GAGAL NAPAS
OLEH
ARIZTA M. UTUNG
INKA P. SILA
SABINA L. HAMU
YULIANA KOLO
LATAR BELAKANG
Gagal napas dapat diartikan sebagai ketidak
mampuan sistem respirasi dalam menjalankan
fungsinya secara adekuat, yaitu untuk
mengirim oksigen kedarah dan mengeliminasi
karbon dioksida. Gagal napas merupakan
penyebab yang umum dan penyebab utama
kesakitan dan kematian. Gagal napas menjadi
penyebab utama kematian dari pneumonia dan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
PENGERTIAN ...
Pengkajian
1. Identitas
2. Kesehatan : kesehatan dahulu, sekarang, dan
keluarga
3. Pengkajian ABC :airway, breathing, circulation
MENURUT PENGUMPULAN DATA DASAR OLEH DOENGOES
Sirkulasi :
Tanda: Takikardia, iramai reguler
S3S4/ Iramagallop
Daerah PMI bergeser ke daerah mediastinal
Hamman’ssign (bunyi udara beriringan dengan denyut jantung
menandakan udara dimediastinum)
TD: hipertensi/hipotensi
Nyeri/Kenyamanan
Gejala: nyeri pada satu sisi, nyeri tajam saat napas dalam, dapat
menjalar ke leher, bahu dan abdomen, serangan tiba-tiba saat batuk
Tanda: Melindungi bagian nyeri, perilaku distraksi, ekspresi
meringis.
Pernapasan :
Gejala: riwayat trauma dada, penyakit paru kronis,
inflamasi paru, keganasan, “lapar udara”, batuk
Tanda: takipnea, peningkatan kerja pernapasan,
penggunaan otot asesori, penurunan bunyi napas,
penurunan fremitus vokal, perkusi: hiperesonan di
atas area berisi udara (pneumotorak), dullnes
diarea berisi cairan (hemotorak); perkusi:
pergerakan dada tidak seimbang, reduksi
ekskursithorak. Kulit: sianosis ,pucat, krepitasi
subkutan; mental: cemas, gelisah, bingung, stupor.
Keamanan
Gejala : riwayat terjadi fraktur, keganasan paru,
riwayat radiasi/kemoterapi
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: riwayat faktor resiko keluarga dengan
tuberkulosis, kanker.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :Kaji tentang kesadara klien,
kecemasan, kegelisahan, kelemahan suara bicara.
Inspeksi :Kesulitan bernafas tampak dalam
perubahan irama dan frekuensi pernafasan
Palpasi :harus memerhatikan pelebaran ICS dan
penurunan taktil fremitus yang menjadi penyebab
utama gagal nafas
Perkusi :Perkusi yang dilakukan dengan saksama
dan cermat dapat ditemukan daerah redup-
sampai daerah dengan daerah nafas melemah
yang disebabkkan oleh peneballan pleura, efusi
pleura yang cukup banyak, dan hipersonor, bila
ditemukan pneumothoraks atau emfisema paru.
Auskultasi: Auskultasi untuk menilai apakah ada
bunyi nafas tambahan seperti wheezing dan ronki
serta untuk menentukan dengan tepat lokasi yang
didapat dari kelainan yang ada.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Usia 27 tahun 6 15
Pembahasan
Jurnal 1
Dari jurnal yang ditelusuri dapat ditemukan pada jurnal 1 tidak ada
kesenjangan antara teori dan hasil penelitian karena menurut teori
yang dikemukakan dilakukannya suction untuk menghilangkan
sekret yang menyumbat jalan nafas, untuk mempertahankan patensi
jalan nafas, mengambil sekret untuk pemeriksaan laboratorium,
untuk mencegah infeksi dari akumulasi cairan sekret (Kozier & Erb,
2012)
Ini terbukti pada hasil bahwa penelitian pertimbangan dalam
menentukan tindakan penghisapan lendir (suction) sebagai salah
satu alternatif dalam upaya membersihkan jalan napas pasien yang
dilakukan secara berkala oleh perawat, sesuai dengan indikasi
pasien.
Jurnal 2