Disusun oleh :
MEGA HARMADIYANTI
B09 031
i
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada Anak R
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta
penulis.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
iv
6. Anak Ibnu Ridwan Choiri dan keluarga, selaku responden yang telah bersedia
memberikan izin pada penulis sebagai subjek dalam Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, 28 Agustus 2012
Nama : Mega Harmadiyanti
NIM : B09 031
ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK R DENGAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
RINGAN DI PUSKESMAS TAWANGSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2012
xi + 72 halaman + 9 lampiran
INTISARI
Latar Belakang: Angka kematian balita (AKB) masih tinggi yaitu menurut SDKI
tahun 2007 adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup. ISPA merupakan salah satu
penyebab angka kesakitan dan kematian pada balita di negara berkembang.
Penyakit-penyakit saluran pernafasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula
memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. ISPA masih merupakan masalah
kesehatan yang cukup penting karna menyebabkan kematian yang cukup tinggi
yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Tujuan: Tujuan asuhan kebidanan pada balita dengan ISPA ringan adalah mampu
melakukan pengkajian pada balita dengan ISPA dengan menerapkan manajemen
kebidanan menurut Varney, menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus di
lapangan, memberikan alternatif pada balita dengan ISPA ringan.
Metodologi: Jenis studi yang digunakan adalah deskriptif, studi kasus dilakukan
di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo pada balita dengan ISPA ringan dan
dilaksanakan tanggal 6 juli - 13 juli. Adapun teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
Hasil Studi Kasus: Asuhan kebidanan pada anak dengan ISPA ringan dilakukan
secara berkesinambungan untuk memantau adanya tanda-tanda komplikasi.
Asuhan kebidanan yang dilakukan meliputi pemenuhan kebutuhan makan,
istirahat, kebersihan lingkungan dengan pemberian obat-obatan secara mandiri
yaitu chlorpheniramine (CTM 2 tablet 4 mg), Dexamethasone 2 tablet 0,5 mg, Vit
C 2 tablet 25 mg, Glyceryl Guaiacolate (GG 2 tablet 100 mg) dibentuk puyer 10
bungkus, siminum 3x1/ hari. Dalam memberikan asuhan kebidanan ini diperlukan
dukungan dari keluarga khususnya ibu agar bersedia melaksanakan anjuran
petugas kesehatan. Setelah dilakukan perawatan selama 7 hari keadaan umum
anak baik, sudah tidak pilek, nafsu makan baik, sudah tidak batuk.
Kesimpulan: Dari kasus ini masalah pada anak dengan ISPA ringan dapat diatasi
dan komplikasi yang sering terjadi dapat dihindari setelah diberikan asuhan
kebidanan dengan menerapkan manajemen kebidanan menurut Varney. Pada
pelaksanaan asuhan kebidanan ini terjadi kesenjangan antara teori dan praktik, di
lahan klinik pada pengkajian data di pemeriksaan sistematis dimana kepala, leher,
genetalia anus tidak dilakukan dikarenakan keterbatasan waktu.
vi
MOTTO
Jadikan setiap yang kita lakukan adalah ibadah dan lakukan itu semua
PERSEMBAHAN
Ilmiah ini
ini.
Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Agama : Islam
Yogyakarta
Riwayat Pendidikan
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
INTISARI...........................................................................................................vi
CURICULUM VITAE......................................................................................viii
DAFTAR ISI......................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Perumusan Masalah....................................................................2
C. Tujuan Penelitian........................................................................3
D. Manfaat Penelitian......................................................................4
E. Keaslian Penelitian......................................................................5
F. Sistematika Penelitian.................................................................6
A. Teori Medis.................................................................................8
1. Balita.....................................................................................8
ix
B. Teori Manajemen Kebidanan......................................................25
C. Landasan Hukum........................................................................40
A. Tinjauan kasus.............................................................................47
B. Pembahasan.................................................................................64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................70
B. Saran............................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup.
AKB pada tahun 2002, yaitu 35 per 1.000 kelahiran hidup (Syafei, 2010).
Penyebab angka kesakitan dan kematian anak terbanyak saat ini masih
diakibatkan oleh gizi buruk, pneumonia dan diare. Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab dari kematian pada balita di
balita dan diperkirakan 10%-20% per tahun balita yang meninggal karena
pneumonia, yang merupakan infeksi lanjut dari ISPA. ISPA juga merupakan
kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit
atau negara adalah apabila angka kematian balita berada di atas 20%
(Maryunani, 2010).
1
2
penderita ISPA perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.
pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. ISPA masih merupakan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi
(Maryunani, 2010).
1.469 balita (39,30%) menderita ISPA ringan, 395 balita (10,57%) menderita
demam, 250 balita (6,69%) menderita diare dan 30 balita (0,80%) menderita
penelitian tentang kasus ISPA dengan judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit
B. Perumusan Masalah
Tawangsari Sukoharjo?”.
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi tujuan umum
1. Tujuan Umum
(ISPA) ringan.
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu:
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Pelayanan Kesehatan
b. Pendidikan
pada anak. Dalam mengatasi masalah asuhan yang diberikan dengan cara
selama tujuh hari didapatkan hasil bahwa sekarang anak tidak rewel,
batuk, pilek, nafsu makan baik dan anak sudah dalam keadaan sehat.
berisi : Codixen dosis 3 x 250 mg, Paracetamol dosis 3 x 100 mg, CTM
100 mg. Setelah diberikan asuhan selama tujuh hari didapatkan hasil
bahwa sekarang anak tidak rewel, batuk, pilek, nafsu makan baik dan
dilakukan oleh penulis terletak pada kasus yang diambil yaitu sama-sama
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan teori medis dari masalah yang diteliti yaitu
landasan hukum.
Bab ini menyajikan jenis studi, lokasi studi kasus, subjek studi
Bab ini berisi tentang beberapa kesenjangan teori dan praktek yang
menurut Varney.
BAB V PENUTUP
dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Balita
a. Definisi
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima
umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun).
sekitarnya dan meniru apa yang diperbuat oleh orang lain dan anak
anak perlu dibimbing dengan akrab, penuh kasih sayang, tetapi juga
8
9
ini dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu asuh (kebutuhan fisik), asih
b) Rasa aman
keinginannya).
d) Dukungan /dorongan
e) Mandiri
f) Rasa memiliki
pengalaman.
a. Definisi
Akut. Istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute
11
menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai
maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula
b. Etiologi
300 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab ISPA antara lain
c. Patofisiologi
arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring.
Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan
nafas dan juga menyebabkan batuk yang produktif. Invasi bakteri ini
Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan
1) ISPA ringan
1) Batuk
2) Pilek
4) Tenggorokan merah
2) ISPA sedang
berikut:
1) Pernafasan cepat.
3) ISPA berat
gejala berikut:
e. Diagnosa
pneumonia lainnya.
napas (napas cepat) sesuai umur. Adanya napas cepat (fast breathing)
atau lebih pada usia 2 bulan - <1 tahun dan 40 kali per menit atau lebih
sebelah bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan - <5
sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya penarikan yang kuat
1) Faktor Lingkungan
terjadinya ISPA. Hal ini dapat terjadi pada rumah yang keadaan
(Maryunani, 2010).
b) Ventilasi rumah
b) Status gizi
c) Vitamin A
d) Status Imunisasi
(Maryunani, 2010).
3) Faktor Perilaku
(Maryunani, 2010).
20
2) Pemberian makanan
tetap diteruskan.
3) Pemberian minuman
4) Istirahat cukup
demam.
lebih parah.
21
h. Penanganan ISPA
peroral.
22
(Rasmaliah, 2004).
i. Komplikasi
yang sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman
1) Sinusitis paranasal
pada bayi dan anak kecil sinus paranasal belum tumbuh. Gejala
anak kecil dan bayi dapat disertai suhu badan yang tinggi
(Ngastiyah, 2005).
(Ngastiyah, 2005).
25
3) Penyebaran infeksi
a. Pengkajian data
obyektif dan/atau data subyektf dari pasien (Wildan & Hidayat, 2008).
26
a) Identitas
(1) Nama
lengkap.
(2) Umur
umurnya.
(5) Alamat
b) Keluhan utama
anak dengan ISPA ringan bisa berupa batuk, pilek, dengan atau
(Matondang, 2007).
d) Riwayat Sosial
(1) Nutrisi
(Ngastiyah, 2005).
(Surasmi, 2002).
a) Status Generalis
30
(Maryunani, 2010).
(2) Kesadaran
(Ngastiyah, 2005).
31
b) Pemeriksaan Sistematis
(1) Kulit
(2) Kepala
(3) Muka
(4) Hidung
(Ngastiyah, 2005).
(5) Mata
(Maryunani, 2010).
(6) Telinga
(7) Mulut
(Ngastiyah, 2005).
33
(8) Leher
(9) Dada
dalam (retraksi).
(10) Perut
(11) Genitalia
(12) Anus
(Maryunani, 2010).
(13) Ekstremitas
(Matondang, 2007).
b. Interpretasi Data
Terdiri dari :
Contoh :
adalah data yang terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesuai dengan
(Nurrijal, 2009).
(Ngastiyah, 2005).
2) Masalah
3) Kebutuhan
sebagai berikut :
anaknya.
c. Diagnosa Potensial
d. Antisipasi
2) Pemberian makanan
e. Perencanaan
kali sehari) atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
38
(Bunyamin, 2012)
10-15 mg/kg BB (3-4x/hari atau antara 4-6 jam sekali) atau dengan
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi
(Nasir, 2009).
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh) atau obat
40
2012).
SOAP yaitu :
S : Subyektif
O : Obyektif
kesehatan lain.
A : Assesment/Analisa
P : Plan/Perencanaan
C. Landasan Hukum
Penyakit ISPA ditujukan pada kelompok usia balita, yaitu bayi (0 - kurang 1
41
1. Ruang lingkup:
b. Pelayanan bayi
2. Kewenangan:
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan
d. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi
Karya Tulis ilmiah ini merupakan jenis laporan studi kasus dengan
(Notoatmodjo, 2010).
Pada kasus ini pengambilan data dimulai pada tanggal 6 Juli sampai
13 Juli 2012.
format asuhan kebidanan pada balita sakit menurut Hellen Varney meliputi
42
43
1. Data Primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
dan mobilitas).
2) Palpasi
ada tumor atau tidak, ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak)
ekstremitas (oedem).
3) Auskultasi
b. Wawancara
ISPA ringan.
c. Observasi
telinga, mata hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia, anus, dan
ekstermitas).
2. Data Sekunder
2. Termometer
3. Stetoskop
4. Jam tangan
5. Senter
6. Metline
7. Timbangan
A. Tinjauan Kasus
Ruang : Periksa
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
1) Identitas Anak
a) Nama : An. R
b) Umur : 15 bulan
d) Anak ke 3
47
48
anaknya yang sejak kemarin batuk, pilek dan ibu juga mengatakan
2) Riwayat kesehatan
a) Imunisasi
Ibu mengatakan :
sakit.
49
3) Riwayat sosial
a) Yang mengasuh
harmonis.
sebayanya.
d) Lingkungan rumah
keluarga 5 orang.
50
a) Nutrisi
Sebelum sakit:
ASI.
ASI.
Selama sakit:
ASI.
ASI.
b) Istirahat / tidur
jam /hari.
c) Mandi
Sebelum sakit:
08.00 WIB
16.00 WIB
Selama sakit:
08.00 WIB
16.00 WIB
d) Aktivitas
e) Eliminasi
Sebelum sakit:
jernih.
konsistensi lunak.
Selama sakit:
jernih.
konsistensi lunak.
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
N: 110x /menit
e) LK/LLA : 45 cm/15 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
pucat.
tampak kemerahan.
bawah.
kelainan.
c) Perkembangan bahasa
4) Pemeriksaan penunjang
2. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa kebidanan
Data Dasar
Data Subyektif :
3) Ibu mengatakan anaknya batuk dan pilek sejak satu hari yang lalu
Data Obyektif :
2) Kesadaran : composmentis
3) TTV
S : 36,3 °C
N : 110 x/menit
R : 33 x/menit
5) LK/LLA : 45 cm/ 15 cm
kemerahan.
b. Masalah
c. Kebutuhan
anaknya.
3. DIAGNOSA POTENSIAL
ISPA Sedang
3) Vit. C 2 tablet 25 mg
5. PERENCANAAN
lingkungan.
58
pilek.
e. Anjurkan ibu untuk membawa anaknya kontrol ulang jika terjadi tanda
6. PELAKSANAAN
lingkungan.
anaknya.
Vit. C 2 tablet 25 mg
h. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika terjadi tanda bahaya pada
7. EVALUASI
lingkungan.
g. Ibu bersedia untuk kontrol ulang bila terjadi tanda bahaya pada anak.
60
DATA PERKEMBANGAN I
S :
1. Ibu mengatakan anaknya masih batuk dan pilek
O :
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
S : 36,2°C R : 33 x/menit
N : 110 x/menit
kedalam
pada anaknya.
rumah
61
anaknya.
Juli 2012.
DATA PERKEMBANGAN II
S :
1. Ibu mengatakan anaknya masih batuk, pilek tetapi anak sudah tidak
rewel
O :
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
S : 36,1 °C R : 32 x/menit
N : 110 x/menit
kedalam
rumah
Juli 2012
S :
O :
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
sembuh setelah obat habis atau terjadi tanda-tanda bahaya pada anak.
rumah
tanda-tanda bahaya.
13 Juli 2012
DATA PERKEMBANGAN IV
S :
Ibu mengatakan anaknya sudah tidak sakit, tidak batuk, tidak pilek dan
O :
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
sehat
anak.
B. Pembahasan
Pada sub bab ini akan dibahas tentang kasus yang penulis ambil yaitu
balita sakit pada An R umur 15 bulan dengan infeksi saluran pernafasan akut
Evaluasi.
1. Pengkajian Data
Diketahui bahwa anak batuk, pilek sejak satu hari yang lalu dan anak agak
rewel. Data obyektif yang dikaji meliputi status generalis (keadaan umum
telinga (kanan dan kiri simetris, bersih tidak ada serumen dan tidak ada
jernih dan encer, kulit hidung bagian luar tampak kemerahan), mulut (bibir
tenggorokan merah), dada (tidak ada tarikan dinding dada saat bernafas,
tampak simetris, tidak ada bunyi stridor dan tidak ada bunyi weezing).
ringan antara lain data subyektif yang meliputi identitas, keluhan utama
(pada anak dengan ISPA ringan bisa berupa berupa batuk, pilek, dengan
ISPA pola istirahat berkurang karena anak sering rewel dan gelisah, pada
obyektif yang dikaji meliputi status generalis yaitu KU, kesadaran, TTV,
baik namun gerakan anak biasanya kurang aktif, pada umumnya pasien
di atas 37,5ºc, nadi cepat diatas 120 x/menit, tekanan darah menurun,
dilakukan meliputi kulit, kepala, muka, hidung, mata, telinga, mulut, leher,
dada, perut, genetalia, anus dan ekstermitas. Pada umumnya pasien ISPA
muka biasanya terlihat pucat, tidak ada pembengkakan dan simetris. Pada
hidung umumnya tidak ada nafas cuping hidung dan ada secret yang
keluar. Pada telinga umumnya tidak ada pengeluaran cairan dan palpasi
tidak ada nyeri tekan. Pada mulut umumnya bibir pucat dan tenggorokan
merah. Pada dada umumnya tidak ada mengi dan tidak ada tarikan dinding
dada kedalam. Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan
2. Interpretasi Data
yang meliputi jika demam suhu tubuh diatas 37,5 °C, ditemukan secret
(pilek) di hidung, dan gerakan kurang aktif, rewel, muka pucat, nafas
adalah batuk, pilek dan rewel. Kebutuhannya yaitu beritahu ibu agar
dengan ISPA ringan adalah anak batuk, pilek, demam, susah tidur, rewel
dan nafsu makan kurang (WHO, 2003). Kebutuhan pada balita sakit
dengan ISPA ringan antara lain beritahu ibu agar anaknya istirahat cukup,
beri suport pada ibu untuk bersabar dan selalu menenangkan anaknya,
beritahu ibu untuk memenuhi gizi pada anaknya, kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi (WHO, 2003). Pada langkah ini tidak terdapat
3. Diagnosa Potensial
sedang. Menurut WHO (2003), diagnosa potensial yang terjadi pada balita
68
dengan ISPA ringan akan terjadi ISPA sedang. Pada langkah ini tidak ada
antisipasi yang baik dari tim medis. Pada langkah ini tidak ada
4. Antisipasi/Tindakan segera
dan batuk. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
tetapi ISPA ringan pada balita sakit dapat teratasi dan tidak menimbulkan
masalah.
5. Perencanaan
memberikan nutrisi yang seimbang pada anaknya, anjurkan pada ibu untuk
ibu untuk membersihkan hidung jika anak pilek, anjurkan ibu untuk
membawa anaknya kontrol ulang jika terjadi tanda bahaya pada anak.
6. Pelaksanaan
membersihkan hidung jika anak pilek, memberikan terapi obat batuk, pilek
dan menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kontrol ulang jika terjadi
Pelaksanaan yang dilakukan pada balita sakit dengan ISPA ringan adalah
terapi obat batuk tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur
denga kecap atau madu ½ sendok teh dan obat panas paracetamol,
7. Evaluasi
teratasi. Asuhan pada hari pertama semua bisa terlaksana dengan baik
keadaan umum baik, nafsu makan baik, tidak batuk, tidak pilek. An R
dan praktek.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil kesimpulan :
sakit ISPA ringan, dengan tanda dan gejala meliputi batuk, pilek, dengan
bulan berupa ISPA ringan. Masalah yang muncul pada An. R adalah
batuk, pilek, dan rewel. Kebutuhan yang diperlukan adalah beritahu ibu
terjadi.
4. Upaya antisipasi yaitu pemberian terapi secara mandiri oleh bidan untuk
71
72
balita, dengan hasil keadaan umum baik dan pasien dinyatakan sembuh
ditandai dengan keadaan umum baik, nafsu makan baik, tidak batuk dan
tidak pilek.
keterbatasan waktu.
B. Saran
masukan berupa:
1. Ibu/masyarakat
lebih lanjut.
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
73
a. Rumah sakit
b. Pendidikan
ringan.