menutun  Jelaskan pentingnya tidur selama sakit
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Ajurkan faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur

Kolaborasi
 -
14. Ketidakstabilan kadar gula darah Tujuan : Setelah dilakukan Hiperglikemia
asuhan keperawatan selama …
Dibuktikan dengan x 24 jam, kestabilan kadar Observasi
Data Subjektif (DS): glukosa darah dapat diatasi  Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Hipoglikemia dengan  Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
 Mengantuk Kriteria hasil:  Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
 Pusing  Koordinasi meningkat  Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Hiperglikemia  Kesadaran meingkat  Monitor intake dan output cairan
 Lelah atau lesu  Mengantuk menurun
 Pusing menurun Terapeutik
Data Objektif (DO): lelah/lesu menurun  Berikan asupan cairan oral
Hipoglikemia  Keluhan lapar menurun
 Gangguan koordinasi  Kadar glukosa dalam Edukasi
 Kadar glukosa dalam darah/urin rendah darah membaik  Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari
350mg/dl
Hiperglikemia  Anjurkan monitor kadar glukosa darah secatra mandiri
 Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi  Anjukan kepatuhan terhdap diet dan olahraga
 Ajarkan pengolahan diabetes

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
 Kolaborasi pemberian cairan IV, jika per;u
 Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai