I G1P0A0
UMUR 21 TAHUN DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI
SEROTINUS DI RSU ASSALAM GEMOLONG
SRAGEN
Disusun oleh :
AGUSTINA PUSPITA RATRI
NIM B12 058
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Oleh :
Agustina Puspita Ratri
NIM B12 058
Pembimbing
LAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh
Agustina Puspita Ratri
NIM B12 058
PENGUJI I PENGUJI II
Tugas Akhir ini Telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
iv
KATA PENGANTAR
Puju syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. I G1P0A0
Gemolong Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
3. dr. Wiwiek Irawati, M.Kes, selaku Direktur RSU Assalam Gemolong yang
4. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
6. Ny. I yang telah bersedia untuk menjadi subjek dalam studi kasus Karya
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh darisempurna, oleh karena
Penulis
vi
MOTTO
1. Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah awal dari kesuksesan.
2. Pikir matang-matang sebelum mengambil keputusan, karena setiap
keputusan memiliki konsekuensi masing-masing.
3. Jangan pernah lelah dalam menghadapi setiap masalah dalam hidup ini,
karena kesabaran itu tidak ada batasnya, hanya kematian yang membatasi
kesabaran.
4. Jangan takut bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi. MY LIFE MY
ADVENTURE.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa syukur dan rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Yohanes Sunarto dan Ibu
Sumiarti. Terimakasih atas dukungan, doa dan kasih sayang yang telah
diberikan selama ini, Tuhan Yesus memberkati. :*
2. Untuk kedua kakak-kakakku, Febrian Wahyu Purnomo dan Meylan`s Dwi
Laksana Aji, walaupun saat dekat sering berantem, tapi tak ada kalian pun
semua terasa sepi dan hampa, Tuhan Yesus selalu menyertai dan
memberkati setiap pekerjaan kalian. :*
3. Dosen pembimbing akademikku Ibu Retno Wulandari yang selalu
memberikan masukan dan selalu memberikan waktunya setiap saat. :*
4. Untuk wo de ai Hanafi, terimakasih atas dukungan semangat dan doa yang
selama ini kamu berikan walaupun dari jarak kejauhan, Tuhan Yesus
selalu menyertai dan memberkati setiap kegiatanmu. :*
5. Sahabat-sahabatku tersayang, Yhana, Pu (Puji) dan Pink (Yuhana) yang
selalu memberikan masukan, dukungan dan doa agar kita bisa
menyelesaikan ini semua bersama dan lulus bersama-sama. Kalian sangat
luar biasa. Best Friend Forever :*
6. Almamaterku tercinta :*
viii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : AgustinaPuspitaRatri
Tempat / TanggalLahir : Karanganyar, 22 Agustus 1994
Agama : Kristen
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Ngamban RT 02/01, Rejosari, Gondangrejo,
Karanganyar
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 1 RejosariKaranganyar Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 1 GondangrejoKaranganyar Lulus tahun 2009
3. SMA NegeriGondangrejoKaranganyar Lulus tahun 2012
4. Prodi DIII KebidananSTIKesKusumaHusada Surakarta Angkatan 2012
ix
DAFTAR ISI
b. Etiologi ..................................................................... 17
c. Diagnosis.................................................................. 18
d. Manifestasi Klinis Dalam Serotinus ........................ 19
e. Penatalaksanaan ....................................................... 20
3. Induksi Persalinan ........................................................... 21
a. Pengertian Induksi Persalinan .................................. 21
b. Indikasi ..................................................................... 21
c. Kontraindikasi .......................................................... 22
d. Komplikasi ............................................................... 22
e. Metode Induksi ........................................................ 23
B. Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney ..................... 25
C. Landasan Hukum ................................................................... 50
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi .............................................................................. 51
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 51
C. Subjek Studi Kasus ................................................................ 51
D. Waktu Studi Kasus ................................................................. 52
E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 52
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 52
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan .................................................... 56
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ........................................................................ 57
B. Pembahasan ............................................................................. 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 96
B. Saran ........................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. SuratPermohonanIjinStudiPendahuluan
Lampiran 3. SuratBalasanPermohonanIjinStudiPendahuluan
Lampiran 4. SuratPermohonanIjinPenggunaanLahan
Lampiran 5. SuratBalasanPermohonanIjinPenggunaanLahan
Lampiran 6. SuratPersetujuanPasiendalamMengambilKasus
Lampiran 7. LembarPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 9. LembarObservasiKemajuanPersalinan
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari
target yang dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran
(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2015.Kematian ibu
57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil
Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu keadaan kesehatan yang kurang baik
1
2
atau masa nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak cepat dari
Kelainan Letak, dan lain sebagainya. Kematian ibu tidak langsung merupakan
akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu
(294 hari) atau lebih, pada siklus haid teratur rata-rata 28 hari dan hari
kehamilan lewat waktu adalah janin bisa asfiksia sampai kematian dalam
besar. Untuk mengurangi beban dari bidan dan Puskesmas akan dirujuk bila
kehamilan >41 minggu. Bila kehamilan >40 minggu, ibu hamil dianjurkan
3
menghitung gerak janin selama 24 jam (tidak boleh kurang dari 10 kali), atau
menghitung jumlah gerakan janin per satuan waktu dan dibandingkan apakah
persalinan Anemia 100 (8,3%) persalinan, persalinan Kala II lama 100 (8,3%)
terhadap bayi dan ibu bersalin, maka penulis tertarik mengambil judul
4
“Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny.I G1P0A0 umur 21 tahun dengan
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu :
indikasi serotinus.
serotinus.
kebidanan.
2. Bagi profesi
pada kasus ibu bersalin dengan induksi atas indikasi serotinus sesuai
3. Bagi institusi
b. Pendidikan
serotinus.
lakukan oleh :
pada tanggal 7 Juni 2012 dan perkiraan lahir pada tanggal 14 Maret
jari dibawah proxecus xifoideus. Fundus uteri teraba bulat, lunak, tidak
kecil janin (Ekstremitas), bagian kiri teraba bagian keras dan memanjang
seperti papan (Punggung), Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras,
bagian, TFU : 31 cm, TBJ : (31 – 11) x 155 = 3100 gram, Auskultasi :
hodge I. Ibu Metode studi kasus dengan teknik pengambilan data data
(-), kontraksi uterus kuat, TFU 2 jari di bawah pusat, perdarahan kurang
terakhir pada tanggal 7 Juli 2013 dan perkiraan lahir pada tanggal 14
sudah PAP 3/5 bagian, TFU : 31 cm, TBJ : (31 – 11) x 155 = 3100 gram,
syntocinon drip 5 IU dengan kecepatan 32 tetes per menit. Pantau his tiap
30 menit dan denyut jantung janin tiap 30 menit. Maka : bayi lahir
spontan tanggal 29 April 2014 pukul 19.15 WIB, jenis kelamin laki-laki ,
menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan dan keriput, anus
berlubang, cacat (-) , kontraksi uterus kuat, TFU 2 jari di bawah pusat,
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Persalinan
a. Pengertian persalinan
b. Macam-macam persalinan
9
10
3 jam.
antara lain :
11
kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his (kontraksi) dan
kekuatan mengejan.
adaptasi/coping.
1) Kala I persalinan
cm).
sampai 4 cm.
lengkap.
2) Kala II persalinan
kontraksi.
rektum/vagina.
c) Perineum menonjol.
b) Perdarahan sekonyong-konyong
4) Kala IV persalinan
f. Mekanisme persalinan
lain :
1) Engagement
(asinklitismus anterior/posterior).
14
2) Desent
3) Flexion
4) Internal Rotation
5) Extension
introitus vagina.
6) External Rotation
7) Ekspulsi
g. Penatalaksanaan persalinan
1) Kala I
yang baik, terlindung dari tiupan angin, sumber air bersih dan
f) Dukungan emosional.
g) Mengatur posisi.
16
sekali.
j) Kamar mandi.
k) Pencegahan infeksi.
l) Persiapan persalinan.
2) Kala II
melahirkan bayinya.
dua persalinan.
menahan napas.
3) Kala III
4) Kala IV
c) Pencegahan infeksi
2. Serotinus
a. Pengertian
minggu (294 hari) atau lebih, pada siklus haid teratur rata-rata
(Nugroho, 2012).
(Pudiastuti, 2012).
18
b. Etiologi
sebagainya.
tinggi.
adalah anensefalus.
c. Diagnosis
sulit apabila siklus haid teratur dari hari haid terakhir diketahui
1) Berat badan ibu turun dan lingkaran perut mengecil dan air
ketuban berkurang.
terhadap janin.
cairan amnion.
20
menit.
menjadi :
mengelupas.
(kehijauan) di kulit.
e. Penatalaksanaan
4) Bila (a) riwayat kehamilan yang lalu ada kehamilan janin dalam
Sakit.
c) Persalinan lama.
e) Primigravida tua.
g) Pre Eklamsia.
h) Hipertensi menahun.
i) Infertilitas.
3. Induksi Persalinan
b. Indikasi
2) Diabetes Mellitus.
4) Chorioamnionitis.
6) Isoimunisasi.
c. Kontraindikasi
d. Komplikasi
detik, kuat dengan denyut jantung janin kurang dari 120/ menit
e. Metode induksi
(2012), yaitu :
atau tidak tercapai skor bishop >5, maka induksi dapat disebut
gagal.
endogen.
dilatasi serviks).
1. Pengertian
a. Langkah I : Pengkajian
Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
a) Biodata
(1) Nama
(2) Umur
pasien.
(3) Agama
(5) Pendidikan
pengetahuannya.
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
waktu diperlukan.
b) Keluhan utama
(Prawirihardjo, 2008).
c) Riwayat menstruasi
(Prawirohardjo, 2007).
d) Riwayat perkawinan
(1) Kehamilan
(Prawirohardjo, 2008).
(2) Persalinan
(3) Nifas
(4) Laktasi
meliputi :
(4) Keluhan
(6) Imunisasi TT
imunisasi TT.
g) Riwayat kesehatan :
h) Kebiasaan sehari-hari
(1) Nutrisi
(Sulistyawati, 2012).
31
(2) Eliminasi
(Manuaba, 2010).
(Wiknjosastro, 2007).
2008).
j) Psikososial
terhadap kehamilannya.
kepada pasien.
hamil
tidak optimal.
2) Data obyektif
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
untuk menjawab
c) Tanda vital
(Prawirohardjo, 2008).
d) Pemeriksaan sistematik
(1) Inspeksi
atau tidak.
kolostrum belum.
36
tidak.
(2) Palpasi
mengalami penurunan.
11.
(3) Auskultasi
160x/menit (Prawirohardjo,2007).
(4) Perkusi
f) Data penunjang
(Sulistyawati, 2012).
(oligohidramnion)
1) Diagnosa Kebidanan
(Varney, 2008).
Data Dasar
a) Data Subyektif
keguguran …
tanggal…
b) Data obyektif
>160x/menit.
atau tidak.
2) Masalah
3) Kebutuhan
adalah :
antara lain :
43
1) Kala I :
memandikan ibu.
persalinan.
b) Persalinan Serotinus
seluruhnya 500cc
2) Kala II :
3) Kala III :
c) Lahirkan plasenta.
45
4) Kala IV :
d) Pencegahan infeksi
1) Kala I :
persalinan.
46
mandi
b) Persalinan Serotinus
500cc
2) Kala II :
3) Kala III :
c) Lahirkan plasenta.
4) Kala IV :
c) Pencegahan infeksi
respirasi) normal.
h. Data Perkembangan
yang meliputi :
S : Subyektif
O : Obyektif
klien, hasil lab dan test diagnostic lain dirumuskan dalam focus
A : Assesment
atau kolaborasi.
P : Planning
C. Landasan Hukum
air susu ibu (ASI) eksklusif dan Pemberian uterotonika pada manajemen aktif
METODOLOGI
A. Jenis Studi
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan metode
deskriptif. Deskriptif adalah kondisi atau hal-hal yang sudah disebutkan, yang
Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara mengkaji suatu
permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal. Meskipun
didalam studi kasus ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal namun
57
58
kasus (Notoatmodjo, 2012). Subyek dari studi kasus ini telah dilakukan pada
Gemolong.
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah
SOAP.
59
Teknik pengumpulan data pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah dengan cara
1. Data Primer
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
dan anus.
60
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
stetoskop.
b. Wawancara
2012).
c. Observasi
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari obyek
a. Studi kepustakaan
2013.
b. Studi dokumentasi
Assalam Gemolong.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antar lain :
b. Buku tulis.
c. Bolpoint
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan
observasi :
c. Tensimeter
d. Thermometer
63
e. Jam tangan
f. Stetoskop Monocular
g. Metlin
h. Reflex hammer
i. Doopler
j. Korentang
k. Partus set, terdiri dari : 2 buah klem tali pusat, gunting tali pusat
betadine.
m. Oksitosin 10 IU.
n. Cairan infus RL
c. Alat tulis
64
BAB IV
I. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
13 Juni 2015 pukul 00.00 WIB, rujukan dari bidan karena merasa
b. Tanda-tanda persalinan
c. Riwayat menstruasi
11 tahun.
merah.
d. Riwayat perkawinan
3) Keluhan-keluhan pada
bidan
zat besi.
menggunakan KB apapun.
h. Riwayat penyakit
67
saat BAK.
batuk darah.
5) Riwayat operasi :
1) Nutrisi
WIB.
2) Personal Higine
seminggu.
69
seminggu.
3) Eliminasi
kecokelatan.
4) Aktivitas
5) Istirahat/tidur :
b) Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam, dan tidur
6) Pola Seksual
7) Psikososial budaya
k) Pantangan makanan
a. Status generalis
2) Kesadaran : Composmentis
R : 22x/menit S : 36,3 oC
4) TB : 155 cm
5) BB sebelum hamil : 52 kg
6) BB sekarang : 65 kg
7) LILA : 28 cm
b. Pemeriksaan Sistematis
1) Kepala
cloasma gravidarum.
c) Mata
c) Sklera : Putih
berdarah.
2) Leher
a) Dada : Simetris
b) Mammae
c) Axilla
4) Ekstremitas
maksimal 20 tpm.
1) Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
(4) Leopold II :
janin)
74
janin)
melenting (kepala)
3/5 bagian.
(8) TBJ :
c) Auskultasi
dibawah pusat
2) Pemeriksaan Panggul
3) Anogenital
a) Vulva Vagina
b) Perineum
c) Anus
d) Inspekulo
00.00 WIB
(1) Pembukaan : 2 cm
(6) Penurunan : H. I – II
76
d. Pemeriksaan Peunjang
2015 pukul 00.05 WIB, dan hasil dapat diketahui pukul 00.15
WIB
a) Hb : 12,6 gr/dL
d) Golongan Darah : O +
e) HBsAg : Negatif
1. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. I G1P0A0 umur 21 tahun, hamil 42+1 minggu, janin tunggal, hidup,
Data Dasar :
DS :
keguguran.
77
2014.
DO :
b. Kesadaran : Composmentis
R : 22x/menit S : 36,3 oC
e. Palpasi
janin)
3) Leopold II :
melenting (kepala)
78
bagian.
6) TFU Mc.Donald : 32 cm
2. MASALAH
lahir.
3. KEBUTUHAN
Memberi support mental kepada ibu agar ibu tidak cemas dalam
menghadi persalinan.
a. Infus RL 20tpm
79
tpm.
V. PERENCANAAN
menit sekali dan tekanan darah, pembukaan servik setiap 4 jam sekali.
cairan infus kedua dan setiap 15 menit sekali setelah cairan infus
pertama diganti.
4. Berikan terapi sesuai advis dokter dengan mengganti cairan infus drip
9. Siapkan partus set, heating set, pakaian ibu dan pakaian bayi.
80
VI. PELAKSANAAN
persalinan.
mengganti cairan infus drip oxy 5 IU saat cairan infus habis dengan
tetesan 20 tpm.
7. Pukul 16.00 WIB : Memberitahu ibu cara relaksasi yang benar dengan
cara manarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkan dari mulut
dan minum saat tidak ada HIS untuk tenaga saat pembukaan lengkap
10. Pukul 18.15 WIB : Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri atau ke
12. Pukul 19.33 WIB : Menyiapkan partus set, heating set, pakaian bayi dan
pakaian ibu:
a. Partus set :
2) ½ kocher
4) pinset
5) kassa steril
6) umbilical klem
b. Set heating :
1) Jarum steril
2) Benang steril
3) Kassa steril
5) Pinset anatomis
82
c. Pakaian ibu :
1) Jarik
2) Pakaian bersih
3) Calana dalam
4) Pembalut
d. Pakaian bayi
1) Popok
2) Bedong
3) Baju
4) Topi
VII. EVALUASI
(hasil terlampir).
terlampir)
infus drip oxy 5 IU dengan tetesan 20 tpm pada pukul 15.30 WIB.
83
5. Telah dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul 15.35 WIB dan di dapat
hasil : pembukaan 2-3 cm, portio tipis, penurunan Hodge I-II, kandung
darah.
6. Ibu sudah mengetahui dan paham tentang cara relaksasi yang benar, dan
8. Ibu sudah makan dan minum pukul 17.30 WIB dengan jenis makanan :
Nasi, sayur, lauk dan dengan jenis minuman : Teh hangat, pada saat di
sela-sela HIS.
10. Telah dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul 19.30 WIB dan di dapat
hasil : pembukaan 7-8 cm, portio tipis, penurunan hodge II, kandung
darah.
11. Telah disiapkan partus set, heating set, pakaian ibu dan pakaian bayi.
12. Ketuban pecah spontan pada pukul 21.15 WIB dengan warna jernih.
13. Telah dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul 21.15 WIB dan didapat
hasil : pembukaan lengkap, portio tidak teraba, posisi UUK pada jam
12.00, presentasi kepala, penurunan hodge III, lendir darah ada, kandung
kemih kosong.
84
DATA PERKEMBANGAN I
S : SUBYEK
O : OBYEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
R : 24 x/menit S : 36,5oC
pada anus.
tetesan 20 tpm.
85
A : ASSESMENT
Ny. I umur 21 tahun G1P0A0 hamil 42+1 minggu, inpartu kala II dengan induksi
P : PLANNING
5. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang efektif yaitu, saat ada
secara spontan
tangan yang terkuat (tangan kanan) berada diatas dan tangan kiri
dari badan bayi untuk menilai angisan, warna kulit dan gerakan
Evaluasi
lengkap.
5. Ibu sudah mengerti dan paham tentang cara meneran yang benar
SCORE 8-9-10, gerakan aktif, warna kulit merah muda dan keriput,
cacat (-)
88
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 20 x/menit S : 36,5oC
4. Kontraksi baik.
paha lateral.
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
P : Planning
sympisis
curam keatas
depan vulva
secara sirkuler
Evaluasi
14 cm, tebal 5 cm, insersi sentralis, selaput ketuban utuh, panjang tali
bawah pusat.
S : Subyektif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
R : 20 x/menit S : 36,3oC
4. Kontraksi keras
6. Perdarahan : ± 200 cc
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
P : Planning
92
2. Pukul 21.38 WIB : Menjahit laserasi jalan lahir dengan tehnik jelujur.
badan bayi.
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua, dan Suhu setiap 1 jam
copper sulfate 0,2 mg, vit. C 50 mg, asam folat 1 mg, vit. B12
makan.
7. Pukul 22.10 WIB : Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum
persalinan tadi.
93
10. Pukul 23.40 WIB : Memindahkan ibu ke bangsal nifas setelah 2 jam.
Evaluasi
didapat hasil :
N : 84 x/menit R : 20 x/menit
BB : 3100 gram PB : 49 cm
LK : 33 cm LD : 31 cm
7. Ibu sudah makan dan minum pada pukul 22.15 WIB, dengan jenis
8. Ibu sudah mulai mobilisasi dini dengan miring ke kiri lalu ke kanan,
II. PEMBAHASAN
Pada pengkajian ini penulis akan membandingkan antara hasil studi kasus dengan
teori – teori. Teori yang disajikan dapat mendukung atau bertentangan dengan
kasus di lahan. Sehingga dari hal itu penulis dapat mengetahui kelebihan dan
A. Pengkajian
dapat ditemukan ialah gerakan janin jarang, yaitu secara subyektif kurang
kehamilan yang telah berlangsung selama 42 minggu (294 hari) atau lebih,
pada siklus haid teratur rata-rata 28 hari dan hari pertama haid terakhir
yang diperoleh dari pasien dan keluarga pasien. Dan data objektif diperoleh
dari hasil pemeriksaan pada pasien. Data subjektif yang didapat yaitu ibu
perkiraan lahir pada tanggal 29 Mei 2015 dan ibu merasa cemas karena
kiri teraba panjang, keras seperti papan (punggung janin), Leopold III teraba
janin sudah masuk PAP 3/5 bagian. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul
Jadi antara teori dengan kasus ada kesenjangan, pada teori dilakukan
Amnioskopi.
B. Interpretasi Data
Manuaba (2010), masalah yang mungkin timbul pada ibu bersalin dengan
diagnosa kebidanan yaitu Ny. I G1P0A0 umur 21 tahun, hamil 42+1 minggu,
dapat juga kebutuhan yang diperlukan ibu yaitu memberi support mental
Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
97
C. Diagnosa Potensial
Pada teori yang ada, diagnosa potensial yang ditemukan pada ibu bersain
dengan induksi pada kehamilan serotinus akan terjadi pada ibu adalah ibu
terjadi rupture uteri atau partus lama, pada bayi terjadi fetal disstres dan
IUFD.
Pada kasus ibu dan janin tidak mengalami hal tersebut karena tindakan
D. Tindakan Segera
Menurut Saifuddin (2009), antisipasi pada ibu bersalin dengan induksi pada
oxytosin per drip mulai dari 12 tetesan awal dan setiap 15 menit dinaikan 4
Jadi, antara teori dengan kasus ada kesenjangan, dalam teori induksi
mulai dari 12 tetesan awal dan setiap 15 menit dinaikan 4 tetesan sampai
E. Rencana Tindakan
terlindung dari tiupan angin, sumber air bersih dan mengalir untuk
bersih/steril dan siap pakai, persiapan rujukan apabila terjadi penyulit dalam
evaluasi HIS dan DJJ setiap 30 menit sekali, pembukaan setiap 4 jam sekali,
pemberian cairan dan nutrisi, persiapkan kamar mandi untuk ibu BAK dan
maksimal 40 tetes, jumlah cairan seluruhnya 500cc. Evaluasi HIS dan DJJ
melahirkan seluruh tubuh bayi. Kala III : suntikan Oksitosin segera setelah
bayi lahir, lakukan Penegangan tali pusat terkendali, lahirkan plasenta. Kala
induksi persalinan dengan cara RL+ Oxytosin 5 IU per drip mulai dari 12
menyiapkan partus set, heating set, pakaian ibu dan pakaian bayi. Kala II :
setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit sekali pada 1
jam kedua, dan Suhu setiap 1 jam sekali pada 2 jam pertama.
Jadi, antara teori dengan kasus ada kesenjangan, pada teori induksi
mengobservasi HIS dan DJJ setiap 15 menit sekali. Pada kasus induksi
F. Pelaksanaan
Menurut Depkes RI (2008), pada langkah ini tindakan yang diberikan sesuai
Dalam pelaksanaan asuhan pada ibu bersalin dengan induksi pada kehamilan
Jadi, antara teori dengan kasus ada kesenjangan, pada teori induksi persalinan
HIS dan DJJ setiap 15 menit sekali. Pada kasus induksi persalinan drip RL
500 ml + 5 IU oxytosin per drip mulai dari 12 tetesan awal dan setiap 15
G. Evaluasi
Pada teori evaluasi pada ibu bersalin menurut Manuaba (2010) dengan
vital (tensi, nadi,suhu, respirasi) normal, Input dan out put cairan seimbang,
yang sudah diberikan. Hasil yang diperoleh adalah : Bayi lahir spontan pada
LK/LD : 33/31 cm, anus berlubang, cacat (-), APGAR SCORE : 8-9-10,
plasenta lahir spontan pukul 21.35 WIB, kotiledon lengkap, diameter 14 cm,
tebal 5 cm, insersi sentralis, selaput ketuban utuh, panjang tali pusat ± 30 cm,
perdarahan ± 100 cc, kontraksi keras, TFU 2 jari dibawah pusat, terjadi
laserasi perineum derajat II, keadaan bayi normal, keadaan ibu baik, jumlah
darah yang keluar dari kala I-IV ± 200 cc, kandung kemih kosong.
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelaksanaan, evaluasi dan data perkembangan SOAP. Pada kasus ibu bersalin
data yang diperoleh dari pasien dan keluarga pasien. Dan data objektif
diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pasien. Data subjektif yang didapat
perkiraan lahir pada tanggal 29 Mei 2015 dan ibu merasa cemas karena
50
51
serotinus, sedangkan masalah yang terjadi yaitu Ibu merasa cemas karena
dapat juga kebutuhan yang diperlukan ibu yaitu memberi support mental
3. Pada kasus tidak mengalami komplikasi seperti : pada ibu adalah ibu
terjadi rupture uteri atau partus lama, pada bayi terjadi fetal disstres dan
IUFD.
5 IU oxytosin per drip mulai dari 12 tetesan awal dan setiap 15 menit
tekanan darah, pembukaan servik setiap 4 jam sekali, observasi DJJ dan
dan setiap 15 menit sekali setelah cairan infus pertama diganti, berikan
terapi sesuai advis dokter dengan mengganti cairan infus drip oxy 5 IU
saat cairan infus habis, beritahu ibu cara relaksasi yang benar, anjurkan
ibu untuk tidak meneran sampai pembukaan lengkap, berikan makan dan
minum saat tidak ada HIS, anjurkan ibu untuk tidur miring, siapkan partus
set, heating set, pakaian ibu dan pakaian bayi. Kala II : melakukan
kemih setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit
sekali pada 1 jam kedua, dan Suhu setiap 1 jam sekali pada 2 jam
pertama.
6. Pada langkah ini tindakan yang diberikan sesuai dengan rencana yang
sudah di tentukan yaitu pada kala I : memberitahu ibu dan keluarga hasil
servik setiap 4 jam sekali, observasi DJJ dan kontraksi setiap 30 menit
sekali sebelum mengganti cairan infus kedua dan setiap 15 menit sekali
dokter dengan mengganti cairan infus drip oxy 5 IU saat cairan infus
minum saat tidak ada HIS, menganjurkan ibu untuk tidur miring, siapkan
partus set, heating set, pakaian ibu dan pakaian bayi. Kala II : melakukan
53
kemih setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit
sekali pada 1 jam kedua, dan Suhu setiap 1 jam sekali pada 2 jam
pertama.
asuhan yang sudah diberikan, dan hasilnya partus berjalan secara spontan
dengan induksi oxytosin per drip, bayi lahir spontan pada pukul 21.30
33/31 cm, anus berlubang, cacat (-), APGAR SCORE : 8-9-10, plasenta
lahir spontan pukul 21.35 WIB, kotiledon lengkap, diameter 14 cm, tebal
5 cm, insersi sentralis, selaput ketuban utuh, panjang tali pusat ± 30 cm,
terjadi laserasi perineum derajat II, keadaan bayi normal, keadaan ibu
baik, jumlah darah yang keluar dari kala I-IV ± 200 cc, kandung kemih
kosong.
pada ibu bersalin Ny. I dengan induksi pada kehamilan serotinus, ada
pada Pengkajian antara teori dengan kasus ada kesenjangan, pada teori
dalam teori induksi persalinan dengan oxytosin drip, mulai 8 tetes selama
oxytosin per drip mulai dari 12 tetesan awal dan setiap 15 menit dinaikan
B. Saran
1. Bagi pasien
Dinkes Jateng. 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta:
Erna. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dengan Induksi Atas Indikasi
Kehamilan Serotinus di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Surakarta:
Kusuma Husada Surakarta
Istiqomah. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin pada Ny. S dengan Induksi Atas
Indikasi Serotinus di RSUD Karanganyar. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret
Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC
Varney. H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC