Disusun Oleh :
ALFIANA LUTHFI SHOFIANI
NIM. P.12066
Disusun Oleh :
ALFIANA LUTHFI SHOFIANI
NIM. P.12066
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal penelitian yang saya tulis ini
benar - benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa proposal penelitian ini
adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diaplikasikan di rumah sakit oleh pembimbing Karya Tulis
Ilmiah.Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Penelitian dengan judul TERAPI BERMAIN ORIGAMI TERHADAP
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK USIA
PRASEKOLAH .
Dalam penyusunan Proposal ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat:
1. Dr. Agnes Sri Harti, M.Si. Selaku ketua STIkes Kusuma Husada Surakarta
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIkes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku Ketua Program Studi DIII
keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku Sekretaris Ketua Program Studi
DIII keperawatan yang telah membimbing dengan cermat, memberikan
masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta
memfasilitasi demi sempurnanya proposal penelitian ini.
4. Happy Indri Hapsari, S.Kep., Ns. M.Kep. Selaku dosen pembimbing yang
memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan
serta memfasilitasi demi sempurnanya proposal penelitian ini.
5. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku Penguji I yang sudah
memberikan kritik saran serta masukan.
6. Amalia Senja, S.Kep.,Ns. Selaku Penguji II yang sudah memberikan kritik
saran serta masukan.
7. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
v
8. Kedua orang tua saya Ismail Warjimo dan Siti Shofiatun, yang selalu menjadi
inspirasi, memberikan semangat, memberikan doa dan kasih sayang untuk
menyelesaikan pendidikan.
9. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR KEASLIAN TULISAN ............................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................... 6
B. RumusanMasalah ................................................................. 6
C. TujuanPenulisan ................................................................... 8
D. ManfaatPenulisan ................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori ......................................................................... 6
1. Perkembangan Anak ...................................................... 6
a. Perkembangan Anak .............................................. 6
b. Kognitif Anak ........................................................ 6
c. Faktor Yang Berpengaruh Dalam Perkembangan
Anak ....................................................................... 7
d. Tahap - tahap Perkembangan ................................. 8
e. Origami .................................................................. 10
B. Kerangka Teori ...................................................................... 13
C. Kerangka Konsep .................................................................. 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subyek Aplikasi Riset ........................................................... 20
vii
D. Media yang di gunakan ......................................................... 20
F. Evaluasi ................................................................................. 20
A. Pengkajian ............................................................................. 22
C. Terapi ..................................................................................... 27
H. Evaluasi ................................................................................. 39
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ............................................................................. 45
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 58
B. Saran ...................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
umur antara 3-7 tahun dimana mereka mampu untuk mengikuti program
kelompok anak dengan usia 3 bulan sampai 5 tahun, kelompok bermain dengan
mereka mulai bisa menilai benda, manusia lain, dan sudah mampu untuk
memahami dunia mereka sendiri. Mereka maju dengan kecepatan luar biasa
untuk berfikir secara logis tentang suatu objek atau kejadian. Anak juga mampu
(Santrock, 2007).
Pada anak usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak lebih tepat untuk
1
2
seperti malas, minat belajar menurun, kepribadian anak pun ikut terganggu
(Etriyanti. 2011).
melalui ketrampilan jari-jemari tangan anak saat melipat kertas. Ketika kedua
dampak yang akan ditimbulkan dalam permainan origami adalah antara lain
berfikir secara tepat, keluwesan berfikir, ataupun orang yang kreatif sehingga
beragam serta mampu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda serta
mampu dengan mudah untuk meninggalkan cara lama dan mengganti cara baru
dalam berfikir. Salah satu aspek dari keluwesan berfikir adalah origanilitas dan
ide baru yang unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
didapatkan hasil bahwa selama 6 bulan terakhir ini, terdapat 3 anak yang
tidak selektif dalam cara mengajarkan anak untuk belajar, masa si anak
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
RSUD Wonogiri
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
2. Bagi Penulis
origami.
3. Bagi Perawat
4. Bagi Institusi
TINJAUAN TEORI
A. Sindron Nefrotik
1. Konsep Penyakit
Pengertian
2. Stres hospitalisasi
Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai
cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah (Wong, 2000). Perasaan
perkembangan anak.
6
7
serta mampu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda serta
mampu dengan mudah untuk meninggalkan cara lama dan mengganti cara
2004).
a. Etiologi
anafilaktoid.
b. Manifestasi Klinis
dengn gejala :
2+)
2) Hipoalbuminemia <2,5gr/ dL
3) Edema
5) Oliguria
2011)
9
c. Penatalaksanaan
sebagai berikut
Schonlein.
menyebabkan sklerosis.
d. Komplikasi
toksisitas steroid.
e. Pemeriksaan Diagnostik
3) Pemeriksaan darah:
f. Terapi Medis
2) Pengobatan SN relaps
/ kgbb.
4) Levamisol
5) Sitostika
6) Siklosporin ( CyA )
7) Mikofenolat mofetil
mekanisme regualasi
a) Noc
(3) Hidrasion
b) Nic
dan PCWP
intake kalori
eliminasi
metabolisme selular
a) Noc
b) Nic
sesuai kebutuhan
adanya cidera
a) Noc :
b) Nic
kelompok
badan
B. Kerangka Teori
Sindroma Nefrotik
C. Kerangka Konsep
Terapi bermain
Peningkatan motorik
origami
halus
BAB III
H. Tempat Penelitian
I. Alat ukur
DDST / Denver.
Kertas origami.
L. Evaluasi
19
20
saja
Persentil : 75 90 (Caution)
2. Mencontoh menyatukan kedua sisi garis, anak belum dapat untuk menarik
garis lurus
Persentil: 75 90 (Caution)
3. Memilih garis yag lebih panjang, anak sudah mampu untuk memilih garis
Passed
Passed
Kesimpulan:
SUSPEC
BAB IV
LAPORAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menuliskan laporan kasus asuhan keperawatan yang
di lakukan pada An.B selama tiga hari mulai tanggal 09 Maret 2015 sampai 11
Maret 2015 di bangsal Cempaka Rumah Sakit Umun Dareah Wonogiri. Laporan
kasus yang anak dikemukakan pada bab ini adalah proses keperawatan yang
A. Pengkajian
Pasien masuk rumah sakit tanggal 06 Maret 2015 jam 16.20 WIB
bulan 24 hari. Orang tua dan penanggung jawab Tn. S, usia 48 tahun,
21
22
Februari 2015, kemudian pada tanggal 06 Maret 2015 orang tua pasien
yang lalu dengan kisaran umur 2 tahun, dan belum sempat menuntaskan
x x x
Keterangan :
: Laki - Laki
: Perempuan
x : Meninggal
: Pasien
menurut umur (WAZ) adalah - 0,68 masuk dalam kategori berat badan
normal. Tinggi badan menurut umur ( HAZ) adalah 0,55 masuk dalam
kategori tinggi badan normal. Berat badan menurut tinggi badan (WHZ)
panjang, anak sudah mampu untuk memilih garis yng lebih panjang.
dalam sehari makan 3x dengan menu nasi, sayur, dan lauk, dan selalu
selalu menghabiskan porsi mkan yang diberikan oleh rumah sakit sedikit-
keluhan, bau khas. Pola elminasi BAK sebelum sakit pasien mengatakan
BAK sebanyak 4-6x/ hari warna kuning jernih bau amoniak. Saat sakit
tanda-tanda vital 37,4C, denyut nadi 104x/menit irama teratur dan kuat,
dan sutura rapat, pada kontrol kepala tidak terdapat nyeri, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat luka, kondisi kepala bersih dan rambut rata.
bersih, dan warna bibir pucat. Pemeriksaan leher: bentuk simetris, tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak terdapat distensi vena leher.
yaitu: paru-paru simetris kanan-kiri, tidak ada otot bantu nafas, vocal
(inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi), tidak ada suara nafas
tidak ada lesi, bising usus 8x/ menit suara lemah, terdengar dullness, teraba
tegang.
tangan, dan perut pecah-pecah, tidak terdapat luka, capilary refil >2 detik,
pemeriksaan kimia didapatkan hasil leukosit 2+, protein 1+, glukosa -, keton -
, urobilinogen normal, bilirubin -, blood 1+, dan hasil albumin 2,4gram/dl (nilai
C. Terapi
Pasien pada tanggal 9-10 Maret 2015 mendapatkan terapi infus Dextrosa
5%, 6 tpm intravena makro, pada tanggal 11 Maret 2015 mendapatkan infus
Dextrosa 5%, 16 tpm intravena makro, tanggal 9-11 Maret 2015 mendapatkan
40mg, fungsi dan farmakodinamik adalah untuk udem yang disebabkan oleh
payah jantung, sirosis hati, penyakit ginjal termasuk sindrom nefrotik. Injeksi
tranfusi Albumin (human) 5%, 20% dosis 2x 50 ml, golongan produk darah
syokhipovelemik, hipoproteinemia.
D. Perumusan Masalah
pada tanggal 9 Maret 2015 jam 10.30 WIB, penulis menegakkan dioagnisa
pasien tampak udem, lingkar perut: 70cm, lingkar lengan 26cm, turgor kulit
tidak kembali dalam 1 detik, capilari refil tidak kembali dalam 2 detik, dengan
anaknya yang diumur 5 tahun , anaknya belum bisa membedakan warna, dan
hanya bisa menghitung dari 1-5 dengan tuntunan. Dataobjektif yang ditemukan
pasien tampak terbaring ditempat tidur dam belum bisa diajak berkomunikasi.
Jam 11.10 didapatkan data subjektif ibu pasien mengatakan sejak dari
IGD pasien sudah lemas, dengan udem disekujur tubuh kecuali dipergrlangan
F. Intervensi Keperawatan
verbal pemahaman tentang obat yang di programkan, vital sign dalam batas
elektrolit, managemen eliminasi urin, kolaborasi ahli gizi untuk diit dengan
29
mampu berbicara saat beraktifitas fisik. Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil
sebelum dan sesudan melakukan tindakan dan lihat respon pasien selama
rumah sakit sebagai tempat tinggal yang bersih, memberikan latihan fisik yang
G. Implementasi Keperawatan
diagnosa keperawatan pertama pada hari senin 09 Maret 2015 jam 10.00 adalah
mengkaji respon dan vital sign pasien, respon subjektif keluarga pasien
mengatakan pasien udem sejak 7 hari yang lalu dan mau untuk diperiksa
keadaanya; respon objektif didapatkan kondisi umum lemah, suhu, 37C, nadi
104x/ menit. Jam 10.10 WIB memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien
untuk memantau asupan nutrisi ataupun cairan pada pasien, respon subjektif
makanan ataupun cairan sesuai petunjuk dari dokter; data objektif didapatkan
ibu pasien dapat mengulas apa yang telah di pelajari. Jam 10.25 WIB mengkaji
mengatakan anaknya belum sekolah sampai saat ini dikarenakan sakitnya; data
objektif didapatkan pasien tampak tidak bisa membedakan warna dasar dan
hanya bisa menghitung angka dari 1-5 dengan tuntunan. Jam 10.40 WIB
pada anak dan fungsi meningkatkan perkembangan motorik halus pada usia
tampak kooperatif. Jam 11.30 membantu pasien dan keluarga untuk menjaga
rumah sakit sebagai tempat tinggal yang bersih, data subjektif didapatkan
didapatkan ibu pasien tampak merapikan sekitar tempat tidur dan membuka
didapatkan data subjektif pasien mau untuk diberikan obat; data objektif obat
masuk intravena dan pasien tenang. Jam 13.10 menghitung kebutuhan kalori
dan cairan, data subjektif yang didapatkan ibu pasien mengatakan anak
1000 + ( 8x50 )
32
1000 + 400
1400
2. Kebutuhan Kalori
1000 + ( 8x50 )
1000+ 400
1400 kalori
diagnosa keperawatan kedua, pada hari selasa 10 Maret 2015 jam 08.00
pasien mau untuk bermain melipat-lipat kertas, dan data objektif yang
warni namun masih belum bisa meniru yang dicontohkan, dan hanya
infus 350mg.
33
subjektif pasien mengatakan mau untuk belajar warna dan berhitung, data
1-5.
merasa lelah setelah bermain dan mau beristirahat jika merasa lelah, data
untuk diberikan obat, data objektif yang didapatkan injeksi masuk 10mg
tampak sudah lebih memahami dimana lipatan harus diarahkan dan dapat
anagka 1-5 dengan lancar dan 1-10 dengan sedikit tuntunan, pasien hanya
dapatkan lingkar perut 64cm, lingkar lengan 23cm, dan hasil perhitungan
cairan didapatkan:
Umur 5 tahun, bb 17 kg
1000 + ( 7x50 )
1000 + 350
1350
Kebutuhan Kalori
1000 + (7x50)
1000 + 350
1350
= 255
= 2.569 3.130
= - 561
diagnosa keperawatan pertama paada hari Rabu 11 Maret 2015 jam 08.00
albumin 2,4.
tempat pensil dari kertas, data objektif yang didapatkan anak tampak lebih
diberikan obat, data objektif didapatkan pasien tampak tenang, dan udem
diperut berkurang.
36
intravena didapatkan hasil data subjektif pasien mau untuk diberikan obat,
didapatkan hasil data subjektif mau untuk bermain lagi diruangan yang
bermain sambil belajar, pasien tampak lebih lincah untuk melipat kertas
walau hanya dengan satu tangan dan sudah bisa membedakan 5 warna
memantau asupan cairan yang masuk pada anaknya. Data objektif yang di
dapatkan tidak ada udem, dengan lingkar perut 60cm, lingkar lengan 20
1000 + ( 5x50 )
1000 + 250
1250 kaori
2. Kebutuhan Cairan
1000 + 250
= 15 x 15
= 15 x 15
= 2.540 2.305
= 235 cc / hari
38
H. Evaluasi
dari masalah keperawatan pertama pada hari Senin 9 Maret 2015 jam 13.50
WIB adalah data subjektif : keluarga pasien mengatakan perutnya besar dan
1000 + ( 8x50 )
1000 + 400
1400
2. Kebutuhan Kalori
1000 + ( 8x50 )
1000+ 400
1400 kalori
Evaluasi dari masalah keperawatan kedua hari senin 09 Maret 2015 jam
14.10 WIB adalah subjektif: pasien mengatakan tidak hafal warna dasar dan
anak.
jam 14.20 WIB adalah subjektif : pasien mengatakan lemes dan badannya sakit
adalah subjektif: ibu pasien mengatakan tubuh anaknya sudah tidak bengkak,
hanya diperut yang masih bengkak. Objekfif: udem berkurang, bb17kg, nadi
Umur 5 tahun, bb 17 kg
1000 + ( 7x50 )
1000 + 350
1350
2. Kebutuhan Kalori
1000 + (7x50)
1000 + 350
1350
= 2.569 3.130
= - 561
tumbuh kembang.
adalah data subjektif : ibu pasien mengatakan sejak bb turun anaknya sudah
tidak lemes lagi dan sudah mulai tertawa lepas. Objektif : anak sudah mampu
menjawab pertanyaan dengan ceria dan selalu ingin bermain. Analisa: Masalah
jam 14.30 adalah subjektif: ibu pasien mengatakan berat badan anak turun
hinga menjadi 15kg, udem sudah tidak ada. Objektif : bb 15kg, nadi 84x/ menit,
1000 + ( 5x50 )
1000 + 250
42
1250 ri
2. Kebutuhan Cairan
1000 + 250
1250 hari
Infus= 125 = 15 x 15
= 2.540 2.305
= 235 cc / hari
jam 14.30 WIB adalah subjektif : ibu pasien mengatakan anaknya sudah lebih
bisa menghafal warna dasar dan menghitung 1-10 dengan bimbingan. Objektif
: anak sudah bisa menghafalkan 5 warna dasar dan menghitung 1-10 dengan
43
orang tua untuk meningkatkan tumbuh kembang anak, lanjutkan terapi bermain
origami.
jam 14.50 WIB adalah subjektif : ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
lemes, sudah bisa berjalan kekamar mandi sendiri, objektif: anak tampak ceria.
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan membahas tentang Pemberian terapi bermain
origami untuk meningkatkan motorik halus anak usia prasekolah pada asuhan
RSUD Wonogiri.
A. Pengkajian
An. B bengkak-bengkk diseluruh tubuh dan pertama kali datang di IGD RSUD
diapatkan suhu 37,4C, nadi 104x / menit, buang air kecil tidak lancar, BB 24
kg. Pasien oleh dokter terdiagnosis nefrotik syndrome. Sindrome nefrotik akan
banyak, hal inilah yang akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada
nefron, dan nefron akan terbuang lebih banyak maka akan menyebabkan gagal
44
45
transportasi sulit maka orang tua tidak rutin untuk memeriksakan anaknya ke
rumah sakt. Manifestasi klinis pada kasus sindroma nefrotik ditandai dengan
udem yang akan menjadi udem anasarka, disertai dengan oliguria, proteinuria
endotel fanestra sebelah dalam, membran basialis dan sel epitel bagian luar
2010).
belum bisa mencontoh apa yang di ajarkan oleh penulis seperti belum bisa
utama dari standarisasi ulang dari metode screening test dan revisied yang
merupakan tes diagnostik atau test IQ. memubutuhkan waktu 15-20 menit
Cairan masuk cairan keluar = 2.272 3.145 = - 873cc/ hari. Sindrom Nefrotik
terhadap anak akan mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani
tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut
penuh dengan stress (Wong, 2000). Hal itulah yang akan menyebabkan
kemunduran motorik halus jika tidak didukung oleh pengasuhan orang tua
3,5-5g/dl, yang dimana kandungan albumin terdiri dari plasma protein tubuh
yang separuh dari total protein tubuh dan menjadi plasma protein. Akibat
pada perembesan cairan dari pembuluh darah ke jaringan organ tubuh sehingga
47
Pasien pada tanggal 9-11 Maret 2014 mendapatkan infus Dextrosa 0.5%
dengan dosis 6 tetes per menit intravena makro dan pada tanggal 9-10 Maret
2014, dosis 16 tetes per menit pada tanggal 11 Maret 2015. Furosemide 2 x
dengan dosis 2 x 50 ml, terapi diit asupan cairan minum 250cc/ 24 jam.
pada pasien dengan udem yang disebabkan oleh payah jantung, sirosis hati,
terapi diitetik pemberian diit tinggi protein tidak diperlukan bahkan sekarang
malnutrisi energi protein dan hambatan pertumbuhan anak. Diit rendah garam
B. Diagnosa keperawatan
bengkak- bengkak diseluruh tubuh kecuali daerah lengan tangan. Data objektif
ditemukan pasien tampak udem dengan turgor kulit tidak kembali dalam lebih
dari satu detik, capilary refil tidak kembali dalam dua detik , dengan BB 18kg,
lingkar lengan: 23cm, lingkar perut: 64cm, suhu: 37oc, nadi : 104x/ menit.
(Nanda:2012/2014), difusi ginjal adalah proses zat terlarut dan air secara pasif
melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair lainnya ( Price:
2005).
secara mayor adalah adanya edema, kulit tegang sedangkan dari data minor
adanya sesak nafas dan akan mengalami kelebihan berat badan secara
signifikan ( Wilkinson,2012).
diagnosa keperawatan yang paling utama karena dalam kasus ini kelebihan
penganganan harus tepat dan tepat (Potter dan Perry,2006) selain dari alasan
itu cairan juga menduduki kebutuhan dasar dari Maslow, pemenuhan cairan
2012: 38)
mengatakan di umur yang sudah 5 tahun lebih 5 bulan anaknya belum bisa
50
membedakan warna dasar dan belum bisa menghitung 1-10 dengan lancar, data
proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ dan sistem organ yang berkembang
sesuan dengan umur, kemampuan motorik halus anak sesuai dengan usia
(Wilkinson, 2012)
adequat (Nanda : 2012/ 2014). Pola pengasuhan yang tidak adekuat adalah
dimana proses mengasuh yang diakibatkan karena orang tua yang terlalu sibuk,
maupun dikarenakan orang tua yang tidak mngetahui mendidik anak secara
lemas dengan udem diseluruh tubuh, dan data objektif yang didapatkan adalah
mandiri dan terarah pada tubuh atau satu ekstremitas atau lebih dengan
tingkatan:
0 : mandiri total
mengajari
otot adalah kelemahan gerakan dalam keadaan normal yang dilakukan oleh
C. Intervensi keperawatan
52
kaji luas atau likasi edema, kolaborasi ahli gizi untuk diit dengan kandungan
tujuan dan kriteria hasil tersbut penulis membuat perencanaan terapi aktifitas,
monitoring vital sign sebelum dan sesudan melakukan tindakan dan lihat
53
terapeutik, berikan alat bantu jika klien memerlukan, ajarkan pasien ataupun
D. Implementasi keperawatan
diagnosa:
9, 10, 11 Maret 2015, adalah mengukur vital sign, vital sign diukur untuk
merupakan hal vital pada kasus kelebihan volume cairan. Hal ini meliputi
masukan oral dan parenteral dan kehilangan cairan melalui urin atau melalui
diuretik yang berfungsi untuk udem yang disebabkan oleh payah jantung,
sirosis hati, penyakit ginjal termasuk sindroma nefrotik (ISO, 2011/ 2012:
246).
2011/2012: 238).
mengalami sakit, tepapi kebutuhan akan bermain tetap ada (Suryati dkk, 201:
74).
melalui ketrampilan jari-jemari tangan anak saat melipat kertas. Ketika kedua
suatu sensor alamiah yang ada di dalam tubuh manusia, ditinjau dari
Sensorik motorik dalam gerak motorik halus, adalah pergerakan motorik pada
proses perkembangn imajinasi dan sistem kerja otak kanan pada anak. Pada
E. Evaluasi keperawatan
teratasi karena belum sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan
hasil perhitingan balance cairan -873cc, dengan masih terdapat udem di kedua
kaki, perut, sudah berkurang dibagian mata, BB 18kg, sedangkan kriteria hasil
pengasuhan yang tidak adekuat, yang dilakukan penulis belum teratasi karena
belum sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, pasien
dicontohkan.
dilakukan penulis belum teratasi karena belum sesuai dengan tujuan dan
kriteria hasil yang diharapkan yaitu pasien belum mampu melakukan aktifitas
beraktifitas.
57
Evaluasi pada hari kedua, tanggal 10 Maret 2014 pukul 14.10 WIB
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil masih terdapat udem di perut, masih
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil, pasien belum mampu memenuhu adl
secara mandiri, akan tetapi sudan mampu berjalan kekamar mandi tanpa alat
bantu.
Evaluasi pada hari ketiga, tanggal 11 Maret 2014 pukul 14.10 WIB pada
kriteria hasil belum sesuai yang diharapkan, dengan hasil balance ciran yaitu
235cc.
teratasi, karena belum sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil, anak belum
maksimal untuk mengingat materi yang diberikan, dan mencontoh apa yang
sudan diberikan.
58
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil, anak sudah mampu berjalankekamar
mandi sendiri, sudah bisa untuk makan dan minum dengan mandiri, dansudah
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
bisa membedakan warna, dan hanya bisa menghitung dari 1-5 dengan
tuntunan. Diagnosa ketiga ibu pasien mengatakan sejak dari IGD pasien
turgor kulit tidak kembali kurang dari 2 detik, capilari refil tidak kembali
dalam 2 detik, dengan suhu 37C, nadi 104x /menit. Diagnosa kedua Data
2. Diagnosa Keperawatan
59
60
kendali otot.
3. Perencanaan keperawatan
kolaborasi ahli gizi untuk diit dengan kandungan protein yang adekuat dan
risiko kesehatan.
monitoring vital sign sebelum dan sesudan melakukan tindakan dan lihat
membantu pasien dan keluarga untuk menjaga rumah sakit sebagai tempat
kemampuan anak.
4. Implementasi Keperawatan
Tindakan yan dilakukan penulis selama tiga hari yaitu sesuai dengan
5. Evaluasi
hasil dari masalah keperawatan pertama pada hari Senin 9 Maret 2015 jam
besar dan kakinya juga besar. Objektif : tampak udem diseluruh tubuh
1000 + ( 8x50 )
1000 + 400
1400
Kebutuhan Kalori
1000 + ( 8x50 )
1000+ 400
1400 kalori
jam 14.10 WIB adalah subjektif: pasien mengatakan tidak hafal warna
dasar dan belum bisa menghitung. Objektif: Pasien tampas asik bermain
2015 jam 14.20 WIB adalah subjektif : pasien mengatakan lemes dan
2015 adalah subjektif: ibu pasien mengatakan tubuh anaknya sudah tidak
Umur 5 tahun, bb 17 kg
1000 + ( 7x50 )
1000 + 350
1350
Kebutuhan Kalori
1000 + (7x50)
1000 + 350
1350
= 2.569 3.130
= - 561
65
anaknya sudah tidak lemes lagi dan sudah mulai tertawa lepas. Objektif :
anak sudah mampu menjawab pertanyaan dengan ceria dan selalu ingin
kemampuan.
2015 jam 14.30 adalah subjektif: ibu pasien mengatakan berat badan anak
turun hinga menjadi 15kg, udem sudah tidak ada. Objektif : bb 15kg, nadi
1000 + ( 5x50 )
Kebutuhan Cairan
Infus= 125 = 15 x 15
= 2.540 2.305
= 235 cc / hari
2015 jam 14.30 WIB adalah subjektif : ibu pasien mengatakan anaknya
67
2015 jam 14.50 WIB adalah subjektif : ibu pasien mengatakan anaknya
B. SARAN
teori yang ada dan terbaru, sehingga pasien memperoleh perawatan secara
Ade Christian . 2011. Hubungan Usia, Lama Pemberian Kostikosteroid, dan Lama
Menderita Penyakit Sindroma Nefrotik Dengan Tinggi Badan Penderita
Sindroma Nefrotik Resisten Steroid Dan Relaps Sering. Skripsi. Progran
pendidikan Sarjana. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Semarang
Betz Cecily L. dan Sowden linda A. 2002. Mosby`s Pediatric Nursing Reference,
Inc.1996 by Mosby-Year Book. Terjemahan Jan Tambayong. 2002. Buku
Saku Keperawatan Pediatrik. Ed.3. EGC. Jakarta
Ikatan Dokter Indonesia. 2012. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi. Edisi Kedua
Potter, Patricia A. & Perry, Ane Grifin (2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan , Edisi 4. Jakart: EGC
Rachmadi, dedi. 2004. Konsensus Tata Laksana Sindrome Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. IDAI
Soetjiningsih & Gede Ranuh, (2012). Tumbuh Kembang Anak. Ed2. Jakarta: EGC
Tamsuri, Anas. (2007). Tanda Tanda Vital Sign Suhu Tubuh. Jakart: EGC
Walid Saiful dan Nikmatur Rohmah. 2012. Proses Keperawatan Teori Dan
Aplikasi. Ar-ruz zmedia. Yogjakarta