Anda di halaman 1dari 60

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

TENTANG PERSIAPAN KEHAMILAN


DI PUSKESMAS MIRI SRAGEN
TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

DisusunOleh :

NOVIA MILITA SARI


NIM. B10.157

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Persiapan

Kehamilan di Puskesmas Miri Sragen Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini

disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi

DIII Kebidanan di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik . Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak drg. Budhi Wibowo selaku Kepala Puskesmas Miri Sragen, yang

telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam penelitian.

5. Semua Dosen dan Staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah banyak membantu dan memberi dukungan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

iv
6. Perpustakaan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

yang telah menyediakan literature yang penulis perlukan untuk penyusunan

Karya Tulis Ilmiah.

7. Semua Pihak yang terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun

demi penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Surakarta, Juli 2013

Penulis

v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Novia Milita
Sari 10.157
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)
TENTANG PERSIAPAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS MIRI SRAGEN
TAHUN 2013

XV + 42 halaman +18 lampiran + 2 gambar + 3 tabel

ABSTRAK

Latar Belakang : Sekitar 25 – 50% kematian WUS disebabkan oleh


masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas, setiap
tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin.
Kementerian kesehatan telah melakukan berbagai upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB antara lain mulai tahun 2010 meluncurkan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke Puskesmas di Kabupaten /
Kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam
program kesehatan ibu dan anak (SDKI, 2007). Maka dari itu perlu
pengetahuan yang lebih mendalam tentang persiapan kehamilan.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan
kehamilan di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013.
Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013, pada tanggal 6 Maret –
27 April 2013. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 30 ibu,
dengan jumlah sampel 30 responden, dengan tehnik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah total sampling. Alat pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner, variabel yang digunakan untuk penelitian ini
adalah variabel tunggal yaitu univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan
di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013, pada kategori baik sebanyak 4
WUS (13,3%), kategori cukup 23 WUS (76,7%), kategori kurang 3 WUS
(10%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan
di Puskesmas Miri Sragen, terbanyak pada kategori cukup 23 WUS
(76,7%).

Kata kunci : Pengetahuan, WUS, dan Persiapan Kehamilan.


Kepustakaan : 20 Literatur (2002- 2012)

vi
MOTTO
 Tak pernah kunikmat manisnya hidup inga teman dudukku rumah dan buku.

Tak akan ada yang lebih mulia daripada ilmu karenanya aku mencarinya

untuk teman akrab. Kehimaan itu ada karena pergaulan, tinggallah mereka

dan hiduplah dengan kemuliaan.” (Qadhi Ahmad Ibn Abdul Aziz Al-jurjani)

 Dan kebaikkan apa saja yang pernah kamu lakukan sebelumnya bagi diri

kamu, maka kamu akan menemukan itu disisi Allah. Itulah ganjaran yang

paling baik dan paling benar.” (Q.S. Al-Muzamil/73:30)

 Buku adalah gudang ilmu.

 Awalilah dengan doa sebelum dan sesudah memulai pekerjaan

PERSEMBAHAN

Seiring dengan sembah sujud syukurku pada Allah SWT KTI ini penulis

persembahkan kepada :

1. Ayah dan ibu tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang,

semangat, dan materi yang tak terhingga hingga terselesaikannya

KTI ini.

2. Kakak-kakak ku tersayang yang selalu memberikan motivasi.

3. Mas Nashir yang selalu membantu dan menemani dalam suka dukaku.

4. Sobat-sobatku : Erna, Tiara, Susi, Lusy. Terima kasih atas

semangatnya.

5. Teman-teman STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2013.

6. Almamaterku.

vii
CURICULUM VITAE

Nama :Novia Milita Sari

Tempat / TanggalLahir :Sukoharjo, 01 November 1991

Agama : Islam

JenisKelamin : Perempuan

Alamat :Grantang RT/RW 02/03 Tanjungrejo Nguter

Sukoharjo

RiwayatPendidikan

1. SD N 01 Tanjungrejo Lulus tahun 2004

2. SMP N 01 Nguter Lulus tahun 2007

3. SMA Veteran 01 Sukoharjo Lulus tahun 2010

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2013

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iii

KATA PENGANTAR.....................................................................................iv

ABSTRAK....................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................vii

CURICULUM VITAE....................................................................................viii

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Perumusan Masalah..................................................................3

C. Tujuan Penelitian......................................................................3

D. Manfaat Penelitian....................................................................4

E. Keaslian Penelitian...................................................................5

F. Sistematika Penulisan...............................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori...........................................................................7

1. Pengetahuan.......................................................................7
ix
2. Wanita Usia Subur (WUS).................................................10

3. Kehamilan...........................................................................13

4. Persiapan Kehamilan...........................................................14

B. Kerangka Teori............................................................................21

C. Kerangka Konsep........................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian..................................................23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................23

C. Populasi, Sampel danTeknikPengambilanSampel.....................24

D. Instrumen Penelitian...................................................................25

E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................28

F. Variabel Penelitian.....................................................................29

G. Definisi Operasional...................................................................29

H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data......................................30

I. Etika Penelitian...........................................................................33

J. Jadwal Penelitian........................................................................34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum...........................................................................35

B. Hasil Penelitian..............................................................................35

C. Pembahasan...................................................................................36

D. Keterbatasan.................................................................................. 39

x
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................40

B. Saran............................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner............................................................................26

Tabel 3.2 Definisi Operasional.........................................................................30

Tabel 4.1 Tabel Kuantitas Responden.............................................................36

xii
DAFTAR

Gambar. 2.1. KerangkaTeori............................................................................21

Gambar. 2.2. KerangkaKonsep.........................................................................22

xiii
DAFTAR

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Realibilitas

Lampiran 5 Surat Balasan Uji Validitas dan Realibilitas

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan LahanPenelitian

Lampiran 7 Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9 Informed Consent

Lampiran 10 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan WUS

Tentang Persiapan Kehamilan

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan WUS Tentang

Persiapan Kehamilan

Lampiran 13 Hasil Realibilitas Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Persiapan

Kehamilan

Lampiran 14 Tabulasi Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan WUS

Tentang Persiapan Kehamilan

Lampiran 15. Perhitungan Manual Uji Statistik Tingkat Pengetahuan WUS

Tentang Persiapan Kehamilan

Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2007, derajat kesehatan ibu dan bayi di Indonesia masih perlu

ditingkatkan, ditandai oleh Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228 per

100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per

1.000 kelahiran hidup. AKI juga merupakan salah satu target yang telah

ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yang merupakan tujuan

ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai

sampai tahun 2015 adalah mengurangi 3/4 resiko jumlah kematian ibu.

Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 28%, infeksi 11%, eklamsia

24%, partus lama 5% dan

komplikasi 11% (Depkes RI, 2008).

Kematian ibu dipengaruhi oleh adanya kehamilan beresiko. Wanita

hamil harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena sangat

berpengaruh dengan mortalitas dan morbiditas ibu sehingga sangatlah

penting untuk memberikan penatalaksanaan yang benar saat kehamilan.

Asuhan kehamilan normal perlu dilaksanakan untuk mendeteksi adanya

komplikasi yang ada pada kehamilan dengan cara pendekatan promotif.

(Asrinah dkk, 2010).

1
2

Sekitar 25 – 50% kematian WUS disebabkan oleh masalah yang

berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas, setiap tahunnya lebih dari

585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Kementerian kesehatan telah

melakukan berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara lain

mulai tahun 2010 meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke

Puskesmas di Kabupaten / Kota yang difokuskan pada kegiatan preventif

dan promotif dalam program kesehatan ibu dan anak (SDKI, 2007).

Status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna

terhadap kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Untuk mencegah

resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, maka sebelum

kehamilan sebaiknya WUS sebelum hamil harus mempunyai gizi baik,

misalnya dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) tidak kurang dari 23,5 cm

(Prastyono, 2008). WUS tidak boleh terlalu kurus dan tentu harus

memperhatikan asupan gizinya, idealnya berat badan sebelum hamil (pada

masa pra konsepsi) tidak kurang dari 10% berat badan normal sesuai tinggi

badan (Suparyanto, 2011).

WUS adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi

dengan baik antara umur 20-45 tahun. Puncak kesuburan ada pada rentang

usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk

hamil (Suparyanto, 2011). Kehamilan adalah merupakan proses alamiah

(normal) dan bukan proses patologi/abnormal (Jannah, 2011). Persiapan

untuk kehamilan yaitu hidup sehat selama masa kehamilan hal ini perlu

dipersiapkan secara khusus sekitar tiga atau empat bulan sebelum

kehamilan demi kesejahteraan anak (Prasetyono, 2008).


3

Pengetahuan tentang persiapan kehamilan pada WUS, karena dapat

mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak. Menurut Green (1980)

dalam Notoatmodjo (2003), perilaku ditentukan atau terbentuk dari faktor

predisposisi, yaitu pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai;

faktor pendukung, yaitu lingkungan, fisik, fasilitas atau sarana dan faktor

pendorong, yaitu sikap atau perilaku yang mendukung (Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan data studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis

pada tanggal 06 November 2012, WUS yang datang pada bulan Oktober

tahun 2012 ke Puskesmas Miri Sragen, didapatkan data WUS sebanyak 30

orang. Setelah dilakukan wawancara kepada 10 WUS didapatkan bahwa

sebanyak 6 WUS sudah mengetahui tentang persiapan kehamilan dan 4

WUS kurang mengetahui tentang persiapan kehamilan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

tentang Persiapan Kehamilan di Puskesmas Miri Sragen Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan dalam penelitian

adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan WUS tentang Persiapan Kehamilan

di Puskesmas Miri Sragen Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan

kehamilan di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013.


4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan

di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013 pada kategori baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan

di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013 pada kategori cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan

di Puskesmas Miri Sragen tahun 2013 pada kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat menambah pengetahuan tentang persiapan kehamilan sehingga

dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang

pengetahuan persiapan kehamilan serta untuk mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh dalam bangku kuliah dan pengalaman nyata dalam

melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Puskesmas

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan

progam pendidikan kesehatan reproduksi di Puskesmas.

b. Institusi Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk mengadakan

penelitian lebih lanjut dan sebagai tambahan referensi / bacaan

diperpustakaan.
5

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya

penelitian yang serupa mengenai tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan

kehamilan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara menyeluruh Karya Tulis Ilmiah ini terdiri

dari 5 (lima) BAB yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan gambaran isi Karya Tulis Ilmiah secara keseluruhan,

terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tinjauan teori antara lain : pengertian

pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang

mempengaruhi, pengukuran pengetahuan. WUS yang mencakup

pengertian dan tanda-tanda WUS. Kehamilan yang mencakup

pengertian kehamilan, tanda dan gejala kehamilan, perubahan

fisik dan psikologi kehamilan dan persiapan kehamilan. Teori-

teori yang mendukung alasan dilaksanakannya studi disebut

kerangka teori serta kerangka konsep yang mendasari masalah

tersebut.
6

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas jenis dan rancangan

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel

dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi

operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika

penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum, hasil penelitian,

pembahasan, dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Simpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil ’’ tahu’’ dari manusia yang sekedar

menjawab pertanyaan ”what’’dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatdmodjo (2010), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,

berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang

berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa

adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan

mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang

pernah berhasil di himpun atau dikenali sebelumnya (recall of

facts).
7
8

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)

tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal

yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi

meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini

misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal

yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi

menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen

yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu

bentuk susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali

bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan

yang mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk

membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa

atau setara lainnya,


9

sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal

yang sedang dinilainya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas

pengetahuan seseorang.

2) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih

tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan

dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

3) Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa

mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya

positif maupun negatif.

4) Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi,

majalah, koran, dan buku.


1

5) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka

dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas -

fasilitas sumber informasi.

6) Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang

terhadap sesuatu.

d. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang

isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke

dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya.

2. Wanita Usia Subur (WUS)

a. Pengertian WUS

Menurut Suparyanto (2011), yang dimaksud dengan WUS

adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan

baik antara umur 20-45 tahun. Puncak kesuburan ada pada rentang

usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95%

untuk hamil.
1

b. Tanda-tanda WUS

Menurut Suparyanto (2011), untuk mengetahui tanda-tanda

wanita subur antara lain :

1) Siklus haid

a) Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan

biasanya subur.

b) Putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari

sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung

selama 28 hingga 30 hari.

c) Siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai

seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi

oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.

d) Hormon esterogen dan progesteron menyebabkan perubahan

fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui

beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh,

perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada

serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan

indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan

payudara.
1

2) Alat pencatat kesuburan

a) Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat

dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan seorang

wanita.

b) Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat

wanita mengeluarkan benih atau sel telur

c) Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat

kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari.

3) Tes Darah

a) Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid

tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak subur.

b) Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu

dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya

siklus haid.

c) Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang

berperan pada kesuburan seorang wanita.

4) Pemeriksaan Fisik

a) Untuk mengetahui seorang wanita subur organ tubuh, seperti

buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi.

b) Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormone tiroksin berlebihan

akan mengganggu proses pelepasan sel telur.

c) Pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon

prolaktin dimana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan

mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu,

pemeriksaan
1

sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui

system reproduksinya normal atau tidak.

3. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah merupakan proses alamiah (normal) dan

bukan proses patologi/abnormal (Jannah, 2011).

Sedangkan menurut Prawirohardjo (2009), kehamilan adalah

fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan

dengan nidasi atau implantasi. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin.

b. Tanda dan gejala Kehamilan

Menurut Prasetyono (2008), tanda dan gejala kehamilan antara lain :

1) Berhentinya haid merupakan tanda pertama kehamilan.

2) Perubahan pada payudara dengan ciri-ciri payudara dan puting terasa

nyeri dan bengkak. Payudara terasa berat, lebih penuh, sakit.

3) Nyeri perut karena implantasi dan terjadi jika sel telur yang telah

dibuahi dan menempel pada dinding uterus.

4) Mual (morning sickness) dengan muntah dipagi hari.

5) Menyidam atau ingin makan-makanan tertentu.

6) Sakit kepala ringan yang disebabkan oleh meningkatnya sirkulasi

darah karena adanya perubahan hormon.

7) Suhu basal tubuh meningkat.


1

c. Perubahan fisik dan psikologi Kehamilan

Menurut Asrinah, dkk (2010) dan Prasetyono (2008), perubahan

fisik dan psikologi kehamilan antara lain :

1) Meningkatnya kadar hormon progesteron dan estrogen dalam

tubuh menyebabkan membesarnya payudara dan ibu merasa tidak

sehat dan seringkali membeci kehamilannya.

2) Merasa kecewa, penolakan, kecemasan dan kesedihan.

3) Sering merasa capek disebabkan karena tubuh mengalami

penyesuaian baru.

4) Nyeri pada salah satu sisi panggul yang disebabkan oleh tekanan

pada usus dan meregangnya tali sendi karena rahim bertambah

besar.

5) Perasaan lapar dan pertambahan berat badan.

6) Perubahan pada kulit yang berwarna merah muda pada bagian perut

karena pembesaran perut.

4. Persiapan Kehamilan

Menurut Prasetyono (2008), persiapan kehamilan yaitu hidup sehat

selama masa kehamilan, hal ini perlu disiapkan secara khusus sekitar tiga

atau empat bulan sebelum masa kehamilan demi kesejahteraan anak.

a. Konsultasi

Konsultasi dengan dokter atau bidan (tenaga kesehatan).

Konsultasi ini adalah untuk memastikan bahwa ibu memberi awal

yang
1

baik bagi ibu dan calon bayi (Cheung, 2008). Konsultasi dengan

dokter apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan apa saja yang tidak

boleh dikonsumsi (Ayuati dan Mahardika, 2012).

b. Menjaga kondisi psikologi

Menjaga kondisi psikologi merupakan untuk menjaga kondisi

psikologi calon ibu adalah menghindari stres. Stres yang berlangsung

lama dan terus menerus dapat mempengaruhi aliran darah dalam

tubuh, termasuk juga aliran darah menuju organ vital, yaitu jantung,

paru-paru, otak, dan ginjal, selain itu stres dapat menghambat

kehamilan, hal ini terjadi karena hormon penyebab stres, yaitu

epinephrine, kortisol, endorphin dan prolaktin, menyebabkan

kestabilan kerja otak terganggu. Gangguan ini akan membuat sel telur

tidak matang sehingga sel sperma tidak dapat membuahi sel telur.

Cara menjaga kondisi psikologi yaitu relaks dan beribadah (Yanuarita,

2012).

c. Menjaga kesehatan tubuh

Dalam mempersiapan kehamilan kesehatan tubuh calon ibu

sangat penting, salah satunya adalah memperhatikan berat badan. Terlalu

kurus atau terlalu gemuk akan mempengaruhi kesuburan bagi wanita.

Terlalu kurus bisa membuat siklus haid tidak teratur, sebab

dibutuhkan 22% lemak tubuh untuk pembuahan, sedangkan terlalu

gemuk akan mengakibatkan keseimbangan hormon terganggu yang

berdapak pada tekanan darah tinggi dan diabetes semasa hamil. Cara

menjaga kesehatan dengan cara perbanyak buah dan sayur

(Yanuarita, 2012).
1

Pastikan makanan dan asupan gizi seimbang dan cukup

(Ayuati dan Mahardika, 2012).

d. Olahraga

Olahraga adalah kunci bagi pengolahan berat badan prahamil

(persiapan kehamilan) (Cheung, 2008). Melakukan olahraga ringan

selama 5-30 menit, misal jalan pagi, berlari santai, senam ringan, dan

berenang (Ayuati dan Mahardika, 2012).

e. Mengetahui masa subur

Mengetahui masa subur yaitu masa dimana ada satu sel telur yang

siap untuk dibuahi oleh sel sperma disaluran telur (tuba fallopi) yang

terjadi satu bulan sekali. Cara mengetahui masa subur antara lain :

1) Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi.

2) Memprediksikan hari-hari subur yang maksimal.

3) Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual dan

posisi yang benar untuk mendapatkan kehamilan antara lain :

a) Berhubungan sebelum ovulasi.

b) Lakukan hubungan setiap hari sekitar hari ke-10.

c) Melakukan hubungan seksual sebelum tidur malam menjadi

cara mudah untuk memastikan untuk berbaring sesudahnya.

d) Posisi bercinta yang efektif dalam mempercepat proses

pembuahan dan kehamilan.

e) Gaya penetrasi dari belakang (doggy style) ini dianjurkan untuk

memudahkan terjadinya kehamilan. Posisi ini akan membuka


1

jalan bagi sperma langsung menuju uterus sehingga pembuahan

dan kehamilan mudah terjadi (Gemilang, 2012).

f. Diet sehat

Diet yang sehat yaitu rendah lemak, terutama lemak hewani, gula,

garam, karbohidrat halus, serta makanan olahan (Cheung, 2008). Diet

yang sehat sebaiknya tidak mengkonsumsi gula buatan seperti

saccharine karena dapat menembus plasenta (ari-ari) dan memasuki

sirkulasi janin (Ayuati dan Mahardika, 2012).

g. Asupan yang dapat meningkatkan ovulasi

1) Menurut Gemilang (2012) antara lain :

a) Asam lemak jenuh (Monounsaturated fats) yaitu

Mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak

jenuh seperti avokad, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

Mengurangi mengkonsumsinya sehari 2 gram. Jika tidak

akan mengganggu kesuburan.

b) Protein nabati, wanita yang mempersiapkan kehamilan harus

mengkonsumsi protein yang berasal dari nabati untuk

meningkatkan kesuburan seperti buncis, tahu, tempe, telur

atau ikan sebagai sumber protein.

c) Gandum, dengan mengkonsumsi produk gandum yang

mengandung serat tinggi, kesuburan semakin meningkat.

Mengurangi konsumsi roti putih dan minuman bersoda

karena bisa mengurangi kesuburan dan meningkatkan gula

darah.
1

d) Produk susu merupakan sumber protein tinggi yang bisa

meningkatkan kesuburan.

e) Asamfolat yaitu mengkonsumsi makanan yang mengandung

asam folat tinggi bisa meningkatkan kesuburan, yamg

mengandung asam folat antara lain : kacang polong, gandum,

brokoli, pepaya, bayam, kangkung, kacang merah dan

stroberi.

2) Menurut Yanuarita (2012) antara lain :

a) Vitamin D penting bagi metabolisme kalsium pada jaringan

reproduksi, sebaiknya mengkonsumsi 4000 IU setiap hari

yang terdapat pada telur organik dan susu.

b) Vitamin E berperan mencegah keguguran dengan menjaga

kesehatan dinding rahim dan plasenta, yang mengandung

vitamin E yaitu kecambah, minyak tumbuh-tumbuhan.

c) Vitamin B6 dapat menurunkan kadar hormon prolaktin yang

dapat mempengaruhi ovulasi (proses lepasnya sel telur).

d) Vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan

pembentukan sel telur. Sumber vitamin C antara lain jeruk,

jambu biji, stroberi, brokoli, mangga, tomat, dll.

e) Seng (Zn) dapat menunjang kesuburan wanita. Sumber seng

antara lain seafood, hati, daging, kacang-kacangan, biji-bijian.

f) Air putih minimal 8-10 gelas per hari berpotensi untuk

meningkatkan produksi hormon-hormon kesuburan.


1

h. Makanan dan minuman yang perlu dihindari

1) Minuman kopi karena bisa membuat wanita sulit hamil karena

stimulan kafein yang terkandung dalam kopi bisa merusak

transportasi/jalannya teler dari ovarium ke rahim. Selain itu juga

kafein dapat menimbulkan penyakit seperti meningkatkan tekanan

darah.

2) Makanan yang mengandung merkuri seperti ikan hiu, markeler

dan marlin karena makanan yang mengandung merkuri dapat

menyebabkan kecacatan pada bayi dan autis.

3) Terong mengandung senyawa solanin yang dapat menekan ovulasi

untuk perempuan.

4) Pare mengandung zat anti-fertilitas (sulit hamil) yang dapat

menurunkan kesuburan (Yanuarita, 2012).

i. Pengolahan makanan (Ayuati dan Mahardika, 2012) dengancara :

1) Memilih sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna

kuning.

2) Memilih daging dan ikan yang segar.

3) Mencuci tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah

makanan.

4) Mencuci bahan makanan yang bersih.

5) Jangan memasak sayuran sampai layu.

6) Mengkonsumsi makanan yang diolah sampai matang.


2

7) Menghidari pemakaian zat pewarna, pengawet bumbu masak

(vetsin).

8) Menghindari pemakaian minyak yang sudah berkali-kali

digunakan.

9) Memperhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin,

mineral dan tempat makanan kalengan.

10) Menyimpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman.

j. Dampak akibat tidak mempersiapkan kehamilan

Menurut Prasetyono (2008), untuk memperoleh kehamilan

yang sehat jika tidak dipersiapan secara khusus akan berdampak pada

kesehatan ibu dan kesejahteraan anak.


2

B. Kerangka Teori

Tingkat pengetahuan
Persiapan Kehamilan

1. Pengertian
Pengetahuan Wanita Usia Kehamilan persiapan
Subur (WUS) kehamilan
2. Konsultasi
3. Menjaga kondisi psiologi
Faktor-faktor 4. Menjaga
yang kondisi
mempengaruhi kesehatan
tubuh
5. Olahraga
6. Mengetahui masa subur
7. Diet sehat
8. Asupan yang dapat
meningkatkan
ovulasi
9. Makanan dan
minuman yang perlu

Gambar 2.1. Kerangka Teori


Sumber: Modifikasi Arikunto (2010); Asrinah, dkk (2010); Ayuati dan Mahardika
(2012); Cheung (2008); Depkes RI (2011); Gemilang (2012); Jannah (2011);
Notoatmodjo (2010); Prasetyono (2008); Prawirohardjo (2009); Suparyanto
(2011); Yanuarita (2012).
2

C. Kerangka Konsep

BAIK

Tingkat Pengetahuan WUS tentang PersiapanKehamilan


CUKUP

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan KURANG


Pengalaman
Tingkat Pendidikan
Keyakinan
Fasilitas

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Hidayat (2007), Deskriptif

kuantitatif yaitu penelitian yang di dalamnya tidak ada analisis hubungan

variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat yang bersifat umum yang

membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis

statistik yang digunakan adalah deskriptif. Menurut Sugiyono (2011),

Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah merupakan rencana tentang tempat

yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan

penelitiannya (Hidayat, 2008). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas

Miri Sragen.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan rencana tentang waktu yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya

(Hidayat, 2008). Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 Maret-27

April 2013.
23
2

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2010). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

(Arikunto, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian WUS ini

adalah yang datang ke Puskesmas Miri Sragen dengan jumlah 30 WUS.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2010). Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti

atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi (Hidayat,

2008). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi

jika populasi lebih 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau

lebih (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini adalah WUS sebanyak 30

WUS.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah total sampling. Menurut Sugiyono (2011), total sampling yaitu

tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel.
2

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik,

matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan

memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan

kehamilan, dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

tertutup maksudnya dimana sudah terdapat pilihan jawabannya dan skala

yang digunakan adalah skala Guttman, skala Guttman merupakan skala

pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau

salah sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Hidayat,

2007). Jika benar/salah responden tinggal memilih

jawaban yang tersedia. Pernyataan terdiri dari pernyataan

positif/favourabel yaitu pernyataan yang jawabannya benar apabila

responden menjawab benar mendapatkan nilai 1, jika menjawab salah

mendapatkan nilai 0 dan negatif/unfavourabel yaitu pernyataan yang

jawabannya salah, apabila responden menjawab salah mendapatkan nilai 1,

jika menjawab benar mendapatkan nilai 0.

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk uji validitas

dan reliabilitas akan dilakukan diluar lokasi penelitian dengan karakteristik

sejenis yaitu di Puskesmas Gemolong II pada bulan Januari 2012 dengan

jumlah 30 WUS dan jumlah pernyataan 30, kemudian diolah dan dianalisa
2

dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution)

versi 16.

1.1 . Kisi – kisi kuesioner

No. Soal
Variabel Indikator Jumlah soal
Positif Negatif
Pengetahuan 1. Pengertian persiapan 1 1
WUS Tentang kehamilan
Persiapan 2. Konsultasi 2, 3 4 3
Kehamilan 3. Menjaga kondisi psikologi 5 6, 7 3
4. Menjaga kesehatan tubuh 8, 9 10 3
5. Olahraga 11, 12 2
6. Mengetahui masa subur 13, 15, 16 14, 17, 18 6

7. Diet sehat 19, 20, 21 3

8. Asupan yang dapat 22, 23, 24 21 4


meningkatan ovulasi
9. Makanan dan minuman 28 26, 27 3
yang perlu dihindari
10. Pengolahan makanan 29, 30 2
Jumlah 20 10 30

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana

instrument pengukur mampu mengukur sesuatu dan melakukannya

dengan cermat (Riwidikdo, 2009).

Pada skala pengukuran Tingkat Pengetahuan WUS Tentang

Persiapan Kehamilan disusun suatu skala pengukuran dengan

menggunakan kuesioner tertutup dengan tehnik memberikan tanda

centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Penelitian ini

menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Instrumen

dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel (0,361).


2

Berdasarkan hasil uji validitas di Puskemas Miri Sragen didapatkan dari

30 soal pernyataan tentang persiapan kehamilan yang tidak valid berjumlah 2

soal pernyataan negatif yaitu soal nomer 7 dan 26, sehingga soal pernyataan

yang digunakan sebanyak 28 dan 2 pernyataan yang tidak valid dihilangkan.

Rumus product moment adalah:

N . XY - X. Y
rxy 
{ N  X 2   X  2 } {N  Y 2 -  Y  2 }

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi Product Moment

N = Jumlah responden

X = Skor pertanyaan

Y = Skor total pertanyaan

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Riwidikdo, 2009). Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut cukup

dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji

reliabilitas menggunakan model Alpha Cronbach dengan rumus :

k
r  1 s2 

 i 

i
k  1  t

 s 
2

Keterangan:

ri : Koefisien reliabilitas yang dicari


2

k : Jumlah butir pertanyaan

2
si : Variable butir-butir pertanyaan
2
st : Variabel skor total test
Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach's > rkriteria (0,7)

(Riwidikdo, 2009).

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS

didapatkan nilai alpha crombach's (0,885). Intrumen yang digunakan

dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena nilai alpha crombach's

(0,885) > rkriteria (0,7).

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riwidikdo (2009), terkait pengumpulan data diperoleh

melalui data primer dan data sekunder, antara lain :

1. Data primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada peneliti (Riwidikdo, 2009). Data primer dari penelitian ini yaitu

pengetahuan WUS yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang

persiapan kehamilan.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung

diberikan kepada peneliti (Riwidikdo, 2009). Peneliti mendapatkan data

yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dari berbagai cara

atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Data

sekunder dari
2

penelitian ini yaitu data WUS yang diperoleh dari puskesmas sebanyak

30 WUS.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011).

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2009).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu Tingkat

Pengetahuan WUS tentang Persiapan Kehamilan di Puskesmas Miri Sragen.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteriktik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2007).Definisi

operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:


3

Tabel 3.2Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Skala


Tingkat Persiapan Kehamilan Kuesioner Baik Ordinal
pengetahuan WUS (x) > mean +
Tentang Persiapan Pengetahuan 1SD
Kehamilan merupakan Cukup
kemampuan mean – 1SD
responden untuk <x<mean +
menjawab pengertian 1SD
serta berbagai Kurang
pengetahuan tentang (x) <mean–
persiapan kehamilan 1SD
antara lain :
Konsultasi
Menjaga kondisi
psikologi
Menjaga kesehatan
tubuh
Olahraga
Mengetahui masa
subur
Diet sehat
Asupan yang dapat
meningkatan ovulasi
Olahraga
Makanan dan
minuman yang perlu
dihindari
Pengolahan makanan
Dampak akibat tidak
mempersiapkan
kehamilan

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahap-

tahap antara lain :


3

a. Penyuntingan (Editing)

Kegiatan yang dilakukan dalam penyuntingan ini adalah

memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden,

dengan memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu :

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.

2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.

3) Mengecek macam isian data.

b. Pengkodean (Coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang

dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data

jika akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data (Data entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.


3

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap

variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi

dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel

pengetahuan WUS tentang Persiapan Kehamilan dikumpulkan melalui

kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan, kemudian diberi

skor.

Menurut Riwidikdo (2009), untuk membuat tiga kategori yaitu

baik cukup kurang maka menggunakan parameter:

1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD <x< mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan WUS terlebih dahulu

peneliti menghitung nilai mean dan simpangan baku. Menurut

Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata – rata dan simpangan

baku dapat diperoleh dengan rumus:

a. Mean

xi
n

i:1
X=
n

Keterangan:

X: nilai dari

data n : jumlah

data

xi : nilai responden
3

b. Simpangan Baku

 xi2 
xi 2
n
SD = n 1

Keterangan :

SD : Simpanganbaku

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan simpangan baku

tiapresponden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala

pengetahuan yang sudah tercantum di atas.

Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk mengetahui skor

prosentase tiap responden adalah sebagai berikut:

 responden menurut tingkat pengetahuan


Skor prosentase = Jumlah responden 100%

I. Etika Penelitian

Sebelum penelitian membuat persetujuan (informed consent)

kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan

penelitian, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi

dalam penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapatkan

ijin dari Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :


3

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menulisakan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Terlampir
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Miri, Kabupaten Sragen bulan

Maret-April 2013 dengan jumlah responden WUS sebanyak 30 orang.

Puskesmas Miri Sragen terletak di Desa Girimargo, Kecamatan Miri,

Kabupaten Sragen, provinsi Jawa Tengah. Secara geografis puskesmas Miri

terletak di arah Barat Lautan dan Ibu Kota Kabupaten dengan batas Wilayah

sebelah utara Kecamatan sumber Lawang, sebelah timur Kecamatan

gemolong, sebelah selatan Kecamatan Kalijambe. Puskesmas Miri Sragen

mempunyai ruangan yaitu ruang pemeriksaan, ruang kesehatan ibu dan anak,

klinik gigi, apotek, pendaftaran dan kantor.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana

pengambilan data penelitian menggunakan angket tentang Tingkat

Pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan di puskesmas miri sragen.

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan penghitungan

manual, berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :

35
3

Tabel 4.1
Tabel Kuantitas Responden Berdasarkan Kategori
Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Persiapan Kehamilan

No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)


1. Baik 4 13,3
2. Cukup 23 76,7
3. Kurang 3 10
Jumlah 30 100

Berdasarkan penelitian dapat diuraikan bahwa dari 30 responden

terdapat 4 responden (13,3%) memiliki pengetahuan baik, 23 responden

(76,7%) memiliki pengetahuan cukup dan 3 responden (10%) memiliki

pengetahuan kurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan WUS

tentang persiapan kehamilan di Puskemas Miri Sragen yang terbanyak dalam

kategori cukup yaitu 23 responden (76,7%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian diketahui bahwa tingkat

pengetahuan WUS Tentang Persiapan Kehamilan pada kategori baik

sebanyak 4 responden (13,3%), pada kategori cukup sebanyak 23 responden

(76,7%) dan pada kategori kurang sebanyak 3 responden (10%). Jadi dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilan

yang terbanyak adalah dalam kategori cukup yaitu sebanyak 23 responden

(76,7%).

Hasil kuesioner, tingkat pengetahuan pada kategori cukup yang diperoleh

dari 23 responden (76,7%), sebagian besar WUS sudah mengetahui tentang

persiapan kehamilan, konsultasi, menjaga psikologi, menjaga kesehatan

tubuh,
3

olahraga, diet sehat, makanan dan minuman yg perlu dihindari dan

pengolahan makanan. Adapun yang belum dipahami WUS yaitu mengetahui

masa subur dan makanan dan minuman yang dapat meningkatkan ovulasi.

Menurut Gemilang (2012), cara mengetahui masa subur antara lain :

menilai terjadinya waktu ovulasi, memprediksikan hari subur dan

mengoptimalkan melakukan hubungan seksual dan posisi yang benar, serta

asupan makanan dan minuman yang dapat meningkatkan ovulasi yaitu asam

lemak jenuh, protein nabati, gandum, produk susu yang merupakan sumber

protein tinggi yang dapat meningkatkan kesuburan dan asam folat tinggi bisa

meningkatkan kesuburan, yang mengandung asam folat antara lain : kacang

polong, brokoli, pepaya dan stroberi.

Hasil penelitian dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang

sebanyak 3 responden (10%), sudah mengetahui tentang persiapan

kehamilan. Akan tetapi kurang memahami tentang menjaga kesehatan tubuh,

mengetahui masa subur dan diet sehat.

Menurut Yanuarita (2012), menjaga kesehatan tubuh salah satunya

adalah memperhatikan berat badan. Cara mengetahui masa subur antara lain :

menilai terjadinya waktu ovulasi, memprediksikan hari subur dan

mengoptimalkan melakukan hubungan seksual dan posisi yang benar.

(Gemilang, 2012). Diet sehat yang sebaiknya tidak mengkonsumsi gula

buatan seperti saccharine karena dapat menembus plasenta (ari-ari) dan

memasuki sirkulasi janin (Ayuati dan Mahardika, 2012).


3

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan

sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dalam penelitian

di atas adalah pengalaman, informasi, sosial budayadari media massa maupun

dari petugas kesehatan. Makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

orang tersebut untuk menerima informasi. Informasi dapat memberikan

pengaruh pada pengetahuan seseorang. Semakin banyak informasi yang

masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan

(Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa WUS berpengetahuan cukup dan

berpengetahuan kurang, disebabkan karena kurangnya

pengalaman,informasi dari media massamisalnya radio, televisi, majalah,

koran,bukudan lingkungan. Sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari

tenaga kesehatan untuk memberikan informasi, penjelasan dan

pemahaman yang lebih baik tentang persiapan kehamilan.


3

D. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan

keterbatasan yaitu :

1. Kendala Penelitian

Kendala dalam penelitian ini adalah jumlah responden yang berkunjung

ke Puskemas Miri Sragen tidak tentu WUS yang datang setiap harinya,

jadi membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan penelitian.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah

serta jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan

secara mendalam.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan WUS Tentang

Persiapan Kehamilan Di Puskesmas Miri Sragen dengan jumlah 30

responden, sehingga tingkat pengetahuan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Persiapan Kehamilan Di

Puskesmas Miri Sragen kategori pengetahuan baik sebanyak 4

responden (13,3%).

2. Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Persiapan Kehamilan Di

Puskesmas Miri Sragen ategori pengetahuan cukup sebanyak 23

reponden (76,6%).

3. Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Persiapan Kehamilan Di

Puskesmas Miri Sragen kategori pengetahuan kurang sebanyak 3

responden (10%).

4. Tingkat pengetahuan WUS tentang persiapan kehamilam yang

terbanyak tingkat pengetahuan adalah pada kategori cukup yaitu 23

responden (76,7%)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan WUS

Tentang Persiapan Kehamilan Di Puskesmas Miri Sragen, maka saran yang

dapat penulis sampaikan adalah :


40
41

1. Bagi WUS

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para WUS lebih aktif mencari

informasi lewat media cetak, televisi, radio dan ikut serta dalam

penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan demi

kesehatan ibu serta kesejahteraan anak.

2. Bagi Lahan Penelitian

Bidan setempat atau petugas kesehatan diharapkan lebih aktif untuk

memberi pendidikan kesehatan bagi warga desa miri terutama bagi WUS

yang sedang mempersiapkan kehamilan, agar pengetahuan WUS lebih

mendalam untuk persiapan kehamilannya. Sehingga WUS tidak

menganggap sepele tentang mempersiapkan kehamilan.

3. Bagi Intitusi Pendidikan

Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai

Persiapan Kehamilan sehingga dapat dijadikan referensi dan bahan bacaan.

4. Bagi penulis lain

Untuk penulis lainnya yang tertarik dan berminat untuk melakukan dan

mengembangkan penelitian ini, diharapakan melakukan penelitian yang

lebih banyak sampelnya. Lebih luas pembahasan materinya,

menggunakan metode dan teknik yang berbeda sehingga memperluas

ruang lingkup penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Ayuati. 2012. Pantangan-pantangan ibu hamil. Yogyakarta: Araska.

Cheung, T.F. 2008. Manajemen Berat Badan Kehamilan. Jakarta: Arcan.

Depkes RI. 2007. Ibu selamat, bayi sehat, suami siaga.


http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/790-ibu-selamat-
bayi-sehat-suami-siaga. Diakses 7 Oktober 2012.

. 2008. Angka Kematian Ibu. http:// depkes.co.id/aspirasi-anda/angka-


kematian-ibu-di-indonesia-masih-tinggi. Diakses 7 Oktober 2012.

Gemilang, J. 2012. 69 Tips Dosis Tinggi Agar Cepat Hamil. Yogyakarta:

Araska. Hidayat, A.A. 2010. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Jannah. 2011. Mobilisasi Dini Post Partum.

http://wordpress.com/2009/10/29/mobilisasi-dini. Diakses 02/11/2012.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2009. Proses dan dokumentasi keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Prasetyono, D.S. 2008. Bimbingan Persiapan dan Perawatan Kehamilan.


Yogyakarta: Diva Pres.

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka


Rihama.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suparyanto. 2011. Wanita Usia Subur

http://id.wikipedia.org//dr-suparyanto.com/2011/10/wanita-usia-subur-
wus.html. Diakses 20 Oktober 2012.

SDKI. 2007. Angka Kematian Ibu Cukup Tinggi.


http://www.Angka-Kematian-Ibu-Cukup-Tinggi.google.com. Diakses 7
Oktober 2012.

Yanuarita, A. 2012. Cerdas Merencanakan Kehamilan. Sukoharjo: Teranova


Books.

Anda mungkin juga menyukai