Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG DENGUE

HAEMORAGIC FEVER (DHF) DI RUANGAN AMBUN SURI


LANTAI 3 RUMAH SAKIT DR. ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI

OLEH

Manoza hevina
Febri zaldi
Dini marsya yuni

CI KLINIK CI AKADEMIK

( ) ( )

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
T.A 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. IDENTITAS
1. Pokok bahasan : Dengue Haemoragic fever (DHF) / Bemam
Berdarah Dengue
2. Sasaran : Pasien dan Keluarga
3. Waktu : 09:00 – 09:40 WIB
4. Hari / Tanggal :
5. Tempat : Ruang Ambun Suri Lantai Tiga
6. Narasumber : Mahasiswa Universitas Fort De Kock

B. LATAR BELAKANG
DHF adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengan cirri demam dan manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep Kes
RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, 1992)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus
Flavivirus, Dan family Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti (infodatin, 2016).
Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016).
Menurut data WHO (2014) Penyakit demam berdarah dengue
pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di
Filipina, selanjutnya menyebar keberbagai negara. Sebelum tahun 1970,
hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD
menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah
Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat
memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika,
Asia Tenggara dan Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus ditahun
2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan
terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus
merupakan DBD berat. Perkembangan kasus DBD di tingkat global
semakin meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) yakni dari 980 kasus di hampir 100 negara tahun 1954-1959
menjadi 1.016.612 kasus di hamper 60 negara tahun 2000-2009 (WHO,
2014)
Menurut Soedarto (2012) Indonesia adalah daerah endemis DBD dan
mengalami epidemik sekali dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan
banyaknya genangan air bersih yang menjadi sarang nyamuk, mobilitas
penduduk yang tinggi dan cepatnya trasportasi antar daerah, menyebabkan
sering terjadinya demam berdarah dengue. Indonesia termasuk dalam salah
satu Negara yang endemik demam berdarah dengue karena jumlah
penderitanya yang terus menerus bertambah dan penyebarannya semakin
luas (Sungkar dkk, 2010).
Dinas Kesehatan Sumatra Barat melaporkan bahwa kota Padang
merupaka kota tertinggi angka kejadian demam berdarah dengue di
Sumatra Barat, dilaporkan pada tahun 2014 angka kejadian DBD yaitu 666
kasus dan meningkat pada tahun 2015 yaitu 830 kasus DBD (Dinkes
Sumbar, 2016)

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan
keluarga mampu memahami tentang penyakit DHF (Drmam Berdarah)
dan pencegahannya.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu :
1) Menjelaskan pengertian DHF (Demam Berdarah)
2) Menjelaskan penyebab DHF (Demam Berdarah)
3) Menyebutkan tanda dan gejala DHF (Demam Berdarah)
4) Menguraikan cara penularan DHF (Demam Berdarah)
5) Menyebutkan cara pencegahan DHF (Demam Berdarah)
6) Menjelaskan cara perawatan dan pengobatan DHF (Demam
Berdarah)
7) Menyebutkan tingkatan atau derajat DHF (Demam Berdarah)

D. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : CI Klinik dan CI Akademik
2. Moderator :
3. Pemateri :
4. Fasilitator dan Observer :

E. URAIAN TUGAS
1. Penanggung Jawab
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
 Membuka Acara
 Memperkenalkan mahasiswa dan CI
 Menjelaskan tujuan dan topik
 Menjelaskan kontrak waktu
 Mengarahkan alur diskusi
 Memimpin jalannya diskusi
 Menutup acara
3. Pemateri
 Mempresentasikan materi penyuluhan
4. Fasilitator
 Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam penyuluhan
 Membantu dalam menanggapi pertanyaan peserta

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Infokus
H. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Moderator
: Pasien
: Penyaji
: keluarga Pasien
: Observer
: CI Klinik dan
akademik
: Leaflet

I. MATERI PENYULUHAN
1. Menjelaskan pengertian dari DHF (Demam Berdarah)
2. Menjelaskan penyebab DHF (Demam Berdarah)
3. Menjelaskan tanda dan gejala DHF (Demam Berdarah)
4. Menjelaskan cara penularan DHF (Demam Berdarah)
5. Menjelaskan cara pencegahan DHF (Demam Berdarah)
6. Menjelaskan cara perawatan dan pengobatan DHF (Demam
Berdarah)
7. Menjelaskan tingkatan DHF (Demam Berdarah)

J. STRATEGI PELAKSANAAN

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan pasien dan keluarga Waktu


1. Pembukaan 5 Menit
 Memberi salam  Menjawab Salam
 Memperkenalkan diri.  Mendengarkan
 Mengingatkan kontrak waktu dan  Menyepakati kontrak waktu
tujuan pertemuan. dan tujuan pertemuan.
 Menanyakan kabar saat ini.  Mengungkapkan kabar saat
 Menanyakan keluhan atau masalah ini
kesehatan lain yang dirasakan saat  Mengungkapkan masalah
ini.  Berdiskusi dengan
 Mendiskusikan masalah jika ada mahasiswa.

2. Pelaksaanaan 25
 Mengkaji pengetahuan pasien dan  mengemukakan pendapat Menit
keluarga tentang pengertian DHF
(Demam Berdarah)
 Memberikan Reinforcement positif  Mendengarkan
atas jawaban pasien dan keluarga.
 mendiskusikan bersama pasien dan  Mendengarkan dan
keluarga tentang pengertian memperhatikan
pengertian DHF (Demam Berdarah)
 memberi kesempatan keluarga untuk  Memberi pertanyaan
bertanya
 menjawab pertanyaan keluarga  Mendengarkan
 memotivasi keluarga untuk
mengulang kembali tentang
pengertian pengertian DHF (Demam  Mengulang kembali
Berdarah)

 Mengkaji pengetahuan pasien dan  mengemukakan pendapat


keluarga tentang penyebab DHF
(Demam Berdarah)
 Memberikan Reinforcement  Mendengarkan
positifatas jawaban pasien dan
keluarga
 mendiskusikan bersama tentang  Mendengarkan
tanda dan penyebab DHF (Demam
Berdarah)
 memberi kesempatan pasien dan  Memberi pertanyaan
keluarga untuk bertanya.
 menjawab pertanyaan pasien dan
keluarga.  Mendengarkan dan
 Memotivasi pasien dan keluarga memperhatikan
untuk mengulang kembali penyebab
DHF (Demam Berdarah)  Mengulang kembali

 Mengkaji pengetahuan pasien dan  Mengemukakan pendapat


keluarga tentang tanda dan gejala
DHF (Demam Berdarah)
 Memberikan Reinforcement  Mendengarkan
positifatas jawaban pasien dan
keluarga
 mendiskusikan bersama tentang  mendengarkan
tanda dan gejala DHF (Demam
Berdarah)
 memberi kesempatan pasien dan  Memberi pertanyaan
keluarga untuk bertanya.
 menjawab pertanyaan pasien dan  Mendengarkan dan
keluarga. memperhatikan
 Memotivasi pasien dan keluarga
untuk mengulang kembali tanda dan  Mengulang kembali
gejala DHF (Demam Berdarah)

 Mengkaji pengetahuan pasien dan  Mengemukakan pendapat


keluarga cara penularan DHF
(Demam Berdarah)
 Memberikan Reinforcement  Mendengarkan
positifatas jawaban keluarga.
 mendiskusikan bersama tentang cara  Mendengarkan
penularan DHF (Demam
Berdarah)Berdarah)  Memberi pertanyaan
 memberi kesempatan keluarga untuk
bertanya.  Mendengarkan
 menjawab pertanyaan keluarga.
 memotivasi keluarga untuk  Mengulang kembali
mengulang kembali cara penularan
DHF (Demam Berdarah)

 Mengkaji pengetahuan pasien dan  Mengemukakan pendapat


keluarga cara pencegahan DHF
(Demam Berdarah)
 Memberikan Reinforcement  Mendengarkan
positifatas jawaban keluarga.
 mendiskusikan bersama tentang cara  Mendengarkan
pencegahan DHF (Demam
Berdarah)
 memberi kesempatan keluarga untuk
 Memberi pertanyaan
bertanya.
 menjawab pertanyaan keluarga.
 Mendengarkan
 memotivasi keluarga untuk
mengulang kembali cara pencegahan
 Mengulang kembali
DHF (Demam Berdarah)

 Mengkaji pengetahuan pasien dan


 Mengemukakan pendapat
keluarga cara perawatan dan
pengobatan DHF (Demam Berdarah)
 Memberikan Reinforcement
 Mendengarkan
positifatas jawaban keluarga.
 mendiskusikan bersama tentang cara
 Mendengarkan
perawatan dan pengobatan DHF
(Demam Berdarah)
 memberi kesempatan keluarga untuk
 Memberi pertanyaan
bertanya.
 menjawab pertanyaan keluarga.
 Mendengarkan
 memotivasi keluarga untuk
mengulang kembali cara perawatan
 Mengulang kembali
dan pengobatan DHF (Demam
Berdarah)

 Mengkaji pengetahuan pasien dan


 Mengemukakan pendapat
keluarga tingkatan DHF (Demam
Berdarah)
 Memberikan Reinforcement
 Mendengarkan
positifatas jawaban keluarga.
 mendiskusikan bersama tentang
 Mendengarkan
tingkatan DHF (Demam Berdarah)
 memberi kesempatan keluarga untuk
 Memberi pertanyaan
bertanya.
 menjawab pertanyaan keluarga.
 Mendengarkan
 memotivasi keluarga untuk
mengulang kembali tingkatan DHF
 Mengulang kembali
(Demam Berdarah)

3. Pentutup 10
 Bersama keluarga menyimpulkan  Menyimpulkan materi menit
materi yang telah dibicarakan
 membuat kontrak waktu dan  Menyepakati kontrak
menjelaskan tujuan pertemuan waktu
berikutnya.
 mengucapkan salam.  Menjawab salam

K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Rawat Paru
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
 Terdapat sebanyak 60% dari peserta yang hadir mampu
menyebutkan pengertian infeksi nosokomial., cara penularan
infeksi nosokomial, pencegahan infeksi nosokomial, demonstrasi
enam langkah cara mencuci tangan.
Lampiran
DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF) /
DEMAM BERDARAH DENGUE

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Penyakit Dengue Haemoragic Fever (DHF)


DHF adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengan
cirri demam dan manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep Kes RI, Asuhan
Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, 1992)
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh virus yang disebut dengue. Virus dengue masuk ke tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Nyamuk yang bisa
menularkan virus ini hanyalah nyamuk betina.

B. Penyebab DHF
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh virus yang disebut dengue. Virus dengue masuk ke tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Nyamuk yang bisa
menularkan virus ini hanyalah nyamuk betina.

C. Bagaimana Tanda dan Gejala DHF


1. Demam tinggi yang mendadak selama 2-7 hari
2. Muntah- muntah, nyeri ulu hati
3. Timbul bintik -bintik merah di kulit
4. Epistaksis
5. Gusi berdarah
6. BAB berdarah
7. Gelisah dan keringat dingin
8. Hematomesis dan melena
9. Pembesaran hepar
10. Trombositopenia
11. Hemokonsentrasi
12. Nyeri kepala dan Nyeri otot
13. Test tourniquet positif, Leukositosis
D. Bagaimana cara penularan DHF
Virus dengue terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk aedes aegypty betina,
ketika nyamuk menggigit manusia, virus akan masuk ke dalam tubuh yang
selanjutnya akan masuk ke dalam pembuluh darah dan tersebar ke seluruh
tubuh. Virus ini menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah, yang bisa
menyebabkan perdarahan di berbagai organ tubuh.
Ciri – Ciri Nyamuk Aedes Aegypty
1. Nyamuk berukuran kecil.
2. Berwarna hitam dengan bercak putih pada kaki dan badan (belang).
3. Bertelur di atas permukaan air yang jernih, tergenang dan terlindung
dari sinar matahari.
4. Hinggap mendatar.
5. Senang di tempat-tempat gelap, seperti pakaian yang digantungkan.
6. Menggigit pada saat siang hari

E. Bagaimana Pencegahan Terjadinya DHF


1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (bak mandi/WC, drum, dan
lain-lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali.
2. Gantilah air di vas tempat minum burung, perangkap semut, dan lain – lain
sekurang-kurangnya seminggu sekali.
3. Tutuplah rapat – rapat tempat penampungan air, seperti tempayan, drum,
dan lain – lain agar nyamuk tidak masuk dan berkembang biak di tempat
itu.
4. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng
bekas, ban bekas, botol-botol pecah yang dapat menampung air hujan, agar
tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
5. Lipat pakaian atau kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk
tidak hinggap di tempat tersebut.
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan
bubuk abate ke dalam genangan air tersebut. Ulangi hal ini setiap 2-3
bulan sekali.
7. Pengasapan atau fogging berguna untuk mengurangi kemungkinan
penularan sampai btas waktu tertentu.
F. Ada Berapa Tingkatan Atau Jenis – Jenis Dhf
1. Derajat I (ringan) : demam mendadak 2-7 hari, manifestasi perdarahan
ringan, tourniquet test (+)
2. Derajat II (sedang) : perdarahan di bawah kulit, manifestasi perdarahan
lain (epistaksis, perdarahan gusi,hematomesis), melena
3. Derajat III (berat) : disertai syok dengan tanda-tanda tekanan darah turun
dan nadi kecil
4. Derajat IV (berat sekali) : tekanan darah dan nadi tidak terukur, kulit
dingin.

G. Perawatan dan pengobatan


Perawatan di rumah :
1. Tirah baring atau istirahat.
2. Makan makanan lunak.
3. Dianjurkan untuk minum 1,5-2 liter dalam 24 jam berupa susu, teh manis,
sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal
yang paling penting bagi penderita DHF.
4. Cepat dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Perwatan di rumah sakit :

1. Tirah baring atau istirahat dan diet makan lunak.


2. Dianjurkan untuk minum 1,5-2 liter dalam 24 jam berupa susu, teh manis,
sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal
yang paling penting bagi penderita DHF.
3. Antibiotic dapat diberikan bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.
4. Periksa hemoglobin, hematocrit, dan trombosit tiap hari.
5. Monitor tanda-tanda vital
6. Bila timbul kejang segera lapor dokter atau perawat.
7. Untuk hipereksia dapat diberikan kompres di kepala, ketiak dan inguinal.
8. Pasien DHF perlu di observasi teliti terhadap penemuan dini tanda
renjatan, yaitu keadaan umum memburuk, hati makin membesar, masa
pendarahan memanjang karena trombositopenia, dan hematocrit meninggi
pada pemeriksaan berkala
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 jilid2. FKUI.
Jakarta
Sunaryati Shinta Septi, 2011. 14 Penyakit Paling Sering Menyerang dan
Sangat Mematikan. Yogyakarta : Flashbooks
Soegijanto Soegeng, 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi kedua.
Surabaya : Airlangga
Pearce C Evelyn, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai