Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIKA AYU CAHYANI

NIM : 210210218

MAPEL : KMB 1

1. Buat resume anatomi dan fisiologi secaara umum dari sistem pernapasan
Jawab

Anatomi Pernapasan

Pernapasan adalah proses keluar dan masuknya udara ke dalam & keluar paru. Pernapasan adalah
proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas dalam jaringan atau "pernafasan dalam" dan yang terjadi
di dalam paru-paru yaitu "pernapasan luar". Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-
menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun
produk dari proses tersebut. Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar
proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal
dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia,
alycolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.

Tubuh manusia tidak dapat bertahan tanpa udara. Setip manusia membutuhkan suplay oksigen yang
konstan untuk jaringan tubuh seperti jantung dan otak. Sistem respirasi mengirimkan udara dari aliran
udara yang dihantarkan kedalam saluran pernafasan yang berisikan oksigen kedalam darah dan
mengeluarkan produk-produk gas sisa metabolisme, Organ pernafasan manusia terdiri dari lubang
hidung. Hidung, faring, laring, trakea, broncus (cabang tenggorokan), broncheolus dan alveoli.

Fisiologi Pernapasan

Pernafasan melalui paru merupakan pernafasan atau pernafasan eksterna. Oksigen diambil dari mulut
dan hidung pada waktu bernafas dimana oksigen masuk melalui trakea sampai alveoli berhubungan
dengan darah dalam kapiler pulmonary, alveoli memisahkan oksigen dari darah, 02 menembs
membrane, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dipompakan keseluruh tubuh.

Gerakan bernafas tergantung pada gerakan diafragma dan otot dinding dada diantara rusuk-rusuk itu.
Bila mengerut otot dinding itu membesarkan rongga dada dan menyebabkan tekanan udara berkurang,
ini membuat paru-paru mengembang dan mengisap udara; ketika otot itu kendur, dada mengempis dan
udara menghembus keluar. Fungsi utama pernafasan adalah untuk memperoleh 02 agar dapat
digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel. Proses fisiologi
pernafasan dimana oksigen dipindahkan dari udara kedalam jaringan-jaringan dan karbondioksida
dikeluarkan keudara. Ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium, yaitu: Ventilasi, dimana masuknya
campuran gas-gas kedalam dan keluar paru. Transportasi, yang harus dianggap terdiri dari beberapa
aspek 1). Difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru (respirasi eksterna) dan antar darah sistemik
juga sel-sel jaringan. 2). Distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya dengan distribusi
udara dalam alveolus-alveolus. 3). Reaksi kimia. dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah.
Ketiga respirasi sel atau respirasi interna, yaitu saat dimana metabolic dioksidasi untuk mendapatkan
energy dan karbondioksida terbentuk sebagai sampah dalam proses metabolism sel dan dikeluarkan
oleh paru.

2. Pengkajian data dasar keperwatan sistem pernapasan


Jawab
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan
c. Riwayat kesehatan sekarang
e. Riwayat kesehatan dahulu
f. Riwayat kesehatan keluarga
g. Riwayat Sosial Ekonomi
h. Faktor pendukung
i. Pola kebiasaan sehari-hari
j. Pemeriksaan fisik
k. Pemeriksaan diagnostik

3. Pemeriksaan fiisik paru (inpeksi,palpasi,perkusi,auskultasi)

Jawab

1. Inspeksi

Dada dikaji tentang postur bentuk. kesimetrisan serta warna kulit. perbandingan bentuk dada anterior,
posterior, dan transversal pada bayi 1: 1, dewasa 1:2 bentuk abnormal pada kondisi tertentu. Pada
pengkajian dada dengan inspeksi juga perhatikan:

a. Frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya bernapas

b. Sifat bernapas: pernapasan perut atau dada

c. Adakah retraksi dada, jenis: retraksi ringan, sedang, dan berat

d. Ekspansi paru simetris ataukah tidak

e. Irama pernapasan pernapasan cepat atau pernapasan dalam (pernapasan kussmoul)

f. Pernapasan biot: pernapasan yang ritme maupun amplitudenya tidak teratur diselingi periode apnea
pernapasan dengan amplitude mula-mula kecil makin lama makin besar kemudian mengecil lagi diselingi
peripde apnea

2. Palpasi

Palpasi dada bertujuan mengkaji kulit pada dinding dada, adanya nyeri tekan, masssa, kesimetrisan
ekspansi paru dengan menggunakan telapak tangan atau jari sehingga dapat merasakan getaran dinding
dada dengan meminta pasien mengucapkan tujuh puluh tujuh secara berulang-ulang getaran yang
diraskan disebut: vocal fremetus.
Perabaan dilakukan diseluruh permukaan dada(kiri,kanan depan, belakang) umumnya pemeriksaan ini
bersifat membandingkan bagian mana yang lebih bergetar atau kurang bergetar,adanya kondisi
pendataan paru akan terasa lebih berte adanya kondisi pemadatan paru akan terasa lebih bergetar
pnimonia,keganasan pada pleural effusion atau pneumathorak akan terasa bergetar.

3. Perkusi

Perkusi dinding thorak dengan cara mengetuk dengan jari tengah, tangan kanan pada jari tengah tangan
kiri yang ditempeklan erat pada dinding dada celah interkostalis. Perkusi dinding thorak bertujuan untuk
mengetahui batas jantung, paru. serta suara jantung maupun paru. Suara paru normal yang didapat
dengan cara perkusi adalah resonan atau sonor, seperti dug, dugm dug, redup atau kurang resonan
suara perkusi terdengar bleg, bleg, bleg. Pada kasus terjadnya konsolidasi paru seperti pneumonia,
pekak atan datar terdengar mengetuk paha sendiri seperti kasus adanya cairan rongga pleura, perkusi
hepar dan jantung. hiperesonan/tympani suara oerkusi pada daerah berongga terdapat banyak udara
seperti lambung, pneumothorax dan coverma paru terdengar dang, dang, dang

4. Auskultasi

Auskultasi paru adalah menedengarkan suara pada dinding thorax menggunakan stetoskope karena
sistematik dari atas ke bawah dan membandingkan kiri maupun kanan suara yang didengar adalah:

a. Suara napas
1) Vesikuler: suara napas vesikuler terdengar di semua lapang paru yang bersifat halus, nada
rendah, inspirasi lebih panjang dari ekspiasi.
2) Brancho vesikuler, terdengar di daerah percabangan bronchus dan trachea sekitar sternum
dari regio inter scapula maupun ICS 1: 2. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi.
3) Brochial , terdengar di dzerah trachea dan suprasternal notch bersifat kasar. nada tinggi,
inspirasi lebih pendek, atau ekspirasi

b. Suara tambahan

Pada pernapasan normal tidak ditemukan suara tambahan, jika ditemukan suara tambahan
indikasi ada kelainan,adapun suara tambahan adalah :
1) Rales/Krakles
2) Ronchi
3) Wheezing
4) Fleural Friction Rub
5) Vocal resonansi

4. Pemeriksaan penunjang sistem pernpasan

Jawab
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Darah Rutin untuk melihat peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah yang
merupakan tanda infeksi.
- Pemeriksaan Dahak atau Sputum, untuk mendeteksi kuman, termasuk bakteri penyebab
infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia atau TBC.
- Pemeriksaan Molekular, seperti tes PCR untuk mendeteksi penyakit akibat infeksi virus, seperti
COVID-19.B.
2. Pemeriksaan NON Laboratorium
- Pemindaian dengan Rontgen dan CT scan, untuk memeriksa kondisi paru-paru serta jalan
napas.
- Pemeriksaan Pulse Oximetry, untuk mendeteksi adanya gangguan pernapasan dan memeriksa
banyaknya oksigen yang masuk ke paru-paru.

5. Buat masalah Keperawatan yang mungkin mucul pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan
yang disertai dengan data mayor dan minor menurut referensi buku

Jawab
Pasien bernama An.R ,umur 5,3 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit pada hari sabtu
tanggal 8 Maret 2014 dengan keluhan sesak napas, batuk berdahak selama 2 hari.
Pengkajian Keperawatan Keluhan utama, ibu pasien mengatakan klien sesak nafas, batuk
berdahak selama 2 hari, susah mengeluarkan dahak, nafsu makan berkurang terkadang hanya
menghabiskan makanan ¼ porsi makan. Riwayat penyakit sekarang, Ibu pasien mengatakan
anaknya sesak napas, batuk berdahak sudah 2 hari. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil
yaitu Airway meliputi batuk berdahak, wheezing, ronchi di seluruh lapang paru. Breathing
meliputi sesak nafas, respirasi 45 kali per menit, irama nafas tidak teratur, gelisah, nadi 110 kali
permenit, suhu 36,5 0C, lalu dipasang terapi infus D5- 1/2 15 Tpm, kemudian pasien dipindah
dan dirawat inap di bangsal Melati II kamar 2C.

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: Ketidakmampuan untuk Bersihan jalan napas tidak
Pasien mengatakan mengeluarkan seresi pada efektif
sesak,batuk dan dahak jalan napas
tidak dapat keluar
DO:
Pasien tampak sesak
napas, susah
mengeluarkan dahak,
RR: 45 x/menit
2 DS: Gangguan suplai oksigen Gangguan pertukaran gas
Pasien mengatakan sesak
DO:
Pasien
tampak sesak,gelisah,nadi
110x/menit
3 DS: Anoreksia Perubahan pola nafsu
Ibu klien mengatakan makan kurang dari
anaknya malas makan kebutuhan tubuh
DO:
Klien tidak pernah
menghabiskan makanan
dihabiskan ¼ porsi dan
kadang hanya beberapa
sendok saja,
Penurunan BB 1 kg
Sebelum sakit: 17 kg
Selama sakit: 16 kg

Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan untuk
mengeluarkan sekresi pada jalan napas.
2. Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan gangguan
suplai oksigen.
3. Resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak adekuat
akibat nafsu makan menurun.

6. Buat Intervensi Keperawatan dari masalah Keperawatan yangmuncul diatas menurut SIKI dengan
urutan (observasi. Terapeutik.Edukasi)

Jawab

NO DIAGNOSA INTERVENSI
1 Bersihan jalan napas tidak efektif Latihan Batuk Efektif
l.01006
Observasi
-Identifikasi kemampuan batuk
-Monitor adanya retensi sputum
-Monitor tanda dan gejala infeksi saluran
napas
-Monitor input dan output cairan (mis.jumlah
dan karakteristik)
Terapeutik
-Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
-Pasang perlak dan bengkok dipangkuan
pasien
-Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
-Anjurkan tarik napas dalammelalui hidung
selama 4 detik, ditahan selama 2
detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan
bibir mencucu(dibulatkan)selama8 detik
-Anjurkan mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 detik
-Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah
tarik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu
2 Gangguan pertukarann gas Terapi Oksgen
I.01026

Observasi
-Monitor kecepatan aliran oksigen
-Monitor posisi alat terapi oksigen
-Monitor aliran oksigen secara periodik dan
pastikan fraksi yang diberikan cukup
-Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
Monitor kemampuan melepaskan oksigen
saat makan
-Monitor tanda-tanda hipoventilasi
-Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelektasis
-Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
-Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
-Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
-Pertahankan kepatenan jalan napas
-Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen Berikan oksigen tambahan, jika perlu
-Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
-Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
-Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
-Kolaborasi penentuan dosis oksigen
-Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
3 Perubahan pola nafsu Manajemen Nutrisi
makan kurang dari kebutuhan tubuh I.03119

Observasi
-Identifikasi status nutrisi
-Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
-Identifikasi makanan yang disukai
-Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient
-Monitor asupan makanan
-Monitor berat badan
-Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
-Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
-Berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
-Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
-Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
-Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlU

Anda mungkin juga menyukai