Anda di halaman 1dari 33

KEBUTUHAN OKSIGENASI

DEVI RATNASARI,
S.Kep.,Ners.,M.Kep
OKSIGEN
 komponen gas & unsur vital d/ proses
metabolisme untuk kelangsungan hidup sel-sel
tubuh
 Faktor Yg Mempengaruhi O2 ke jar. Tubuh:
 Sistem Respirasi
 Kardiovaskuler
 Keadaan umum hematologi
RESPIRASI
Respirasiadalah Usaha tubuh memenuhi
kebutuhan O2 untuk proses metabolisme dan
mengeluarkan CO2 sebagai hasil metabolisme
dengan perantara organ paru dan saluran nafas
dan sistem kardiovaskuler sehingga menghasilkan
darah yang kaya oksigen
A
n
a
t
o
m
i

4
5
BERPERAN
 PENYEDIAAN OKSIGEN
 PENGGUNAAN NUTRIENT
 ELIMINASI CO2
 KESEIMBANGAN ASAM-BASA

6
BERFUNGSI

 Suplai Oksigen Diatur oleh sistem pernapasan


dan kardiovaskular
 Fisiologi pernapasan mencakup mekanisme
ventilasi, difusi, dan perfusi

7
FISIOLOGI SISTEM
PERNAFASAN

Faktor yg mempengaruhi pernafasan


• Dikontrol oleh pusat pernafasan  medulla
oblongata dan pons mel. Chemoreceptor yg
berlokasi pada medulla oblongata dan pada
arteri karotis dan aorta.
• Pusat chemoreceptor berespon bila terjadi
perubahan konsentrasi O2, CO2 dan ion
hidrogen dalam darah arteri.
• Mis. Bila konsentrasi CO2 meningkat atau pH
menurun  frekuensi pernafasan meningkat.
FISIOLOGI SISTEM
PERNAFASAN

Faktor yg mempengaruhi
pernafasan
• Jalan udara pernafasan konstriksi
bronkhiolus, akumulasi mukus atau bahan2
produk infeksi, atau tumor. peningkatan
resistensi dan aliran udara menurun.
• Elasitas paru2 distensi paru2 selama
inspirasi dan recoil paru2 selama ekspirasi..
Penurunan elasitas paru akibat penyakit mis.
Empisema  gg respirasi.
Faktor“ yg mempengaruhi kebutuhan O2

1. Fx Fisiologi :
 Menurunnya kemampuan mengikat O2
 Menurunnya konsentrasi O2 Hipovolemi ~
Tekanan Darah menurun
 Meningkatnya metabolisme
 Kondisi yg mempengaruhi pergerakan dinding
dada.
2. Fx Perkembangan
 Bayi prematur < surfaktan
 Bayi & Todler

 Remaja

 Dewasa muda & pertengahan : Diet yg tdk

sehat,
 Dewasa tua : < aktifitas, stress
3.Fx Perilaku#
 Nutrisi :* Obesitas & menurunkan ekspansi

paru
 Gizi Buruk & Anemia

 Diet tinggi lemak : Arteriosklerosis

 Exercise : peningkatan kebutuhan O2

 Merokok : nikotin  vasokontriksi pd perifer

dan koroner
 Subtance abuse (alkohol dan obat“an)

 intake nutrisi/ fe menurun  penurunan Hb

 Kecemasan  metabolisme meningkat


4. Fx Lingkungan
 Tempat kerja (polusi)

 Suhu lingkungan

 Ketinggian tempat dari permukaan laut


VOLUME RESPIRASI DAN
KAPASITAS PARU
 Tidal Volume (TV) jumlah udara yang
bergerak keluar masuk paru2 pada keadaan
bernafas secara normal (500 mL)
 Inspiratory Reserve Volume (IRV)  jumlah
udara yang dapat dihirup dg kuat melebih tidal
volume (2100-3100 mL)
 Expiratory Reserve Volume (ERV) jumlah
udara yg dapat dipaksakan keluar melebihi tidal
volume
VOLUME RESPIRASI DAN
KAPASITAS PARU
 Residual Volume  volume udara yg tertinggal
dalam paru setelah ekspirasi maksimal (1100
mL)

 Vital Capacity jumlah TV + IRV + ERV dg


rata2 4500 mL pada orang sehat

 150 mL udara yg tertinggal dalam jalan udara 


anatomical dead space volume.
Frekuensi nafas normal

Kelompok Usia Rata-rata pernapasan/menit

Bayi baru lahir dan bayi 30 – 60

I – 5 tahun 20 – 30

6 – 10 18 – 26

10 tahun – dewasa 12 – 20

Dewasa tua (60 tahu ke atas) 16 - 25


Pola Nafas tidak normal
 Takipnea adalah bernapas dengan cepat
 Bradipnea adalah penurunan frekuensi napas atau
pernapasan yang melambat
 Hiperventilasi merupakan cara tubuh dalam
mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam
paru-paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
 Kussmaul merupakan pernapasan cepat dan dalam
 Cheyne-stokes merupakan pernapasan cepat dan
dalam kemudian berangsur – angsur dangkal dan
diikuti periode apneu yang berulang secara teratur
Suara nafas Normal
a) Bronchial : sering juga disebut dengan “Tubular sound” karena suara
ini dihasilkan oleh udara yang melalui suatu tube (pipa),
suaranya terdengar keras, nyaring, dengan hembusan
yang lembut. Fase ekspirasinya lebih panjang daripada
inspirasi, dan tidak ada henti diantara kedua fase tersebut.
Normal terdengar di atas trachea atau daerah suprasternal
notch.
b) Bronchovesikular : merupakan gabungan dari suara nafas bronchial
dan vesikular. Suaranya terdengar nyaring dan dengan
intensitas yang sedang. Inspirasi sama panjang dengan
ekspirasi. Suara ini terdengar di daerah thoraks dimana
bronchi tertutup oleh dinding dada.
c) Vesikular : terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi- sepoi.
Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi terdengar
seperti tiupan.
SUARA NAFAS TAMBAHAN
1. Crackles Adalah bunyi yang berlainan, non kontinu
akibat penundaan pembukaan kembali jalan napas
yang menutup. Terdengar selama : inspirasi.
2. krekels halus Terdengar selama : akhir inspirasi.
Karakter suara : meletup, terpatahpatah. Penyebab :
udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau
bronchioles / penutupan jalan napas kecil. Suara
seperti rambut yang digesekkan.
3. Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang
terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi
disertai adanya mucus/secret pada bronkus.
Pengkajian pada Pasien dengan Gangguan
Kebutuhan Oksigen

 Dispnea
 Ortopnea
 Batuk
 Keletihan (Fatigue)
 Nyeri dada
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
 Observasi dari kepala sampai ujung kaki untuk
mengkaji kulit dan warna membran mukosa
(pucat, sianosis), penampilan umum, tingkat
kesadaran (gelisah), keadekuatan sirkulasi
sistemik, pola pernapasan, dan gerakan
dinding dada.
2. Palpasi
 Dengan palpasi dada, dapat diketahui jenis
dan jumlah kerja thoraks, daerah nyeri tekan,
taktil fremitus. Palpasi ekstremitas untuk
mengetahui sirkulasi perifer, nadi perifer
(takhikardia), suhu kulit, warna, dan pengisian
kapiler.
3. Perkusi
 Perkusi untuk mengetahui adanya udara, cairan,

atau benda padat di jaringan.


4. Auskultasi
 Auskultasi untuk mendengarkan bunyi paru.

Pemeriksa harus mengidentifikasi lokasi, radiasi,


intensitas, nada, dan kualitas. Auskultasi
bunyi paru dilakukan dengan mendengarkan
gerakan udara di sepanjang lapangan paru :
anterior, posterior, dan lateral. Suara napas
tambahan terdengar jika paru mengalami
kolaps, terdapat cairan, atau obstruksi.
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan:
 Spasme jalan nafas
 Hipersekresi jalan nafas
 Benda asing dalam jalan nafas
 Sekresi yang tertahan

 Ditandai dengan :
 DS : Dispnea, sulit bicara
 DO :
 Batuk tidak efektif
 Penurunan kemampuan batuk
 Sputum berlebih
 Mengi, wheezing, dan atau ronkhi
 Gelisah
 Sianosis
 RR meningkat
 Pola nafas berubah
Standar Luaran Keperawatan (SLKI)

Diagnosa 1
 Kemampuan batuk efektif meningkat

 Produksi sputum menurun

 Suara nafas tambahan (wheezing, ronkhi)

menurun
 Dispnea menurun

 Sianosis menurun

 Gelisah menurun

 Frekuensi nafas membaik


2. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan:
 Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
 Perubahan membran alveolus-kapiler
 Ditandai dengan :
 DS : Dispnea, pusing
 DO :
 Sianosis
 Diaforesis
 Gelisah
 Pernafasan Cuping Hidung / PCH (+)
 Pola Nafas abnormal
 Hasil AGD abnormal
 Takikardia
 Adanya bunyi nafas tambahan
Standar Luaran : Diagnosa 2
 Tingkat kesadaran meningkat

 Dispnea menurun

 Bunyi nafas tambahan menurun

 Pusing menurun

 Diaforesis menurun

 Gelisah menurun

 Pernafasan cuping hidung menurun

 Pola nafas membaik

 Hasil pemeriksaan AGD membaik


3. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan:
 Depresi pusat pernafasan
 Hambatan upaya nafas (misalnya: nyeri)
 Deformitas dinding dada
 obesitas
 Ditandai dengan
 DS : dispnea, ortopnea
 DO :
 Penggunaan otot bantu nafas
 Pola nafas abnormal
 PCH
Diagnosa 3
 Ventilasi meningkat

 Penggunaan otot bantu pernafasan menurun

 Ortopnea menurun

 Pernafasan cuping hidung menurun

 Frekuensi nafas membaik


Intervensi Keperawatan
 Observasi :
1. Monitor pola napas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas )

2. Monitor bunyi napas tambahan ( mis, gurgling, mengi,


wheezing, ronkhi kering )
3. Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma )

4. Monitor hasil pemeriksaan AGD

5. Monitor tingkat kesadaran


  Teraupeutik :
1. Pertahankan kapatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin- lift (
jaw-thrust jika curiga trauma Servikal )
2. Posisikan semi-fowler atau fowler - Berikan minum hangat

3. Lakukan fisiotrapi dada, jika perlu

4. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik

5. Berikan oksigen, jika perlu


 Edukasi :
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika
tidak kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
  Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspetoran, mukolitik, jika perlu
Terima Kasih Perhatiannya,
selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai