ASUHAN KEPERAWATAN
A. Biodata
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. F
b. Umur : 48 tahun
c. Tempat/Tanggal Lahir : Klaten, 22 Juni
1987
d. Agama : Islam
e. Suku Bangsa : Jawa
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
h. Alamat : Karanganom,
2. Identitas Penanggung Jawab Klaten
a. Nama : Ny. D
b. Umur : 32 tahun
c. Tempat/Tanggal Lahir : Sleman, 16 Juni
1991
d. Agama : Islam
e. Suku Bangsa : Jawa
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Hubungan Dengan Pasien : Adik kandung
c. Riwayat kehamilan
Klien pernah mengalami keguguran 2 kali
4. Genogram
5. Riwayat Alergi
Ny. F mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan hingga obat –
obatan atau makanan.
7. Riwayat Sosial
Ny. F adalah seorang IRT dan memiliki 2 orang anak yang bergantian
menjaganya sering kali adiknya juga ikut menjaga Ny.F saat dirawat di
rumah sakit.
D. Riwayat Obstetrik
1. Status Obstetikus : P2 A0 H1
2. Riwayat Mestruasi
a. Usia Menarche : 15 tahun
b. Lama Haid : 5 hari
c. Siklus Haid : 28 hari
d. Banyaknya : tidak tentu
e. Warna : Merah pekat
f. Bau : Khas
g. Keluhan : Tidak Nyeri
3. Riwayat Pernikahan
a. Status : Janda
b. Umur Waktu Menikah Pertama Kali : 25 tahun
c. Frekensi Menikah : 1 kali
d. Lama Menikah dengan Suami yang Sekarang : 25 tahun
4. Riwayat KB
a. Riwayat KB : Ada
b. Metode : Suntik pertiga bulan
c. Lama Penggunaan : 5 tahun (sejak tahun 2013)
d. Rencana KB yang Akan Datang : Ada
e. Metode : Suntik pertiga bulan
5. Program Terapi Dokter
a. Obat Oral
Amoxilin 3 x 500 gram PO
Paracetamol 3 x 500 gram PO
b. Obat Parenteral
-
E. Pengkajian Kesehatan Dasar
1. Pengkajian Kebersihan dan Kenyamanan Diri
a. Mandi
1) Sebelum sakit :
Ny. F mandi sehari 2 kali dengan sabun mandi dan dilakukan secara
mandiri
2) Setelah sakit :
Ny. F mandi mandi hanya di lap oleh anaknya sekali sehari
b. Gosok Gigi
1) Sebelum sakit :
Ny. F mengatakan menggosok gigi sehari 2 kali setelah mandi pagi
dan malam hari dengan pasta gigi.
2) Setelah sakit :
Setelah sakit Ny. F tidak menggosok gigi
c. Cuci Rambut
1) Sebelum sakit :
Ny. F mengatakan mencuci rambut seminggu 3 kali dengan shampo
2) Setelah sakit :
Setelah sakit Ny. F belum mencuci rambut
d. Kebersihan Kuku
1) Sebelum sakit:
Ny. F mengatakan memotong kuku 1 minggu sekali
2). Setelah sakit :
Setelah sakit keadaan kuku Ny. F tidak kotor, dan tidak panjang
e. Ganti Pakaian
1) Sebelum sakit :
Ny. F mengatakan berganti baju sehari 2 kali
2) .Setelah sakit :
2) Setelah sakit
Setelah sakit Ny. F membutuhkan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari
b. Istirahat Tidur
1) Sebelum sakit
Sebelum dirawat di rumah sakit, Ny. F tidur pukul 21.00 lalu bangun
pukul 04.30.
2) Setelah sakit
Ny. F mengatakan jam tidur ± 4-5 jam.
3. Nutrisi
a. Saat Hamil
Saat Hamil Ny. J mengatakan makan sehari 3-5 kali, makanan yang
dikonsumsi nasi, sayur, lauk terkadang tahu/tempe/telur/ayam, susu
dan air putih. Makanan selingan Ny. W terkadang buah dan roti
kering. Dengan BB 59 kg.
b. Setelah Melahirkan
Ny. J mengatakan 3x sehari yaitu makanan dari Rumah sakit. Nasi, sup
brokoli, tahu, ayam, pepaya, air putih dan susu dengan BB 52 kg.
b. Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, pasien belum BAB, pasien tidak terpasang dowe
cateter. Pasien BAK ke kamar mandi ± 1200 cc warna kuning sedikit
pink.
b. Indra Penciuman
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada sekret yang keluar dari
hidung dan tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan tambahan.
c. Indra Pengecapan
Tidak ada stomatitis, membran mukosa bibir lembab, tidak pucat.
d. Indra Pendengaran
Bentuk telinga normal, simetris kanan dan kiri, daun dan lubang
telinga pasien bersih, tidak keluar cairan, fungsi pendengaran pasien
baik.
e. Indra Peraba
Tidak ada gangguan pada indra peraba, berfungsi dengan baik.
7. Pengkajian Penerimaan Perasaan
Ny. J mengatakan akan mengasuh anak dengan suami tanpa bantuan Ibu
mertua atau orang tua Ny. J merasa sudah berpengalaman dari anak
pertamanya. Tn. A mengatakan akan membantu mengurus anak setelah
pulang kerja.
2) Taking Hold
Ny. J sabar dan tetap menyusui bayinya setelah melahirkan. Ny.
J tidak nampak emosi dan tidak pernah mengeluh karena ASI
keluarnya masih sedikit. 3) Letting Go
-
c. Keinginan tentang kehamilan yang lalu
Ny. J mengatakan kehamilan anak pertamanya sangat dinanti karena
buah hati pertamanya bersama suami pertama Ny. J.
d. Keinginan tentang kehamilan yang sekarang
Ny. J mengatakan sangat menginginkan anak perempuan karena
sudah memiliki anak laki laki pada kehamilan dan bayinya akan
disusui secara eksklusif ± 6 bulan dan Tn.A mendukung keinginan
Ny.J.
3) Harga diri : harga diri pasien meningkat telah hamil dan akan
melahirkan anak keduanya.
4) Peran diri : peran pasien bertambah yaitu menjadi ibu untuk kedua
anaknya
b. Intelektual
Pasien mengetahui bahwa kesehatan kehamilannya sangat penting
sehingga pasien kontrol kehamilan rutin sesuai jadwal di KIA. Pasien
selalu bertanya-tanya kapan bayinya akan lahir. Pasien mengatakan
masih bingung bagaimana proses melahirkan yang benar meskipun ini
persalinan yang kedua. Pasien mengatakan lupa bagaimana proses
mengejan yang efektif dan efisien.
c. Hubungan interpersonal
Hubungan pasien dengan keluarga, teman dan lingkungannya tidak ada
masalah.
d. Mekanisme koping
Pasien mengatakan jika ia memiliki masalah, ia akan bercerita kepada
suami. Saat persalinan pasien merasa tenang ketika ditemani
suaminya.
e. Support system
Selama proses persalinan, suami mendukung pasien. Suami pasien
menunggui selama proses persalinan.
f. Pola kepercayaan-nilai
Pasien mengatakan melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Pasien
percaya bahwa jika ia berdoa maka akan diberi kemudahan dan
kelancaran dalam proses persalinannya
c. Leher
Bentuk leher Ny. J simetris, Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
d. Payudara
Payudara simetris, Tidak ada lesi, putting susu menonjol, areola
berwarna kehitaman, dan colostrume sudah keluar.
e. Dada
1) Inspeksi
Dada simetris, tidak ada retraksi. Pasien menggunakan
pernapasan dada. Tidak ada lesi, ikterik, keloid, pigmentasi
merata (warna kulit sama dengan sekitar). Respirasi ? kali per
menit.
2) Palpasi
Saat dilakukan palpasi. Pengembangan dada saat bernapas simetris,
taktil fremitus sama.
3) Perkusi
Terdengar suara sonor pada paru kanan dan paru kiri.
4) Auskultasi
Terdengar vesikuler pada seluruh lapang paru.
f. Abdomen
1) Inspeksi
Terdapat striae gravidarum bewarna coklat tua. Perut tampak
cembung bagian bawah. Tidak ada lesi, spider nevi.
2) Auskultasi
Peristaltik pasien 10 kali per menit, DJJ = 145x/menit
3) Palpasi
Janin tunggal memanjang
Leopold I : TFU = 25 cm
Leopold II : punggung sebelah kiri
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul
His : 2-3x/10 menit durasi 30 detik
4) Perkusi
Terdengar suara timpani di semua lapang abdomen pada pasien.
g. Genetalia
Genetalia tidak terpasang kateter, jumlah jahitan 1. Lokhea berwarna
merah tua, bau khas lokhea, jumlahnya 150 cc.
h. Ekstermitas
1) Ekstremitas atas
Anggota gerak lengkap,. Turgor kulit baik. Kulit elastis. Akral
teraba hangat capilarry Reffil time < 2 detik. Tidak ada edema.
Terpasang infus RL 20 tmp pada tangan kiri pasien. Tidak ada
kelainan gerak pada ekstremitas atas.
2) Ekstremitas bawah
Anggota gerak lengkap, turgor kulit baik, Capilarry Reffil time < 2
detik. Tidak ada edema. tidak terdapat varises.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 8
T : nyeri hilang timbul
3) Keadaan Psikologis Ibu
Pasien mengatakan ingin segera melahirkan karena tidak tahan
dengan sakitnya. Sepanjang kala 1 berlangsung pasien selalu
ditemani oleh suaminya. Pasien tampak cemas dan tidak bisa
tenang.
PENGKAJIAN HASIL
TD 120/80 mmHg
Nadi 91 x/menit
Suhu 36,8o C
Aktivitas Rahim Adanya gerakan janin, ibu merasakan kontraksi pada
perutnya.
b. Analisa kala I
Hari, tanggal : Selasa, 09 Oktober 2018
Jam : 19.05 WIB
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan: Nyeri akut Kontraksi
1. Kenceng-kenceng lebih teratur (Nanda, uterus
S: Skala nyeri 8
T : nyeri hilang timbul
DO:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 91 x/menit
Suhu : 36,8o C
DS : Pasien mengatakan: Kurang Kurang
1. Ingin segera melahirkan karena tidak tahan pengetahuan terpapar
informasi
dengan sakitnya. (Nanda,
2. Kurang Setelah dilakukan asuhan 1. Ajarkan cara mengejan 1. Membantu pasien dalam
pengetahuan keperawatan selama kala yang benar dengan posisi proses persalinan yang
berhubungan 1 pengetahuan pasien yang benar benar
meningkat dengan
dengan kurang 2. Tunjukkan sikap menerima 2. Pengungkapan rasa takut
kriteria hasil:
terpapar informasi rasa takut dan kecemasan dan kecemasan pasien
1. Pasien mengetahui pasien akan membantu pasien
proses persalinan dan dalam mengatasi
kemajuan persalinan kecemasannya.
Mawan
Mawan
d. Catatan perkembangan kala I
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
dengan kurang 1. Membina hubungan saling terbuka S: Pasien lebih meraa lega karena di
dan saling percaya dengan pasien dampingi, pasien mengatakan akan mematuhi
terpapar informasi
perintah agar lancar dan selamat.
2. Mendampingi pasien
3. Menunjukkan sikap menerima rasa O: Pasien terlihat lebih tenang, suami pasien
takut dan kecemasan pasien menemani disampingnya.
e. Pengkajian kala II
Hari/tanggal : Selasa, 09 Oktober 2018
Jam : 21.00 WIB
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh kenceng-kenceng makin sering dan pasien menyatakan
ingin mengejan. Pasien mengatakan merasa sangat kesakitan dan tidak
tahan lagi untuk mengejan. Pasien berulang kali melakukan nafas dalam
untuk mengurangi rasa sakitnya.
2) Nyeri
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus dan distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri tak terhingga
T : nyeri terus menerus
PENGKAJIAN HASIL
Letak kepala janin Presentasi kepala
Kondisi ibu Ibu sudah ingin mengejan, adanya tekanan pada
rektum sehingga ibu merasa seperti ingin BAB, ibu
mengungkapkan rasa tidak nyaman dengan menangis,
muncul keringat di sekitar wajah pasien. Pasien belum
bisa mengejan dengan benar.
Presentasi jalan lahir Kepala janin sudah masuk PAP, pembukaan lengkap,
vulva dan anus membuka, perinium tampak kaku,
selaput ketuban menonjol.
APGAR score
NO KARAKTERISTIK 1 MENIT 5 MENIT
PENILAIAN
1. Denyut jantung 2 2
2. Pernapasan 2 2
3. Refleks 1 2
4. Tonus otot 1 1
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Kesimpulan : APGAR Score 7/9 termasuk kategori Asfiksia Ringan
f. Analisa data kala II
Hari/tanggal : Selasa, 09 Oktober 2018
Jam : 21.05 WIB
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan: Nyeri akut kontraksi uterus
1. Merasa seperti ingin BAB (Nanda, yang kuat dan
2. Merasa tidak nyaman 00132, distensi perineum
hal
3. Kenceng-kenceng makin sering dan pasien
445)
menyatakan ingin mengejan
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah
abdomen, pinggang dan perineum
5. Siapkan pertolongan
persalinan 5. Persiapan yang baik
memperlancar
persalinan
6. Siapkan pertolongan
BBL 6. Pertolongan BBL
meneyelamatkan bayi
Wike Wike
h. Catatan perkembangan kala II
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATA
N
Nyeri akut Selasa, 09 Oktober 2018 Selasa, 09 Oktober 2018
berhubungan 21.10 WIB 21.10 WIB
dengan kontraksi 1. Memonitor DJJ dan HIS S : Pasien mengatakan sakit/nyeri sekali, skala
uterus yang kuat 1. Mengatur posisi pasien dengan posisi nyeri 8
dan distensi dorsal recumbent O : Posisi pasien dorsal recumbent, pasien bisa
perineum 2. Melatih pasien untuk mengejan secara melaksanakan cara mengejan yang benar, paien
benar saat ada HIS tidak dilakukan episiotomi, perawat dari perina
sudah siap
3. Mempersiapkan pertolongan persalinan
4. Menyiapkan pertolongan BBL A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Observasi TTV 15 menit, 15 menit, ½ jam,
½ jam kemudian
Wike
Wike
2) Nyeri
P : nyeri karena adanya luka akibat proses kelahiran bayi dan luka perinium
3) Pengkajian fokus
PENGKAJIAN HASIL
TTV TD : 120/78 mmHg
N: 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S: 36,9oC
Uterus Uterus teraba keras, kontraksi kuat
Jalan lahir Terdapat luka pada perinium dengan jumlah jahitan 1
(jenis benang T-Chromic C28, ukuran 0)
Perdarahan Keluar darah dari jalan lahir sebelum pengeluaran
plasenta. Perdarahan ±150cc
4. TTV :
TD : 120/78 mmHg
N: 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S: 36,9oC
DS : -
4. Cairan lebih
4. Anjurkan banyak minum cepat
selama proses persalinan diabsorbsikan
jika tidak ada mual dan melalui
muntah lambung
dibandingkan
dengan
makanan padat
dan untuk
mencegah
dehidrasi
5. Oksitosin
5. Kelola pemberian oksitosin
membantu
10 IU IM dan methergin 0,2
kontraksi uterus,
mg IM
mempercepat
Wike lepasnya
Wike plasenta dan
methergin
mengurangi
resiko
perdarahan.
l.
Catatan perkembangan kala III
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
P : Observasi KU dan
TTV
Wike
Risiko defisit 09 Oktober 2018 09 Oktober 2018
volume cairan 21.30 WIB 21.35 WIB
berhubungan 1. Memonitor kehilangan cairan (darah, S : Pasien mengatakan tidak mual dan tidak
Wike Wike
Pengkajian kala IV
Hari, Tanggal : Selasa, 09 Oktober 2018
Jam : 21.45 WIB
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan masih merasa sakit di bagian jalan lahir. Wajah terlihat
keluar keringat di wajah pasien. Pasien terlihat kesakitan saat dilakukan
penjahitan di daerah perinium. Pasien mengatakan merasa masih kesakitan
di daerah luka jahitan.
2) Nyeri :
P : nyeri terjadi karena adanya luka akibat proses kelahiran bayi dan luka
jahitan
4. TTV :
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5o C
N : 80 x/menit
o.
DS : Risiko infeksi Pertahanan
Pasien mengeluh nyeri pada jalan lahir (Nanda, tubuh primer
tidak adekuat
DO : 00004, (luka jahitan
hal perinium)
1. Adanya luka jahitan jalan lahir
382)
2. P2A0Ah1 hari ke-0
3. Terdapat lokea rubra
N DIAGNOSA PERENCANAAN
O TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital
berhubungan tindakan meningkat dapat
dengan agen cedera
keperawatan menunjukkan tingkat
fisik: luka jahitan
perinium selama kala IV, nyeri
nyeri
berkurang, dengan 2. Observasi nyeri secara 2. Tingkat nyeri
kriteria hasil: komprehensif termasuk yang
1. Pasien mampu lokasi, karakteristik, durasi, teridentifikasi
menerapkan frekuensi, kualitas dan
menentukan tindakan
teknik penurunan faktor presipitasi.
yang sesuai.
nyeri non 3. Implementasikan tindakan
farmakologis untuk kenyamanan fisik
3. Lingkungan
(nafas dalam) seperti menciptakan
yang nyaman
2. Pasien melaporkan suasana yang nyaman.
meminimalkan
nyeri sudah 4. Ajarkan pereda nyeri non stimulasi nyeri.
terkontrol farmakologis nafas dalam,
3. nyeri relaksasi.
4. Pereda nyeri non
berkurang 5. Ajarkan cara perubahan farmakologis
menjadi skala 2 posisi dan posisi yang mengefektifkan kerja
4. TTV normal nyaman untuk mengurangi obat
p.
RR: 16-20 x per menit nyeri. 5. Posisi yang tepat dapat
N: 60-100 x per meminimalkan
Wike
menit TD:100- terjadinya nyeri.
120/80-90 mmHg
Wike
2 Risiko infeksi Setelah diberikan 1. Observasi tanda-tanda 1. Observasi tanda infeksi
berhubungan tindakan vital dan tanda infeksi mengetahui
dengan pertahanan keperawatan pada luka jahitan ketidaknormalan lebih
tubuh primer tidak selama kala IV pasien dini
adekuat tidak infeksi dengan
2. Ajarkan ibu untuk 2. Perawatan perinium
kriteria hasil: merawat perinium dan yang rutin dengan
(luka jahitan
perinium) perawatan luka jahitan antiseptik
1. Meningkatnya
secara mandiri.
penyembuhan luka
2. Bebas tanda-tanda meminimalkan resiko
infeksi (rubor, kalor, infeksi
dolor, tumor) luka 3. Anjurkan ibu untuk 3. Merawat luka secara
bekas jahitan merawat luka setiap rutin setelah mandi
perinium selesai mandi dapat mencegah
3. TTV normal TD:100- 4. Anjurkan ibu menjaga infeksi
120/80-90 mmHg kebersihan genetalia dan 4. Genetalia yang bersih
mengganti pembalut bebas dari bakteri
N: 860-100x/menit
sesering mungkin patogen sehingga
R: 16-20x/menit
S:36-37,5oC 5. anjurkan pasien untuk mencegah infeksi
makan makanan tinggi 5. Makanan tinggi protein
Wita protein. mempercepat
penyembuhan luka.
Wita
makanan tinggi protein seperti putih P : Kolaborasi pemberian antibiotik jika perlu