Anda di halaman 1dari 2

SOP MANAJEMEN AIRWAY (TRIPLE MANUVER)

Pengertian Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan nafas dari


sumbatan.

Tujuan Membebaskan jalan nafas untuk menjamin jalan masuknya


udara ke paru secara normal sehingga menjamin kecukupan
oksigenasi tubuh.

Prosedur 1. Pemeriksaan jalan nafas dengan metode look, listen, feel.


a. Look : Lihat gerakan napas atau pengembangan dada,
adanya retraksi sela iga, warna mukosa/kulit, dan
kesadaran. Lihat apakah korban mengalami kegelisahan
(agitasi), tidak dapat berbicara, penurunan kesadaran,
sianosis (kulit biru dan keabu-abuan) yang menunjukkan
hipoksemia. Sianosis dapat dilihat pada kuku, lidah,
telinga, dan kulit sekitar mulut. Lihat apakah terdapat
retraksi dan penggunaan otot-otot napas tambahan.
b. Listen : Dengar aliran udara pernapasan, dengan adanya
suara-suara napas yang abnormal. Pernapasan yang
berbunyi (suara napas tambahan) adalah pernapasan yang
tersumbat. Suara mendengkur, berkumur, dan stridor
mungkin berhubungan dengan sumbatan parsial pada
daerah faring sampai laring. Suara parau (hoarseness,
disfonia) menunjukkan sumbatan pada faring.
c. Feel : Rasakan ada tidaknya udara yang dapat
didengarkan dari hidung dan mulut. Dengan perlakuan
seperti ini maka dapat dengan cepat ditentukan apakah
ada atau tidaknya sumbatan pada jalan napas. Rasakan
adanya aliran udara pernapasan dengan menggunakan
pipi penolong.
2. Head tilt manuver : Letakkan satu telapak tangan pada dahi
pasien, pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan
mendorong dahi ke arah belakang sehingga kepala menjadi
tengadah. Head tilt ini sebaiknya tidak dilakukan pada
pasien dengan dugaan adanya patah tulang leher.
3. Chin lift manuver : Gunakan jari tengah dan jari telunjuk
untuk memegang tulang dagu pasien, kemudian angkat dan
dorong tulangnya ke depan. Jika korban anak-anak, gunakan
hanya jari telunjuk dan diletakkan di bawah dagu, jangan
terlalu menengadahkan kepala.
4. Jaw thrust manuver : Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke
arah depan pasien sehingga barisan gigi bawah berada di
depan barisan gigi atas. Tetap pertahankan mulut korban
sedikit terbuka. Jika perlu gunakan ibu jari ke dalam mulut
dan bersama dengan jari-jari lain tarik dagu ke depan.
5. Cross finger :
a. Posisikan kepala pasien miring kurang lebih 45 derajat
ke arah kita.
b. Silangkan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang sama
dengan arah berlawanan letakkan pada gigi bagian atas
dan bawah di sudut mulut pasien.
c. Lebarkan/jauhkan jari untuk membuka rahang pasien.
d. Usap keluar bila terdapat sisa muntah, darah, gigi, atau
benda asing lainnya yang menyumbat jalan nafas dengan
cara melakukan usapan memutar searah jarum jam
kearah luar.
e. Hati-hati jangan sampai mendorong benda asing (sisa
makanan, gigi palsu) masuk lebih jauh ke jalan nafas.

Anda mungkin juga menyukai