TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Selasa, 17 September 2019
Metode : Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, dan Studi Dokumen
Sumber Informasi : Keluarga Pasien (Ibu pasien), dan Perawat Bangsal
Dilakukanoleh : Anita Listya I, Annisa Nur K
1. Identitas
Nama : By. Ny. T
TTL : Yogyakarta, 15 September 2019
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama ayah : Tn. W
Umur : 36 th
Namaibu : Ny. T
Umur : 34 th
Agama : Islam
Pendidikan ayah : D3
Pendidikan ibu : SMA
Pekerjaan ayah : Karyawan swasta
Pekerjaan ibu : Ibu RumahTangga
Suku kebangsaan : Jawa, Indonesia
Alamat : Tegaldomban, 01/25 Margorejo, Tempel, Sleman
Diagnose medis : BBLC CB SPT Distres Respirasi
No RM : 372xxx
2. Keluhan utama
Ibu bayi mengeluh bayinya saat lahir tidak menangis kemudian nafasnya
cepat
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dirawat di infant warmer, terpasang ventilator mode NIV PS FiO 2
60% peep 7 Ps above 16, tangisan kuat, gerak agak lemah, RR : 87x/menit.
Tn.W Ny.T
Bayi. Ny.T
Keterangan Gambar :
: Penderita laki-laki
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Cukup, gerak kurang aktif,menangis kuat, banyak
tidur
b. Tanda vital :
N : 116x/menit
RR : 87x/menit
S : 36,9oC
SPO2 : 92%
c. Antropometri
BB : 3000gr
PB : 49 cm
LK : 32 cm
LD : 31 cm
Lila : 12,5 cm
d. Reflek
Bayi memiliki reflek moro yang baik, reflek menggenggam lemah
dan refleks menghisap sedikit lemah
e. Kepala/Leher
Fontanel lunak, tidak cekung dan tidak menonjol, sutura tepat, wajah
simetris.
f. Mata
Sclera tidak ikterik.
g. Mulut
Bibir tampak kering. Tidak terdapat sianosis dan kelainan
labiopalatoschizis. Terpasang OGT
h. THT
1) Telinga
Bentuk telinga simetris, kartilago tampak sempurna, tidak ada
cairan abnormal
2) Hidung
Lubang hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
i. Respirasi
Bentuk thorax simetris, Terdapat sedikit retraksi, terdengar suara
nafas tambahan crackles, takipnea.
j. Kardiovaskuler
HR 116x/menit, kuat,teratur tidak terdapat sianosis
k. Gastrointestinal
Tidak terdapat distensi abdomen, bising usus (+)
l. Ekstremitas
1)Atas : lengkap tidak ada kelainan, akral hangat
2)Bawah : lengkap tidak ada kelainan, akral hangat
m. Umbilikus
Tali pusat bayi berwarna hitam pada bagian ujung, dan berwarna
kuning keputihan pada bagian lainnya. Tali pusat belum mongering
dan lepas. Tidak tampak tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi.
n. Integumen
Kulit berwarna kemerahan, tidak ikterik. Turgor kulit cukup.
9. Terapi
a. Termoregulasi dengan inkubator suhu 31oC
b. KA-EN 1B 12,6 cc/jam
c. ASI 4ml/2jam melalui OGT
d. Injeksi Ampicilin 150mg/12jam
e. Injeksi Gentamicin 12mg/24jam
f. Ventilator mode NIV pressure control, PEEP 7, FiO2 60% PS above
16
B. ANALISIS DATA
No Data Masalah Penyebab
1 DS: Ketidakefektifan Hiperventilasi
- Ibu bayi mengeluh bayinya nafasnya pola nafas
cepat (NANDA,2018)
DO:
-RR : 87x/menit, HR : 116x/menit
-Terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan
- tampak terdapat tarikan dinding dada
-Terpasang ventilator mode PS FIO2 60%
peep 7 ps above.
- SPO2 : 92%
2 DS: Ketidakseimban Faktor
-Ibu klien mengatakan anaknya belum gan nutrisi biologis
diberi ASI sejak pertama masuk RS kurang dari
DO: kebutuhan tubuh
-Antropometri :
BB: 3000 gr
PB: 49 cm
-Biochemical :
HB: 20.8 mg/dL
-Clinical :
Mukosa bibir kering
Terpasang OGT
-Diet :
ASI 4ml/2jam
Infus KA EN 1B 12,6 cc/jam
3 DS:- Risiko infeksi Prosedur
DO: invasive
-Klien terpasang infus KA-EN 1B 12,6
cc/jam
-Klien terpasang ventilator
- Tali pusat bayi berwarna hitam pada
bagian ujung, dan berwarna kuning
keputihan pada bagian lainnya. Tali pusat
belum mengering dan lepas
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi ditandai
dengan
DS:
- Ibu bayi mengeluh bayinya nafasnya cepat
DO:
-RR : 87x/menit
-Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
-Takipnea
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HR/
(Anita)
(Anita)
S: -
Ketidakseim 4. Mengobservasi turgor kulit O: Turgor kulit klien
Selasa dan mukosa mulut klien cukup
bangan
nutrisi Mulut klien tampak
17/09/19
kering
kurang dari
Jam 11.15 A:
kebutuhan Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
P: Observasi BAB
dan BAK klien
Ajarkan ibu cara
menyiapkan ASI
Selasa Ketidakseim
bangan (Anita)
17/09/19 nutrisi 5. Mengobservasi BAB dan
S:-
kurang dari BAK klien O: klien tampak
Jam 11.30
kebutuhan menangis
Klien belum BAB
hanya BAK
A:
Ketidakseimbangan
nutrsi kurang dari
kebutuhan
P: Ajarkan ibu cara
menyiapkan ASI
(Annisa)
Ketidakseim 6. Mengajarkan ibu cara S: Ibu klien
Selasa bangan menyiapkan ASI mengatakan jadi
nutrisi mengetahui cara
17/09/19
kurang dari menyiapkan ASI
Jam 11.45 kebutuhan untuk anaknya
O: Ibu klien tampak
menyiapkan ASI
dengan botol yang
sudah disterilkan dan
diberi nama jam dan
tanggal
ASI ibu klien hanya
keluar sebanyak 4cc
A:
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
P: Berikan ASI pada
klien melalui OGT.
Ketidakseim
7. Memberikan ASI pada klien (Anita)
bangan
melalui OGT S: -
nutrisi
O: klien tampak
kurang dari
tidak muntah
Selasa kebutuhan -Telah diberikan ASI
sebanyak 4 cc pada
17/09/19 klien melalui OGT
pukul 13.00
Jam 13.00 A:
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
P: Berikan intake
ASI per 2 jam
melalui OGT dan
naikan intake ASI
bertahap
(Annisa)
HR/
(Annisa)
Risiko 2. Memandikan klien dengan
Rabu S:-
18/09/19 Infeksi cara spongebath dan O: klien tampak
Jam : melakukan perawatan tali bersih
15.15 pusat Tali pusat klien
tampak belum
mengering dan lepas
A: Risiko infeksi
teratasi
P: Observasi tanda
dan gejala infeksi
(Annisa)
Rabu
18/09/19 S:-
Jam : Risiko 3. Mengobservasi tanda dan O: -klien tidak
15.30 Infeksi gejala infeksi demam suhu 36,7OC
-Tidak ada
perdarahan dan tanda
infeksi pada tali
pusat
A: Risiko infeksi
P: Observasi vital
sign klien tiap 2 jam
(Annisa)
S: -
Ketidakseim 4. Memberikan ASI melalui O: klien tampak
Rabu bangan OGT tidak muntah
18/09/19 nutrisi -Telah diberikan
Jam : intake ASI sebanyak
kurang dari
15.40 7cc pada klien pukul
kebutuhan 17.10 WIB melalui
OGT
A:
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
P: Berikan intake
ASI per 2 jam
melalui OGT dan
naikan intake ASI
bertahap
(Annisa)
Rabu Ketidakefek 5. Mengobservasi vital sign
18/09/19 tifan pola klien S:-
Jam : nafas O: N : 117x/mnt
17.00 S : 36,8
RR: 60x/menit
SPO2: 94%
Pola nafas klien
normal
A: Ketidakefektifan
pola nafas
P: Observasi tanda-
tanda vital tiap 2 jam
6. Memberikan ASI melalui
OGT (Annisa)
Rabu Ketidakseim
18/09/19 bangan S: -
Jam : nutrisi O: klien tampak
17.40 kurang dari tidak muntah
kebutuhan -Telah diberikan
intake ASI sebanyak
7cc pada klien pukul
17.10 WIB melalui
OGT
A:
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
P: Berikan intake
ASI per 2 jam
melalui OGT dan
naikan intake ASI
bertahap
7. Mengajarkan ibu klien cara
Risiko mencuci tangan dan kapan (Annisa)
Rabu waktu untuk cuci tangan
Infeksi
18/09/19 S: Ibu klien
Jam : mengatakan akan
17.50 melakukan cuci
tangan seperti yang
diajarkan
O: Ibu klien dapat
memperagakan cuci
tangan dan
menyebutkan kapan
waktu mencuci
tangan dengan benar
A: Risiko Infeksi
P: Observasi tanda
dan gejaa infeksi
(Annisa)