DISUSUN OLEH:
SUKEKSI
NIM : 15.03.10.07
TAHUN 201
STIKES AN NUR PURWODADI
DISUSUN OLEH:
SUKEKSI
NIM : 15.03.10.07
TAHUN 2018
i
ii
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : SUKEKSI
Angkatan : 2015
Riwayat Pendidikan :
iv
MOTTO
“ Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia “
v
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat,
rahmat dan karunia_Nya sehingga peneliti dapat menyusun Laporan Tugas Akhir
dengan tema “ Asuhan Kebidanan Patologi Bayi Baru Lahir Pada Ny.F Umur
salah satu syarat untuk kelulusan Program Studi DIII Kebidanan di Sekolah
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih
dukungan dari berbagai pihak, sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesikan. Oleh sebab itu peneliti ingin sampaikan terima kasih kepada:
Purwodadi.
4. Keluarga bayi Ny.F yang telah bersedia menjadi pasien peneliti serta
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu masukan, kritik dan saran
vi
yang bersifat membangun sangat dibutuhkan guna untuk memperbaiki
kekurangan dan kesalahan yang ada, agar Laporan Tugas Akhir ini dapat
bidang kesehatan.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb
Purwodadi,
Peneliti
vii
PERSEMBAHAN
2. Kedua orang tua saya Bapak Amir dan Ibu Suyanti yang selalu
selama ini.
3. Ketiga adik saya yaitu Indry AR, Aldi S, Refki S yang selalu
4. Sahabat satu prodi ( Claudia, Jefania, Intan, Rahayu, Nia, Ifa, Uci, Ifi,
Tugas Akhir ini yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu.
viii
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP....................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. xi
C. Tujuan Penulisan.................................................................. 5
ix
G. Sistematika Penulisan .......................................................... 8
a. Pengertian ............................................................... 11
2. Hipotermia ..................................................................... 16
a. Pengertian ............................................................... 16
d. Etiologi ..................................................................... 20
f. Penatalaksanaan ..................................................... 22
g. Patofisiologi ............................................................. 27
A. Pengkajian............................................................................ 44
x
B. Interpretasi Data ................................................................... 49
E. Intervensi ............................................................................. 51
F. Implementasi ....................................................................... 51
G. Evaluasi ............................................................................... 52
A. Pengkajian ........................................................................... 77
E. Intervensi ............................................................................. 85
F. Implementasi ....................................................................... 88
G. Evaluasi ............................................................................... 90
BAB V PENUTUP....................................................................... 91
A. Kesimpulan .......................................................................... 91
B. Saran ................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SINGKATAN
GO : Gonore
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Kabupaten Grobogan.
Grobogan
Permata Bunda
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia
bayi menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2015 pada negara
per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup,
2012 angka kematian bayi sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup. Menurut
hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 22,23
per 1000 kelahiran hidup, angka kematian bayi ini masih terbilang jauh
Oleh sebab itu untuk mencapai target SDG‟s Tahun 2015 – 2030 yaitu
sebesar 10,08 per 1000 kelahiran hidup dan di tahun 2015 menurun
1
2
bayi baru lahir (Dinkes Jateng, 2015). Menurut data statistik Dinas
sebesar 17,02 per 1000 kelahiran hidup dan di tahun 2017 jumlah
kematian bayi menurun menjadi 13,83 per 1000 kelahiran hidup dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5.7%, asfiksia 2%, tetanus 0.1%,
sepsis 0.1%, kelainan kongenital 0.83%, ikterus 0.23%, lain – lain 1.7%
suhu kurang dari 36°c atau kedua kaki dan tangan bayi teraba dingin.
Bayi juga akan terdengar tangisan merintih, bagian kulit berwarna tidak
(Saifuddin, 2009 hal :373). Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila
12 jam pertama setelah lahir. Bayi juga dapat kehilangan suhu tubuh
Bayi yang memiliki resiko terkena hipotermia yaitu bayi yang disedasi,
BBLR dan bayi dengan sepsis (Anik Maryunani dan Nurhayati, 2009
hal:30-31). Bayi baru lahir dapat kehilangan panasnya empat kali lipat
penurunan suhu 3 - 4°C. Pada suhu ruangan 20 - 25°C suhu kulit bayi
dapat turun sekitar 0,3°C per menit (Hotma Sauhur Hutagaol dkk, 2014).
3
Penanganan hipotermia pada bayi baru lahir dilakukan dengan cara bayi
ibu. Bayi diletakkan telengkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit
langsung antara ibu dan bayi. Jika masih tetap dingin tambahkan selimut
3818 kelahiran hidup yang terbagi atas beberapa kasus seperti BBLR 424
kasus, hiperbillirubin 131 kasus, sepsis 141 kasus, asfiksia 131 kasus dan
salah satu diagnosa utama dan jumlah kasus yang terdata hanya 1 akan
tetapi hipotermia merupakan sebagai gejala, juga awal dari penyakit yang
Keadaan ini akan memperburuk respon bayi baru lahir terhadap dingin.
penanganan awal hipotermia pada bayi baru lahir dengan BBLR melalui
perawatan bayi setelah lahir dan bayi dipisahkan dari ibunya setelah lahir.
dapat menjadikan bayi baru lahir terjadi hipotermia dengan tidak langsung
memisahkan bayi baru lahir dari ibu nya tanpa dilakukan skin to skin
merupakan awal penyakit dan berujung pada kematian. Oleh sebab itu
Patologi Pada Bayi Baru Lahir Pada By.Ny X umur X Hari Dengan
B. Rumusan Masalah
Varney.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bunda.
Bunda.
D. Ruang Lingkup
pembuatan karya tulis ilmiah adalah pada satu orang yaitu bayi Ny.F
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
dan masyarakat
a. Anamnesa
1) Auto anamnesa
2) Allo anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Dokumentasi
2013 hal:240).
e. Studi kasus
f. Telaah dokumen
G. Sistematika Penulisan
yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
jawabkan.
BAB V PENUTUP
dapat dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
a. Pengertian
1) Bayi baru lahir normal merupakan bayi yang lahir pada usia
apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010
hal:1).
hal:1).
2) Panjang badan 48 – 52 cm
3) Lingkar dada 30 – 38 cm
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
11
12
6) Pernafasan ± 60 – 40 x/menit
sempurna
10) Genetalia :
12) Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
c. Periode transisi
pada bayi baru lahir yaitu di bagi menjadi beberapa antara lain:
sepenuhnya berkembang.
13
4) Metabolisme glukosa
5) Sistem ginjal
6) Sistem gastrointestinal
8) Sistem reproduksi
pada hari ke-4 atau ke-5 pada bayi laki – laki maupun
perempuan.
15
9) Sistem muskuloskeletal
bulan awal.
d. Metode penilaian awal pada bayi baru lahir menurut Nurul Jannah
(2015)
Tabel 1.1 APGAR SCORE
SKOR
Tanda 0 1 2
Warna kulit Pucat / Tubuh merah Seluruh tubuh
pucat Ekstremitas kemerah-
biru merahan
Denyut Tidak ada Lambat <100 >100
jantung
Tonus otot Lumpuh Fleksi sedikit Gerak aktif
Respirasi Tidak ada Lambat/tidak Menangis kuat
teratur
Reflek Tidak Gerakan Gerakan
bereaksi sedikit kuat/melawan
Keterangan :
1) 0 – 3 : bayi mengalami asfiksia berat
2) 4 – 6 : bayi mengalami asfiksia ringan
3) 7 – 10: bayi dalam keadaan baik (normal)
tubuh bayi. Lapisan lemak di bagian bawah kulit bayi yang tipis
hal:176).
ketika terjadi transisi dari dalam uterus yang begitu relatif hangat
jika lahir saat cukup bulan dan sehat (Nurul Jannah, 2015
hal:176).
2. Hipotermia
a. Pengertian
(2) Hipotermia didefinisikan apabila suhu < 36°C atau kedua kaki
dan tangan teraba dingin (Saifuddin, 2009 hal 373), (Sri Banun
suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu dari suhu rahim
25°C. Suhu tubuh bayi yang rendah dari batas normal dapat
secara sempurna
menyimpan panas.
b. Klasifikasi hipotermia
menjadi 3 yaitu :
1) Hipotermia ringan
merata.
1) Radiasi
2) Evaporasi
Contoh : air ketuban pada tubuh bayi baru lahir, tidak cepat di
keringkan
3) Konduksi
4) Konveksi
d. Etiologi
sebagai berikut:
1) Penyebab
f) BBLR
i) Asfiksia, hipoksia
2) Langkah pencegahan
e. Gejala klinis
b) Tangisan lemah
22
c) Pernafasan lambat
metabolik.
f. Penatalaksanaan
1) Hipotermia ringan
hangat.
23
2) Hipotermia sedang
hangat
hangat
mI/kg perhari.
h) Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik minimal
setiap 3 jam
25
k) Bila bayi suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat
rumah.
3) Hipotermia berat
b) Ganti baju yang dingin dan basah bila perlu. Beri pakaian
hangat.
napas, kejang atau tidak sadar) setiap jam dan nilai juga
26
sepsis.
(1) Bila bayi tidak dapat menyusu, beri ASI peras dengan
minum
mencapai 35°C.
j) Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. Bila suhu naik paling
jam.
setiap 3 jam.
bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang
27
g. Patofisiologi
hipotermia adalah apa bila suhu < 36°C atau kedua kaki dan
tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka
36°C. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32°C. Hipotermia
a) Pengertian
dengan susah payah untuk mencari air susu dari puting ibu
mengiginkan.
30
langkah yaitu:
keseluruhan
masalah
mengantisipasi penanganannya
kondisi klien
sebelumnya.
31
efektif
berikut:
a. Langkah I: Pengkajian
1) Data Subyektif
Data yang berkaitan dengan identitas dan peran ibu, bayi dan
a) Identitas bayi
keadaa pasien
pasien tersebut
kebiruan.
seperti bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yang dapat
f) Riwayat imunisasi
2) Data obyektif
a) Keadaan umum
ada gerakan
b) Tingkat kesadaran
c) Tanda vital
(1) Suhu
berat 32°C.
(3) Pernafasan
d) Eliminasi
dan buang air kecil pada bayi baik frekuensinya, warna serta
atau belum.
e) Refleks
f) Status present
pembekakan.
37
terang
dan pendengaran
bibirnya kebiruan.
Bising usus
g) Pemeriksaan penunjang
hal:293)
Data dasar
39
c) Kebutuan
analisa
meningkat.
pada bayi baru lahir dengan hipotermi seperti : kontak kulit dengan
e. Langkah V: intervensi
1) Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang kering
sering diubah
d) Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi tidak dapat
pertolongan
41
h) Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik 0,5°C
j) Bila suhu tubuh dalam normal dan bayi dapat minum dengan
belum terlaksana.
prasekolah.
prasekolah; dan
jantung;
tumbuh kembang.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Subyektif
NIM : 15.03.10.07
a. Identitas bayi
Nama : By. Ny F
Panjang badan : 51 cm
Anak ke : Pertama
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
45
46
c. Keluhan utama
d. Riwayat antenatal
Types).
e. Riwayat obstetri
1) Riwayat persalinan
Warna : Jernih
Bau : Khas
Panjang badan : 51 cm
pengukuran.
pengukuran
SKOR
Tanda 1 menit 5 menit 10 menit
Warna kulit 1 1 2
Denyut 2 2 2
jantung
Tonus otot 1 2 2
Respirasi 2 2 2
Refleks 1 1 2
Total 7 8 10
Tetes mata
f. Riwayat imunisasi
2. Data obyektif
c. Tanda vital
1) Suhu : 36°C
3) Pernafas : 27 x/menit
d. Eliminasi
e. Refleks
f. Status present
kelainan.
Pembesaran polip
merah muda.
g. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium Tanggal : 30 April 2018
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN KET
RUJUKAN
KIMIA KLINIK
Gula Darah 57 <180 Mg/dl
Sewaktu
2) Terapi
Injeksi IM Vit K1 1 x 1 mg
Tetes mata
Dexamethason ¼ 3x1
B. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
a) Subyektif
b) Obyektif
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36°C
Pernafasan : 27 x/menit
4) Ekstremitas : Dingin
5) Refleks
2. Masalah
- Hipoglikemia
3. Kebutuhan
- Jaga kehangatan
D. Antisipasi Masalah
E. Intervensi
1. Keringkan bayi
3. Lakukan IMD
F. Implementasi
sampai kaki
dan vernix.
G. Evaluasi
Selasa Data subyektif: Bayi Ny.F Asidosis jaga 1. Berikan terapi 1. Memberikan terapi 1. Advis dokter
01 Mei perawat jaga umur 1 hari Metabolik kehanga sesuai advis sesuai advis dokter telah
2018 malam dengan berat tan dokter Injeksi: diberikan
07.00WIB mengatakan hipotermia Viccillin SX 2x1
gerak aktif, warna sedang 150 mg
kulit kemerahan, Dexamethason
ekstremitas 3x1 ¼ (5 mg)
hangat.
Data obyektif: 2. Lakukan 2. Melakukan 2. Pemeriksaan
Keadaan umum: pemeriksaan tanda pemeriksaan tanda – tanda – tanda
baik – tanda vital tanda vital yaitu suhu, vital telah
Kesadaran: denyut jantung, dilakakukan
composmentis pernafasan dengan hasil:
Tanda – tanda Suhu: 36,1°C
vital: Denyut jantung:
Suhu: 36,1°C 124x/M
Denyut jantung: Pernafasan: 52x/M
124x/M 3. Jaga
Pernafasan: 3. Jaga kehangatan 3. Menjaga kehangatan kehangatan
52x/M bayi bayi menggunakan bayi telah
kain hangat. dilakukan
4. Ibu kooperatif
09:00WIB 4. Anjurkan ibu untuk 4. Mengajurkan ibu dan nutrisi
memerah ASI dan untuk memerah ASI telah
berikan nutrisi dan memberikan bayi diberikan
pada bayi ASI menggunakan sebanyak 15
sendok cc
5. Pemeriksaan
5. Lakukan 5. Melakukan tanda – tanda
pemeriksaan tanda pemeriksaan tanda – vital telah
– tanda vital tanda vital yaitu suhu, dilakukan
60
Denyut
jantung:
120x/M
pernafasan:
36x/M
14:00WIB 10. Advis dokter lepas 10. Advis dokter lepas 10. Lepas
oksigen oksigen oksigen telah
dilakukan
62
Rabu Data subyektif: Bayi Ny.F Hipotermia Perawatan 1. Berikan terapi 1. Memberikan terapi 1. Advis dokter
02 Mei Perawat jaga umur 2 hari metode sesuai advis sesuai advis dokter telah
2018 malam dengan bayi kanguru dokter Injeksi: diberikan
07:00 WIB mengatakan baru lahir (KMC) Viccillin SX 2x1
bayi menangis normal 150 mg
kuat, warna kulit Dexamethason
kemerahan, 3x1 ¼ (5 mg)
ekstremitas
hangat. 2. Lakukan 2. Melakukan 2. Pemeriksaan
Data obyektif: pemeriksaan tanda pemeriksaan tanda – tanda – tanda
keadaan umum: – tanda vital tanda vital yaitu suhu, vital telah
baik denyut jantung, dilakukan
Kesadaran: pernafasan. dengan hasil:
composmentis suhu: 36,7°C
Tanda – tanda denyut
vital: suhu: jantung:
36,7°C 136x/M
Denyut jantung: pernafasan:
136x/M 37x/M
Pernafasan: 3. Jaga kehangatan 3. Menjaga kehangatan 3. Menjaga
37x/M bayi bayi dengan kehangatan
menggunakan kain bayi telah
hangat dilakukan.
10:00WIB 4. Ajarkan ibu 4. Mengajarkan ibu 4. Ibu kooperatif
melakukan melakukan perawatan
perawatan metode metode kanguru
kanguru yaitu:
Meminta ibu
membersihkan
daerah dada dan
perut terlebih dahulu.
63
Kamis Data subyektif: Bayi Ny.F Tidak ada Tidak ada 1. Berikan terapi 1.
Memberikan terapi 1. Advis dokter
03 Mei Perawat jaga umur 3 hari sesuai advis sesuai advis dokter telah
2018 mengatakan bayi dengan bayi dokter Injeksi: diberikan
07:00WIB nya menangis baru lahir Viccillin SX 2x1
kuat, warna kulit normal. 150 mg
kemerahan, akral Dexamethason
hangat. 3x1 ¼ (5 mg)
Data obyektif: 2. Lakukan 2. Melakukan 2. Pemeriksaan
Keadaan umum: pemeriksaan tanda pemeriksaan tanda – tanda – tanda
baik – tanda vital tanda vital yaitu suhu, vital telah
Kesadaran: denyut jantung, dilakukan
composmentis pernafasan dengan hasil:
Tanda – tanda suhu: 36,5°C
vital: suhu: Denyut
36,5°C jantung:
Denyut jantung: 120x/M
120x/M Pernafasan:
Pernafasan: 48x/M
09:00WIB 48x/M 3. Ajarkan ibu teknik 3. Mengajarkan ibu 3. Ibu kooperatif.
menyusui dengan teknik menyusui
benar. dengan benar yaitu:
Meminta ibu
mencuci tangan
terlebih dahulu.
Setelah itu
mempersilahkan ibu
duduk dengan
nyaman.
Meminta ibu
membuka kancing
baju.
66
Sebelum menyusui
minta ibu
mengeluarkan ASI
sedikit dan
mengoleskan ke
puting sampai ke
areola ibu (agar
puting menjadi
lembab).
Letakkan bayi pada
satu lengan, kepala
bayi berada pada
lengkung siku ibu
dan bokong bayi
berada pada lengan
bawah ibu.
Anjurkan ibu
menempelkan perut
bayi ke perut ibu,
dan satu tangan
bayi berada di
belakang badan ibu
dan yang satu di
depan, kepala bayi
menghadap
kepayudara ibu.
Posisikan bayi
dengan telinga dan
lengan pada garis
lurus.
Anjurkan ibu
67
memegang
payudara dengan
ibu jari di atas dan
jari yang lain
menopang di bawah
serta jangan
menekan puting
susu.
Rangsang bayi
membuka mulut
dengan cara
menyentuh sudut
mulut bayi.
Setelah bayi
membuka mulut
dekatkan kepala
bayi dengan cepat
ke payudara ibu,
kemudian masukan
puting susu sampai
ke bagian areola.
Setelah bayi mulai
menghisap,
anjurkan ibu untuk
tidak memegang
atau menyangga
payudara lagi.
Menganjurkan ibu
untuk
memperhatikan bayi
selama menyusui.
68
Setelah bayi
kenyang ajari ibu
untuk melepas
isapan dengan cara
jari kelingking
dimasukan ke mulut
bayi melalui sudut
mulut dan dagu bayi
ditekan ke bawah.
Anjurkan ibu
menyendawakan
bayi dengan cara
bayi digendong
tegak dan
bersandar pada
bahu ibu untuk
kemudian di tepuk –
tepuk perlahan
sampai bayi
bersendawa.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan peneliti kepada bayi Ny. F sejak
tanggal 30 April 2018 sampai 03 Mei 2018, peneliti akan mencoba membahas
adanya kesenjangan dan kesamaan yang timbul antara teori dan praktik di
A. Pengkajian
bayi Ny. F umur 0 hari dengan keluhan tangisan lemah, warna kulit merah
menit, wajah tidak pucat, warna merah kebiruan, mulut bibit tampak
lemah dan teraba dingin, warna kulit merah kebiruan serta pemeriksaan
Hari kedua (01 Mei 2018), data subyektif gerak aktif, warna kulit
70
71
Hari ketiga (02 Mei 2018), data subyektif gerak aktif, warna kulit
Hari keempat (03 Mei 2018), data subyektif menangis kuat, warna kulit
hipotermia yang terjadi dikarenakan berat badan bayi 4100 gram. Hal ini
terjadi kehilangan panas yaitu di sebabkan oleh berat badan bayi lebih
dari 4000 gram, dimana bayi tersebut memiliki permukaan tubuh relatif
lebih luas. Menurut teori M. Sholeh Kosim (2010), Nurul Jannah (2010),
kulit, sehingga pada bayi baru lahir sangat berpotensial kehilangan suhu
tubuhnya ketika terjadi transisi dari dalam uterus keluar ruangan bersalin.
Dari kasus di atas, kondisi bayi Ny. F tampak keadaan umum lemah,
dilakukan 30 menit setelah lahir didapatkan hasil 57 Mg/dl, hal ini sesuai
B. Interpretasi Data
fokus yaitu data subyektif dan data obyektif sehingga ditemukan masalah
bayi nya lahir pada tanggal 30 April 2018, dengan keluhan bayi
dingin, warna kulit tidak merata, aktivitas berkurang, suhu 32°C - 36°C.
2. Masalah yang timbul pada kasus bayi Ny. F yaitu bayi terlihat lemah,
ekstremitas hangat.
52x/menit.
ekstremitas hangat.
Dari data tersebut dinyatakan keadaan bayi sudah dalam batas Normal.
C. Diagnosa potensial
Hari pertama pada tanggal 30 April 2018 berdasarkan kasus bayi Ny.
F didapatkan data subyektif yaitu ibu mengatakan bayi nya lahir pada
teraba dingin, warna kulit merah kebiruan, tangisan lemah. Dan data
lemah serta GDS dengan hasil 57 Mg/dl. Dari data kasus bayi Ny. F,
didalam teori yang dinyatakan oleh Marmi (2016) yaitu bayi dengan
ekstremitas hangat. Dan data obyektif yaitu keadaan umum bayi baik,
hari kedua pada kasus bayi Ny. F, didapat keaadan bayi pada suhu
teori yang dinyatakan oleh Marmi (2016) yaitu jika bayi dengan hipotermia
metabolik berat.
Hari ketiga dan keempat pada tanggal 02 Mei 2018 – 03 Mei 2018,
keempat pada kasus bayi Ny. F, didapatkan hasil keadaan bayi dalam
batas normal. Akan tetapi pada hari ketiga tetap menangani bayi dengan
tepat agar tidak terjadi hipotermia dengan suhu kurang dari batas normal.
karnakan dari data subyektif dan data obyektif terdapat hasil dalam batas
normal.
76
D. Antisipasi masalah
Menurut Varney (2016), Saifuddin (2009), pada langkah ini peneliti perlu
F seperti:
Hari pertama pada tanggal 30 April 2018, berdasarkan kasus bayi Ny.
F didapatkan data subyektif yaitu ibu mengatakan bayi nya lahir pada
teraba dingin, warna kulit merah kebiruan, tangisan lemah. Dan data
lemah serta GDS dengan hasil 57 Mg/dl. Dari data kasus bayi Ny. F,
berat disesuai menurut teori Nur Khasanah (2011), yaitu dilakukan IMD
ekstremitas hangat. Dan data obyektif yaitu keadaan umum bayi baik,
hari kedua pada kasus bayi Ny. F, didapat data subyektif dan obyektif
77
masih belum dalam batas normal. Untuk mencegah agar tidak terjadi
Hari ketiga dan keempat pada tanggal 02 Mei 2018 – 03 Mei 2018,
dikarenakan data subyektif dan obyektif didapat pasien bayi Ny. F dalam
batas normal.
E. Intervensi
sesuai dengan data subyektif dan obyektif yang didapat dari pasien bayi
Ny. F yaitu:
Hari pertama pada tanggal 30 April 2018, berdasarkan kasus bayi Ny.
F didapatkan data subyektif yaitu ibu mengatakan bayi nya lahir pada
teraba dingin, warna kulit merah kebiruan, tangisan lemah. Dan data
lemah serta GDS dengan hasil 57 Mg/dl. Data yang didapat dari subyektif
dan obyektif intervensi yang dilakukan yaitu, keringkan bayi, ganti kain
basah menggunakan kain bersih, lakukan IMD, pakaikan topi dan kain
letakkan bayi pada box biasa dengan suhu ruangan 29°C, lakukan
Darah Sewaktu. Hasil dari intervensi yang diberikan dan menurut teori M.
Sholeh Kosim (2010) ada yang tidak sesuai yaitu, pada kasus bayi hanya
diletakkan pada box biasa dengan suhu ruangan hangat, bayi diberikan
oksigen sebanyak 2 liter, Bolus Dextra 10% dengan dosis 8 CC, beri KIE
tentang kebutuhan gizi ibu menyusui. Dan pada teori M. Sholeh Kosim
ekstremitas hangat. Dan data obyektif yaitu keadaan umum bayi baik,
kehangatan bayi, berikan nutrisi pada bayi, advis dokter lepas oksigen.
37x/menit. Data yang didapat dari subyektif dan obyektif intervensi yang
48x/menit. Data yang didapat dari subyektif dan obyektif intervensi yang
tanda – tanda vital, ajarkan ibu teknik menyusui dengan benar, advis
dokter lepas infus umbilical, berikan nutrisi pada bayi, advis dokter bayi
boleh pulang.
80
F. Implementasi
Menurut Varney (2016), Mangkuji (2012), pada langkah ini peneliti dan
subyektif dan obyektif yang didapat dari kasus bayi Ny. F yaitu:
Hari pertama pada tanggal 30 April 2018, berdasarkan kasus bayi Ny.
F didapatkan data subyektif yaitu ibu mengatakan bayi nya lahir pada
teraba dingin, warna kulit merah kebiruan, tangisan lemah. Dan data
lemah serta GDS dengan hasil 57 Mg/dl. Data yang didapat dari subyektif
Dextra 10% pada umbilica, meletakkan bayi pada box biasa dengan
Sewaktu.
81
G. Evaluasi
telah diberikan berdasarkan dari data subyektif dan data obyektif pada
Mei 2018 yaitu, petolongan bayi baru lahir dengan hipotermia sedang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baru Lahir Pada Bayi Ny. F Umur 0 Hari Dengan Hipotermia Sedang”
mulai tanggal 30 April 2018 sampai 03 Mei 2018, maka peneliti dapat
1. Pengkajian
yaitu tangisan lemah, warna kulit merah kebiruan, kaki tangan bayi
teraba dingin. Pada data obyektif didapat kedaan umum lemah, suhu
lemah.
2. Interpretasi data
pada bayi Ny. F umur 0 jam dengan hipotermia sedang. Dengan data
dasar subyektif bayi lahir tanggal 30 April 2018 dan tangisan lemah
warna kulit merah kebiruan, kaki tangan bayi teraba dingin. Data
83
84
4. Antisipasi masalah
5. Intervensi
Baru Lahir Pada Bayi Ny. F Umur 0 Hari Dengan Hipotermia Sedang
per intravena, ajarkan ibu untuk memerah ASI, beri KIE tentang
Sewaktu.
6. Implementasi
7. Evaluasi
B. Saran
Lahir Pada Bayi Ny. F Umur 0 Hari Dengan Hipotermia Sedang sesuai
sebagai berikut.
1. Teoritis
2. Praktis
a. Peneliti
b. Tenaga kesehatan
c. Masyarakat
Ai yeyeh Rukiyah dkk. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: Trans Info Media; 2010.
Andi Zulkifli Abdullah, M. Furqaan Naim, Nurul Ummy Mahmud. Faktor Resiko
Kematian Dini Di Rumah Sakit Bersalin. Makassar: Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional; 2012.
Dewi & Vivian Nanny Lia. Asuhan Nenatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika; 2010.
Didien Ika setyarini. Suhu tubuh bayi baru lahir dan inisiasi menyusui dini.
Malang: Jurnal Kesehatan Vol. 4; 2016.
Dwi Anita Apriastuti, Tinah. Inisiasi Menyusui Dini Terhadap kejadian Hipotermi
Pada Bayi Baru Lahir. Boyo Lali: Jurnal Kebidanan; 2015.
Hotma Sauhur Hutagaol, Eryati Darwin, Eny Yantri. Pengaruh Inisiasi Menyusui
Dini (IMD) Terhadap Suhu dan Kehilangan Panas Bayi Baru Lahir.
Padang: Jurnal Kesehatan Andalas; 2014.
Kristiyansari Weni. Asi Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009.
Muslihatun & Wafi Nur. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya; 2010.
Mangkuji Betty dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta: EGC; 2012.
Marmi & Raharjo K. Asuhan Neonatal, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Belajar; 2012.
Maryunani Anik dkk. Asuhan Kegawatan Dan Penyulit Pada Neonatus. Jakarta:
Trans Info Medika; 2009.
Rahardjo susilo & Gudnanto. Pemahaman Individu Teknik Non Tes . Kudus:
Nora Media Enterprise; 2011.
Riduwan & kuncoro. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung:
Alfabeta; 2012.
Sri Banun Titi Istiqomah, Nasifatul Mufidah. Hubungan tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Paritas 1 Tentang Peranan Perawatan Bayi Baru Lahir Dengan
Kejadian Hipotermi. Jombang: Jurnal Edu Health; 2014.
Sulistyawati Ari. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: C.V
Andi Offset; 2009.
Sudarti dkk. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2010.
Sudarti dkk. Asuhan Kebidanan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatdaruratan.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
Varney Helen. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: EGC;
2009.
Varney Helen. Buku saku Asuhan Kebidanan . Edisi Kedua. Jakarta: EGC;
2016.
Yulianti & Ai Yeyeh Rukiyah. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
TransInfo Media; 2010.
Yeltra Armi, Evi Susanti. Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Perubahan
Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir Di BPM “Y”. Bukit Tinggi: Jurnal Kesehatan
Masyarakat; 2013.
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Penyuluh : Ny. F
Waktu : 20
1. Ceramah
2. Demostrasi
3. Tanya jawab
4. Diskusi
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Gelas
F. MATERI PENYULUHAN
1. Pembukaan
a. Menyiapkan diri
b. Mengucapkan salam
c. Menyampaikan tujuan
2. Penyajian materi
6. Penutup
b. Evaluasi
sasaran.
1. Evaluasi struktur
Alat – alat berupa leafleat dan gelas sebelum melakukan penyuluhan dan
2. Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai dari pukul 10.30 WIB dan berakhir pukul 10.50
3. Evaluasi hasil
PERAH ASI
Perah ASI adalah ASI yang diambildengan cara diperas dari payudara
menggunakan tangan atau alat bantu pompa ASI atau bisa juga
1. Letakkan ibu jari 3 cm diatas puting dan jari telunjuk, dan jari tengah
plastik ASI
seperti botol kaca, plastik label atau plastik khusus. Silahkan ibu
b) Kalau bisa pilihlah botol kaca karena bisa digunakan beberapa kali
dalam air panas antara 5-10 menit, atau direndam dengan air
ASI.
Berikan label berisi tanggal ASI diperah pada botol atau plastik
b) Untuk ASI perah bisa disimpan untuk beberapa jam saja, hingga
Penyimpanan ASI segar Asi beku yang ASI yang Sisa minum
sudah sudah
dicairkan dihangatkan
Suhu ruangan Segera 1 jam, sisa
16°C-29°C 6 – 8 jam 4 jam diminumkan dibuang
Lemari es suhu
0°C - 4°C 8 hari 24 jam 4 jam Dibuang
Lemari es 1 pintu
suhu 15°C 2 Minggu 4 jam 4 jam Dibuang
Lemari es 2 pintu
suhu 18°C 6 bulan 4 jam 4 jam Dibuang
Freezer 12 bulan 4 jam 4 jam Dibuang
terlebih dahulu.
b) Pada tahap awal kita sudah menandai ASI dengan label berisi
tanggal diperah. Hal ini sesuai dengan prinsip FIFO (first in first
40°C, yang bagi kita tidak terlalu hangat. Jika ASI dipanaskan
dengan suhu di atas 40°C, maka nutrisi dan antibodi yang ada di
juga dapat menciptakan hot spot atau bagian panas dalam ASI,
a) Setelah ASI cair, mungkin bunda akan melihat dua lapisan susu,
yaitu lapisan lemak yang ada di atas dan lapisan cairan yang ada
cangkir/ gelas kecil, sendok bayi, pipet atau „semprit‟ (tabung suntik
Penyuluh : Ny. F
Waktu : 20 menit
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Nutrisi ibu menyusui pada Ny. F
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Lembar balik
F. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian nutrisi ibu menyusui
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui
3. Kebutuhan zat gizi ibu hamil
4. Dampak kekurangan gizi ibu hamil
G. PROSES PENYULUHAN
1. Pembukaan
2. Menyiapkan diri
3. Mengucapkan salam
4. Menyampaikan tujuan
5. Penyajian materi
a. Pengertian nutrisi ibu menyusui
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui
c. Kebutuhan zat gizi ibu hamil
d. Dampak kekurangan gizi ibu hamil
6. Memberikan kesempatan Ny. F untuk bertanya
7. Menjawab pertanyaan yang diajukan Ny. F.
8. Penutup
e. Menyimpulkan topik bersama – sama
f. Evaluasi
g. Memberikan re inforcement positif terhadap jawaban yang diberikan
oleh sasaran.
h. Menutup acara dengan mengucapkan salam penutup.
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Alat – alat berupa leafleat dan lembar balik sebelum melakukan penyuluhan
B. Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai dari pukul 10.50 WIB dan berakhir pukul 11.10
menyusui
C. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, Ny. F diharapkan dapat mencapai
A. Pengertian
Nutrisi ibu menyusui sangat erat kaitanya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik,
4. Aktifitas
1. Kebutuhan kalori
2. Protein
menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kalori yang
dianjurkan.
3. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah cairan. Dianjurkan
ibu menyusui minum 2-3 liter air per hari, dalam bentuk air putih,
gizi yang tidak berkepanjangan dan nonkronis pada ibu menyusui tidak
Penyuluh : Ny. F
Waktu : 25 menit
lahir diharapkan Ny. F dapat memahami dan mengaplikasikan pada bayi nya.
1. Pengertian PMK
2. Prinsip PMK
3. Keuntungan PMK
4. Kreterian Bayi untuk PMK
5. Langkah langkah PKM
6. Pelaksanaan PMK
7. Kriteria keberhasilan PMK
C. METODE
penyuluhan diklakukan dengan cara:
1. Ceramah
2. Demostrasi
3. Tanya jawab
4. Diskusi
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Gendong kanguru
F. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian PMK
2. Prinsip PMK
3. Keuntungan PMK
4. Kreterian Bayi untuk PMK
5. Langkah langkah PKM
6. Pelaksanaan PMK
7. Kriteria keberhasilan PMK
G. PROSES PENYULUHAN
1. Pembukaan
a. Menyiapkan diri
b. Mengucapkan salam
c. Menyampaikan tujuan
2. Penyajian materi
a. Pengertian PMK
b. Prinsip PMK
c. Keuntungan PMK
d. Kreterian Bayi untuk PMK
e. Langkah langkah PKM
f. Pelaksanaan PMK
g. Kriteria keberhasilan PMK
3. Mendemostrasikan PMK pada bayi dan ibu
Memberikan kesempatan Ny. F untuk bertanya
a. Menjawab pertanyaan yang diajukan Ny. F.
b. Penutup
1) Menyimpulkan topik bersama – sama
2) Evaluasi
3) Memberikan re inforcement positif terhadap jawaban yang diberikan oleh
sasaran.
4) Menutup acara dengan mengucapkan salam penutup.
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Alat – alat berupa leafleat dan gendongan kanguru sebelum melakukan
2. Evaluasi proses
3. Waktu penyuluhan dimulai dari pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 10.25
4. Evaluasi hasil
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau
a. Persiapan ibu
2. Persiapan bayi
b. Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama
(a) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak
terhalang BH
menengadah
seperti katak.
(f) Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas
mengobrol.
(a) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak
terhalang BH
menengadah
mengobrol.
1. Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi.
Penyuluh : Ny. F
Waktu : 30 menit
C. METODE
penyuluhan diklakukan dengan cara:
1. Ceramah
2. Demostrasi
3. Tanya jawab
4. Diskusi
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
4. Materi SAP
5. Leaflet
F. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian teknik menyusui
2. Posisi yang tepat bagi ibu yang menyusui
3. Cara memasukan puting susu yang benar pada mulut bayi
4. Teknik melepas hisapan bayi
5. Cara menyendawakan bayi
6. Tanda – tanda teknik menyusui sudah benar
7. Hal – hal yang diingat dalam menyusui bayi
G. PROSES PENYULUHAN
1. Pembukaan
d. Menyiapkan diri
e. Mengucapkan salam
f. Menyampaikan tujuan
2. Penyajian materi
a. Pengertian teknik menyusui
b. Posisi yang tepat bagi ibu yang menyusui
c. Cara memasukan puting susu yang benar pada mulut bayi
d. Teknik melepas hisapan bayi
e. Cara menyendawakan bayi
f. Tanda – tanda teknik menyusui sudah benar
g. Hal – hal yang diingat dalam menyusui bayi
3. Mendemostrasikan perah ASI pada Ny. F
4. Memberikan kesempatan Ny. F untuk bertanya
5. Menjawab pertanyaan yang diajukan Ny. F.
6. Penutup
a. Menyimpulkan topik bersama – sama
b. Evaluasi
c. Memberikan re inforcement positif terhadap jawaban yang diberikan oleh
sasaran.
d. Menutup acara dengan mengucapkan salam penutup.
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Alat – alat berupa leafleat sebelum melakukan penyuluhan dan Ny. F hadir
mengikuti penyuluhan.
2. Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai dari pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 09.30
WIB, Ny. F mendengarkan dan melakukan teknik menyusui dengan baik dan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, Ny. F diharapkan dapat mencapai
A. Pengertian
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh
tersebut.