SILVIA RAHAYU H
16055
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
SILVIA RAHAYU H
16055
1
TAHUN 2019PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Nomor Hp : 08159690361
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal karya tulis ilmiah
Kebersihan Kuku Pada Anak Usia Sekolah Dengan Diare” bebas dari plagiarisme
dan bukan hasil karya orang lain. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau
sebagian dari proposal karya tulis ilmiah dan hasil-hasil penelitian tersebut terdapat
Dengan pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan dari
pihak siapapun.
Mengetahui, Jakarta, Januari 2019
Pembimbing Yang membuat pernyataan
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Silvia Rahayu H (NIM 16055) dengan judul
Pembimbing
NIP. 05009
3
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Penkes Melalului Metode
Storytelling Terhadap Kebersihan Kuku Pada Anak Usia Sekolah Dengan Diare”
oleh Silvia Rahayu H (16055) telah diujikan di depan Dewan Penguji pada
Dewan Penguji
4
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
proposal karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui
Mengetahui,
Metode Storytelling Terhadap Kebersihan Kuku Pada Anak Usia Sekolah Dengan
Direktur Akper Hang Tuah Jakarta
Diare”. Dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah, mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
Ns. Rita Wismajuwani, SKM., S.Kep., M.A.P
1. NIP. 06015 Hang Tuah Jakarta, Ns. Rita
Direktur Akademi Keperawatan
Tuah Jakarta, Tri Purnamawati, Ns., Sp. Kep. An. Selaku Wali Kelas Tingkat
5
6
orang tua yang telah membantu dan mendukung baik secara moral maupun
material.
8. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan proposal.
Dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini, penulis masih banyak
kekurangan baik pada tata cara penulisan maupun materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan proposal
karya tullis ilmiah ini. Semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................10
2.1.1 Definisi.........................................................................................15
2.1.2 Etiologi.........................................................................................15
2.1.3 Ptofisiologi...................................................................................16
2.1.7 Penatalaksanaan...................................................................202.1.8
Komplikasi.................................................................................21
2.2.1 Pengkajian....................................................................................21
2.2.4. Implementasi................................................................................23
2.2.5. Evaluasi........................................................................................23
2.4.1. Pengertian.....................................................................................32
2.4.2. Tujuan..........................................................................................33
2.4.3. Sasaran.........................................................................................33
2.5.1 Pengertian.....................................................................................34
2.6.1 Pengertian.....................................................................................41
2.6.6 Pelaksanaan..................................................................................42
2.6.7 Perhatian.......................................................................................43
3.10Etika Penelitian…………………………………………………............49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Anak merupakan suatu investasi bangsa karena mereka adalah sebagai salah
satu penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan sangat tergantung oleh
kualitas anak-anak pada saat ini, sehingga asupan nutrisi dan kebersihan yang
tumbuh kembang pada anak, gangguan kesehatan yang sering terjadi pada
tubuh akan dicerna menjadi sari-sari makanan yang diserap oleh usus,
sedangkan sisanya yang tidak diserap oleh tubuh akan dikeluarkan dalam
bentuk feses. Setiap anak memiliki pola buang air besar yang berbeda-beda,
dimana pola buang air besar tersebut dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu
kebersihan kuku. Apabila tingkat kebersihan kuku pada anak kurang, maka
akan menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan, salah satu nya adalah
diare.
1
2
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200ml perjam feses), dengan feses berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang
penyakit potensial penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering di sertai
dengan kematian.
Menurut data survei World Health Organization (WHO, 2017) penyakit diare
adalah penyebab utama kematian kedua pada anak dibawah usia lima tahun,
setiap tahun diare membunuh sekitar 525.000 anak dibawah lima tahun, dan
setiap tahunnya secara global hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare pada
Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 8,0%. Dan pada balita angka kejadian
diare semua umur di Indonesia pada tahun 2016 yang dilayani oleh sarana
2017 yaitu menjadi 4.274.790 penderita atau 60,4% dari perkiraan diare di
Diare merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak-anak, Anak yang
kuku. Kuku adalah bagian tubuh manusia yang terdapat atau tumbuh diujung
jari, fungsi kuku adalah pelindung dari ujung jari karena di penuhi dengan
sadari setelah menggaruk ada kotoran atau kuman yang bersembunyi didalam
kuku, sehingga pada saat anak makan kuman atau kotoran yang bersembunyi
didalam kuku ikut masuk kedalam sistem pencernaan anak dan menyebabkan
anak terkena diare. Maka dari itu untuk mencegah atau mengurangi angka
kejadian diare pada anak harus diberikan pendidikan kesehatan. Anak usia
sekolah cenderung sangat aktif dan rasa ingin tahunya tinggi. Pemberian
buku cerita bergambar, anak lebih mudah memahami cerita dengan baik
hygiene terhadap hygienitas kuku pada anak usia sekolah dikelas 1 MI Darul
a. Tujuan Umum
anak usia sekolah dengan diare pada masa yang akan datang dalam
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak , konsistensi feses encer, dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lender dan darah atau
6
2.1.4 Etiologi
parasit maupun virus. Penyebab lain adalah vaksin atau obat, nutrisi
fekal
7
8
lain-lain.
(Ridha, 2014).
2.1.5 Ptofisiologi
Menurut Kyle dan Susan (2018) patofisiologi diare pada anak paling
dalam kotak 20.3. Diare juga dapat terjadi terkait dengan penggunaan
antibiotik. Faktor risiko diare akut antara lain baru-baru ini menelan
Meskipun sebagian kasus diare pada anak bersifat akut, diare juga
disebabkan oleh penyakit serius. Sebagian besar kasus diare pada anak
diare. Penyebab diare yang berasal dari bakteri dapat ditangani dengan
medikasi antibiotik dan diare yang berasal dari parasit dapat ditangani
Gejala diare atau mencret adalah feses yang encer dengan frekuensi
tiga kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai muntah, badan
lesu/lemah, panas tidak nafsu makan, darah dan lender dalam kotoran.
makan atau kelesuan. Selain itui, dapat pula mengalami sakit perut
peradangan (Priyoto,2015).
12
bakteri.
2.1.6.2 Feses untuk adanya ovum dan parasit (O&P):
2.1.9 Penatalaksanaan
yang dikeluarkan.
2.1.7.3 Jalan masuk atau cara pemberian cairan
Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih
oral/IV
2.1.7.4 Jadwal pemberian cairan
13
2.1.10 Komplikasi
elektrokardiogram).
2.1.8.4 Hipoglikemia.
2.1.8.5 Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili
i.Pengkajian
Untuk pengkajian pada klien diare yang pertamma kita harus kaji
dan waktu buang air besar), kaji intake dan output, kaji berat badan,
(Wilkinson, 2016).
keperawatan
anak dapat memperlihatkan kemampuan
pengetahuannya
2.2.3.2 Kriteria Hasil : keluarga dapat
mendeskripsikan pengertian,
tanda dan gejala diare, penyebab diare, cara
penyebab, tanda
gejala, serta pencegahan diare, Memberikan
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4. Implementasi
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5. Evaluasi
a. Pengertian Pertumbuhan
berikut :
kemandirian.
2.3.2.2 Menurut Soetjiningsih (1995) dalam buku Dewi
2.3.2
2.3.2
2.3.3
Menurut Dewi dkk (2015), ada 4 aspek tumbuh kembang yang perlu
dsb.
2.3.4.4 Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang
dengan lingkungan.
2.3.2
2.3.3
2.3.4
2.3.6.1 Negasi
Pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan-
keadaan.
2.3.6.3 Identtitas
Anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-
tuanya dalam waktu terbatas, yaitu pada saat anak berada disekolah.
Anak pada usia sekolah sudah tidak lagi bersifat egosentris, ia telah
perhatiannya.
masa ini anak tau mengenai konsep bila suatu aturan yang
gambar.
Usia 7 Tahun mulai membaca dengan lancar, cemas terhadap
jenis kelamin.
2.3.10.5 Belajar keterampilan dasar dalam membaca,
menulis, berhitung.
2.3.10.6 Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
2.3.10.7 Belajar mengembangkan kata hati.
2.3.10.8 Belajar mengembangkan sikap positif
kehidupan sosial.
2.3.10.9 Mengenal dan mengamalkan ajaran agama
2.2
24
2.3
a. Pengertian
kesehatan.
orang lain dan bukn pula sesuatu rangkaian tata laksana yang akan
proses pendidikan.
25
2.4.2. Tujuan
atau masyarakat dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat. Bila
(Fitriani, 2011)
2.4.3. Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan di Indonesia, berdasarkan program
masyarakat pedesaan.
2.4.3.2 Masyarakat dalam kelompok tertentu
2.4.3.3 Sasaran individu dengan teknik pendidikan
2.4.2
2.4.3
2.4.2.
2.4.3.
kegiatan tersebut.
2.4.4.4 Tahap motivasi
26
fungsi, yaitu:
dari guru itu sendiri baik yang manis maupun yang pahit,
Agama
Menyampaikan nilai-nilai agama melalui cerita biasanya
rasa ingin tau seorang anak. Rasa ingin tahu ini sangat
manusia.
2.5.2.5 Membantu Proses Identifikasi Diri dan
Perbuatan
Melalui cerita, anak-anak akan mudah memahami sifat-sifat,
yaitu:
juga lebih kental, tetapi tiap episode selalu dibata oleh waktu
tetapi ekspresif.
2.5.3.5 Berdasarkan Teknik Penyajian : Direct story
secara bijaksana.
2.5.5.5 Sampaikanlah cerita sejarah ini pada
cerita itu.
2.5.5.6 Ajaklah anak didik kita untuk mengambil
kuku pada anggota gerak dari kotoran dan kuman sehingga badan
2.6.2
2.6.3
Andarmoyo, 2012)
2.6.2
2.6.3
2.6.4
2.6.6 Pelaksanaan
2.6.6.1 Memotong kuku jari tangan
Tangan direndam di dalam air hangat selama 2-3 menit untuk
dengan sikat tangan dan sabun, lalu dibilas dengan air hangat
33
sangat kotor, kaki harus disikat dengan sikat dan sabun, lalu
2.6.7 Perhatian
2.6.7.1 Memotong kuku jangan terlalu dalam, karena
usia prasekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN
atau studi kasus, dimana penelitian melaporkan data dari satu subjek yang
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal dapat berarti
satu orang atau sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah (Wibowo,
pada anak usia sekolah dengan diare sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan.
3.2
Fokus studi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh
35
36
3.5
3.6
3.2
3.3
metode storytelling terhadap kebersihan kuku pada anak usia sekolah dengan
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
lembar kuisioner yang mengacuh pada teori yang dibuat oleh peneliti. Lembar
storytelling terhadap kebersihan kuku pada anak usia sekolah dengan diare
subyek.
2.7.2.3 Mengidentifikasikan dan pendidikan kesehatan
kesehatan.
2.7.2.5 Hari kedua: Melakukan pendidikan kesehatan
kesehatan.
2.7.2.7 Melakukan pengolah data.
2.7.2.8 Menyajikan hasil pengolahan data atau hasil
a. Lokasi Penelitian
Mintohardjo.
2012).
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
pasien.