Anda di halaman 1dari 4

Pilar II : Compensatory Reward (Penghargaan Karir)

Proses ini meliputi rekrutmen, seleksi, orientasi, penilaian kinerja dan


pengembangan staf. Proses rekrutmen memiliki beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain, menyepakati level MPKP yang akan didirikan dan
prioritas ruangannya. Dalam hal penyeleksian maka dilakukan telaah
dokumentasi, tes tertulis untuk semua pilar MPKP, tes wawancara kepada perawat
dan dilakukan presentasi visi, misi, dan kegiatan oleh calon kepala ruangan
(Huber, 2010).
a. Proses Rekrutmen Tenaga Perawat di Ruang MPKP
Menurut Sitorus (2011) Perekutan di ruang MPKP berfokus pada perekrutan
perawat yang ada di rumah sakit bukan mencari tenaga perawat baru dari luar
rumah sakit. Dalam menentukan perawat di ruang MPKP, perlu diketahui kategori
ruang MPKP yang akan dikembangkan. Ruang MPKP dikategorikan menjadi 3
tingkat, yaitu: tingkat Profesional I, II, III, Pemula, dan Transisi. Proses
perekrutan perawat di ruang MPKP adalah sebagai berikut :
1) Seluruh perawat di rumah sakit harus menyepakati tingkat MPKP yang akan
dipilih, disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di rumah sakit
tersebut, dan diharapkan minimal memilih tingkat MPKP Pemula.
2) Setelah tingkat MPKP disepakati, Kepala Bidang Keperawatan melakukan
sosialisasi pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para pejabat
struktural yang ada dirumah sakit untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan.
3) Kepala Ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada di
ruangan tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat yang
dibutuhkan dengan tujuan merekrut perawat yang memenuhi kriteria. Kepala
Ruangan memotivasi perawat di ruangannya yang memenuhi kriteria untuk
mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran dan biodata. Sebelum
menetapkan proses perekrutan, jumlah perawat yang dibutuhkan harus
ditetapkan. Jenis tenaga perawat terdiri dari: Kepala Ruangan (Karu), Wakil
Kepala Ruangan (Wakaru), Perawat Primer sebagai ketua tim, dan Perawat
Pelaksana. RSUD Klungkung Ruang Kedondong juga menerapkan sistem
yang sama, dimana perbandingan pasien dan perawat adalah 3:1, ditambah
Karu. Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan dan umumnya perawat
memiliki latar belakang pendidikan D3 Keperawatan. Kriteria perawat yang
akan bekerja di ruang MPKP adalah sebagai berikut:
a) Kepala Ruangan
 Pendidikan minimal S1 Keperawatan, jika belum ada, diperbolehkan
D3 Keperawatan pada MPKP Pemula.
 Pengalaman menjadi Kepala Ruangan minimal 2 tahun, dan bekerja
pada area keperawatan medik minimal 2 tahun.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat): Asuhan keperawatan, Standar
asuhan keperawatan atau audit keperawatan, Terapi modalitas
keperawatan atau terapi aktifitas kelompok (TAK), Komunikasi
keperawatan, Manajemen keperawatan, Bimbingan klinik (untuk RS
Pendidikan)
 Lulus tes tulis
 Lulus wawancara
 Lulus tes presentasi
b) Perawat Primer/Ketua Tim
 Pendidikan minimal S1 Keperawatan (Perawat Primer), jika belum
ada, D3 Keperawatan diperbolehkan pada MPKP Pemula.
 Pengalaman kerja di area keperawatan medik untuk D3 Keperawatan
minimal 2 tahun dan S1 Keperawatan magang 3 bulan.
 Sehat jasmani rohani
 Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat): Asuhan keperawatan, Standar
asuhan keperawatan atau audit keperawatan, Terapi modalitas
keperawatan atau terapi aktifitas kelompok (TAK), Komunikasi
keperawatan, Manajemen keperawatan
 Lulus tes tulis
 Lulus tes wawancara
c) Perawat Pelaksana (Asosiate)
 Pendidikan minimal D3 Keperawatan
 Pengalaman kerja di bagian kesehatan umum minimal 1 tahun
 Sehat jasmani dan rohani
 Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat): asuhan keperawatan
 Lulus tes tulis
 Lulus tes wawancara
b. Proses Seleksi Tenaga Perawat di Ruang MPKP
Tenaga perawat yang akan bekerja di ruang MPKP dituntut untuk mengikuti
proses seleksi sebagai berikut:
1) Proses seleksi dimulai dari peninjauan dokumen untuk menetapkan perawat
yang memenuhi syarat menjadi Kepala Ruangan maupun Perawat
Primer/Ketua Tim dan Perawat Pelaksana (Asosiate).
2) Semua perawat yang memenuhi kriteria, dipanggil untuk tes tulis. Hasil tes
tulis menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan calon ketua
tim dan kepala ruangan.
3) Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.
4) Tahap selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang memenuhi
kriteria Karu dan Katim untuk memilih kepala ruangan dan ketua tim.
Tes tulis dilakukan oleh orang yang independen. Materi yang diujikan adalah
pengetahuan perawat terkait konsep MPKP. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan perawat tentang konsep MPKP. Jumlah yang lulus
disesuaikan dengan kebutuhan perawat di ruang MPKP dengan nilai yang
tertinggi. Wawancara dilakukan oleh Tim Rumah Sakit yang terdiri dari: bagian
administrasi dan bidang keperawatan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Tes wawancara diikuti oleh calon Karu, Katim, dan Perawat Pelaksana.
Tujuan wawancara calon Karu dan Katim adalah mengetahui sejauh mana
pengetahuan mereka terhadap konsep manajemen, asuhan keperawatan,
kemampuan menyelesaikan konflik, motivasi, dan disiplin. Wawancara dengan
calon Perawat Pelaksana bertujuan mengetahui pengetahuannya terhadap
pengelolaan asuhan keperawatan, motivasi dan disiplin. Presentasi dilakukan oleh
calon Karu dan Katim. Tim penilai terdiri dari Konsultan, Bidang Keperawatan,
Bagian Personalia, Pimpinan Rumah Sakit. Presentasi berisi visi, misi dan
program kerja serta sesuai standar MPKP yang akan dijalankan jika terpilih jadi
Karu. Kemudian semua nilai direkapitulasi dan hasilnya dikonsulkan kepada
Pimpinan Rumah Sakit untuk menetapkan Kepala Ruangan. Jika nama dan jumlah
perawat telah ditetapkan sesuai dengan hasil tes, Pimpinan Rumah Sakit membuat
Surat Keputusan (SK) penempatan Perawat yang bekerja di ruang MPKP.
Sebelum perawat bekerja di ruang MPKP, mereka diminta untuk membuat
pernyataan akan kesediaannya bekerja dan mengembangkan ruang MPKP serta
menandatanganinya. Perawat diberi kejelasan tentang lingkup kerja dan
pengembangan karier (Wilkins. Marquis, B.L dan Huston, C.J., 2010).
Tugas dari Karu di Ruang Kedondong RSUD Klungkung dalam pilar yang
kedua adalah melakukan penilaian kinerja dari perawat primer serta perawat
assoiet serta melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengembangan staff, salah
satunya dengan cara mendorong perawat untuk mengikuti pelatihan serta sekolah
lanjutan. Tugas dari perawat primer dalam pilar kedua yaitu ikut dalam
melakukan penilaian kinerja dari perawat assosiet.

Daftar Pustaka :
Huber, D.L. (2010). Leaderhip and nursing care management, ed 4. Philadelphia:
W.B. Saunder Company.
Wilkins. Marquis, B.L dan Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen
keperawatan : Teori dan aplikasi, edisi 4. Jakarta: EGC.
Sitorus, R. & Panjaitan, R. (2011). Manajemen keperawatan: Manajemen
keperawatan di ruang rawat. Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai