Pemantauan Cairan
Observasi :
Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
Monitor frekuensi nafas
Monitor tekanan darah
Monitor berat badan
Monitor waktu pengisian kapiler
Monitor elastisitas atau turgor kulit
Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
Monitor kadar albumin dan protein total
Monitor hasil pemeriksaan serum (mis, osmolaritas serum,
hematocrit, natrium, kalium, BUN)
Monitor intake dan output cairan
Identifikasi tanda-tanda hypovolemia (mis, frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit
meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine meningkat, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
Identifikasi tanda-tanda hypervolemia (mis, dyspnea, edema
perifer, edema anasarca, JVP meningkat, CVP meningkat,
reflex hepatojugular positif, berat bdaan menurun dalam
waktu singkat)
Monitor tanda-tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi
Monitor tanda-tanda komplikasi akibar pemasangan selang
(mis, pneumothoraks, selang tertekuk, embolisme udara)
Terapeutik :
Dampingi pasien saat pemasangan dan pelepasan kateter
jalur hemodinamik
Lakukan tes Allen untuk menilai kolateral ulnaris sebelum
kanulasi pada arteri radialis
Pastikan set selang terangkai dan terpasang dengan tepat
Konfirmasi ketepatan posisi selang dengan pemeriksaan x-
ray, jika perlu
Posisikan transduser pada atrium kanan (aksis flebostatik)
setiap 4-12 jam untuk mengkalibrasi dan mentitiknolkan
perangkat
Pastika balon deflasi dan kembali ke posisi normal setelah
pengukuran tekanna baji arteri paru (PAWP)
Ganti selang dan cairan infus setiap 24-72 jam, sesuai
protocol
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi
pasien
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Anjurkan membatasi gerak/aktivitas selama kateter
terpasang
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
10 Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan Pemberian makanan parenteral
Penyebab : keperawatan selama ... x ... jam, Identifikasi terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi,
Ketidakmampuan menelan diharapkan masalah deficit dosis, kecepatan, dan rute
makanan nutrisi membaik dengan kriteria Monitor tanda inflamasi, flebitis, dan thrombosis
Ketidakmampuan mencerna hasil : Monitor nilai laboratorium (mis. BUN, kreatinin, gula
makanan Status Nutrisi : darah, elektrolit, faat, hepar)
Ketidakmampuan Kekuatan otot menelan Monitor berat badan
mengabsorbsi nutrien meningkat Monitor produksi urine
Peningkatan kebutuhan Berat badan Indeks Massa Monitor jumlah cairan yang masuk dan keluar
metabolisme Tubuh (IMT) membaik Berikan label pada wadah makanan parenteral dengan
Faktor ekonomi (mis. Tebal lipatan kulit trisep tanggal, waktu dan inisial perawat
Finansial tidak mencukupi) membaik Pastikan alarm infus dihidupkan dan berfungsi, jika tersedia
Faktor psikologis (mis. Hindari pengambilan sampel darah dan pemberian obat
Stres, keenggann untuk pada selang nutrisi parenteral
makan) Pemberian makanan enteral
Tanda dan gejala mayor : Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via
Subjektif : - selang
Objektif : Berikan tanda pada selang untuk mempertahankan lokasi
Berat badan menurun yang tepat
minimal 10% Dibawah Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama
rentang ideal pemberian makan
Tanda dan gejala minor : Ukur residu sebelum pemberian makan
Subjektif : Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makanan
Cepat kenyang setelah untuk menstimulasi aktivitas makan
makan Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 am selama
Kram/nyeri abdomen pemberian makan dan setelah pemberian makan intermiten
Nafsu makan menurun Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum
Objektif : prosedur atau pemindahan pasien
Bising usus hiperaktif Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150cc
Otot pengunyah lemah atau lebih dari 110%-120% dari jumlah makanan tiap jam
Otot menelan lemah Pemantauan nutrisi :
Membran mukosa pucat Timbang berat badan
Sariawan Ukur antroprometrik komposisi tubuh (mis. Indeks massa
Serum albumin turun tubuh, pengukuran pinggang, dan ukuran lipatan kulit)
Rambut rontok berlebihan Hitung perubahan berat badan
Diare Dokumentasikan hasil pemantauan
Kondisi klinis terkait :
Stroke Konseling laktasi
Parkinson Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan
Mobius syndrome konseling menyusui
Cerebral palsy Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Cleft lift Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses
Cleft palate menyusui
Amvotropic lateral sclerosis Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu
Referensi :
Luka bakar
Kanker
Infeksi
AIDS
Penyakit Crohn’s
Enterokolitis
Fibrosis kistik
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
11 Risiko defisit nutrisi Setelah diberikan asuhan Pemberian makanan parenteral
Faktor risiko : keperawatan selama … x … Identifikasi terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi,
Ketidakmampuan menelan jam, diharapkan masalah defisit dosis, kecepatan, dan rute
makanan nutrisi membaik dengan kriteria Monitor tanda inflamasi, flebitis, dan thrombosis
Ketidakmampuan mencerna hasil: Monitor nilai laboratorium (mis. BUN, kreatinin, gula
makanan Status Nutrisi darah, elektrolit, faat, hepar)
Ketidakmampuan Kekuatan otot mengunyah Monitor berat badan
mengabsorbsi nutrien meningkat Monitor produksi urine
Peningkatan kebutuhan Kekuatan otot menelan Monitor jumlah cairan yang masuk dan keluar
metabolisme menelan meningkat Berikan label pada wadah makanan parenteral dengan
Faktor ekonomi (mis. Verbalisasi keinginan untuk tanggal, waktu dan inisial perawat
finansial tidak mencukupi) meningkatkan nutrisi Pastikan alarm infus dihidupkan dan berfungsi, jika tersedia
Faktor psikologis (mis. Pengetahuan tentang pilihan Hindari pengambilan sampel darah dan pemberian obat
stres, keenggann untuk makanan yang sehat pada selang nutrisi parenteral
makan) meningkat Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Kondisi klinis terkait : Pengetahuan tentang pilihan Kolaborasi pemberian obat mual dan /atau muntah, jika
Stroke minuman yang sehat perlu
Parkinson meningkat Pemberian makanan enteral
Mobius palsy Pengetahuan tentang standar Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via
Cleft lip asupan nutrisi yang tepat selang
Amytropic lateral sclerosis meningkat Berikan tanda pada selang untuk mempertahankan lokasi
Kerusakan neuromuscular Perasaan cepat kenyang yang tepat
Luka bakar menurun Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama
Kanker Nyeri abdomen menurun pemberian makan
AIDS Rambut rontok tidak ada Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makanan
Enterokolitis Berat badan meningkat Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama
Fibrosis kistik Indeks massa tubuh (IMT) pemberian makan dan setelah pemberian makan intermiten
meningkat Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum
Frekuensi makan meningkat prosedur atau pemindahan pasien
Nafsu makan meningkat Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150cc
Bising usus meningkat atau lebih dari 110%-120% dari jumlah makanan tiap jam
Perawatan sirkulasi
Observasi
Periksa sirkulasi perifer (mis, nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna, suhu, ABI)
Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis,
diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area
yang cidera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan perawatan kaki dan kuku
Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit
terbakar
Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara
teratur
Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
Aanjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis,
melembabkan kulit yang kering pada kaki)
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis,
rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
15 Gangguan integritas kulit / Setelah diberikan asuhan Perawatan Integritas Kulit
jaringan keperawatan selama … x … jam, Observasi
diharapkan tidak terjadi gangguan Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis,
Penyebab : integritas kulit/jaringan dengan perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
Perubahan sirkulasi kriteria hasil: kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
Perubahan status nutrisi Integritas Kulit dan Jaringan mobilitas)
(kelebihan/kekurangan) Elastisitas baik Terapeutik
Kekurangan / kelebihan Hidrasi baik Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
volume cairan Perfusi jaringan baik Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika
Penurunan mobilitas Tidak ada kerusakan jaringan perlu
Bahan kimia iritatif Tidak ada kerusakan lapisan Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama
Suhu lingkungan yang kulit periode diare
ekstrem Tidak ada nyeri Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada
Faktor mekanis (mis. Tidak ada perdarahan kulit kering
Penekanan pada tonjolan Tidak ada kemerahan Gunakan produk berbahan ringan/alami den hipoalergik
tulang, gesekan) atau faktor Tidak ada hematoma pada kulit sensitive
elektris (elektrodiatermi, Tidak ada pigmentasi abnormal Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
energi listrik bertegangan Tidak ada jaringan parut Edukasi
tinggi) Tidak ada nekrosis Anjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion, serum)
Faktor termis Tidak ada abrasi kornea Anjurkan minum air yang cukup
Efek samping terapi radiasi Suhu kulit normal Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kelembaban Sensasi normal Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Proses penuaan Tekstur baik Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Neuropati perifer Pertumbuhan rambut normal Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat
Perubahan pigmentasi berada di luar rumah
Perubahan hormonal Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
Kurang terpapar informasi
tentang upaya Perawatan Luka
mempertahankan / Observasi
melindungi integritas Monitor karakteristik luka (mis, drainase, warna, ukuran,
jaringan bau)
Tanda dan gejala mayor : Monitor tanda-tanda infeksi
Kerusakan jaringan Terapeutik
dan/atau lapisan kulit Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Tanda dan gejala minor : Cukur rambut disekitar daerah luka, jika perlu
Nyeri Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih
Perdarahan nontoksik, sesuai kebutuhan
Kemerahan Bersihkan jaringan nekrotik
Hematoma Berikan salep yag sesuai ke kulit / lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai
kondiis pasien
Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dengan
protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis, vitamin A,
vitamin C, zinc, asam amino), sesuai indikasi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan
protein
Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridement (mis. Enzimatik,
biologis, mekanis, autolitik), jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
16 Risiko gangguan integritas Setelah diberikan asuhan Perawatan Integritas Kulit
kulit / jaringan keperawatan selama … x … jam, Observasi
diharapkan tidak terjadi gangguan Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis,
Faktor risiko : integritas kulit/jaringan dengan perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
Perubahan sirkulasi kriteria hasil: kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
Perubahan status nutrisi Integritas Kulit dan Jaringan mobilitas)
Kekurangan/kelebihan Elastisitas baik Terapeutik
volume cairan Hidrasi baik Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Penurunan mobilitas Perfusi jaringan baik Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika
Bahan kimia iritatif Tidak ada kerusakan jaringan perlu
Suhu lingkungan yang Tidak ada kerusakan lapisan Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama
ekstrem kulit periode diare
Factor mekanis atau factor Tidak ada nyeri Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada
elektris Tidak ada perdarahan kulit kering
Terapi radiasi Tidak ada kemerahan Gunakan produk berbahan ringan/alami den hipoalergik
Kelembaban Tidak ada hematoma pada kulit sensitive
Proses penuaan Tidak ada pigmentasi abnormal Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
Perubahan pigmentasi Tidak ada nekrosis Anjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion, serum)
Perubahan hormonal Tidak ada abrasi kornea Anjurkan minum air yang cukup
Penekanan pada tonjolan Suhu kulit normal Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
tulang Sensasi normal Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Kurang terpapar informasi Tekstur baik Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
tentang upaya Pertumbuhan rambut normal Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat
mempertahankan/melindun berada di luar rumah
gi integritas jaringan Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
Kondisi klinis terkait :
Imobilisasi
Gagal jantung kongestif
Gagal ginjal
Diabetes mellitus
Imunodefisiensi
Kateterisasi jantung
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
17 Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan Dukungan Ambulasi
keperawatan selama … x … jam, Observasi
Penyebab diharapkan tidak terjadi gangguan Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Kerusakan integritas mobilitas fisik dengan kriteria hasil: Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
struktur tulang Mobilitas Fisik Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
Perubahan metabolism Pergerakan ekstremitas normal memulai ambulasi
Ketidakbugaran fisik Kekuatan otot normal Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Penurunan kendali otor Rentang gerak (ROM) normal Terapeutik
Penurunan massa otot Tidak ada nyeri Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis,
Penurunan kekuatan otot Tidak ada kecemasan tongkat, kruk)
Keterlambatan Tidak ada gerakan tidak Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
perkembangan terkoordinasi Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
Kekakuan sendi Gerakan tidak terbatas meningkatkan ambulasi
Kontraktur Tidak ada kelemahan fisik Edukasi
Malnutrisi Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Gangguan musculoskeletal Anjurkan melakukan ambulasi dini
Gangguan neuromuscular Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis,
Indeks masa tubuh diatas berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari
persentil ke-75 sesuai usia tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
Efek agen farmakologis Dukungan Mobilisasi
Program pembatasan gerak Observasi
Nyeri Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Kurang terpapar informasi Identifikasi toleransi fiisk melakukan pergerakan
tentang aktivitas fisik Monitor frekuensi jantung dan tekanna darah sebelum
Kecemasan memulai mobilisasi
Gangguan kognitif Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Keengganan melakukan Terapeutik
pergerakan Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis,
Gangguan sensori persepsi pagar tempat tidur)
Tanda dan gejala mayor : Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Mengeluh sulit Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
menggerakkan ekstremitas meningkatkan pergerakan
Kekuatan otot menurun Edukasi
Manajemen Hipoglikemia
Observasi
Identifikasi tandan dan gejala hipoglikemia
Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Terapeutik
Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu.
Berikan glukagon, jika perlu
Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet.
Pertahankan kepatenan jalan napas
Pertahankan akses IV, jika perlu.
Hubungi layanan medis darurat, jika perlu.
Edukasi
Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat.
Anjurkan monitor kadar glukosa darah
Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes
tentang penyesuaian program pengobatan
Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan
olahraga
Ajarkan pengelolaan hipoglikemai (mis. Tand adan
gejala, faktor risiko dan oengobatan hipoglikemia)
Ajarkan perawatan diri untuk mencegah hipoglikemia
(mis. Mengurangi insulin/agen oral dan atau
meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu.
Kolaborasi pemberian glukagon, jika perlu.
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
25 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Energi
keperawatan selama ... x … jam, Observasi
Penyebab : diharapkan intoleransi aktivitas Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Ketidakseimbangan antara pasien dapat teratasi dengan kriteria kelelahan
suplai dan kebutuhan hasil: Monitor kelelahan fisik dan emosional
oksigen Toleransi Aktifitas Monitor pola dan jam tidur
Tirah baring Frekuensi nadi meningkat (60 – Monitor lokasi dan ktidaknyamanan selama melakukan
Kelemahan 100 x /menit ) aktifitas
Imobilitas Tekanan darah membaik Terapeutik
Gaya hidup monoton (Sistolik 120 – 140 mmHg, Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Gejala dan Tanda Mayor Diastolik 60 – 80 mmHg) Lakukan latihan rentang gerak pasid fan atau aktif
Subyektif : Frekuensi napas membaik (16 – Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
Mengeluh lelah 24 x /menit) Fasilitasi dudu di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
Obyektif : Keluhan lelah yang dirasakan berpindah atau jalan
Frekuensi jantung menurun Edukasi
meningkat >20% dari Dispnea saat aktifitas yang Anjurkan tirah baring
kondisi istirahat dirasakan menurun Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
Gejala dan Tanda Minor : Dispnea setelah aktifitas yang Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
Subyektif : dirasakan menurun kelelahan tidak berkurang
Dispnea saat/setelah Perasaan lemah yang dirasakan Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
aktifitas menurun Kolaborasi
Merasa tidak nyaman Kolaborasi dengan ahli gizzi tentang cara menignkatkan
setelah beraktifitas asupan makanan
Merasa lemah
Obyektif :
Tekanan darah berubah
>20% dari kondisi istirahat
Gambaran EKG
menunjukkan aritmia saat /
setelah aktifitas
Gambaran EKG
menunjukkan iskemia
Sianosis
Kondisi Klinis Terkait :
Anemia
Gagal jantung kongestif
Penyakit jantung koroner
Penyakit katup jantung
Aritmia
PPOK
Gangguan metabolic
Gangguan musculoskeletal
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
26 Gangguan komunikasi verbal Setelah dilakukan asuhan Promosi komunikasi: defisit bicara
keperawatan selama ... x … jam, Observasi
Penyebab : diharapkan tidak terjadi gangguan Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume, dan diksi
Penurunan sirkulasi serebral komunikasi verbal dengan kriteria bicara
Gangguan neuromuskuler hasil : Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologi yang
Gangguan pendengaran Komunikasi verbal berkaitan dengan bicara
Gangguan musculoskeletal Kemampuan bicara baik Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang
Kelainan palatum Kemampuan mendengar baik menggenggu bicara
Hambatan fisik Kesesuaian ekspresi wajah / Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk
Gejala mayor : Tidak ada disfasia Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan
Tidak mampu Tidak ada apraksia Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan
berbicara/mendengar Tidak ada disleksia Ulangi yang disampaikan pasien
Menunjukkan respon tidak Tidak ada disartria Berikan dukungan psikologis
sesuai Tidak ada afonia Gunakan juru bicara
Gejala minor : Tidak ada dislalia Edukasi
Afasia Tidak ada pelo Anjurkan bicara perlahan
Disfasia Tidak gagap Ajaran pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,
Apraksia dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan
Disleksia bicara
Disartria Kolaborasi
Dislalia
Pelo
Gagap
Tidak ada kontak mata
Sulit memahami
komunikasi
Sulit mempertahankan
komunikasi
Sulit menggunakan espresi
wajah / tubuh
Tidak mampu
menggunakan ekspresi
wajah / tubuh
Sulit menyusun kalimat
Verbalisasi tidak tepat
Sulit menggunakan kta-kata
Disorientasi orang, ruang,
dan waktu
Deficit penglihatan
Delusi
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi (SIKI)
(SLKI)
27 Gangguan Persepsi Sensori Setelah dilakukan asuhan Dukungan Mobilisasi
keperawatan selama … x … jam, Observasi
Penyebab : diharapkan tida terjadi gangguan Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Gangguan penglihatan persepsi sensori dengan kriteria Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Gangguan pendengaran hasil : Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
Gangguan penghidu Fungsi sensori memulai mobiliasi
Gangguan perabaan Ketajaman pendengaran baik Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Hipoksia serebral Ketajaman penglihatan baik Terapeutik
Penyalahgunaan zat Persepsi stimulasi kulit baik Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
Usia lanjut Persepsi posisi tubuh baik (mis.pagar tempat tidur)
Pemajanan toksin Perbedaan bau baik Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
lingkungan Perbedaan rasa baik Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
Gejala dan tanda mayor : meningkatkan pergerakan
Subyektif Edukasi
Mendengar suara bisikan Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
atau melihat bayangan Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Merasakan sesuatu melalui Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
idera perabaan, penciuman, Duduk di tempat tidur,duduk disisi tempat tidur,pindah
pendengaran, penglihatan dari tempat tidur kekursi.
atau pengecapan Dukungan perawatan diri
Objektif Observasi
Distorsi sensori Identifikasi adanya keyakinan tidak rasional
Respons tidak sesuai Terapeutik
Bersikap seolah melihat, Fasilitasi mengidentifikasi situasi perasaan muncul dan
mendengar, mengecap, respons terhadap situasi
meraba, atau mencium Fasilitasi mengidentifikasi refleksi perasaaan yang
sesuatu destruktif
Gejala dan tanda minor : Fasilitasi mengidentifikasi dampak situasi pada
Subyektif hubungan keluarga
Menyatakan kesal Fasilitasi memahami perasaan bersalah adalah reaksi
Menyendiri umum terhadap trauma ,penganiayaan ,berduka ,bencana
Melamun atau kecelakaan.
Konsentrasi buruk Fasilitasi dukungan spiritual ,jika perlu.
Disorientasi waktu, tempat, Edukasi
orang atau situasi Bimbing untuk mengakui kesalahan diri sendiri
Curiga Ajarkan mengidentifikasi perasaan bersalah yang
Melihat ke satu arah menyakitkan
Mondar-mandir Ajarkan menggunakan teknik menghentikan pikiran dan
Bicara sendiri substitusi pikiran dengan relaksasi otot saat pikiran
Kondisi klinis terkait : bersalah terus dirasakan
Glaucoma Ajarkan mengidentifikasi pilihan untuk mencegah
Katarak ,mengganti,menebus kesalahan ,dan penyelesaian.
Gangguan refraksi
Trauma okuler
Trauma pada saraf kranialis
II, III, IV, dan VI akibat
stroke, aneurisma
intracranial, trauma/tumor
otak
Infeksi okuler
Presbikusis
Malfungsi alat bantu dengar
Delirium
Demensia
Gangguan amnestic
Penyakit terminal
Gangguan psikotik