Anda di halaman 1dari 90

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Jurusan Keperawatan

LEMBAR OBSERVASI

Pemenuhan Kebutuhan :
Oksigen

1) Mengatur posisi tidur pasien*


2) Memberi oksigen melalui kanule nasal*
3) Memberikan oksigen melalui masker.
4) Melatih pasien nafas dalam
5) Melatih pasien batuk efektif*
6) Melakukan penghisapan lendir
7) Melakukan postural drainase
8) Melakukan fisioterapi dada*
9) Melakukan inhalasi
10) Melakukan perawatan WSD
11) Melakukan perawatan tracheostomi

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN 2


PRODI D.4 SEMESTER IV
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Memberikan asuhan
posisi keperawatan
fowler dan semipada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
fowler

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemberian posisi fowler dan semi 1.2. Adanya data bahwa pasien membutuhkan pemberian posisi
fowler fowler dan semi fowler (sesak nafas) dikaji
2 Melakukan persiapan alat yang akan 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
digunakan untuk pemberian a. Bantal 2-5 d. Sarung tangan
posisi fowler dan semi fowler b. Masker e. Skort k/p
c. Sandaran punggung (regestin) k/p
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Klien dipastikan (nama, umur, program)
yang akan dilakukan pemberian 3.2. Tindakan dan tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
posisi fowler dan semi fowler 3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
3.5. Penerangan dan sirkulasi udara ruangan diatur dengan benar
4 Melaksanakan tindakan pemberian 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
posisi fowler dan semi fowler 4.2. Masker, sarung tangan, dan skort dipakai dengan benar
4.3. Alat didekatkan (bantal atau sandaran punggung)
4.4. Klien dibantu duduk dilakukan dengan hati-hati
0 0
4.5. Bantal disusun dengan sudut ketinggian 300
-45 . Bila membutuhkan lebih
tegak posisikan dengan sudut ketinggian 60 atau memasang sandaran
punggung dibawah tempat tidur klien bagian atas
4.6. Klien dibantu untuk naik, perawat berdiri disebelah kanan klien dan
menghadap klien
4.7. Klien dianjurkan dan dibantu untuk menekuk lutut dengan benar
4.8. Klien dianjurkan untuk menopang badan dengan kedua tangan
4.9. Klien disangga dengan tangan kanan perawat masuk ke ketiak klien dan tangan
kiri menyangga punggung klien
4.10.Klien dianjurkan untuk mendorong badannya ke belakang. Posisi pasien
diatur senyaman mungkin
4.11.Sarung tangan, masker, dan skort dilepas dengan benar
4.12.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon terhadap pengaturan posisi fowler dan semi fowler
dilakukan dengan benar
5.2. Upaya tindaklanjut disampaikan dengan benar
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA


30 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................

Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten Penguji


#

( ................................................ )

20
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Penberian asuhan
oksigen keperawatan
dengan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
kanule binasal

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebu- tuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemberian oksigen 1.2.Adanya data kekurangan oksigen dikaji meliputi: sesak nafas, sianosis,
dengan kanule nasal peningkatan RR

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:


akan digunakan untuk a. Tabung berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier
melaksanakan pemberian oksigen yang terisi aquades
dengan kanule nasal
b. Tanda peringkatan: dilarang merokok dan oksigen digunakan
c. Kanule binasal e. Bengkok
d. Cotton bud f. Plester jika perlu
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1.Tindakan dan tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas 3.2.Prosedur
akan dilakukan pemberian oksigen tindakan dijelaskan dengan benar
dengan kanule nasal 3.3.Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati: semi fowler atau kepala
ekstensi.
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY pasien:
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar diciptakan
b. Peralatan yang menggunakan listrik dijauhkan dari tabung oksigen
c. Pengunjung dibatasi
d. Sampiran dipasang/gorden ditutup

4 Melaksanakan tindakan 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar 4.2.Peralatan diset


pemberian oksigen dengan secara benar dan siap digunakan 4.3.Peralatan didekatkan ke
kanule nasal pasien
4.4.Lubang hidung pasien dibersihkan dengan cotton bud secara hati-hati 4.5.Fungsi
peralatan dicek dgn mengalirkan oksigen ke arah punggung
tangan perawat
4.6.Kanule oksigen dipasang ke lubang hidung pasien dengan tepat
4.7.Pengikat kanule diatur dengan benar
4.8.Kanule dipastikan terpasang dengan aman
4.9.Kecepatan oksigen diatur sesuai program
4.10.Alat-alat dirapikan
4.11.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Salam terapeutik disampaikan dalam mengakhiri tindakan
5.2. Respon pasien dievaluasi: respirasi, nadi, kesadaran, suara nafas setelah 15
menit
6 Melakukan pencatatan dalam Tindakan yang dilakukan, tanggal, jam, metode/alat yang digunakan, respon pasien
dokumentasi keperawatan (respirasi, nadi, kesadaran, suara nafas), nama dan tanda tangan perawat dicatat

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................


Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten # Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Pemberian oksigenasuhan
dengankeperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
masker wajah

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemberian oksigen dengan masker 1.2.Adanya data pasien yang membutuhkan pemberian oksigen dengan masker wajah
wajah

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat dan bahan untuk disiapkan sesuai ketindakan disiapkan sesuai
akan digunakan untuk pemberian standar, meliputi:
oksigen dengan masker wajah a. Tabung oksigen lengkap dengan humidifier dan flowmeter
b. Masker wajah sesuai program
c. Air steril
d. Tanda dilarang merokok dan tanda oksigen digunakan
2.2.Alat dan bahan ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi serta
diletakkan pada jangkauan perawat

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1.Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan pemberian oksigen 3.2.Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
dengan masker wajah 3.3.Posisi aman dan nyaman bagi pasien diatur: semi fowler, kepala ekstensi
dengan hati-hati.
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien:
a. Sampiran dipasang/gordin ditutup
b. Penerangan dan sirkulasi udara diatur
c. Pengunjung dan penunggu pasien diminta keluar
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemberian oksigen dengan 4.2. Tabung himidifier dicek isinya atau diisi sampai batas yang
masker wajah ditentukan dan dihubungkan dengan flowmeter kemudian
disambungkan ke sumber oksigen
4.3. Peralatan didekatkan ke dekat pasien
4.4. Slang masker wajah dihubungkan ke flowmeter
4.5. Fungsi peralatan dicek dengan benar
4.6. Masker dipasang menutupi mulut dan hidung pasien
4.7. Tali pengikat masker wajah difiksasi dengan benar dan dengan
memperhatikan kenyamanan pasien
4.8. Aliran kecepatan oksigen diatur sesuai dengan dosis/program yang telah
ditentukan
4.9. Masker & kecepatan aliran oksigen diperiksa setiap 4 jam secara tepat
4.10.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon pasien dilakukan respirasi, nadi, kesadaran dan suara
nafas
5.2. Informasi tentang monitoring masker dan kecepatan aliran oksigen
disampaikan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas dan
dokumentasi keperawatan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2.Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100


23 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melatih klien nafasasuhan
dalamkeperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
melatih klien nafas dalam 1.2.Adanya data pernafasan tdk adekuat, post operasi, immobil & nyeri dikaji

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan: botol & atau balon kalau perlu
akan digunakan untuk melatih 2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
klien nafas dalam
3 Melaksanakan persiapan melatih 3.1.Tindakan dan tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
klien nafas dalam 3.2.Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.3.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien dan cukup
pencahayaan dilakukan.
4 Melaksanakan tindakan 3.4.Posisi setengah duduk atau duduk diatur 4.1.Cuci
melatih klien nafas dalam tangan dilakukan dengan benar 4.2.Alat didekatkan
ke pasien
4.3.Pasien diberi latihan Pursed Lip Breathing dengan benar:
a. Menarik nafas melalui hidung dianjurkan pada pasien dengan benar
b. Menahan nafas dianjurkan kepada pasien, kemudian perawat memberikan
hitungan sampai dengan hitungan 7 kali
c. Menghembuskan nafas perlahan-lahan dengan melakukan Pursed Lip Breathing
(mengeluarkan nafas melalui mulut) sambil menegangkan otot perut,
dianjurkan kepada pasien. Hembusan nafas supaya dimasukkan dalam
balon/ botol bila perlu
4.4.Pasien dilatih pernafasan diafragme dengan benar
a. Meletakkan 1 tangan diatas perut dibawah tulang kosta dan tangan satunya
dibagian dada dianjurkan pada pasien dengan benar
b. Menarik nafas pelan-pelan melalui hidung, sampai perut mengembang
maksimal dianjurkan pada pasien dengan benar
c. Menahan nafas sampai hitungan 7 kali atau sesuai kemampuan pasien,
dianjurkan dengan benar
d. Menghembuskan nafas melalui pused lip sambil menegangkan otot perut
dengan kuat kearah dalam dianjurkan dengan benar
e. Mengulangi latihan pernafasan diafragma, kurang lebih 1 menit dan istirahat 2
menit, dilakukan selama 10 menit (4 kali sehari) dianjurkan kepada pasien
4.5.Pasien dilatih pengembangan apical dengan benar
a. Meletakkan 1 tangan diatas perut dibawah tulang kosta dan tangan satunya
dibagian dada dianjurkan pada pasien dengan benar
b. Menarik nafas pelan-pelan melalui hidung, sampai bagian dada/ apikal
mengembang maksimal dianjurkan pada pasien dgn benar
c. Menghembuskan nafas melalui pused lip sambil menegangkan otot perut
dengan kuat kearah dalam dianjurkan dengan benar
d. Mengulangi latihan pernafasan diafragma,  1 menit & istirahat 2 menit,
dilakukan selama 10 menit (4 x sehari) dianjurkan kpd pasien
4.6. Posisi yang nyaman diberikan dengan benar
4.7. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
5.2. Respon pasien, respirasi dan nadi dikaji
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan, hasil dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat
dokumentasi keperawatan dengan jelas dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan
pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan Yogyakarta, ................................
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan = Penguji
18 #
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Kompeten / Belum Kompeten ( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melatih asuhan dalam
klien pernafasan keperawatan padaefektif
dan batuk pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pernafasan dalam dan batuk 1.2. Adanya data yang perlu dilakukan pernafasan dalam dan batuk efektif dikaji
efektif dengan benar
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan, meliputi:
akan dilakukan pernafasan dalam a. Bengkok/tempat sputum berisi larutan desinfektan (lysol, SAVLON)
dan batuk efektif b. APD (masker, skort, sarung tangan)
c. Air putih hangat dalam gelas e. Stetoskop
d. Kertas tissue f. Sampiran
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Klien dan program yang akan dilakukan dipastikan dengan benar
akan dilakukan pernafasan dalam dan 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
batuk efektif 3.3. Posisi klien diatur (setengah duduk / duduk) *)
4 Melaksanakan persiapan lingku- ngan 4.1. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien (sirkulasi udara
pasien yg akan dilakukan pernafasan ruangan lancar, pasang korden/sampiran)
dlm & batuk efektif
5 Melaksanakan tindakan pernafasan 5.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
dalam dan batuk efektif 5.2. Peralatan didekatkan ke klien
5.3. Masker, skort, dan sarung tangan dikenakan
5.4. Auskultasi dilakukan untuk meyakinkan adanya dahak
5.5. Klien diminta meletakkan satu tangan di atas perut, dibawah tulang iga dan
tangan yang lainnya diletakkan pada bagian tengah data *)
5.6. Klien dianjurkan menarik nafas dalam dan perlahan melalui hidung (perut
akan mengembang selama inspirasi) *)
5.7. Klien dianjurkan menghembuskan nafas perlahan melalui mulut (pursed lips),
sambil menegangkan otot perut dengan kuat ke arah dalam (perut
mengempis selama ekspirasi) *)
5.8. Klien dianjurkan batuk dengan kekuatan otot perut setelah 3-4 kali
pernafasan *)
5.9. Klien dianjurkan membuang sputum kedalam bengkok *) 5.10.Klien
dianjurkan melakukan langkah 5.5-5.9 sebanyak 2 kali
5.11.Air kumur diberikan kepada klien dan mulut klien dibersihkan denagn tissue
kemudian dibuang kedalam bengkok *)
5.12. Auskultasi dilakukan pada dada klien utk mendengarkan suara nafas
5.13.Klien dievaluasi: respon, tanda vital, dan karakteristik sekret (volume,
kekentalan, warna bau)
5.14.Klien diatur kembali pada posisi yang nyaman 5.15.Salam terapeutik
dilakukan dalam megnakhiri tindakan 5.16.Sarung tangan dilepas
5.17.Alat-alat dibereskan 5.18.Cuci
tangan dilakukan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan pada klien dicatat dengan jelas dan ringkas sesuai denagn
dokumen keperawatan prinsip dokumentasi

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan


Nilai Akhir = Jumlah YA
x 100
26 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhanlendir
penghisapan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
melakukan penghisapan lendir 1.2.Adanya data pernafasan tdk adekuat, post operasi, immobil & nyeri
dikaji
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan:
akan digunakan untuk melakukan a. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan 2%.
penghisapan lendir b. Slang kateter penghisap steril dengan ukuran yang tepat
c. 2 kom kecil tertutup: 1 berisi aquades/ NaCl 0,9%, 1 berisi larutan
desinfektan (SAVLON 1:100)
d. Korentang dalam tempatnya h. Bengkok
e. Sarung tangan steril i. Stetoskop
f. Spatel lidah (K/P) j. Perlak dan pengalasnya
g. Kertas tissue k. Oksigen unit
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan 3.1. Memastikan klien: nama, umur, program
melakukan penghisapan 3.2. Tindakan dan tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
lendir 3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien dan cukup
pencahayaan dan sirkulasi udara dilakukan
3.5. Posisi setengah duduk atau duduk diatur
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
melakukan penghisapan 4.2. Sarung tangan steril dipakai dengan benar
lendir 4.3. Slang kateter penghisap dihubungkan dengan slang dari suction unit
tetap mempertahankan kesterilan tangan kanan
4.4. Mesin suction dihidupkan dengan tangan kiri
4.5. Tekanan diatur antara 60-150 mmHg dengan tepat
4.6. Fungsi alat penghisap dicek dengan memasukkan slang kateter
penghisap ke dalam kom kecil tertutup berisi aquades/NaCl 0,9%
4.7. Slang oksigen dilepas dari hidung, ET atau TT dengan menggunakan tangan
kiri
4.8. Menginformasikan ke klien bahwa slang kateter akan dimasukkan ke hidung
4.9. Memasukkan ujung slang kateter dengan tangan kanan ke dalam hidung
sampai kerongkongan atau sampai timbul reflek batuk, dengan slang tidak
kedalam keadaan menghisap atau OFF (tindakan diulang maksimal 3X
berturut-turut)
4.10.Menghisap skret dengan cara meanrik slang kateter penghisap secara
memutar pelan dengan menutup lubang pangkal slang kateter penghisap,
selama 10-15 detik sambil menginformasikan pada klien (tindakan diulang
maksimal 3X berturut-turut)
4.11.Memasang/memberikan oksigen kembali sambil menginformasikan tindakan
pemberian oksigen pada pasien
4.12.Membilas kateter dengan aqua/NaCl 0,9% sampai bersih
4.13.Menginformasikan pada klien bahwa slang kateter akan dimasukkan ke mulut
4.14.Memasukkan ujung slang kateter dengan tangan kanan ke dalam mulut
sampai sejauh mungkin atau sampai timbul refleks batuk dengan slang tidak
dalam keadaan menghisap atau off. *(tindakan diulang maksimal 3x berturut-
turut)
4.15.Menghisap sekret dengan cara menarik slang kateter penghisap secara
memutar dan pelan dengan menutup lubang pangkal slang kateter penghisap,
selama 10-15 detik sambil menginformasikan pada klien* (tindakan
diulang maksimal 3x berturut-turut)
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
4.16.Memasang/memberikan oksigen kembali sambil menginformasikan tindakan
pemberian oksigen pada pasien
4.17.Bila klien terpasang ET/Tracheostomi melakukan penghisapan seperti
prosedur 4.9 s.d 4.16 yang dimulai dari ET/TT kemudian hidung dan
mulut
4.18.Menginformasikan pada klien bahwa tindakan penghisapan sudah selesai
4.19.Mengembalikan tekanan ke posisi nol
4.20.Mematikan mesin dan melepas kateter dari slang penghisap, kemudian
memasukkan ke dalam kom berisi larutan desinfektan
4.21.Mengatur posisi pasien yang nyaman dengan menanyakan pada klien
4.22.Membersihkan alat dan mengembalikan alat pada tempatnya
4.23.Melepas sarung tangan dan menempatkan pada tempat yang tersedia
4.24.Mencuci tangan dengan benar
4.25.Mengembalikan sampiran dan penutup jendela

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
5.2. Respon pasien, respirasi dan nadi dikaji.
5.3. Menginformasikan kepada klien penghisapan lendir dilakukan lagi bila
klien merasa tidak enak, ada lendir atau sesak nafas

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan, hasil dan respon pasien saat dan setelah tindakan, dicatat
dokumentasi keperawatan dengan ringkas dan jelas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan
pasien/kasus
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


39 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhan
tindakan keperawatan
postural pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
drainase
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
melakukan postural drainase 1.2.Adanya data pernafasan tdk adekuat, post operasi, immobil & nyeri
dikaji
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan, meliputi:
akan digunakan untuk melakukan a. Bantal 2 atau 3 buah d. Segelas air hangat
postural drainase b. Papan pengatur posisi e. Sputum pot
c. Tissue wajah
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan 3.1.Tindakan dan tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
melakukan postural drainase 3.2.Prosedur tindakan postural drainase dijelaskan dengan benar 3.3.Pasien
dibaringkan diatas papan pengatur posisi
3.4.Posisi aman dan nyaman diatur sesuai dengan penumpukan skret
3.5.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien dan cukup
pencahayaan dan sirkulasi udara dilakukan
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
melakukan postural drainase 4.2. Area lokasi penumpukan skret dikaji dengan auskultasi suara nafas atau
gambaran foto dada
4.3. Pasien dibaringkan diatas papan pengatur posisi
4.4. Bantal diletakkan sebagai penyangga demi kenyamanan pasien
4.5. Posisi pasien diatur sesuai dengan area/ lokasi penumpukan skret yang lebih
rendah untuk drainase setiap are yang tersumbat (area skresi lebih tinggi dari
saluran nafas atas)
4.6. Pasien diminta mempertahankan posisi tersebut untuk mendrainase skrest
tersebut selama 10-15 menit (anak-anak prosedur 3-5 menit)
4.7. Lakukan perkusi dan vibrasi dada:
 Perkusi punggung atau dada klien ditepuk-tepuk secara bergantian masing-
masing tempat dilakukan clapping sebanyak 5 kali atau selama 1-2 menit atau
sesuai kebutuhan klien
 Vibrasi penggetaran dada pasien dilakukan pada saat fase ekspirasi sebanyak 2-
3 kali
4.8. Pasien diminta untuk duduk
4.9. Pasien dilatih untuk batuk efektif
4.10.Skresi yang dikeluarkan pasien ditampung dalam sputum pot 4.11.Jika
pasien tdk dapat batuk, maka dilakukan suction (penghisapan
lendir)
4.12.Pasien diminta untuk istirahat 2-3 menit 4.13.Pasien
dianjurkan untuk minum air putih hangat
4.14.Langkah 4.5. s.d. 4.13. dilakukan berulang-ulang hingga semua area/lokasi
yang tersumbat oleh skret terdrainase
4.15.Setelah tindakan pasien diberi air untuk kumur-kumur
4.16.Posisi pasien diatur kembali senyaman mungkin 4.17.Respon
pasien: respirasi, nadi, kesadaran, suara nafas dan
karakteristik dahak bila keluar, dikaji dengan seksama 4.18.Mencuci
tangan dengan benar
4.19.Mengembalikan sampiran dan penutup jendela

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
5.2. Respon pasien, respirasi dan nadi dikaji.
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan, hasil dan respon pasien saat dan setelah tindakan, dicatat dengan
dokumentasi keperawatan ringkas dan jelas
6.2.Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan Yogyakarta, ................................
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan = Penguji
32 #
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhan
tindakan keperawatan
fisioterapi dada pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pasien yg akan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
dilakukan fisioterapi dada
2 Melaksanakan persiapan alat yang 1.2.Adanya data yang perlu dilakukan fisioterapi dada dikaji dengan benar dengan
akan dilakukan fisioterapi dada menggunakan stetoskop; lokasi/ letak (area penepukan)
2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan, meliputi:
a. Bengkok atau tempat sekresi berisi cairan desinfektan (lysol, savlon)
b. Air minum dalam gelas (untuk klien sadar)
c. Suction (untuk klien tidak sadar) g. Masker
d. Bantal 3 buah atau lebih h. Skort
e. Sarung tangan bersih i. Kertas tissue
f. Stetoskop j. Sampiran
3 Melaksanakan persiapan pasien yg akan 3.1. Klien dan program yang akan dilakukan dipastikan dengan benar
dilakukan fisioterapi dada 3.2. Tujuan disampaikan denagn bahasa yang jelas
4 Melaksanakan persiapan 4.1. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien (sirkulasi udara
lingkungan pasien yang akan ruangan lancar, pasang korden/sampiran, penunggu/pengunjung
dilakukan fisioterapi dada dipersilahkan keluar)

5 Melaksanakan tindakan 5.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


fisioterapi dada 5.2. Masker, skort, dan sarung tangan dikenakan
5.3. Posisi klien diatur sesuai letak sekresi (area sekresi lebih tinggi dari
saluran nafas atas): *)
- area lobus atas depan : posisi fowler
- area lobus atas belakang : posisi duduk (membungkuk)
- area lateral : posisi SIM
- area lobus bawah depan : posisi trendelenberg, supinasi
- area lobus bawah belakang : posisi trendelenberg, pronasi
5.4. Klien dianjurkan bernafas dalam selama dilakukan penepukan
5.5. Auskultasi dilakukan pada dada klien utk mendengarkan suara nafas
5.6. Klien dievaluasi: respon, tanda vital, dan karakteristik sekret (volume,
kekentalan, warna bau)
5.7. Klien diatur kembali pada posisi yang nyaman
5.8. Salam terapeutik dilakukan dalam mengakhiri tindakan
5.9. Sarung tangan dilepas
5.10.Alat-alat dibereskan
5.11.Cuci tangan dilakukan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan pada klien dicatat dengan jelas dan ringkas sesuai dengan
dokumen keperawatan prinsip dokumentasi
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


26 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten # Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
inhalasi

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan inhalasi 1.2. Adanya data bahwa perlu dilakukan inhalasi
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan meliputi:
akan digunakan untuk a. Nebulizer unit atau oksigen dan flowmeter c. Obat sesuai program
melaksanakan inhalasi b. Cairan fisiologi (NaCl 0,9%, aquadest) d. Slang konektor
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi serta
diletakkan pada jangkauan perawat.
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Memastikan klien dan program yang dilakukan dengan benar
yang akan dilakukan inhalasi 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien dan cukup
pencahayaan dilakukan
3.5. Posisi setengah duduk atau duduk diatur secara hati-hati
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
inhalasi 4.2. Nebulizer unit diset secara benar dan siap digunakan
4.3. Obat dan atau cairan fisiologis dituangkan pada nebulizer unit secara hati-hati
dan benar
4.4. Menghidupkan nebulizer dan mengatur aliran secara tepat dan hati-hati
4.5. Memasang masker pada hidung pasien secara tepat dan hati-hati
4.6. Menganjurkan pada klien utk bernafas dalam melalui mulut & mengeks- presikan
secara pelan-pelan sampai obat atau cairan habis secara jelas
4.7. Menuntun pasien dalam bernafas dalam sampai obat atau cairan habis dilakukan
secara mantap
4.8. Menganjurkan klien melakukan batuk efektif pada akhir tindakan dan tidak ragu-
ragu
4.9. Membantu klien pada posisi nyaman dilakukan dgn sopan dan hati-hati
4.10. Alat-alat dirapikan dan dikembalikan pada tempat yang sesuai
4.11. Cuci tangan setelah tindakan dilakukan secara benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak 5.1. Tindakan evaluasi hasil dilakukan melalui anamenesa respon,
lanjut mendengarkan bunyi nafas, dan observasi secret yang keluar
5.2. Menginformasikan secara jelas pada klien bahwa tindakan inhalasi
akan dilakukan sesuai program
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan, dicatat dengan ringkas dan
dokumentasi keperawatan jelas
6.2.Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


25 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................
Kesimpulan = # Penguji
Kompeten / Belum Kompeten

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhan
perawatan WSDkeperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan perawatan WSD 1.2. Adanya data bahwa WSD perlu dirawat atau diganti
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan meliputi:
akan digunakan untuk a. Bak steril berisi:
melaksanakan perawatan WSD - Gunting - 2 pincet (chirurgis dan anatomis)
- kassa steril - kom berisi betadine 10%
- kom berisi NaCl 0,9% - sarung tangan 1 pasang
b. Slang penyambung antara botol WSD dengan slang steril (slang II)
c. Botol WSD steril yang berisi SAVLON 10% dgn pipa yang terendam 2 cm
d. Korentang steril dalam tempatnya h. Plester dan gunting
e. Kocher bersih 2 buah pada tempatnya i. Bengkok
f. Pincet anatomis bersih pada tempatnya j. Tempat sampah
g. Alkohol 70%
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Memastikan klien dan program yang dilakukan
akan dilakukan perawatan WSD 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien dan cukup
pencahayaan dilakukan
3.5. Posisi setengah duduk atau duduk diatur secara hati-hati
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
perawatan WSD 4.2. Alat didekatkan pada jangkauan perawat
4.3. Ijin memasang pengalas di bawah dada pasien dilakukan
4.4. Perlak & pengalas dipasang dibawah dada pasien dilakukan hati-hati
4.5. Bengkok didekatkan
4.6. Bak instrumen dibuka dan kesterilannya tetap dijaga
4.7. Balutan kotor/bagian luar diangkat dengan pincet bersih secara hati- hati dan
dibuang pada bengkok
4.8. Sarung tangan steril dipakai dengan benar
4.9. Balutan bagian dalam diangkat dgn hati-hati menggunakan pincet steril
4.10.Disinfeksi sekitar drain dengan kapas alkohol 70% dilakukan dengan hati-hati
4.11.Disinfeksi luka area pemasangan WSD dengan betadine 10%
dilakukan dengan hati-hai
4.12.Menjaga slang dada agar tidak tertarik atau terlepas dari
penyambungnya, atau terhubung dengan udara dilakukan
4.13.Observasi adanya krepitasi kulit disekitar slang dada dilakukan
4.14.Menutup sekitar drain dengan kassa steril yang telah digunting
dilakukan dengan hati-hati
4.15.Memfiksasi kassa sekitar slang dada dengan tepat
4.16.Mempertahankan ujung slang WSD tetap tercelup 2 cm dengan
menariknya keluar
4.17.Observasi dilakukan terhadap: ada/tidaknya undulasi, pengembangan paru/suara
nafas, adanya sumbatan akibat darah/kotoran lain, sambungan slang, keluhan
akan sianosis, tanda-tanda perdarahan dan dada terasa tertekan, isi cairan pada
botol penampung*
4.18.Mengganti botol WSD bila sudah penuh sesuai prosedur 4.17 4.
(prosedur 4.17 4. dilakukan pada WSD satu botol)
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
4.19.Slang penyambung WSD (slang II) yang baru dipasangkan pada pipa botol
WSD pengganti dengan tepat dan kesterilan dijaga
4.20.Menutup ujung slang dengan kassa steril
4.21.Kocher dipasang pada slang dada (slang I) pada dua tempat dengan tepat
dan hati-hati
4.22.Slang WSD (slang II) lama dilepaskan dari slang dada (slang I)
dengan hati-hati
4.23.Ujung slang dada (slang I) didesinfektan dengan kassa alkohol 70% dengan
tepat
4.24.Slang WSD (slang II) yang telah disambungkan pada botol WSD baru
disambungkan dengan slang dada (slang I) dengan tepat dan hati-hati
4.25.Kocher dilepas dengan hati-hati
4.26.Mengecek kepatenan drainase dengan menganjurkan pasien bernafas
dalam
4.27.Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.28.Cuci tangan setelah tindakan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
akan adanya rasa tertekan pada dada, tanda-tanda alat vital, adanya sianosis, adanya
tanda-tanda perdarahan, kepatenan slang dada dan slang WSD, sambungan
antara slang dada dan slang WSD, area sekitar pemasangan slang dada,
pengeluaran dari slang
5.2. Menginformasikan pada klien penggantian slang WSD akan dilakukan lagi
bila botol penampung sudah penuh dan penggantian balutan dilakukan setiap hari,
dan meminta pasien melapor bila merasa dada tertekan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan, hasil dan respon pasien saat dan setelah tindakan, kepatenan
dokumentasi keperawatan slang dada dan slang WSD, sambungan antara slang dada dan slang WSD,
area sekitar pemasangan slang dada, pengeluaran dari slang) tanda-tanda vital,
adanya sianosis, adanya tanda-tanda perdarahan, kepatenan slang dada dan
slang WSD, sambungan antara slang dada dan slang WSD, area sekitar
pemasangan slang dada, pengeluaran dari slang) dicatat dengan ringkas dan jelas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan
pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


41 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi : Melakukan perawatan tracheostomi

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
kebutuhan pelaksanaan 1.2. Adanya data bahwa tracheostomi tube kotor, tersumbat lendir, balutan
perawatan tracheostomi kotor dan basah

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan meliputi:
akan digunakan untuk 1. Bak instrument steril berisi alat-alat steril:
melaksanakan perawatan a. Gunting e. 2 pincet (chirurgis dan anatomis)
tracheostomi
b. kassa steril f. sarung tangan steril
c. 2 kom kecil g. cotton bud/lidi kapas
d. kassa steril h. kanule dalam (inner tube) bila ada
2. Pincet bersih dlm tempatnya 7. Bengkok
3. Korentang dlm tempatnya 8. Perlak & pengalasnya
4. Tali pengikat kanul tracheostomi 9. Gunting plester
5. Cairan normal saline (NaCl 0,9%) 10. Tempat sampah medis
6. Cairan perhidrol (H2O2) 11. Suction unit
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Memastikan klien dan program yang dilakukan
akan dilakukan perawatan 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
tracheostomi 3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Posisi supinasi dengan kepala ekstensi atau semi fowler diatur
dengan hati-hati
3.5. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
perawatan tracheostomi 4.2. Alat didekatkan pasien dan perawat dilakukan
4.3. Ijin memasang pengalas di atas dada dilakukan dengan sopan
4.4. Perlak dan pengalas dipasang didada pasien dengan hati-hati
4.5. Bengkok didekatkan
4.6. Ijin mengambil balutan kotor dilakukan
4.7. Balutan kotor di bawah trakea canule diangkat dengan pincet bersih dan
dibuang pada bengkok
4.8. Bak instrumen dibuka dan kesterilannya tetap dijaga
4.9. Normal salin dituang pada kom I dan kassa steril dimasukkan
kemudian diperas dilakukan dengan hati-hati
4.10.Cairan perhidrol dituang dalam kom2
4.11.Sarung tangan steril dipakai dengan benar
4.12.Ijin melepas konektor oksigen dilakukan
4.13.Konektor oksigen dilepas tangan kiri dilakukan (bila pasien
terpasang oksigen)
4.14.Kanule dalam tracheostomi (inner tube) diangkat dengan
menggunakan pincet chirurgis dilakukan bersamaan saat pasien ekspirasi
4.15.Merendam kanule dalam yang sudah dilepas kedalam cairan
perhidrol dilakukan dengan hati-hati
4.16.Membersihkan kanule tracheostomi bagian luar dengan menggunakan
kassa NaCl 0,9% mulai dari dalam kelur dilakukan hati-hati
4.17.Membersihkan kulit mulai dari area sekitar kanule kemudian sekitar stoma
dengan kassa yang telah dibasahi dengan NaCl 0.9% dilakukan dengan
hati-hati
4.18.Mengamati adanya kemerahan, pus, pembengkakan, drainase yang keluar pada
area sekitar stoma tracheostomi dilakukan dengan

32
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
cermat
4.19.Membersihkan kanule dalam yang telah direndam pada cairan perhidrol dari
kotoran yang melekat dengan sikat dilakukan secara teliti
4.20.Membilas kanule dalam dengan cairan NaCl 0,9% dilakukan dengan
benar
4.21.Mengeringkan kanule dalam dengan kassa steril secara benar
4.22.Memasukkan kanule dalam tracheostomi (inner tube) dengan
menggunakan pincet steril secara hati-hati, sambil tangan tidak dominant
memegang kanule luar dilakukan bersamaan pasien inspirasi
4.23.Meletakkan pincet yang telah dipakai ke dalam bengkok
4.24.Memastikan kanule dalam telah terpasang dengan kuat dilakukan secara hati-
hati
4.25.Memasang kassa steril yang telah digunting pada bagian tengah dibawah
canule dilakukan dengan hati-hati
4.26.Melepaskan tali pengikat tracheostomi yang kotor secara hati-hati dengan
cara memegang kanule luar tracheostomi dilakukan dengan hati-hati
4.27.Memasang tali pengikat yang bersih dengan dilakukan hati-hati
4.28.Mengecek kekencangan pengikat dengan menempatkan satu jari antara
pengikat dengan leher
4.29.Memasang sumber oksigen kembali (bila terpasang oksigen)
4.30.Menutup lubang kanule tracheostomi dengan menggunakan kassa lembab
yang dibasahi NaCl 0,9% bila tidak menggunakan oksigen
4.31.Mengambil pengalas dari dada pasien dengan sopan
4.32.Kerapian dan posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati- hati
4.33.Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.34.Cuci tangan setelah tindakan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa
respon dan pemeriksaan fisik
5.2. Menginformasikan pada klien tindakan akan dilakukan lagi bila balutan kotor
atau dan kanule tersumbat oleh lendir dengan jelas
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan, hasil dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat
dokumentasi keperawatan dengan ringkas dan jelas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan
pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


30 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )

33
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jurusan Keperawatan

LEMBAR OBSERVASI

Pemenuhan Kebutuhan :
Nutrisi

1) Membersihkan cairan peroral*


2) Memasang NGT
3) Memberikan makan melalui NGT*
4) Menilai kecukupan nutrisi*

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN 2


PRODI D.4 SEMESTER IV
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
Sub Kompetensi : Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, dan elektrolit Memberi minum pasien
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemberian cairan, dan elektrolit 1.2. Adanya data gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, dan elektrolit
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan
digunakan untuk memberi a. Baki berisi : gelas dan cairannya, sendok, serbet makan, sedotan.
minum peroral b. Perlak dan pengalas
c. Bengkok
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan diberi 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati sesuai kondisi
pasien
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar


memberi minum 4.2.Pengalas dipasang didada pasien pada bagian atas dengan hati-hati 4.3.Pasien
ditawarkan untuk minum sendiri atau dengan bantuan 4.4.Pasien
ditunggui/didampingi sampai selesai minum, atau pasien
dibantu minum dengan hati-hati dan empati.
4.5.Mulut pasien dibersihkan dengan tissu/ serbet makan 4.6.Alat-
alat dibereskan
4.7.Cuci tangan dilakkan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan observasi
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas.
dokumentasi keperawatan 6.2. Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75


Kesimpulan = # Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten
Penguji

( ................................................ )

36
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : :Memberikan
Melaksanakanmakan
asuhan per
keperawatan
oral, dietpada pasien
biasa dengan
dengan gangguan
posisi pasienpemenuhan
berbaringkebutuhan nutrisi

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemberian oral 1.2. Adanya data bahwa pasien membutuhkan pemberian makan per oral (klien
tidak mampu makan sendiri)

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan, meliputi:


akan digunakan untuk memberikan a. Diet biasa (nasi,sayur, lauk dan buah) sesuai program
makan per oral b. Alat makan sesuai kebutuhan (sendok, garpu, pisau makan)
c. Air minum dalam gelas beserta sedotan
d. Tissu/serbet makan
2.2. Alat-alat ditempatkan dibaki dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1.Memastikan klien (nama, umur, program) 3.2.Tujuan
yang akan dilakukan pemberian disampaikan dengan bahasa yang jelas 3.3.Prosedur tindakan
makan per oral dijelaskan dengan benar 3.4.Tawarkan bila pasien menginginkan
miksi/defekasi:
3.5.Posisi berbaring pasien diatur dengan hati-hati aman dan nyaman
3.6.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien 3.7.Penerangan
dan sirkulasi udara ruangan diatur
3.8.Pasien dipersilahkan untuk berdoa

4 Melaksanakan tindakan pemberian 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


makan per oral 4.2. Baki berisi diet sesuai program beserta alat diletakkan diatas meja pasien
4.3. Serbet makan dipasang diatas dada pasien
4.4. Buka penutup makanan dan atur sendok serta garpu sesuai kebutuhan
4.5. Perawat duduk disamping pasien
4.6. Tawarkan minum pada pasien sebelum mulai menyuapi makan
4.7. Ambil diet, beritahukan pada pasien makanan yang akan diberikan
4.8. Suapi klien secara hati-hati dengan klomposisi dalam satu sendok suapan
berisi nasi, lauk dan sayur
4.9. Perhatikan respon pasien selama menyuapi pasien
4.10.Tawarkan/selingi dengan minum air putih setelah beberapa suap
4.11.Motivasi pasien untuk menghabiskan diet yg disajikan termasuk buah
4.12.Sesudah selesai makan, tawarkan minum pada pasien
4.13.Bersihkan mulut pasien dengan serbet/tissu makan
4.14.Ambil serbet makan dari data pasien
4.15.Posisi pasien diatur senyaman mungkin
4.16.Alat-alat dibereskan
4.17.Cuci tangan dengan benar
4.18.Kembalikan kondisi ruangan seperti semula

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
(perasaan mual, rasa tidak nyaman pada perut)
5.2. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Yogyakarta, ................................


Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melakukan pemasangan Naso Gastrik Tube (NGT) pada pasien dewasa

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemasangan NGT 1.2.Adanya data pasien membutuhkan pemasangan NGT diidentifikasi :
kegawatdaruratan (muntah darah, keracunan), kebutuhan nutrisi enter- nal, anoreksia
nerVOSA, gerontik, persiapan tindakan operasi saluran pencernaan atas, gangguan
saluran pencernaan atas dan pasien koma
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai standart, meliputi :
akan digunakan untuk melaksanakan a. Troli pengobatan
pemasangan Naso Gastrik Tube b. Bak instrumen steril yang berisi :
(NGT)
-.1 buah spatel lidah -.Sepasang sarung tangan steril
-.NGT steril uk. 14-18 -.Spuit disposible steril uk. 50 cc
-.Jelly -.Spuit disposible steril uk. 5/10 cc
c. Stetoskop/kom kecil berisi air bersih h.Bengkok
d. 1 gelas air minum beserta sedotan (k/p) i.Tissue makan
e. Gunting plester j.Tempat sampah
f. Plester g.Perlak & pengalas
2.2. Alat-alat ditempatkan pada troli dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Memastikan klien (nama, umur, program)
akan dilakukan pemasangan Naso 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
Gastrik Tube 3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Posisi flower tinggi diatur dengan hati-hati aman dan nyaman
3.5. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
3.6. Penerangan dan sirkulasi udara ruangan diatur
3.7. Pengunjung/penunggu pasien diminta keluar
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemasangan Naso Gastrik 4.2. Troli pengobatan berisi alat-alat didekatkan
Tube (NGT) 4.3. Perlak dan pengalas dipasang diatas dada pasien
4.4. Bengkok didekatkan
4.5. Bak instrumen steril dibuka
4.6. Sarung tangan dipakai
4.7. NGT diambil dari bungkusnya
4.8. Panjang NGT yang akan dimasukkan diukur dari ujung hidung ke telinga
bawah menuju proses xipoideus dan diberi tanda
4.9. Ujung NGT diolesi jelly
4.10.NGT dimasukkan secara hati-hati dan tepat (melalui lubang hidung sampai
naso pharing posterior), sambil pasien diminta untuk menelan sampai
selang masuk sesuai dengan tanda yang ditetapkan (apabila mengalami
kesulitan dapat dibantu dengan memberikan air minum menggunakan
sedotan)
4.11.Selang NGT dipastikan telah masuk lambung dengan cara:
a. Isi lambung dihisap dengan spuit 5/10 cc atau
b. Diafragma stetoskop diletakkan di abdomen kuadran kiri atas tepat
dibawah garis costa, kemudian masukkan udara sebanyak 10-20 cc dengan
menggunakan spuit, sambil dengarkan suara blup (tanda masuknya
udara ke lambung), atau
c. Pangkal slang NGT dimasukkan kedalam kom berisi air, bila tidak keluar
gelembung udara berarti ujung slang NGT telah tepat masuk lambung.
4.12.Fiksasi selang NGT di hidung pasien dengan plester
4.13.Bengkok diambil
4.14.Perlak dan pengalas diangkat
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
4.15.Sarung tangan dilepas
4.16.Posisi pasien diatur senyaman mungkin
4.17.Kembalikan kondisi ruangan seperti semula
4.18.Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.19.Cuci tangan dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesam respon dilakukan
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75


Kesimpulan = # Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten
Penguji

( ................................................ )

39
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Sub Kompetensi : Memberikan makan melalui Naso Gastrik Tube (NGT) pada pasien dewasa

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemberian makan melalui NGT 1.2.Adanya data pasien membutuhkan pemberian makan melalui NGT (Klie tidak dapat n
makan melalui mulut atau klien tidak dapat menelan)

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan diatas troli, meliputi :
akan digunakan untuk memberikan a. Diet cair sesuai program e. Tissu/Serbet makan
makan melalui Naso Gastrik Tube b. Sarung tangan bersih f. Gelas berisi air matang
(NGT)
c. Spuit ukuran 50 cc g. Stetoskop
d. Perlak dan pengalas h. Bengkok
2.2. Alat-alat ditempatkan pada troli atau baki dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Memastikan klien (nama, umur, program)
akan dilakukan pemasangan gastrik 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
tube 3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Posisi semi flower diatur dengan hati-hati aman dan nyaman
3.5. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
3.6. Penerangan dan sirkulasi udara ruangan diatur
3.7. Pengunjung/penunggu pasien diminta keluar
3 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemberian makan melalui 4.2. Troli/baki berisi alat-alat didekatkan
Naso Gastrik Tube (NGT) 4.3. Cek ketepatan letak slang gastrik dilambung dengan cara : auskultasi suara usus
menggunakan stetoskop/aspirasi isi lambung untuk pemeriksaan cairan
lambung/memasukkan pangkal slang gastrik kedalam mangkok berisi air
4.4. Pengalas/serbet makan dipasang diatas dada pasien
4.5. Bengkok didekatkan
4.6. Sarung tangan dipakai
4.7. Hisap air minum menggunakan spuit 50 cc dengan posisi tegak lurus
4.8. Penutup slang NGT dibuka, hubungkan pangkal slang gastrik dengan spuit
yang berisi air minum
4.9. Lepas piston, tinggikan spuit kurang lebih 50 cm diatas klien
4.10.Laksanakan tindakan pengaliran air minum ke lambung dengan gaya grafitasi
4.11.Sebelum air minum didalam spuit habis pangkal slang ditekuk, spuit dilepas,
kemudian tutup pangkal slang NGT
4.12.Hisap diet cair menggunakan spuit 50 cc dengan posisi tegak lurus
4.13.Penutup slang NGT dibuka, hubungkan pangkal slang gastrik dengan spuit yang
berisi diet cair
4.14.Lepas piston, tinggikan spuit kurang lebih 50 cm diatas klien
4.15.Laksanakan tindakan pengaliran diet cair kelambung dengan gaya grafitasi
4.16.Sebelum diet cair didalam spuit habis, tekuk pangkal slang, spuit dilepas,
kemudian tutup pangkal slang NGT
4.17.Ulangi tindakan (4.12 s.d. 4.16) sampai diet cair habis
4.18.Ulangi tindakan 4.7 d.d. 4.11.
4.19.Bengkok diambil
4.20.Perlak dan pengalas diangkat dari dada pasien
4.21.Posisi pasien diatur senyaman mungkin
4.22.Alat-alat dibereskan
4.23.Sarung tangan dilepas
4.24.Cuci tangan dengan benar
4.25.Kembalikan kondisi ruangan seperti semua

40
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
(perasaan mual, rasa tidak nyaman pada perut)
5.2. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


30 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = # Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten Penguji

( ................................................ )

41
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Sub Kompetensi : Menilai kecukupan nutrisi

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
kebutuhan pelaksanaan penilaian 1.2. Adanya data pasien membutuhkan penilaian kecukupan nutrisi diidentifikasi
kecukupan nutrisi (pasien luka bakar, mal absorbsi, penurunan berat badan yang cepat)

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
akan digunakan untuk a. Timbangan berat badan c. Pengukur tinggi badan
melaksanakan penilaian b. Pita pengukur d. Set calipers
kecukupan nutrisi
2.2. Alat-alat ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1.Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan penilaian kecukupan 3.2.Prosedur tindakan dijelskan dengan benar
nutrisi 3.3.Posisi aman dan nyaman pasien : duduk/berbaring diatur dgn hati-hati
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien :
a. Sampiran dipasang/gorden ditutup
b. Penerangan dan sirkulasi udara ruangan diatur
c. Pengunjung/penunggu pasien diminta keluar

4 Melaksanakan tindakan 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar 4.2.Troli


penilaian kecukupan nutrisi berisi alat-alat didekatkan
4.3.Pasien diminta untuk membuat catatan mengenai dietnya (selama 1 2 minggu) atau
mengingat makanan yang dimakan selama 24 jam
4.4.Tinggi badan pasien diukur dengan tepat 4.5.Berat
badan pasien diukur dengan tepat
4.6.Hasil pengukuran berat badan dikonversikan dalam satuan kg 4.7.Berat
Badan ideal dihitung
4.8.Lingkar lengan atas tengan (LLAT) diukur dengan benar dlm satuan cm 4.9.Lemak
dan jaringan sub kutan (lipatan kulit trisep = LKT) di atas titik
tengah LLAT diukur menggunakan calipers

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan


5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75


Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )

42
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jurusan Keperawatan

LEMBAR OBSERVASI

Pemenuhan Kebutuhan :
Rasa Aman dan Nyaman

1) Melaksanakan tindakan pemeliharaan 4) Melaksanakan tindakan pencegahan


personal hygiene dan pengendalian infeksi
a. Memandikan a. Mencuci tangan
b. Mencuci rambut b. Memakai sarung tangan
c. Potong kuku c. Memakai gaun pelindung
d. Oral hygiene d. Dressing infus
e. Vulva hygiene e. Dressing kateter*
f. Menyisir rambut 5) Melaksanakan perawatan luka post
g. Memasang kap kutu operasi
2) Melakukan kompres panas dingin* 6) Melakukan prosedur perawatan di
3) Melakukan pengelolaan nyeri ruang isolasi
a. Memakai obat a. Memakai gaun pelindung
b. Tanpa memakai obat (Distraksi b. Mencuci tangan
dan relaksasi)* c. Memakai sarung tangan steril

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN 2


PRODI D.4 SEMESTER IV
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan pemeliharaan personal hygiene (memandikan)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien terhadap 1.1. Salam terapeutik disampaikan dengan benar
pemeliharaan personal hygiene 1.2. Validasi data dilakukan dengan tepat : kebutuhan personal higiene
(mandi) (mandi)

2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1.Tujuan dan tindakan yang akan dilakukan disampaikan dengan jelas 2.2.Harapan dan
dimandikan di tempat tidur keinginan pasien ditanyakan
2.3.Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY pasien
2.4.Batas bantuan yang diharapkan sesuai persetujuan pasien dimintakan
2.5 Pengaturan posisi yang nyaman bagi pasien ditempat tidur dilakukan

3 Melakukan persiapan alat untuk 3.1.Alat disiapkan


memandikan pasien ditempat tidur a. 2 waskom berisi air hangat 2/3 bagian
b. 2 waslap (satu waslap air bersih, satu waslap air sabun)
c. Peralatan untuk menggosok gigi (sikat, pasta gigi, gelas, air kumur)
d. Botol berisi air untuk membilas sesudah b.a.k/b.a.b
e. Sabun dalam tempatnya k. Sarung tangan
f. Kamper spiritus da bedak/talk l. Selimut mandi
g. 1 handuk m. Bengkok
h. Pakaian bersih n. Tempat pakaian kotor
i. Sisir o. Skort
j. Kertas kloset
3.2. Alat ditata rapi diatas trolli
3.3. Kebersihan alat dijaga

4 Membantu memandikan 4.1. Skort dikenakan


pasien ditempat tidur 4.2. Alat-alat didekatkan, posisi perawat berada disebelah kanan pasien
4.3. Sarung tangan dipakai
4.4. Selimut klien diganti dengan selimut mandi
4.5. Klien dibantu menyikat gigi sesuai standar
4.6. Klien ditawarkan untuk B.A.B/B.A.K
4.7. Bila pasien menginginkan B.A.B/B.A.K dibantu sesuai standar
4.8. Handuk pertama dibentangkan dibawah kepala dengan hati-hati
4.9. Muka dan telinga dibersihkan dengan waslap air bersih
4.10.Muka dikeringkan dengan handuk dengan hati-hati
4.11.Handuk pertama dimasukkan dalam tempat pakaian kotor
4.12.Pakaian atas ditanggalkan
4.13.Selimut mandi diturunkan sampai bawah perut
4.14.Handuk kedua dibentangkan melintang diatas dada dan dibawah lengan kiri
dengan hati-hati
4.15.Lengan dan ketiak dibasahi dengan air bersih, diberi sabun dari ujung jari
ke ketiak dengan waslap, dibilas dengan air bersih dilakukan dengan
hati-hati
4.16.Lengan dan ketiak dikeringkan dengan handuk kedua
4.17.Handuk dibawah lengan kiri diambil dan dibentangkan melintang diatas dada
dan dibawah lengan kanan dengan hati-hati
4.18.Lengan kanan dan ketiak dibasahi dengan air bersih, disabun dari ujung jari
ke ketiak dengan waslap, dibilas dengan air bersih dilakukan dengan
hati-hati
4.19.Lengan dan ketiak dikeringkan dengan handuk kedua
4.20.Kedua tangan diletakkan disamping kepala pasien
4.21.Selimut mandi dinaikkan keatas sampai dada sambil handuk diangkat
dengan sopan

44
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
4.22.Leher,dada, dan perut dibasahi , di sabun dengan waslap lembab dibawah
selimut mandi dan dibilas
4.23.Leher dada dan perut dikeringkan dengan handuk secara hati-hati
4.24.Pakaian bagian bawah ditanggalkan
4.25.Pasien dimiringkan handuk dibentangkan dibawah punggung sampai bokong
dengan tetap mempertahankan selimut mandi menutupi daerah dada
4.26.Pasien diminta/dibantu miring kiri
4.27.Handuk dibentangkan memanjang dibawah punggung
4.28.Punggung dibasahi, disabun, dibilas, dikeringkan mulai dari atas bahu
sampai pantat
4.29.Punggung pasien diberi lotion dan masage dengan hati-hati
4.30.Pasien dibantu untuk telentang
4.31.Pakaian atas dikenakan
4.32.Handuk dibentangkan dibawah kaki kiri melintang diatas kaki kanan
4.33.Handuk dibentangkan dibawah kaki kanan melintang diatas kaki kiri/
menutupi kaki kiri
4.34.Ujung kaki kanan sampai lipat paha dibasahi, disabun,
dibilas,dikeringkan
4.35.Pindahkan handuk dibawah bokong
4.36.Tawarkan pada pasien untuk membersihkan genetalia
4.37.Genetalia dibasuh dengan sabun, dibilas dengan air
bersih,dikeringkan
4.38.Pakaian bawah dikenakan
4.39.Rambut disisir sesuai standar
4.40.Posisi yang nyaman diatur
4.41.Selimut mandi diganti selimut tidur

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Kenyamanan pasien selama dan sesudah tindakan dipantau/dievaluasi 5.2.Temuan
kelainan pada kulit : tanda dekubitus dievaluasi
5.3.Respon pasien selama dan sesudah tindakan : menggigil, sesek, dievaluasi
5.4.Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.5.Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan memandikan dicatat


dokumentasi keperawatan 6.2. Hasil temuan patologis dicatat
6.3. Kendala yang ditemukan selama proses memandikan dicatat
6.4. Tanggal, jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


60 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )

45
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan pemeliharaan personal hygiene (mencuci rambut)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pada pasien 1.1. Salam terapeutik disampaikan dengan benar
yang akan dilakukan cuci rambut 1.2. Validasi data dilakukan dengan tepat : kebutuhan personal higiene
(mencuci rambut)
2 Melmpersiapan alat dan bahan untuk 2.1. Alat-alat dipersiapkan sesuai standar
melaksanakan mencuci rambut a. * Kom kecil (mangkok) serta kain Kassa 2-3 potong
b. Ember berisi air bersih kain pel ember kosong
c. Ceret/termos berisi air panas j. Kapas dan tempatnya
d. Bengkok berisi larutan lisol 2-3% k. Sarung tangan bersih
e. Baki berisi dua buah sisir l. Celemek
f. Satu buah waslap m. Gayung
g. Alas handuk/perlak n. Talang karet
h. Sarung tangan bersih o. Sabun/sampho
i. Dua buah handuk
2.2. Alat-alat yang dibutuhkan disiapkan diatas troli
3 Melaksanakan persiapan 2.3. Kebersihan alat diperhatikan dengan tepat
klien/pasien untuk melaksanakan 2.4. Fungsi dan kegunaan alat dipahami sesuai standar
cuci rambut 3.1. Hubungan trust dibangun dan dikembangkan
3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
4 Melakukan tindakan sesuai 4.1. Mencuci tangan dengan tepat dilakukan
keadaan untuk mencuci rambut 4.2. Bantal diangkat, pengalas dan handuk dipasang dibawah kepala klien/pasien
4.3. Ujung handuk dipasang diatas bahu kanan
4.4. Kepala klien diatur dan berada dipinggir tempat tidur
4.5. Talang dipasang dibawah kepala pasien dan ujung talang dimasukkan
kedalam ember kosong, ember dialas dengan kain pel.
4.6. Rambut pasien disisr
4.7. Lubang telinga ditutup dengan kapas dan jika perlu mata ditutup dengan kasa
4.8. Rambut dibasahi mulai dari pangkal ke ujung rambut
4.9. Pangkal rambut digosok dengan kain kasa yang sudah diberi sampo
kemudian dimassage
4.10.Rambut dibilas dengan air hangat sampai bersih
4.11.Tutup telinga dan mata diangkat
4.12.Talang diangkat karet dimasukkan ke ember, handuk diangkat
4.13.Rambut dikeringkan dengan handuk
4.14.Rambut disisir dengan rapi
4.15.Pasien diatur dengan posisi yang nyaman

5 Melakukan evaluasi 5.1. Respon pasien saat dan setelah tindakan dievaluasi
5.2. Tindak lanjut disampaikan
5.3. Salam terapeutik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pe dokumentasian 6.1. Respon pasien dicatat.
6.2. Waktu, Paraf, nama terang dicantumkan

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan


Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
29 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji

Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #

( ................................................ )
46
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan membersihkan mulut (oral hygiene)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pada pasien 1.1.Salam terapeutik disampaikan dengan benar
yang akan dilakukan oral higiene 1.2.Validasi data dilakukan dengan tepat : mulut luka, gigi palsu, karies, radang
gusi, sariawan
1.3.Kontrak waktu, tempat topik dilakukan dengan tepat
1.4.Tujuan dan tindakan yang akan dilakukan dijelaskan dengan tepat
2 Mempersiapkan alat dan bahan 2.1. Alat-alat dipersiapkan sesuai dengan standar : berisi:
untuk melaksanakan oral a. Bak steril tertutup berisi kapas, lidi, kasa/deppers,pinset/arteri
Higiene b. Gelas kumur berisi air masak/Na C1 0,9%/air garam
c. Kom kecil berisi boraks gliserin/gentian violet secukupnya
d. Handuk dan perlak f. Bengkok 2 buah
e. Sarung tangan bersih g. Korentang dalam tempatnya
2.2. Perlak kecil dan alasnya
2.3. Alat-alat yang dibutuhkan disiapkan diatas troli
2.4. Fungsi dan kegunaan alat dipahami sesuai standar
3 Melaksanakan persiapan 3.1. Hubungan trust dibangun dan dikembangkan
klien/pasien untuk melaksanakan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Oral Higiene 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
4 Melakukan tindakan sesuai 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan tepat
keadaan Oral Higiene 4.2. Posisi pasien diatur supinasi dengan kepala miring diatas pinggiran bantal
4.3. Perlak diletakkan dibawah dagu pasien dengan hati-hati
4.4. Bengkok diletakkan didekat dagu pasien
4.5. Bak instrumen dibuka, pincet diambil menggunakan korentang dengan
memperhatikan teknik aseptik
4.6. Bibir dibersihkan dengan cara mengoleskan Na C1 0,9 %, air matang
dengan menggunakan pinset
4.7. Pasien dianjurkan supaya membuka mulut
4.8. Gigi bagian depan atas, bawah, palatum atas, (rahang), lidah dibersihkan
dengan kain kassa, Na C1 0,9%/air matang dijepit dengan
menggunakan pinset.
4.9. Sela-sela gigi dibersihkan dengan lidi kapas Na C1/air matang atau kassa Na
C1 0,9% air matang menggunakan pinset sampai bersih
4.10.Bibir diolesi dengan gentian violet/air matang/Na C dari bibir atas
kemudian bibir bawah dengan pinset secara berlahan
4.11.Sekitar mulut pasien dilap dengan tissu dan membuang tissu ke bengkok
4.12.Peralatan dibersihkan dibawah air mengalir dan dikembalikan pada tempatnya
dan melepas sarung tangan
4.13.Posisi pasien diatur yang nyaman dan mencuci tangan

5 Melakukan evaluasi 5.1.Respon dan kondisi rongga mulut, gigi, lidah, mukosa mulut & gusi 5.2.Tindak
lanjut disampaikan
5.3.Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pendokumentasian 6.1. Respon pasien selama dan sesudah dicatat
6.2. Waktu, paraf dan nama terang dicantumkan
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
29 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Memberikan tindakan pemeliharaan personal hygiene (VULVA hygiene)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien untuk 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
VULVA hygiene 1.2. Adanya data pasien perlu dilakukan VULVA hygiene dipastikan
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar :
akan digunakan digunakan untuk a.Baskom mandi/botol cebok berisi air hangat dengan suhu 41- 43°C
VULVA hygiene
b.Cairan pembersih khusus wanita (jika ada)
c.Kom beri kapas air hangat bersih h. Bengkok
d.Sarung tangan bersih dalam tempatnya i. Pengalas
e.Tempat kain kotor tertutup j. Tissu kamar mandi
f.Selimut mandi k. Waslap 2 buah
g.Bed pan/Pitpot l. Sampiran jika perlu
2.2. Alat-alat ditempatkan pada troli dan ditata dengan rapi
2.3. Kebersihan alat diperhatikan
2.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY pasien
2.5. Pengaturan posisi yang nyaman bagi pasien ditempat tidur
dilakukan

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Salam terapetik disampaikan


untuk dilakukan VULVA hygiene 3.2. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
4 Melaksanakan tindakan VULVA 4.1. Skort dikenakan dengan benar
higiene 4.2. Alat-alat didekatkan
4.3. Sampiran dipasang dengan benar
4.4. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.5. Ganti selimut klien dengan selimut mandi, dengan satu ujung selimut diantara
kedua tungai, dua ujung lainnya mengarah masing-masing ke sisi tempat tidur,
dan ujung yang lain pada dada klien.
4.6. Jika selimut terlalu besar, selimut mandi digunakan seperti biasa
4.7. Atur posisi klien dorsar recumben dan lepaskan pakaian klien
4.8. Lilitkan ujung selimut keseliling tungkai terjauh klien dengan menarik ujung
selimut mandi dan melipatnya dibawah panggul
4.9. Lakukan juga hal ini pada tungkai dekat perawat
4.10.Pasang pengalas dan pispot dibawah bokong klien
4.11.Cuci tangan lagi jika perlu
4.12.Siapkan botot cebok
4.13.Gunakan sarung tangan pada tangan kiri
4.14.Lipat keatas ujung ujung bawah selimut mandi diantara kaki klien, kearah
abdomennya.
4.15.Jika selimut tidak dililitkan, buka bagian selimut disamping klien, jangan
bawah klien
4.16.Buka labiya mayora kanan dan kiri dengan tangan yang
menggunakan sarung tangan
4.17.Sirang dengan air hangat dari arah vulva ke perianal
4.18.Angkat pispot dari bawah bokong klien
4.19.Dekatkan kom berisi kapas air hangat dan bengkok diantara kedua kaki klien
4.20.Gunakan sarung tangan pada tangan dominan

48
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
4.21.Ambil kapas dengan tangan dominan secukupnya untuk mengusap genetial
(minimal 10 buah)
4.22.Buka labiya mayora seperti tadi
4.23.Bersihkan daerah genitial dengan mengusapkan kapas dari arah atas ke arah
bawah (perinium), lakukan mulai dari bagian terluar, yaitu labiya mayora
kanan, kemudian kiri, dilanjutkan labiya minora kanan dan kiri dan yang
terakhir usap bagian tengah genetial
4.24.Lakukan masing-masing dengan satu kapas dan sekali usap, gunakan ibu
jari dan jari telunjuk untuk mengusap dan lindungi kapas yang belum
digunakan dengan jari yang lain, ulangi sekali lagi mulai dari labiya
mayora kembali
4.25.Jika perlu, basuh dengan air hangat lagi kemudian keringkan dengan
handuk/ tissu kamar mandi
4.26.Sisihkan kom dan bengkok
4.27.Lipat ujung tengah selimut mandi ke arah belakang diantara kaki pasien
4.28.Bantu klien untuk miring
4.29.Bersihkan daerah anal dengan mengusap dari arah veginal ke anus dengan
gosokan, ulangi dengan waslap bersih sampai bersih dengan hati-hati.
4.30.Lepaskan sarung tangan
4.31.Bantu klien mengenakan pakaian bawahnya, gulung pengalas
4.32.Ganti selimut mandi dengan selimut tidur
4.33.Rapikan dan atur posisi klien agar nyaman dengan hati-hati
4.34.Bereskan alat-alat dan cuci tangan

5 Melakukan evaluasi 5.1. Kenyamanan pasien selama dan sesudah tindakan


dipantau/dievaluasi
5.2. Temuan kelainan pada genetial dievaluasi
5.3. Respon pasien selama dan sesudah tindakan dievaluasi
5.4. Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan

6 Tindakan terapi didokumentasikan 6.1. Tindakan VULVA higiene dicatat


6.2. Hasil temuan patologis dicatat
6.3. Kendala yang ditemukan selama proses tindakan VULVA higiene
dicatat
6.4. Tanggal, jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75


Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan pemeliharaan menyisir rambut

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien terhadap 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemeliharaan personal hygiene 1.2. Memastikan pasien perlu disisir rambutnya
(menyisir rambut)

2 Mempersiapkan pasie n untuk 2.1.Tujuan dan tindakan yang akan dilakukan disampaikan 2.2.Harapan dan
menyisir rambut keinginan pasien ditanyakan
2.3.Privacy pasien disiapkan
2.4.Batas bantuan yang diharapkan sesuai persetujuan pasien dimintakan
2.5. Pengaturan posisi yang nyaman bagi pasien dilakukan
3 Melaksanakan persiapan alat untuk 3.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar meliputi:
menyisir rambut pasien a. Bengkok berisi larutan lison 2-3 % e. Bengkok kosong
b. Potongan kertas tissu dalam tempatnya f. Sisir rambut
c. Tali pita, karet untuk mengikat karet jika perlu g. Alas/handuk
d. Minyak rambut jika perlu
4 Membantu menyisir rambut 4.1. Salam terapetik disampaikan
pasien 4.2. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.3. Bentangkan handuk dibawah kepala klien kemudian dimiringkan dgn hati2
4.4. Kaji kulit kepala klien/apakah ada kutu, luka pada kulit kepala /ketombe
4.5. Bagi rambut menjadi dua bagian dengan hati-hati
4.6. Sisir rambut mulai dari ujung, makin lama makin ke atas sampai pd pangkal
rambut. bila rambut kusut diberi minyak kelapa, bila tdk dpt disisir krn rambut
terlalu kusut minta persetujuan klien utk dipotong rambutnya
4.7. Kumpulkan rambut yang rontok dan bungkus dengan kertas kemudian buang
kedalam bengkok kosong
4.8. Ikat rambut yang panjang (membuat jalinan, demikian pula bagian lainnya dengan
menghindarkan rasa sakit)
4.9. Setelah menyisir rambut klien, bersihkan sisir dengan kertas tissu kemudian
masukkan kedalam bengkok yang berisi larutan lisol dan buang tissu kedalam
bengkok kosong
4.10. Ambil handuk hati-hati dibawah kepala klien dan rapikan
4.11. Bereskan alat, bersihkan kemudian kembalikan ke tempat semula
4.12. Cuci tangan

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Kenyamanan pasien selama dan sesudah tindakan dipantau/dievaluasi 5.2.Temuan
kelainan pada kulit : tanda alergi, kemerahan,ketombe, luka 5.3.Respon pasien selama
dan sesudah tindakan : menggigil, dicatat 5.4.Salam terapeutik diucapkan dalam
mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan menyisir rambut dicatat 6.2.Hasil


dokumentasi keperawatan temuan patologis dicatat
6.3.Kendala yang ditemukan selama proses menyisir rambut dicatat 6.4.Tanggal,
jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


28 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................
Penguji
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Memelihara dan memotong kuku tangan dan kaki

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan memelihara dan 1.2. Adanya data kuku panjang dan kotor
memotong kuku pasien

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
akan digunakan untuk memelihara a. Gunting kuku/pemotong kuku g. Sabun
dan memotong kuku pasien b. Handuk kecil h. Sikat kuku
c. Bengkok i. Cotton bud (lidiwaten)
d. Kom berisi air hangat j. Aceton (bila memakai cat kuku)
e. Kom berisi air bersih k. Sarung tangan
f. Cairan desinfectan
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1.Tindakan dan tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas 3.2.Prosedur
yang akan dilakukan pemeliharaan tindakan dijelskan dengan benar
dan pemotongan kuku 3.3.Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien :
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar diciptakan
b. Pengunjung dibatasi
c. Sampiran dipasang/gordyn ditutup

4 Melaksanakan tindakan A. Memotong kuku pada jari-jari tangan :


pemeliharaan dan pemotongan kuku 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.2. Peralatan diset secara benar dan siap digunakan
4.3. Peralatan didekatkan ke pasien
4.4. Sarung tangan dipakai perawat dengan benar
4.5. Bila pasien memakai cat kuku ditangan bersihkan dengana aceton
menggunakan cottton bud
4.6. Tangan direndam didalam air hangat selama 1-2 menit untuk melunakkan
kuku (Bila kuku sangat kotor disabun kemudian disikat dengan sikat kuku
lalu dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan handuk)
4.7. Tangan ditaruh diatas bengkok yang telah berisi cairan desinfectan agar
potongan kuku tidak berserakan
4.8. Potong kuku pada jari tangan secara hati-hati sesuai dengan lengkungan
kuku
4.9. Alat-alat dirapikan
4.10.Lepas sarung tangan (apabila tidak dilanjutkan tindakan memotong kuku jari kaki)
4.11.Salam terapeutik disampaikan dalam mengakhiri tindakan (apabila tidak
dilanjutkan tindakan memotong kuku jari kaki)
4.12.Cuci tangan dilakukan dengan benar (apabila tidak dilanjutkan tindakan
memotong kuku jari kaki)
B. Memotong kuku pada jari-jari kaki :
4.1. Bila kegiatan ini merupakan kelanjutan memotong kuku jari tangan maka
dilanjutkan langsung pada point 4.5)
4.2. Cuci tangan dilakukan dengan benar (bila point A/memotong kuku jari tangan
tidak dilakukan)
4.3. Peralatan diset secara benar dan siap digunakan (bila point A/
memotong kuku jari tangan tidak dilakukan)
4.4. Peralatan didekatkan ke pasian (bila point A/memotong kuku jari tangan tidak
dilakukan)
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
4.5. Bila pasien memakai cat kuku di kaki bersihkan dengan aceton
menggunakan cotton bud
4.6. Kaki direndam didalam air hangat selama 2-3 menit untuk melunakkan
kuku (Bila kuku sangat kotor, disabun kemudian disikat dengan sikat kuku
lalu dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan handuk)
4.7. Kaki ditaruh diatas bengkok yang telah berisi cairan desinfectan agar
potongan kuku tidak berserakan
4.8. Potong kuku pada jari kaki secara hati-hati sesuai dengan
lengkungan kuku
4.9. Alat-alat dirapikan
4.10.Salam terapeutik disampaikan dalam mengakhiri tindakan
4.11.Cuci tangan dillakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut Respon pasien dievaluasi : kuku tangan dan kaki pasien bersih serta tidak berbau

6 Melakukan pencatatan dalam Tindakan yang dilakukan, tanggal, jam. Metode/alat yang digunakan, respon pasian
dokumentasi keperawatan (kuku tangan dan kaki pasien bersih, kering dan tidak berbau), nama perawat
dicatat dan tanda tangan

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


43 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan memasang Kap Kutu

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien 1.1. Salam terapeutik disampaikan dengan benar
terhadap pemeliharaan personal 1.2. Kebutuhan mandi dibaca dalam dokumentasi pasien
hygiene (kap kartu) 1.3. Memastikan pasien perlu dipasang Kap kutu
2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1.Tujuan dan tindakan yang akan dilakukan disampaikan
dipasang Kap Kutu 2.2.Harapan dan keinginan pasien ditanyakan 2.3.Lingkungan
disiapkan untuk menjaga privacy pasien
2.4.Batas bantuan yang diharapkan sesuai persetujuan pasien dimintakan
2.5.Pengaturan posisi yang nyaman bagi pasien

3 Melakukan persiapan alat untuk 3.1.Alat disiapkan disiapkan sesuai standar meliputi:
pasien dipasang Kap Kutu  Obat pembasmi kutu dalam tempatnya (petidok)
 Potongan tissu dan kain kasa dalam tempatnya
 Dua bengkok satu kosong dan satu berisi lisol 2 %
 Sisir biasa 2 bh dan sisir kutu 1 bh  Ember berisi lauran 2-3 %
 Pengalas/perlak/handuk  Pembalut segi tiga
 Sarung tangan bersih  Koran
 Celemek dan tutup kepala  2-3 peniti
4 Membantu memasang kap kutu 4.1. Bawa alat ke dekat klien
4.2. Sabun terpetik disampaikan
4.3. Pasang celemek tutup kepala dan sarung tangan
4.4. Dudukkan klien (jika memungkinkan dan dekatkan kepala ke pinggir tempat
tidur dengan hati-hati
4.5. Pasang alas sampai bahu klien lalu beri peniti dengan hati-hati
4.6. Letakkan ember berisi lauratan lisol di belakang klien letakkan kertas koran
sebagai sambungan alas ke ember
4.7. Sisir rambut dengan sisir biasa kemdian dengan sisir kutu dgn hati-hati
4.8. Bersihkan sisir dengan potongan tissu kemudian dimasukkan bersama sisir kutu
kedalam bengkok yang berisikan larutan lisol.
4.9. Gosok kulit kepala dan rambut dengan kassa yang telah dibasahi dengan obat
pembasmi kutu dari pangkal hingga ujung rambut secara merata dengan hati-hati
jangan sampai obat mengenai mata dan hindari penularan pada diri sendiri klien
lain
4.10. Sisir rambut dgn sisir biasa, jalin ronggar jika rambut panjang lalu gulung
4.11. Masukkan sisir kedalam bengkok berisi larutan lisol
4.12. Bungkus kepala klien dengan kain segitiga, telinga jangan sampai tertutup
selam 12-18 jam (sesuai petunjuk)
4.13. Buka tutup kepala dan celemek lalu dimasukkan kedalam ember berisi larutan lisol.
4.14. Lepaskan sarung tangan, masukkan ke dlm bengkok berisi larutan lisol
4.15. Kembalikan klien ke posisi yang nyaman
4.16. Bereskan dan bersihkan alat
4.17. Cuci tangan

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Kenyamanan pasien selama dan sesudah tindakan dipantau/dievaluasi 5.2.Temuan
kelainan pada kulit : tanda alergi, kemerahan
5.3.Respon pasien selama dan sesudah tindakan : menggigil,dicatat 5.4.Salam
terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan disampaikan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan menyisir rambut dicatat 6.2.Hasil
dokumentasi keperawatan temuan patologis dicatat
6.3.Kendala yang ditemukan selama proses menyisir rambut dicatat 6.4.Tanggal,
jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan = Yogyakarta, ................................


34 Penguji
Kompeten / Belum Kompeten #
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan kompres hangat dengan buli-buli panas (WWZ)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien terhadap 1.1.Salam terapeutik disampaikan dengan benar
kompres panas 1.2.Kebutuhan kompre panas dibaca dalam dokumentasi (NCP) pasien 1.3.Memastikan
kebutuhan pasien thdp kompres panas : menggigil, me-
ngeluh panas/febris, kesakitan, hematom, abses, radang sendi, spasme

2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1.Tujuan dan prosedur pemasangan buli-buli panas disampaikan 2.2.Respon pasien
dilakukan kompres panas dinilai utk mengetahui kesiapan dalam menerima tindakan 2.3.Pengaturan posisi yang
nyaman bagi pasien dilakukan

3 Melakukan persiapan alat untuk 3.1. Alat disiapkan disiapkan sesuai kebutuhan
melaksanakan kompres panas 3.2. Alat ditata dengan rapi diatas troli meliputi :
dengan buli-buli panas
 Buli-buli panas dan sarungnya  Termos berisi air panas
 Termometer air panas (jika perlu)  Lap kerja
3.3. Kebersihan alat diperhatikan
4 Melakukan terapi pemasangan buli- 4.1.Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli-buli panas dengan cara mengisi buli-buli
buli panas dengan air panas, mengencangkan penutupnya, kemudian membalik posisi buli-
buli berulang kali lalu dikosongkan isinya
4.2.Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60° C)
4.3.Isi buli-buli dgn air panas sebanyak ½ bag., keluarkan udaranya dgn car a:
 Meletakkan/menidurkan buli-buli diatas meja/tempat tidur
 Melipat bag. atas buli sampai kelihatan permukaan air dileher buli-bul panas i
 Menutup buli-buli dengan benar/ rapat
4.4.Periksa buli-buli apakah ada bocor/ tidak, lalu keringkan dengan lap kerja dan
masukkan dalam sarungnya.
4.5.Klien diminta melaporkan perasaan tidak nyaman selama pemasangan buli-buli
panas.
4.6.Alat-alat dirapikan.
4.7.Mencuci tangan.
4.8.Posisi pasien yang nyaman dikembalikan

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Respon pasien selama pemasangan buli-buli panas dicatat
5.2. Respon klien dilaporkan kepada perawat penangggung jawab
5.3. Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setalah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Tanggal, jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan


Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
22
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = # Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan kompres dingin dengan kirbet es

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien 1.1.Salam terapeutik disampaikan
terhadap kompres dingin 1.2.Kebutuhan kompres panas dibaca dalam dokumentasi (NCP) pasien 1.3.Memastikan
dengan kirbet es kebutuhan pasien terhadap kompres panas : mengeluh
panas/febris,kesakitan,hematom, kenaikan suhu>38,5
2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1.Tujuan dan prosedur pemasangan kirbet es disampaikan
dilakukan kompres dengan kirbet 2.2.Respon pasien dinilai utk mengetahui kesiapan dlm menerima tindakan
es 2.3.Pengaturan posisi yang nyaman bagi pasien dilakukan

3 Melakukan persiapan alat 3.1. Alat disiapkan sesuai standar terdiri dari :
untuk dilakukan kompres a. Eskap atau eskrag dengan sarungnya
dengan kirbet es b. Baskom berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh (agar es
tidak cepat mencair)
c. Air dalam baskom
d. Perlak kecil dan alasnya
3.2. Kirbet es diisi dengan es
3.3. Kebersihan alat diperhatikan
4 Melakukan terapi pemasangan 4.1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai perasat akan dilakukan
kirbet es 4.2. Bawakan alat-alat kedekat klien
4.3. Cuci tangan dengan benar
4.4. Masukkan potongan es dalam baskom air agar pinggir es tidak tajam
4.5. Isi kirbat/esrag dengan potongan es sebanyak ½ bagian
4.6. Keringkan eskap/eskrag dengan lap dan masukkan kedalam sarung
eskap/ eskrag
4.7. Buka area yang akan diberikan kompres dan diatur posisi klien sesuai
kebutuhan
4.8. Pasang pengalas pada bagian tubuh yang akan diberi kompres
4.9. Letakkan eskrap pada bagian tubuh yang akan dikompres, untuk leher
letakkan eskrag diatas leher dan ikatkan dibelakang leher
4.10.Kaji keadan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
(jika perlu)
4.11.Angkat eskap/eskrag jika sudah cukup/selesai
4.12.Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
4.13.Bereskan alat-alat dan simpan ke tempat semula
4.14.Klien diminta melaporkan rasa tidak nyaman selama pemasangan
kirbat es
4.15.Cuci tangan

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Respon pasien selama pemasangan kirbat es dicatat
5.2. Respon klien dilaporkan kepada perawat penangggung jawab
5.3. Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setalah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2.Tanggal, jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
29 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan pengelolaan nyeri dengan obat

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji tanda fisik psikologis dan 1.1.Tanda-tanda fisik nyeri seperti diaporesis takikardi, pucat diidentifikasi
perubahan perilaku nyeri 1.2.Tanda-tanda psikologis nyeri seperti rasa tertekan, cemas, takut
diidentifikasi
1.3.Perubahan perilaku seperti menangis, marah, mengerang diidentifikasi
1.4. Slaka nyeri ditentukan
2 Mempersiapkan klien/pasien yang 2.1. Hubungan kepercayaan dibangun
akan menerima terapi obat 2.2. Tujuan dan langkah-langkah tindakan disampaikan
2.3. Respon yang mungkin terjadi dan yang diharapkan disampaikan
3 Mempersiapkan alat alat dan obat 3.1. Kebutuhan alat untuk tindakan sesuai yang dipilih dipersiapkan sesuai
sesuai yang dipilih prosedur
3.2. Obat disiapkan sesuai order
3.3. Fungsi dan kegunaan alat dipahami sesuai petunjuk pabrik
3.4. Kemungkina bahaya bagi perawat dan pasien diidentifikasi

4 Melakukan tindakan terapi 4.1. Kebutuhan terapi obat analgesik dipastikan


4.2. Pemberian obat dilakukan sesuai SOP
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Respon Fisik dan psikologis klien terhadap nyeri setelah tindakan
dievaluasi
5.2. Tindak lanjut sesuai kebutuhan dilakukan
5.3. Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Respon fisik dan psikologis serta perilaku klien dicatat
dokumentasi keperawatan 6.2. Tindakan keperawatan dicatat

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


18 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75

Kesimpulan = Yogyakarta, ................................


Kompeten / Belum Kompeten #
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan pengelolaan nyeri tanpa obat (Massage)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien 1.1. Kualitas nyeri seperti, nyeri tumpul,diidentifikasi
terhadap kebutuhan massage 1.2. Lokasi serta penyebaran diidentifikasi/ dikaji
1.3. Respon fisik, takhikardi dan respon psikologis diidentifikasi
1.4. Aspek perubahan tingkah laku seperti ekspresi menangis, tegang otot,
gelisah, cemas, menarik diri, diidentifikasi
1.5. Bagian-bagian tubuh yang terasa nyeri dikaji

2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1. Hubungan kepercayaan dibina


dilakukan tindakan masage 2.2. Tujuan tindakan dijelaskan
2.3. Langkah-langkah untuk mengatasi nyeri disampaikan
2.4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nyeri dijelaskan
3 Mempersiapan alat untuk 3.1. Alat-alat persiapkan sesuai prosedur terdiri dari :
melakukan tindakan masage a. Pelumas (minyak hangat)/lotion
b. Handuk
4 Melakukan tindakan masage 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar 4.2.Alat-
alat didekatkan didekat pasien
4.3.Pasien diatur posisi telungkap, bila tidak mungkin posisi miring 4.4.Bantal
kecil diletakkan dibawah perut pasien untuk menjaga posisi yang
tepat
4.5.Lotion/minyak hangat dituangkan ditangan dan diusap hingga merata 4.6.Masage
dilakukan menggunakan jari-jari dan telapak tangan dengan
tekanan yang halus pada punggung
4.7.Metode masage :
 Selang seling tangan, masage punggung dengan tekanan pendek, cepet,
bergantian tangan
 Remasan, usap otot bahu dgn setiap tangan yang dikerjakan bersam a
 Gesekan Masage punggung dengan ibu jari, dengan gerakan menuta sepanjang r
tulang punggung dari sakrum ke bahu
 Eflurasi mesage punggung dgn kedua tangan, menggunakan tekanan lebih halus
dengan gerakan keatas untuk membantu aliran balik vena
 Petriasi tekan punggung secara horisontal, pindahkan tangan anda dgn arah yang
berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas
 Tekanan menyikat secara halus tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk
mengakhiri message
4.8.Teknik untuk menurunkan rasa nyeri dilakukan 4.9.Posisi
pasien dikembalikan pada posisi yang nyaman 4.10.Cuci tangan
dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Respon nyeri klien setelah tindakan dievaluasi
5.2. Respon klien dan pskikologis dievaluasi
5.3. Respon perilaku dievaluasi
5.4. Tindak lanjut sesuai kebutuhan dilakukan
5.5. Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Respon fisik dan psikologis serta perilaku klien dicatat
dokumentasi keperawatan 6.2. Tindakan keperawatan untuk mengatasi nyeri dicatat
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan =
27 Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten # Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Mencuci tangan steril

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Adanya data kebutuhan akan mencuci tangan steril dikaji (melaksanakan
mencuci tangan steril tindakann steril, asisten ruang operasi)

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi
akan digunakan untuk mencuci a. Sikat steril
tangan steril b. Sabun cair atau larutan antiseptik
c. Air mengalir
d. Handuk steril (alat pengering steril)
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan tindakan 3.1. Berdiri didepan wastafel, tidak menyentuh wastafel dilakukan dengan
mencuci tangan steril benar
3.2. Kran dibuka perlahan-lahan dilakukan dengan benar
3.3. Kedua tangan dibasahi dengan posisi siku lebih rendah dari jari-jari dilakukan
secara tepat
3.4. Tangan disabuni dari jari-jari sampai 5 cm diatas siku dilakukan secara
tepat
3.5. Mulai dari ujung kuku, sela-sela jari,telapak tangan sampai dibawah siku
disikat dengan benar selama 2-5 menit
3.6. Setelah selesai, sikat diletakkan pada tempat yang disediakan
3.7. Tangan dibilas dari ujung jari-jari ke siku dilakukan dengan benar
3.8. Kran ditutup dengan menggunakan pedal kaki atau siku dilakukan dengan benar
3.9. Tangan dikeringkan dengan handuk/alat pengering steril dilakukan dengan benar
3.10.Posisi tangan dipertahankan dengan jari-jari lebih tinggi dari siku
dilakukan dengan benar
3.11.Hindari tangan menyentuh benda lain disekitarnya

4 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 4.1. Evaluasi selama dan setelah mencuci tangan steril dilakukan

5 Melakukan pencatatan dalam 5.1. Tindakan dicatat dengan jelas dan ringkas
dokumentasi keperawatan 5.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


20 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan mamakai dan melepas sarung tangan steril

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Adanya data kebutuhan akan penggunaan memakai sarung tangan steril dikaji
memakai sarung tangan steril (melaksanakan tindakan) steril, setelah memakai gaun steril (dikamar
operasi)

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi :
akan digunakan untuk memakai a. Sarung tangan steril dalam tempatnya
sarung tangan steril b. Tempat sarung tangan kotor
c. Korentang dalam tempatnya
d. Bak instrumen steril
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan tindakan memakai 3.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


dan melepas sarung tangan steril 3.2. Petunjuk membuka packing sarung tangan steril (sarung tangan disposible)
dibaca atau sarung tangan diambil menggunakan korentang (sarung tangan
reuse) dilakukan dengan benar
3.3. Packing sarung tangan dibuka dgn posisi terlipat pd bagian pengkalnya
3.4. Sarung tangan kanan atau kiri diidentifikasi dengan benar
3.5. Satu sarung tangan diambil dengan ibu jari dan 2 jari lainnya dengan cara
memegang bagian dalamnya
3.6. Sarung tangan dipasang dengan hati-hati, dan dipastikan semua jari- jari masuk
(bagian luar tidak boleh tersentuh benda yang tidak steril)
3.7. Sarung tangan satuya diambil menggunakan tangan yang telah memakai
sarung tangan dengan menyentuh bagian luar lipatan, kemudian
dipasangkan secara tepat
3.8. Tangan satu dan lainnya saling merapikan dengan tepat
3.9. Tangan diposisikan dengan jari-jari selalu lebih tinggi dari siku
3.10. Setelah selesai digunakan, tangan yang masih mengenakan sarung tangan dicuci
terlebih dahulu dengan benar
3.11. Bagian luar sarung tangan dipegang menggunakan tangan satunya yang masih
memakai sarung tangan kemudian ditarik ke arah jari-jari
3.12. Sarung tangan diletakkan ditempat yang disediakan denganbenar
3.13. Sarung tangan kedua dilepas dengan menarik bagian dalam sarung tangan
kearah ujung jari-jari
3.14. Sarung tangan diletakkan ditempat yang disediakan dengan benar
3.15. Cuci tangan dilakukan dengan benar

4 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 4.1. Evaluasi selama dan setelah memakai dan melepas sarung tangan
steril dilakukan
5 Melakukan pencatatan dalam 5.1. Tindakan dicatat dengan jelas dan ringkas
dokumentasi keperawatan 5.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


21 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah.
Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman (melakukan Dressing Infus)
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan cairan, 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
elektrolit dan darah 1.2. Adanya data pasien yang terpasang infus
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan (pasien sudah terpasang infus)
digunakan untuk melaksanakan a. Bak instrumen steril yang berisi*
pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit
dan darah  Kasa steril 3-4 buah  Sarung tangan steril buah
 Kom steril 1 buah  Pinset anatomi 2 buah
 Pinset cirurgis 1 buah
b. Larutan antiseptik/betadin* g. Perlak dan pengalas*
c. Salep antibiotik h. Plester/HYPAVIK*
d. Kapas alkohol 70%* i. Gunting plester*
e. Korentang pd tempatnya j. Tempat sampah
f. Bengkok 1 buah*
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat/troli yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas*
akan dilakukan perawatan 3.2. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
dressing infus 3.3. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan perawatan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar*
dressing infus 4.2. Peralatan didekatkan kedekat pasien
4.3. Perlak dan pengalas dipasang dibawah tangan pasien yg terpasang infus
4.4. Bengkok didekatkan ke pasien
4.5. Sarung tangan dipakai dengan benar
4.6. Balutan infus pada tusukan dibuka dengan menggunkan pinset cirurgis, dengan
kapas alkohol 70% menakan kulit dibawahnya untuk mengurangi nyeri*
4.7. Mempertahankan jarum tetap ditempatnya dilakukan secara hati-hati*
4.8. Memonitor kelancaran tetesan infus dan area tusukan dengan teliti
4.9. Area tusukan infus dibersihkan dengan larutan bethadin 10% dari arah dalam
keluar*
4.10. Area tusukan diberikan betadin/salep antibiotik dengan prinsip steril
4.11. Tutup dengan kasa steril*
4.12. Balutan difiksasi dengan benar*
4.13. Perlak dan pengalas diangkat dengan hati-hati
4.14. Alat-alat dan lingkungan dirapikan
4.15. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Evaluasi hasil tindakan dilakukan melalui anamnesa respon dan
pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas dan
dokumentasi keperawatan ringkas
6.2.Kondisi area tusukan infus dicatat dengan jelas
6.3.Waktu, Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan Yogyakarta, ................................
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan = Penguji

Kompeten / Belum Kompeten #


Nilai Batas Lulus (NBL) >75
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhan
perawatan keperawatan
kateter menetappada
padapasien
pria dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan
perawatan kateter menetap pada 1.2. Adanya data pasien terpasang kateter menetap dan perlu dirawat
pria

2 Melakukan pengkajian kebutuhan 2.1. Bak instrument berisi : 1 buah kom steril, 1 pasang sarung
perawatan kateter menetap pada tangan steril, kassa steril secukupnya
pria 2.2. Cairan antiseptic
2.3. Korentang
2.4. Perlak dan pengalasnya
2.5. Bengkok
2.6. Plester
2.7. Gunting plester
2.8. Alat tulis
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan perawatan kateter 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
menetap pada pria 3.3. Gordin/sampiran ditutup untuk menjaga privacy pasien
4 Melaksanakan tindakan perawatan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
kateter menetap pada pria 4.2. Peralatan didekatkan kesamping tempat tidur pasien
4.3. Perlak dan pengalasnya dipasang dengan benar
4.4. Posisi pasien diatur dengan nyaman
4.5. Sarung tangan steril dipakai dengan benar
4.6. Kapas disiapkan dengan benar
4.7. Daerah meatus dibuka dan dibersihkan dengan benar
4.8. Kateter sepanjang 10 cm dibersihkan dengan benar
4.9. Peralatan, bengkok, perlak dan pengalasnya dibereskan
4.10.Posisi pasien diatur dengan aman dan nyaman
4.11.Sarung tangan dibuka dan tangan dicuci dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Evaluasi hasil tindakan melalui anamnesa respon dan pemeriksaan fisik 5.2.Upaya
tindak lanjut dirumuskan dengan benar

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien dicatat dengan jelas dan ringkas
dokumentasi keperawatan 6.2. Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan/status pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100


28
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten # Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )

61
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Melakukan asuhan
perawatan keperawatan
kateter menetappada
padapasien
wanitadengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan
perawatan kateter menetap pada 1.2. Adanya data pasien terpasang kateter
wanita

2 Mempersiapkan alat yang akan 2.1. Bak instrument berisi : 1 buah kom steril, 1 pasang sarung
digunakan untuk melaksanakan tangan steril, kassa steril secukupnya
perawatan kateter menetap pada 2.2. Cairan antiseptic
wanita 2.3. Korentang
2.4. Perlak dan pengalasnya
2.5. Bengkok
2.6. Plester
2.7. Gunting plester
2.8. Alat tulis
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan perawatan kateter 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
menetap pada wanita 3.3. Gordin/sampiran ditutup untuk menjaga PRIVACY pasien
4 Melaksanakan tindakan perawatan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
kateter menetap pada wanita 4.2. Peralatan didekatkan kesamping tempat tidur pasien
4.3. Posisi pasien diatur dengan nyaman
4.4. Sarung tangan steril dipakai dengan benar
4.5. Kapas disiapkan dengan benar
4.6. Perlak dan pengalasnya dipasang dengan benar
4.7. VULVA hygiene dilakukan dengan benar
4.8. Kateter sepanjang 10 cm dibersihkan dengan benar
4.9. Peralatan, bengkok, perlak dan pengalasnya dibereskan
4.10.Posisi pasien diatur dengan aman dan nyaman
4.11.Sarung tangan dibuka dan tangan dicuci dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Evaluasi hasil tindakan melalui anamnesa respon dan pemeriksaan fisik 5.2.Upaya
tindak lanjut dirumuskan dengan benar

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien dicatat dengan jelas dan ringkas
dokumentasi keperawatan 6.2. Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan/status pasien
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Perawatan luka

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien 1.1.Memastikan luka pasien perlu perawatan dalam dokumentasi pasien 1.2.Kondisi
terhadap perawatan luka luka diidentifikai meliputi : jenis luka bersih/kotor, diameter,
warna, bau, bengkak,
1.3.Respon pasien terhadap luka : keluhan nyeri, fungsiolesa, panas
2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1.Identifikasi klien dikaji dengan benar 2.2.Salam
dilakukan perawatan luka terapetik disampaikan dengan tepat
2.3.Tujuan dan langkah-langkah disampaikan dengan benar 2.4.Menyampaikan
apa yang akan dirasakan pasien selama perawatan

3 Melakukan persiapan alat 3.1.Alat-alat disiapkan sesuai standar


untuk melaksanakan 3.2.Alat-alat dirapikan diatas trolli meliputi :
perawatan luka a. Bak instrument steril berisi pinset anatomi 1 bh
b. Pinset circurgis 1 bh
c. Gunting jaringan 1 bh
d. Sarung tangan steril 1 psg
3.3.Pinset bersih dlm larutan desinfektan 3.9. Gunting & plester 3.4.Larutan
antiseptic betadin 1% 3.10. Sufratul K/p
3.5.Korentang dlm tempatnya 3.11. Perlak dan pengalas
3.6. Tempat sampah dan sampiran 3.12. Tempat dan pengalas
3.7. Kapas alcohol dalam tempatnya 3.13. Cairan Na. C1 0,9 %
3.8. Kebersihan alat diperhatikan

4 Melakukan terapi perawatan luka yang 4.1. Alat-alat didekatkan ke pasien


aman dan nyaman bagi pasien 4.2. Peralatan steril dibuka
4.3. Perlak dan pengalas dipasang
4.4. Bengkok didekatkan ke pasien
4.5. Sarung tangan steril dipakai sesuai SOP
4.6. Plester dibuka dengan pinset bersih
4.7. Balutan kotor dibuka dengan pinset bersih,dibuang dibengkok
4.8. Keadaan luka dikaji
4.9. Luka dibersihkan dengan menggunakan larutan antiseptic dari bahan yang bersih
ke kotor dengan pinset steril
4.10. Bila luka ada jahitan dan perlu diangkat, jahitan diangkat sesuai SOP
4.11. Luka ditutup dengan supratul bila perlu, ditutup dengan kasa steril
4.12. Pasien dikembalikan dalam posisi yang nyaman
4.13. Alat-alat dirapikan
4.14. Cuci tangan dilakukan

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Keadaan luka dievaluasi adanya tanda-tanda infeksi ; bengkak, merah,
panas, pus, bau
5.2. Tingkat kesembuhan luka dikaji: VASKULARISASI, granulasi
5.3. Respon pasien dievaluasi : rasa nyeri,fungsiolesa
5.4. Salam terapeutik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Kondisi luka dicatat
dokumentasi keperawatan 6.2. Respon pasien dicatat
6.3. Tanggal, jam, identifikasi perawat ditulis lengkap
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan =
41 Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten # Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75

( ................................................ )
63
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan pencegahan cedera

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengidentifikasi sumber- sumber 1.1.Usia klien, gangguan sensori sebelumnya, diidentifikasi
penyebab dan perilaku klien yang 1.2.Tingkat kemampuan mobilisasi sebelumnya, penggunaan alat bantu jalan dan
beresiko terhadap cidera riwayat kesehatan umum diidentifikasi
1.3.Tingkat kesadaran klien, orientasi mobilisasi dan keterbatasan pasien saat dikaji
1.4.Kehilangan sensori dan motorik sebagai akibat penyakit saat
diidentifikasi
1.5.Kedudukan alat bantu khusus diidentifikasi kebutuhan alat bantu khusus
diidentifikasi
1.6.Kemampuan khusus klien dalam membuat keputusan diidentifikasi

2 Mempersiapkan alat dan bahan 2.1. Daftar kebutuhan alat sesuai prosedur yang dipilih sesuai standar
sesuai prosedur yang ditetapkan 2.2. Fungsi dan kegunaan alat dipahami sesuai standar
2.3. Kondisi alat diperiksa untuk siap pakai
2.4. Kemungkinan bahaya kerja dipahami/ diidentifikasi
3 Mempersiapkan klien yang 3.1. Hubungan trust dibangun dan dikembangkan
bersisiko terhadap trauma baik fisik/ 3.2. Tujuan, dan langkah-langkah tindakan yang dipilih disampaikan
termal, kimiawi
4 Melakukan tindakan sesuai 4.1.Tindakan-tindakan pencegahan cidera mekanik dilakukan sesuai SOP
keadaan untuk mencegah trauma 4.2.Tindakan pencegahan cidera termal dilakukan
4.3.Penyelamatan klien saat kebutaan dilakukan sesuai SOP
4.4.Penyelamatan klien terhadap efek radioaktif bagi yang mendapat terapi ini dilakukan
sesuai SOP

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Pasien yang beresiko cidera mekanik setelah tindakan dievaluasi
5.2. Keikutsertaan klien dievaluasi
5.3. Masalah dipastikan
5.4. Tindak lanjut ditentukan
5.5. Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Respon klien yang beresiko dan tidak menyadari cidera dicatat
dokumentasi keperawatan 6.2. Langkah/tindakan keperawatan dicatat
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


23 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = # Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan
Sub Kompetensi : Mengangkat jahitanasuhan keperawatan
luka pasca operasi perioperatif

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Pengkajian kebutuhan angkat jahitan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
luka pasca operasi 1.2. Adanya data kebutuhan mengangkat jahitan luka pasca operasi
2 Melaksanakan persiapan alat untuk 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar meliputi :
mengangkat jahitan luka pasca operasi 1. Bak instrument steril berisi : 1 buah pinset anatomi, 1 buah
pinset sirurgis, 1 buah gunting, 1 buah gunting angkat jahitan, 1 buah
kom steril dan Kassa steril secukupnya
2. Larutan antiseptic (iodine POVIDONE atau Na C1 0,9%)
3. 1 pasang sarung tangan bersih 8. Hipafix/plester
4. 1 buah pinset anatomis bersih 9. Gunting plester
5. 1 pasang sarung tangan steril 10. Bangkok
6. Korentang 11. Tempat sampah
7. Perlak dan pengalasnya
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat troli dan tertata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
untuk mengangkat jahitan luka 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
pasca operasi 3.3. Posisia aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY pasien
4 Melaksanakan tindakan perawatan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
mengangkat jahitan luka pasca operasi 4.2. Perlak dan pengalasnya dipasang dengan benar
4.3. Bengkok didekatkan dengan benar
4.4. Posisi pasien diatur senyaman mungkin
4.5. Sarung tangan bersih dikenakan dengan benar
4.6. Balutan kotor dibuka secara hati-hati dengan benar
4.7. Luka operasi dan jahitan luka dikaji dengan benar
4.8. Sarung tangan bersih dilepas dengan benar
4.9. Bak instrument steril dibuka dengan benar
4.10.Cairan antiseptic atau cairan NaC1 0,9% dituangkan dengan benar
4.11.Sarung tangan steril dikenakan dengan benar
4.12.Luka dibersihkan dengan benar
4.13.Kassa steril disiapkan dan diletakkan dekat luka
4.14.Jahitan luka diangkat dengan benar
4.15.Luka dibersihkan dengan benar
4.16.Luka ditutup dengan benar
4.17.Luka diplester dengan benar
4.18.Posisi pasien diatur secara aman dan nyaman
4.19.Perlak dan pengalasnya dilepas dengan benar
4.20.Peralatan dibereskan dan ditempatkan pada tempatnya
4.21.Sarung tangan dilepas dengan benar
4.22.Cuci tangan dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon 5.2.Tindak
lanjut diinformasikan setelah mengangat jahitan luka pasca
operasi
5.3.Salam terapeutik diucapkan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien dicatat pada status
dokumentasi keperawatan 6.2. Kebersihan, tepi luka, adanya tanda-tanda infeksi, kondisi dan jenis
jahitan luka dicatat pada status pasien
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


46 x 100 Kesimpulan = Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 # Penguji
Kompeten / Belum Kompeten

( ................................................ )
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jurusan Keperawatan

LEMBAR OBSERVASI

Melaksanakan Tindakan Diagnostic


dan Tindakan Khusus Sebagai Hasil Kolaborasi

1) Melakukan pemeriksaan GCS


2) Melakukan pemeriksaan refleks fisiologis
3) Melakukan pemeriksaan refleks patologis
4) Pemeriksaan nervus kranialis I
5) Pemeriksaan nervus kranialis II, III, IV, VI
6) Pemeriksaan nervus kranialis V
7) Pemeriksaan nervus kranialis VII
8) Pemeriksaan nervus kranialis VIII
9) Pemeriksaan nervus kranialis XI
10) Pemeriksaan nervus kranialis IX, X, XII
11) Melakukan pengambilan darah vena
12) Melakukan pengukuran kekuatan otot
13) Melakukan tindakan tes Rumple Leede

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN 2


PRODI D.4 SEMESTER IV
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan persiapan pelaksanaan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan pemeriksaan tingkat kesadaran secara kuantitatif (GCS)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan tingkat 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
kesadaran secara kuantitatif (GCS)

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan (bila ada).
akan digunakan untuk pemeriksaan 2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi (bila ada).
tingkat kesadaran secara kuantitatif
(GCS)

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas.
akan dilakukan untuk pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar.
tingkat kesadaran secara kuantitatif 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati.
(GCS)
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien.

4 Melaksanakan tindakan untuk 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar.


pemeriksaan tingkat kesadaran secara 4.2.Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
kuantitatif (GCS) bahasa yang jelas dan sopan.
4.3.Alat didekatkan pada pasien (bila ada).
4.4.Pasien diposisikan yang nyaman sesuai kemampuan pasien. 4.5.Perawat
menanyakan tentang nama, peristiwa sekitar pasien, dimana
sekarang pasien berada atau masalah dan harapan pasien sekarang*.
4.6.Jika pertanyaan pertama dijawab dengan tepat, lanjutkan perintah/minat pasien mengikuti
permintaan kita untuk menggerakkan anggota gerak.
4.7.Jika tidak dapat diikuti dengan benar, lakukan stimulus nyeri ringan sampai
nyeri kuat dengan menekan pangkal kuku pasien atau diatas pelipis menggunakan
ujung kuku ibu jari dan jari-jari pemeriksa*.
4.8.Sambil melakukan prosedur diatas diperhatikan kemampuan membuka mata*.
4.9.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar (bila ada) 4.10.Cuci
tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan dengan benar. 5.3.Salam
terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan.

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


23 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )

68
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
kebutuhan pelaksanaan 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
pemeriksaan reflek fisiologis

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan:


akan digunakan untuk pemeriksaan a. Pensil/ballpoint
reflek fisiologis b. Hammer reflek
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
yang akan dilakukan untuk oleh pasien
pemeriksaan reflek fisiologis 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar.
3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati.
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien.

4 Melaksanakan tindakan untuk 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar.


pemeriksaan reflek fisiologis 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
bahasa yang jelas dan sopan.
4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan duduk.
Reflek Bisep
4.5. Lengan klien diletakan pada posisi fleksi didaerah siku.
4.6. Ibu jari pemeriksa diletakkan pada tendon dengan menekan tendon bisep.
4.7. Pemeriksa melakukan ketokan pada otot tendon bisep di daerah fossa kubiti.
4.8. Pemeriksa memastikan terjadi gerakan fleksi pada lengan bawah terhadap siku.
Reflek Trisep
4.9. Lengan klien diposisikan fleksi terhadap siku.
4.10.Pemeriksa melakukan ketokan pada otot tendon trisep di daerah siku.
4.11.Pemeriksa memastikan terjadi gerakan kontraksi otot tendon trisep dengan
gerakan ekstensi lengan bawah terhadap siku atau pada posisi tegak.
Reflek Brakhioradialis
4.12.Lengan pasien diletakkan pada posisi siku.
4.13.Pemeriksa melakukan ketokan pada otot tendon bracioradialis di daerah
proksimal pergelangan tangan.
4.14.Pemeriksa memastikan terjadi kontraksi otot tendon bracioradialis dengan
gerakan fleksi terhadap siku dan pronasi lengan bawah atau disertai gerakan jari
tangan pada posisi fleksi.
Reflek Pattela
4.15.Kaki pasien diposisikan tergelantung.
4.16.Pemeriksa memastikan otot tendon patella, selanjutnya melakukan ketokan
dibawah lutut dengan menggunakan hammer reflek.
4.17.Pemeriksa memastikan terjadi kontraksi otot tendon pattela dengan ekstensi kaki
terhadap lutut atau reaksi menendang.
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
Reflek Arkhilles
4.18.Kaki klien dipegang pada posisi dorsofleksi dengan satu tangan.
4.19.Pemeriksa melakukan ketokan pada tendon archiles dengan benar.
4.20.Pemeriksa memastikan terjadi kontraksi tendon plantar berupa fleksi
pada kaki.
4.21.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.22. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan dengan benar.
5.3 Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan.

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas dan
dokumentasi keperawatan ringkas.
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas, dicantumkan pada catatan pasien/kasus.

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


31 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )

70
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi :……Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan pemeriksaan reflek Patologis yang meliputi reflek Tromner Hoffmann, Babinzki, Chaddock

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan reflek 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
patologis yg meliputi reflek
Tromner Hoffmann, Babinzki,
Chaddock
2 Melaksanakan persiapan alat yg akan 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan:
digunakan untuk pemeriksaan reflek a. Hammer reflek
patologis yg meliputi reflek Tromner 2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
Hoffmann, Babinzki, Chaddock

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas.
yang akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar.
patologis yang meliputi reflek 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati.
Tromner Hoffmann, Babinzki,
Chaddock 3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar.


pemeriksaan reflek patologis yang 4.2.Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan dgn bahasa yg jelas & sopan.
meliputi reflek Tromner Hoffmann, 4.3.Alat didekatkan pada pasien.
Babinzki, Chaddock 4.4.Pasien diposisikan duduk atau sesuai kemampuan pasien (supinasi). Tromner
Hoffmann
4.5.Salah satu lengan bawah pasien dipegang dengan tangan kiri pemeriksa, tangan pasien
dalam keadaan pronasi optimal dengan jari-jari agak fleksi.
4.6.Ujung jari tengah pasien didorong ke arah dorso fleksi dgn telunjuk jari. 4.7.Jari
tengah pasien ditekan dgn tepi kuku ibu jari pemeriksa kemudian
dilepaskan dengan cepat.
4.8.Gerakan jari telunjuk dan ibu jari diamati dengan benar.
Babinzki
4.9.Salah satu pergelangan kaki pasien dipegang dgn tangan kiri pemeriksa.
4.10. Bagian lateral telapak kaki pasien digores dgn menggunakan ujung reflek hammer
sambil ditekan dgn cara melengkung menyilang kearah pusat kaki medial.
4.11. Gerakan telapak kaki pasien dan ujung jari lainnya diamati dengan benar. Chaddock
4.12. Kulit kaki sekitar bawah maleolus eksternus digores dengan benar.
4.13. Gerakan telapak kaki pasien dan ujung jari lainnya diamati dengan benar.
4.14. Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.15. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan dengan benar.
5.3 Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan.
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas dan
dokumentasi keperawatan ringkas.
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas, dicantumkan pada catatan pasien/kasus.

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


30 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : :Melakukan
Melaksanakan tindakan
prosedur diagnostik
tindakan dan tindakan
Pemeriksaan Nervuskhusus sebagai
Kranialis hasil kolaborasi
I / Olfaktorius

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan Nervus 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Kranialis I/Olfaktorius

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan:


akan digunakan untuk pemeriksaan a. Kain bersih untuk penutup mata
Nervus Kranialis I/Olfaktorius b. Bahan atau benda untuk dicium (minyak kayu putih, teh, kopi, dll)
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan pemeriksaan Nervus 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Kranialis I/Olfaktorius 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemeriksaan Nervus Kranialis 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
I/Olfaktorius bahasa yang jelas dan sopan.
4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan yang nyaman dan aman.
4.5. Mata pasien ditutup dengan kain bersih.
4.6. Pasien dianjurkan untuk menutup salah satu lubang hidung dengan jarinya.
4.7. Bau-bauan didekatkan pada lubang hidung pasien yang terbuka.
4.8. Pasien dianjurkan untuk menghirup bau tersebut dan diminta untuk
menyebutkan bau apa.
4.9. Perasat No. 4.5, 4.6, 4.7, 4.8 diulangi pada lubang hidung yang satunya.
4.10.Kain penutup mata dibuka dengan sopan.
4.11.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.12. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


25 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pemeriksaan Nervus Kranialis II, III, IV, VI (Optikus, Okulomotorius, Trokhlearis dan
Abdusen)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan Nervus 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Kranialis II, III, IV, VI

2 Melaksanakan persiapan alat yg 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:


akan digunakan utk pemeriksaan a. Light tespen c. Koran
Nervus Kranialis II, III, IV, VI b. Snellen cart
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yg akan dilaku-kan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Nervus Kranialis II, III, IV, VI 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemeriksaan Nervus Kranialis II, 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
III, IV, VI bahasa yang jelas dan sopan.
4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan yang nyaman dan aman.
Nervus II (Optikus)
4.5. Pasien diminta untuk membaca koran atau huruf dalam snellen cart untuk
mengetahui ketajaman penglihatan.
4.6. Pemeriksa melakukan gerakan jari tangan dari jarak 30 cm didepan hidung
pasien menuju kebelakang sampai pasien tidak melihat suatu bayangan untuk
mengetahui lapang pandang pasien.
Nervus III (Okulomotorius)
4.7. Salah satu mata pasien disinari dan diamati konstriksi pupilnya (reflek langsung) s
serta diamati respon pupil pada mata yang satunya (refleks tidak langsung).
Nervus IV, VI (Trokhlearis dan Abdusen)
4.8. Mata pasien diamati dalam keadaan diam, apakah ada penyimpangan
.
4.9. Pasien diminta untuk menggerakkan matanya keatas dan kebawah serta kesamping
kanan dan samping kiri tanpa menggerakkan kepala.
4.10.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.11. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Yogyakarta, ................................
Nilai Akhir Jumlah YA x 100 Penguji
= 24
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #
( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pemeriksaan Nervus Kranialis V / Trigeminus

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan Nervus 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Kranialis V/Trigeminus

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
akan digunakan untuk pemeriksaan a. Kapas c. Pensil
Nervus Kranialis V/Trigeminus b. Kapas pilin
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Nervus Kranialis V/Trigeminus 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemeriksaan Nervus Kranialis 4.2.Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan bahasa yang
V/Trigeminus jelas dan sopan.
4.3.Alat didekatkan pada pasien.
4.4.Pasien diposisikan yang nyaman dan aman. Uji
Fungsi Sensorik
4.5.Pasien dianjurkan untuk menutup kedua matanya.
4.6.Dagu, pipi dan dahi dikedua sisi pasien disentuh dengan kapas. 4.7.Dilanjutkan
dengan menyentuh area tersebut menggunakan ujung pensil
(uji sensasi neyri).
4.8.Sensasi dari kedua sisi dibandingkan dengan tepat. Uji
Refleks Kornea
4.9.Pasien dianjurkan untuk tidak memandang pemeriksa.
4.10. Kornea mata pasien disentuh dengan menggunakan kapas pilin. Uji Fungsi
Motorik
4.11. Pasien dianjurkan untuk mengatupkan gigi.
4.12. Otot temporalis dan otot masseter pada kedua sisi pasien dipalpasi untuk
mengetahui kekuatan otot.
4.13. Pasien dianjurkan untuk membuka & mengatupkan rahang beberapa ka li.
4.14. Pemeriksa mengamati tonus otot, gerakan yg tidak normal atau asimetris.
4.15. Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.16. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Yogyakarta, ................................


29 Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pemeriksaan Nervus Kranialis VII / Fascialis

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan Nervus 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Kranialis VII / Fascialis

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
akan digunakan untuk pemeriksaan a. Kain bersih penutup mata
Nervus Kranialis VII / Fascialis b. Gula, garam
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yg jelas
yg akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Nervus Kranialis VII / Fascialis 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemeriksaan Nervus Kranialis VII / 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
Fascialis bahasa yang jelas dan sopan.
4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan yang nyaman dan aman. Uji
Fungsi Motorik
4.5. Wajah pasien diamati kesimetrisannya.
4.6. Pasien dianjurkan untuk menurunkan alis mata serta diamati
kesimetrisannya.
4.7. Pasien dianjurkan untuk memejamkan mata, tersenyum,
memperlihatkan giginya dan menggembungkan pipi untuk mengetahui
kekuatan otot-otot wajah.
Uji Fungsi Sensorik
4.8. Mata pasien ditutup dengan kain bersih.
4.9. Pasien dianjurkan untuk mengecap rasa (gula, garam).
4.10.Pasien ditanyakan dapat membedakan rasa atau tidak.
4.11.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.12. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


25 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pemeriksaan Nervus Kranialis VIII / Acusticus / Vestibulokokhlearis

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian keb. pelaksa naan- 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemeriksaan Nervus Kranialis VIII / 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Acusticus Vestibulokokhlearis

2 Melaksanakan persiapan alat yg akan 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
digunakan utk pemeriksaan Nervus a. Arloji yang ada detikannya
Kranialis VIII / Acusticus b. Garputala
Vestibulokokhlearis
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yg 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dgn bahasa yg jelas
akan dilakukan pemeriksaan Nervus 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Kranialis VIII / Acusticus 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
Vestibulokokhlearis
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemeriksaan Nervus Kranialis 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
VIII / Acusticus bahasa yang jelas dan sopan.
Vestibulokokhlearis 4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan yang nyaman dan aman. Uji
Fungsi Pendengaran
4.5. Jari pemeriksa digesekkan dengan benar didekat telinga pasien.
4.6. Pasien dianjurkan untuk mendengarkan gesekan tadi. Uji Fungsi
Keseimbangan
4.7. Pasien dianjurkan berdiri dengan kedua kaki dirapatkan dan mata terpejam.
4.8. Kemampuan untuk mempertahankan postur tubuh berdiri tegak dinilai oleh
pemeriksa dengan tepat.
4.9. Pemeriksa bersiap didekat pasien untuk menahan pasien bila pasien
kehilangan keseimbangan.
4.10.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.11. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


24 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pemeriksaan Nervus Kranialis XI / Aksesoris Spinal

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan Nervus 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Kranialis XI / Aksesoris Spinal

2 Melaksanakan persiapan alat yg akan 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan


digunakan utk pemeriksaan 2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
Nervus Kranialis XI / Aksesoris
Spinal

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Nervus Kranialis XI / Aksesoris 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
Spinal
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemeriksaan Nervus Kranialis XI / 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
Aksesoris Spinal bahasa yang jelas dan sopan.
4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan berdiri Uji
Otot Sternokleidomastoid
4.5. Pasien dianjurkan untuk menoleh ke arah kanan.
4.6. Posisi tetap dipertahankan dengan benar.
4.7. Pemeriksa mencoba membawanya kearah depan.
4.8. Keadaan pasien diamati apakah bisa menahan baik atau tidak.
4.9. Dilakukan hal yang sama dengan pasien menoleh kearah kiri Uji Otot
Trapizeus
4.10.Pasien dianjurkan untuk mengangkat kedua bahu sementara pemeriksa
menahannya kebawah.
4.11.Pasien dianjurkan untuk mengangkat tangannya keatas dan nilai kuat
lemahnya pasien.
4.12.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.13. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan utk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Yogyakarta, ................................


26 Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #
( ................................................ )

77
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pemeriksaan Nervus Kranialis IX, X, XII / Glossofaringeus, Vagus, Hypoglosus

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan Nervus 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem persarafan.
Kranialis IX, X, XII

2 Melaksanakan persiapan alat yg akan 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan:


digunakan utk pemeriksaan Nervus a. Tong spatel
Kranialis IX, X, XII 2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yg akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Nervus Kranialis IX, X, XII 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan pemberian 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


posisi fowler dan semi fowler 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
bahasa yang jelas dan sopan.
4.3. Alat didekatkan pada pasien.
4.4. Pasien diposisikan yang nyaman dan aman.
4.5. Pasien dianjurkan untuk membuka mulut.
4.6. Tong spatel dimasukkan & pasien diminta berkata “Ah”
4.7. Pergerakan simetris dari lidah & uvula diamati dgn benar.
4.8. Perhatikan juga lidah dalam keadaan istirahat.
4.9. Kesimetrisan letak lidah diamati dengan benar.
4.10.Pasien dianjurkan untuk menarik dan menjulurkan lidahnya
beberapa kali.
4.11.Pasien dianjurkan menjulurkan lidah kekiri, kedepan dan kekanan.
4.12.Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar.
4.13. Cuci tangan dilakukan dengan benar.

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan dengan benar.
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan persiapan pelaksanaan, pemeriksaan diagnostic dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pengambilan Darah Vena

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI K
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan klien 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
yang akan dilakukan tindakan 1.2. Data yang berhubungan dengan gangguan fungsi vaskuler
pengambilan darah vena diidentifikasi

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:
akan digunakan untuk tindakan a. Spuit disposable (ukuran spuit sesuai jenis pemeriksaan)
pengambilan darah vena b. Tempat specimen (sesuai jenis pemeriksaan)
c. Plester atau hipavik dan gunting plester
d. Sarung tangan steril
e. Pengalas dan Perlak
f. Cairan iodine povidon
g. Kapas alcohol tempatnya
h. Torniquet
i. Kassa steril
j. Bengkok
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan dilakukan tindakan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
pengambilan darah vena 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privacy klien
3.5. Kontrak waktu selama tindakan disampaikan dgn jelas
4 Melaksanakan tindakan pengambilan 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar
darah vena 4.2.Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
bahasa yang jelas dan sopan
4.3.Trolli/baki didekatkan
4.4.Klin diposisikan terlentang aatau semi flower dengan tangan lurus 4.5.Vena yang
akan digunakan untuk pengambilan darah dipastikan dengan
benar yaitu vena antecubital atau pada lengan bawah
4.6.Pengalas dan perlak diletakkan dibawah tempat penusukan 4.7.Tourniquet
dipasang kira-kira 5-15 cm diatas tempat pengambilan darah
(jangan menahan tourniquet lebih dari 1-2 menit karena dapat menyebabkan
statis vena sehingga dapat mengubah hasil laboratorium
4.8.Vena yang telah terdilatasi dipalpasi dengan benar yaitu dibawah torniquet
4.9.Spuit dibuka kemudian dikencangkan jarum yang ada pada spuit dengan hati-hati
4.10. Tempat pengambilan darah didesinfeksi dengan kapas alcohol
4.11. Jarum ditusukkan kedalam vena yang telah terdilatasi secara perlahan lahan dengan
sudut 15-30 derajat dan bevel jarum menghadap keatas
4.12. Piston ditarik secara perlahan-lahan dan darah diambil sesuai kebutuhan
4.13. Jarum dilepaskan/ditarik dari vena, kapas alcohol diletakkan diatas tempat
pengambilan darah dan ditekan sampai darah tidak keluar lagi
4.14. Torniquet dilepaskan dengan hati-hati
4.15. Darah dimasukkan kedlam tempat spesiment secara perlahan-lahan
4.16. Tempat pemasukan jarum diolesi dengan iodine povidon, kemudian diplester
4.17. Tempat specimen diberi label identitas pasien
4.18. Sarung tangan dilepas
4.19. Cuci tangan dilakukan dengan benar

79
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan dengan benar
5.3. Salam terapeutik disampaikan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


34 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan persiapan pelaksanaan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi.
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan pengukuran kekuatan otot

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pengukuran kekuatan 1.2. Adanya data tentang pentingnya kekuatan otot di identifikasi
otot

2 Melaksanakan persiapan alat yg 2.1. Alat- alat disiapkan sesuai kebutuhan (kalau ada)
akan digunakan utk pemeriksaan
kekuatan otot

3 Melakukan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang Jelas
akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
kekuatan otot 3.3. Posisi aman & nyaman pasien diatur dgn hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
3.5. Kontrak waktu selama tindakan disampaikan dgn jelas

4 Melaksanakan tindakan untuk 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemeriksaan kekuatan otot 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
bahasa yang jelas dan sopan
4.3. Pemeriksaan dimulai dari kedua ekstremitas atas
4.4. Pemeriksaan kedua dilanjutkan dengan ekstremitas bawah
4.5. Hasil dinilai dengan benar:
0: bila tidak ada kontraksi otot
1: bila terjadi kontraksi otot tanpa gerakan nyata
2: bila pasien hanya mampu menggeserkan tangan atau kaki 3: bila
mampu menahan gravitasi.
4 : Bila tidak mampu menahan tangan pemeriksa 5 :
kekuatan penuh
4.6. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tidak lanjut dirumuskan dengan benar
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


20 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan persiapan pelaksanaan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi.
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Tes Rumple Leede

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
Kebutuhan klien yg akan Tes 1.2. Data yang berhubungan dengan gangguan fungsi vaskuler di identifikasi
Rumple Leede

2 Melaksanakan persiapan alat yg 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar, meliputi:


akan digunakan utk tindakan a. Tensi Meter
Tes Rumple Leede b. Stestoskop
c. Jam / Stop Watch

3 Melakukan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang Jelas
akan dilakukan tindakan Tes Rumple 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
Leede 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dgn hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
3.5. Kontrak waktu selama tindakan disampaikan dgn jelas
4 Melaksanakan tindakan untuk 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemeriksaan kekuatan otot 4.2.Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
bahasa yang jelas dan sopan
4.3.Troli I baki didekatkan
4.4.Area tempat pemeriksaan dibebaskan dari pakaian yang menutupi dengan
sopan
4.5.Tekanan darah klien diukur dengan benar
4.6.Batas tekanan darah dihitung dengan cara systole = diastole dibagi dua
4.7.Manset dipompa kembali sampai batas tekanan yg telah ditentukan dan
dipertahankan kurang dari 5 menit.
4.8.Manset diturunkan kembali secara perlahan-lahan dan manset dibuka kembali.
4.9.Hasil tes diamati dengan cara mengamati adanya ptekia segera setelah manset
dilepas; 5 menit setelah manset dilepas dan 10 rnenit setelah manset dilepas.
4.10. Klien dirapikan dengan sopan
4.11 Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon
dan pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tidak lanjut dirumuskan dengan benar
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................


25 x 100
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jurusan Keperawatan

LEMBAR OBSERVASI

Pemenuhan Kebutuhan :
Cairan, Elektrolit dan Darah

1) Memberikan cairan per oral


2) Menilai keseimbangan cairan
3) Melaksanakan monitoring pemberian cairan parenteral dan darah
4) Mengambil darah vena*
5) Mengukur vital sign (Tekanan darah dan nadi)*
6) Melakukan test capilary refill*
7) Memasang infuse*
8) Memberikan transfusi darah*
9) Merekam EKG
10) Menilai CVP

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN 2


PRODI D.4 SEMESTER IV
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, dan elektrolit Memberi minum pasien
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pemberian cairan, dan elektrolit 1.2.Adanya data gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, dan elektrolit

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan


digunakan untuk memberi minum 1. Baki berisi : gelas dan cairannya, sendok, serbet makan, sedotan.
peroral 2. Perlak dan pengalas
3. Bengkok
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan diberi minum 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati sesuai kondisi
pasien
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan memberi minum 4.1.Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.2.Pengalas dipasang didada pasien pada bagian atas dengan hati-hati 4.3.Pasien
ditawarkan untuk minum sendiri atau dengan bantuan 4.4.Pasien
ditunggui/didampingi sampai selesai minum, atau pasien
dibantu minum dengan hati-hati dan empati.
4.5.Mulut pasien dibersihkan dengan tissue/serbet makan
4.6.Alat-alat dibereskan
4.7.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa
respon dan observasi
5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas.
dokumentasi keperawatan 6.2. Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75


Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )

84
Sub Kompetensi : Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit darah
: menilai keseimbangan cairan

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
cairan dan elektrolit 1.2.Adanya data gangguan pemenuhan kebutuahan cairan,dan elektrolit

2 Melaksanakan persiapan pasien yang 2.1. Alat-alat disiapkan, sesuai kebutuhan :


akan dilakukan penghitungan 1. Lembar observasi
balance 2. Catatan intake dan output
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan dilakukan penghitungan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
balance cairan

4 Melaksanakan tindakan 4.1. Pemasukan dikaji dengan jelas, lengkap dan benar
menghitung balance cairan 4.2. Pengeluaran dicatat dengan jelas,lengkap dan benar
4.3. Selisih pemasukan dan pengeluran di hitung dengan benar
4.4. Hasil penghitungan dinilai dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui catatan
balance cairan positif atau NEGATIVE dan pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Hasil dituliskan dengan jelas
dokumentasi keperawatan 6.2. Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75


Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
Sub Kompetensi : Melaksanakan tindakan kolaboratif dalam pemberian cairan parenteral dan darah
: mengganti cairan infus dan menghitung tetesan infus
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan mengganti cairan infus dan 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
menghitung tetesan infus 1.2.Adanya data untuk mengganti cairan infus dan menghitung tetesan infus

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Cairan infus sesuai program


akan digunakan untuk melaksanakan 2.2.Arloji yang ada skonnya
mengganti cairan infus dan 2.3.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi 2.4.Cairan infus
menghitung tetesan infus diperiksa dengan teliti : jenis dan tanggal kadaluwarsa

3 Melaksanakan mengganti cairan infus 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
dan menghitung tetesan infus 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
mengganti cairan infus dan 4.2. Peralatan didekatkan kedekat pasien
menghitung tetesan infus 4.3. Cairan infus yang akan diganti tersisa sedikit pada leher botol
4.4. Aliran infus dihentikan
4.5. Cairan infus yang baru diambil, dibuka penutupnya
4.6. Infus set dilepas/dicabut dari cairan infus yang lama
4.7. Infus set dihubungkan dengan cairan infus yang baru secara tepat tanpa
menyentuh ujungnya
4.8. Cairan infus yang baru digantungkan distandar infus
4.9. Ada tidaknya udara pada selang infus diperiksa
4.10.Jumlah tetesan infus diatur dengan cara:
a. Arloji diletakkan sejajar dengan reservoir tetesan infus
b. Pengatur tetesan dibuka perlahan-lahan
c. Tetesan infus dihitung selama 1 menit
d. Jumlah tetesan infus dipastikan mengalir lancar
4.11.Tetesan/aliran infus dipastikan mengalir lancar
4.12.Label dipasang pada botol cairan (tgl,jam, botol ke berapa)
4.13.Alat-alat dan lingkungan dirapikan
4.14.Cuci tangan dilakukan dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dan pemeriksaan fisik dilakukan
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien selama dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2.Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................

Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten Penguji


#

( ................................................ )
Sub Kompetensi : Memasang infus

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
cairan, elektrolit dan darah 1.2. Adanya data gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
dikaji dan diidentifikasi

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai standart:


akan digunakan untuk melaksanakan 1. Bak instrument steril berisi :
pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit  Sarung tangan steril : 1 psg  Kom steril 1 buah
dan darah
 Kassa steril  Pinset anatomis 1 buah
2. Kapas alcohol 70% pd tempatnya 9. Betadin 10%
3. Infus set 10. Plester
4. IV cath sesuai ukuran 20-22 11. Gunting
5. Korentang pada tempatnya 12. Bengkok 1 buah
6. Cairan sesuai program 13. Standar Infus
7. Perlak dan pengalas 14. Tempat sampah
8. Spalk (k/p) dengan perban gulung 15. Torniquet
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat/troli yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan pemasangan infus 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien

3 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pemasangan infus 4.2. Cairan disiapkan sesuai program dengan seksama dengan langkah- langkah:
a. Infus set dibuka
b. Klem infus ditutup
c. Infus set disambungkan dengan cairan infus secara tepat dengan menjaga
kesterilan
d. Slang diisi cairan, yakinkan tidak terisi udara
e. Klem ditutup kembali
4.3. Area lengan klien dibebaskan dari baju atau kemeja
4.4. Pembuluh darah VENA yang akan ditusuk ditentukan dengan tepat
4.5. Perlak dan pengalas dipasang dibawah area tusukkan dengan hati- hati dan
sopan
4.6. Torniquet dipasang dengan tepat
4.7. Sarung tangan dipakai dengan benar
4.8. Area tusukan jarum, didesinfeksi dengan benar
4.9. Jarum ditusukkan pada area yang telah ditentukan dengan tepat dan tidak ragu-
ragu
4.10. Jarum penuntun ditarik secara perlahan, dengan memperhatikan respon
pasien
4.11. Slang infus dihubungkan ke IV cath dengan tepat dan kesterilan tetap dijaga
4.12. Torniquet dilepas dengan dengan benar
4.13. Klem dibuka perlahan, dengan memperhatikan aliran cairan dan area tusukan
jarum
4.14. Area tusukan jarum didesinfeki secara benar
4.15. Area tusukan ditutup dengan kasa steril secara benar dan
sambungan IV cath difiksasi
4.16. Aliran cairan diperhatikan dengan jumlah tetesan infus sesuai
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
program
4.17. Label dipasang dengan keterangan lengkap
4.18. Perlak dan pengalas diangkat dengan sopan
4.19. Sarung tangan dilepas dengan hati-hati
4.20. Alat-alat dibereskan
4.21. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Respon pasien selama dan setelah pemasangan infus
5.2. Upaya tindak lanjut disampaikan
5.3. Salam terapeutik disampaikan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien selama dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicatat dengan jelas

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


48 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )

88
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
: Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Memenuhi kebutuhan darah (memasang transfusi)

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan cairan, 1.1.Salam terapeutik disampaikan pada pasien
elektrolit dan darah 1.2.Adanya data gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan dara h
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan (pasien sudah terpasang infus).
digunakan untuk melaksanakan a. Transfusi set*
pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit b. Darah sesuai kebutuhan*
dan darah 2.2.Cros cek darah dilakukan dengan benar*
2.3.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan dilakukan pemasangan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
transfusi darah 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemasangan transfusi darah 4.2. Tranfusi set diambil dengan benar
4.3. Peralatan didekatkan kedekat pasien
4.4. Aliran infus dihentikan*
4.5. Infus set lama dilepas dan diganti dengan tranfusi set yang baru (bila
belum terpasang tranfusi set)*
4.6. Cairan darah yang baru diambil, dibuka penutupnya*
4.7. Tranfusi set dihubungkan dengan cairan darah yang baru secara tepat tanpa
menyentuh ujungnya*
4.8. Cairan darah yang baru digantungkan di standar infus*
4.9. Ada tidaknya udara pada selang infus diperiksa*
4.10.Jumlah tetesan infus diatur dengan cara:
a. Arloji diletakkan sejajar dengan reserVOIR tetesan darah
b. Pengatur tetesan dibuka pelahan-lahan
c. Tetesan darah dihitung selama 1 menit
d. Jumlah tetesan darah dipastikan sesuai dengan program*
4.11.Tetesan atau aliran darah dipastikan mengalir lancar
4.12.Alat-alat dan lingkungan dirapikan
4.13.Cuci tangan dilakukan dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa
respon dan pemeriksaan fisik.
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas
6.2. Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien/kasus
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100

Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Yogyakarta, ................................


Kesimpulan = # Penguji
Kompeten / Belum Kompeten

( ................................................ )

89
Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Sub Kompetensi : Melakukan tindakan perekaman EKG 12 Lead

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien terhadap 1.1. Pasien perlu dilakukan perekaman EKG 12 lead : data keluhan
perekaman EKG 12 lead chest pain, ches discomfort,palpitasi
1.2. Data gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dipastikan :
hipokalemia, hipokalsemia, HIPOVOLEMIA
2 Mempersiapkan pasien untuk 2.1.Salam Terapeutik disampaikan
tindakan perekaman EKG 12 lead 2.2.Tujuan dan tindakan yang akan dilakukan disampaikan dengan jelas 2.3.Harapan
dan keinginan pasien ditanyakan
2.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY pasien
2.5.Pengaturan posisi yang nyaman bagi pasien ditempat tidur dilakukan

3 Melakukan persiapan alat untuk 3.1.Alat disiapkan sesuai standar


merekam EKG 12 lead 3.2.Alat ditata rapi diatas trolli meliputi :, mesin EKG, Elektrode, jelly,
tissue, bengkok/tempat sampah
3.3.Kebersihan alat dijaga

4 Melakukan tindakan perekaman 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


EKG 12 lead 4.2. Meminta pasien melepaskan jam tangan, cincin atau logam yang masih
dipakai dengan sopan
4.3. Meminta pasien melepaskan pakaian bagian atas dilakukan dgn sopan
4.4. Elektrode dipasang dengan memberikan jelly lebih dahulu
4.5. Kabel RA (merah) dipasang pada lengan kanan
4.6. Kabel LA (kuning) dipasang pada tangan kiri
4.7. Kabel LL (hijau) dipasang pada kaki kiri
4.8. Kabel RL (hitam) dipasang pada kaki kanan
4.9. Kabel V1 dipasang pada ICS ke-4 ditepi kanan sternum
4.10. Kabel V2 dipasang pada ICS ke-4 ditepi kiri sternum
4.11. Kabel V3 dipasang pada pertengahan V2 dan V4
4.12. Kabel V4 dipasang pada ICS ke-5 garis MIDIOKLAVIKULARIS kiri
4.13. Kabel V5 dipasang pada garis axial anterior sejajar dengan V4
4.14. Kabel V6 dipasang pada garis mid axial sejajar dengan V4
4.15. Mesin EKG dihidupkan dengan menekan tombol ON
4.16. Pasien diminta tenang selama perekaman disampaikan.
4.17. Kalibrasi dilakukan dengan benar
4.18. EKG direkam mulai lead I V6 dilakukan dengan benar
4.19. Perekaman telah selesai disampaikan pada pasien
4.20. Mesin EKG dimatikan
4.21. Elektrode dilepaskan dengan benar
4.22. Kulit dibersihkan dari jelly
4.23. Alat-alat dirapikan kembali

5 Melakukan evaluasi 5.1.Kenyamanan pasien selama dan sesudah tindakan dipantau/dievaluasi 5.2.Respon
pasien selama dan sesudah tindakan dievaluasi
5.3.Salam terapetik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Mendokumentasi kan tindakan 6.1.Tindakan merekam EKG dicatat
perekaman EKG 12 lead 6.2.Hasil temuan patologis dicatat
6.3.Kendala yang ditemukan selama proses merekam EKG dicatat
6.4.Tanggal, jam, nama dan tanda tangan perawat ditulis dengan jelas
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Yogyakarta, ................................
40 Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75

Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #


( ................................................ )
90
Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi : Menilai CVP

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan menilai CVP 1.2. Adanya data pasien terpasang CVP dikaji
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar meliputi :
akan digunakan untuk a. Manometer air d. Cairan NaC1 0,9%
melaksanakan menilai CVP b. Tree-way stop kock e. Infus set
c. Waterpass
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1.Tindakan dan tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas 3.2.Prosedur
akan dinilai CVP tindakan dijelaskan dengan benar
3.3.Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati: supinasi atau semi
flower
3.4.Lingkungan disiapkan untuk menjaga privacy pasien
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar diciptakan
b. Pengunjung dibatasi
c. Sampiran dipasang/gordyn ditutup

4 Melaksanakan tindakan menilai 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


CVP 4.2. Peralatan didekatkan kedekat pasien
4.3. Selang infuse set disambungkan dengan cairan NaC1 0,9%
4.4. Cairan NaC1 0,9% dialirkan kedalam selang hingga tidak ada udara dalam
selang dengan mempertahankan ujung selang tetap steril
4.5. Ujung selang infus disambungkan pada tree-way manometer
4.6. Cairan NaC1 0,9% dialirkan secara perlahan-lahan
4.7. Titik nol ditentukan dengan menarik garis mid aksilaris tegak lurus pada
interkosta ke-4 kanan
4.8. Menentukan titik nol dengan menggunakan waterpass
4.9. NaC1 0,9% dialirkan kearah manometer dengan memutar Tree-way
sampai angka 20-30
4.10.Treeway diputar sehingga cairan pada manometer bergerak turun, mengalir
kearah klien (kateter sentral)
4.11.Menunggu sampai cairan dalam manometer air betul-betul berhenti mengalir dan
terlihat undulasi
4.12.Treeway diputar kembali sehingga aliran ke manometer tertutup, tetesan
cairan diatur kembali
4.13.Tanda vital pasien diobservasi selama tindakan
4.14.Pasien diposisikan secara nyaman
4.15.Alat-alat dirapikan
4.16.Salam terapeutik disampaikan dalam mengakhiri tindakn
4.17.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut Respon pasien dievaluasi

6 Melakukan pencatatan dalam Tindakan yang dilakukan, tanggal, jam, metode/alat yang digunakan, nilai
dokumentasi keperawatan CVP, nama dan tanda tangan perawat dicatat
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA x 100


Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jurusan Keperawatan

LEMBAR OBSERVASI

Melaksanakan Tindakan
Sebagai Hasil Kolaborasi

1) Menghitung denyut nadi radialis


2) Menghitung pernafasan
3) Mengukur tekanan darah
4) Memberikan obat oral
5) Memberikan Injeksi IM
6) Memberikan Injeksi IV
7) Memberikan Injeksi IC
8) Mengambil darah vena
9) Mengambil darah arteri

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN 2


PRODI D.4 SEMESTER IV
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
Judul Unit : Mengukur suhu per aksila

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien untuk 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
dilakukan tindakan pengukuran 1.2. Adanya data kenaikan atau penurunan suhu tubuh diidentifikasi
suhu per aksila

2 Melaksanakan persiapan pasien 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai standar:


yang akan dilakukan pengukuran 1 Termometer aksila. 6 Tempat berisi larutan desinfektan
suhu per aksila 2 Tissue 7 Bengkok
3 Handuk kecil 8 Tempat sampah
4 Tempat berisi air sabun 9 Bolpoin
5 Tempat berisi air bersih
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat/trolli yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan tindakan 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
menghitung denyut nadi 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
radialis 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati : supinasi
3.4. Lingkungan terapeutik disiapkan untuk menjaga privasi pasien
3 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
menghitung denyut nadi 4.2. Peralatan didekatkan
radialis 4.3. Baju klien dibuka pada bagian bahu sampai lengan dengan sopan
4.4. Ketiak klien dikeringkan menggunakan handuk kecil dengan sopan *
0
4.5. Ketinggian air raksa pada thermometer dipastikan dibawah 35 C
4.6. Termometer dipasang dengan tepat dan benar*
4.7. Tangan klien disilangkan kedada
4.8. Ditunggu hingga 5-10 menit (anak-anak 5 menit, dewasa 9 menit)*
4.9. Termometer diambil dengan hati-hati dan sopan, dikeringkan dari bagia tengah ke n
ujung thermometer menggunakan tissue secara memutar*
4.10. Hasil pengukuran dibaca dengan tepat dan benar
4.11. Termometer dibersihkan dgn air sabun kemudian dikeringkan dgn tissue*
4.12. Termometer dibersihkan dgn air bersih kemudian dikeringkan dgn tissue*
4.13. Termometer dibersihkan dgn larutan desinfektan kemudian dikeringkan dengan
tissue*
0
4.14. Ketinggian air raksa pada thermometer diturunkan sampai bawah skala 35 C,
thermometer ditempatkan kembali pada tempatnya*
4.15. Baju pasien dirapikan, posisi pasien diatur aman dan nyaman
4.16. Kondisi lingkuangan dikembalikan seperti semula
4.17. Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.18. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan


5.2. Upaya tindaklanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
39 Yogyakarta, ................................
Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )

94
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasiendgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
Judul unit : Mengukur suhu per oral
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien utk 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
dilakukan tindakan pengukuran suhu 1.2. Adanya data kenaikan atau penuruna suhu tubuh diidentifikasi
per aksila

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan, sesuai standar:


digunakan untuk melaksanakan 1. Termometer oral 6. Tempat berisi air bersih
pengukuran suhu per aksila 2. Tissue 7. Bengkok
3. Handuk kecil 8. Bolpoin
4. Tempat berisi air sabun 9. Tempat sampah
5. Tempat berisi larutan desinfektan
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat/trolli yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1.Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas 3.2.Prosedur
akan dilakukan pengukuran suhu per tindakan dijelaskan dengan benar
aksila 3.3.Posisi aman & nyaman pasien diatur dgn hati-hati : supinasi atau duduk

4 Melaksanakan tindakan menghitung 3.4. Lingkungan terapeutik disiapkan untuk menjaga PRIVACY pasien
denyut nadi radialis 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.2. Peralatan didekatkan
4.3. Ketinggian air raksa pada thermometer dipastikan dibawah 35º C*
4.4. Termometer dipasang dengan tepat dan benar : klien dianjurkan untuk membuka
mulut dan dengan perlahan letakkan bagian reserVOIR dalam kantung sublingual
bagian posterior (dibawah lidah disebelah kanan atau kiri frenulum) dari arah
lateral ketengah rahang bawah*
4.5. Klien dianjurkan untuk menahan thermometer dengan cara mengatupkan
bibirnya tanpa mengatupkan gigi. Kalau diperlukan bantu klien dengan memegang
ujung thermometer*
4.6. Termometer ditunggu selama 2-3 menit*
4.7. Termometer diambil kemudian dibersihkan dari bagian tengah keujung
thermometer dengan tissue secara memutar*
4.8. Hasil pengukuran dibaca dengan benar dan tepat*
4.9. Termometer dibersihkan dengan air sabun kemudian dikeringkan dengan
tissue*
4.10. Termometer dibersihkan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan
tissue*
4.11. Termometer dibersihkan dengan larutan desinfektan kemudian
dikeringkan dengan tissue*
4.12. Ketinggian air raksa pada thermometer diturunkan sampai dibawah skala 35º C
dan ditempatkan kembali ditempatnya*
4.13. Hasil pengukuran dibaca dengan tepat dan benar*
4.14. Posisi pasien diatur dengan aman dan nyaman
4.15. Kondisi lingkungan dikembalikan seperti semula
4.16. Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.17. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan


5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1.Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas dan
dokumentasi keperawatan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2.Waktu, Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien.
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA Yogyakarta, ................................
x 100 Kesimpulan = Penguji
38
Kompeten / Belum Kompeten #
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
Judul Unit : Menghitung denyut nadi radialis

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien untuk 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
tindakan penghitungan denyut 1.2. Adanya data nadi tidak normal, berdebar, denyut nadi tidak teratur
nadi diidentifikasi

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai standar :


digunakan untuk melaksanakan 2.1.1. Jam/arloji dengan jarum detikan atau stop watch
penghitungan denyut nadi 2.1.2. Bollpoint
radialis
2.1.3. Buku catatan
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat/trolli yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan menghitung denyut 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
nadi radialis 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati :
supinasi atau duduk
3.4. Lingkungan terapeutik disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
menghitung denyut nadi 4.2. Lengan klien diletakkan disamping badan atau lengan bawah klien disilangkan
radialis kedada dengan telapak tangan menghadap kebawah
4.3. Denyut nadi radialis diraba dengan benar dan tepat*
4.4. Irama denyut nadi dinilai dengan tepat*
4.5. Frekuensi denyut nadi dihitung dengan benar. Bila irama teratur denyut nadi
dihitung selama 30 detik dan hasilnya dikalikan 2. Bila irama tidak teratur
denyut nadi dihitung selama 60 detik penuh*
4.6. Kekuatan denyut nadi ditentukan dengan tepat*
4.7. Posisi pasien diatur senyaman mungkin
4.8. Kondisi lingkungan dikembalikan seperti semula
4.9. Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.10.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan


5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Hasil tindakan (irama, frekuensi, kekuatan denyut nadi) dan respon
dokumentasi keperawatan pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas dan ringkas sesuai
prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


25 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = # Yogyakarta, ................................
Kompeten / Belum Kompeten Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Melakukan pengkajian keperawatan pda pasien dengan gangguan kebutuhan cairan,elektrolit dan darah.
Judul Unit : Mengukur Tekanan Darah menggunakan spignomanometer air raksa
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Mengkaji kebutuhan klien terhadap 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pengukuran tekanan darah 1.2. Adanya data tekanan darah tidak normal : rendah/tinggi, pasien merasa
pusing diidentifikasi

2 Mempersiapkan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai standar


digunakan untuk pengukuran 1. Spignomanometer 3. Bollpoint
tekanan darah 2. Stetoskop 4. Buku catatan
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat/trolli yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1.Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas 3.2.Prosedur
akan dilakukan pengukuran tekanan tindakan dijelaskan dengan benar
darah 3.3.Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati dan sopan
3.4.Lingkungan terapeutik disiapkan untuk menjaga privasi pasien

4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar


pengukuran darah 4.2. Peralatan didekatkan
4.3. Spignomanometer dicek siap pakai : pipa tensimeter terhubung dengan
pipa manset, katup balon/tabung tekanan ditutup,reserVOIR dibuka*
4.4. Lengan baju pasien diarea pemeriksaan disingsingkan keatas dengan sopan
4.5. Arteri brachialis dipalpasi, manset dipasang kurang lebih 1 inchi (2,5 cm)
diatas sisi denyut nadi arteri brachial*
4.6. Pompa balon sambil mempalsasi arteri brachialis sampai 20-30 mmHg
diatas skala yang menunjukkan bahwa denyutan diarteri brachialis sudah
tidak teraba.*
4.7. Stetoskop dipasang diatas nadi brachial tanpa menekan*
4.8. Katub tabung tekanan/balon dibuka secara perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg
perdetik.*
4.9. Bunyi detak yang pertama kali terdengar dengan jelas (korotkoff) ditentukan
sebagai tekanan sistolik dan bunyi detak terakhir (korotkoff) sebagai tekanan
diastolic*
4.10. Manset dikempiskan dengan melonggarkan pompa secara tepat dan total. Bila
ingin mengulang pengukuran, tunggu 30 detik dan lengan ditinggikan diatas
jantung untuk mengalirkan darah
4.11. Manset dilepas
4.12. Posisi pasien diatur senyaman mungkin
4.13. Kondisi lingkungan dikembalikan seperti semula
4.14. Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.12. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan.


5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, Paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan


Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Yogyakarta, ................................
31 Penguji
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dgn gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit & darah
Sub Kompetensi : Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan cairan,elektrolit dan darah
Judul Unit : Menghitung pernafasan
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan klien 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
untuk dilakukan penghitungan 1.2. Adanya data perubahan pernafasan, keluhan sesak nafas, diidentifikasi
pernafasan

2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1.Alat-alat disiapkan sesuai standart: meliputi :


digunakan untuk menghitung 2.1.1. Jam tangan dengan detikan atau stop watch
pernafasan 2.1.2. Buku catatan
2.1.3. Ballpoint
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat/troli yang bersih dan ditata rapi

3 Melaksanakan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
akan dilakukan penghitungan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
pernafasan 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati : semi
flower atau supinasi
3.4. Lingkungan terapeutik disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
penghitungan pernafasan 4.2. Peralatan didekatkan
4.3. Lengan klien ditempatkan ke posisi rileks menyilang abdomen atau dada
bawah
4.4. Siklus respirasi klien diobservasi , irama pernafasan ditentukan
dengan tepat*
4.5. Frekuensi pernafasan dihitung dengan tepat dan benar selama 60 detik, bila
pernafasan teratur cukup 30 detik dan dikalikan 2.Pada bayi atau anak kecil,
pernafasan dihitung selama 1 menit penuh*
4.6. Kedalaman pernafasan diobservasi dengan benar*
4.7. Bunyi nafas diobservasi dengan benar*
4.8. Posisi pasien diatur aman dan nyaman
4.9. Kondisi lingkungan dikembalikan seperti semula
4.10.Alat-alat dirapikan dan ditempatkan pada tempat yang sesuai
4.11.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan


5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicatat dengan jelas

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


26 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Yogyakarta, ................................
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten # Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi
Judul Unit : Melakukan pemberian obat secara oral
: Memberikan obat oral
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pd pasien yg 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
akan diberikan obat oral 1.2. Adanya data indikasi pemberian obat oral
2 Melaksanakan persiapan alat pada 2.1. Persiapan alat
pasien yang akan diberikan obat Baki atau troly berisi alat-alat sebagai berikut
oral a. Obat sesuai program terapi*
b. Cangkir/cawan obat
c. Air minum putih
d. Sedotan
e. Tissu
f. Buku/kartu rencana pengobatan
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
lingkungan pada pasien yang akan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
diberikan obat oral 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY klien
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar
b. Sampiran dipasang /gordyn ditutup
4 Melaksanakan tindakan 4.1.Jam tangan dilepas dengan hati-hati 4.2.Baju lengan
pemberian obat oral panjang digulung dengan benar 4.3.Alat-alat didekatkan
dengan benar
4.4.Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.5.Verifikasi program dengan prinsip 6 benar dilakukan dengan benar*
4.6.Kebiasaan pasien minum obat ditawarkan dengan benar
4.7.Pasien dibantu minum obat dengan benar
4.8.Pasien dikembalikan pada posisi yang benar dengan hati-hati 4.9.Cuci
tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Anamnesa respon dilakukan


5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik disampaikan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama dicantumkan pada catatan pasien*

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


41 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi
Judul Unit : Melakukan pemberian obat secara IM
: Memberikan injeksi IM
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pda pasien yg 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
akan dilakukan injeksi IM 1.2. Adanya data indikasi pemberian injeksi secara IM
2 Melaksanakan persiapan alat pada 2.1.Persiapan alat
pasien yang akan dilakunan Baki atau troly berisi alat-alat sebagai berikut
injeksi IM a. Bengkok untuk tempat spuit dan kapas habis pakai
b. Obat sesuai program terapi* f. Spuit*
c. Korentang steril dalam tempatnya g. Bak instrument
d. Kapas alcohol tempatnya h. Sarung tangan bersih
e. Buku/kartu rencana pengobatan i. Perlak dan alasnya
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien dan 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
lingkungan pada pasien yang akan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
dilakukan injeksi IM 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY klien
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar
b. Sampiran dipasang /gordyn ditutup
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Jam tangan dilepas dengan hati-hati
pemberian injeksi IM 4.2. Baju lengan panjang digulung dengan benar
4.3. Alat-alat didekatkan dengan benar
4.4. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.5. Sarung tangan dipasang dengan benar
4.6. Verifikasi program dengan prinsip 6 benar dilakukan dengan benar*
4.7. Pakaian atau selimut pada area yang akan disuntik dibuka dengan benar*
4.8. Lokasi penyuntikan pengalas dipilih dengan benar*
4.9. Metakkan pengalas dibawah lokasi penyuntikan dengan benar
4.10.Area penyuntikan didisinfeksi dengan benar*
4.11.Spuit yang sudah berisi obat diambil dan dikeluarkan udaranya dengan
benar*
4.12.Jarum dimasukkan kedalam kulit dengan sudut 90 derajat.Dorong jarum
perlahan-lahan hingga seperdua panjang jarum*
4.13.Aspirasi dilakukan dengan benar*
4.14.Piston didorong dengan benar*
4.15.Spuit ditarik dengan benar*
4.16.Disinfeksi dan massage pada daerah penyuntikan dilakukan dengan benar
4.17.Spuit diletakkan dalam bengkok dengan benar
4.18.Pengalas dan perlak diangkat dengan benar
4.19.Sarung tangan dilepas dengan benar
4.20.Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Anamnesa respon dilakukan


5.2 Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3.Salam terapeutik disucapkan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1 Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan
dokumentasi keperawatan jelas dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2.Waktu, paraf dan nama dicantumkan pada catatan pasien*

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan Yogyakarta, ................................
Penguji
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Kesimpulan =
43 #
Kompeten / Belum Kompeten
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 ( ................................................ )

100
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi
Judul Unit : Melakukan pemberian obat secara IV
: Memberikan injeksi IV
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pda pasien yg 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
akan dilakukan injeksi IV 1.2. Adanya data indikasi pemberian injeksi secara IV
2 Melaksanakan persiapan alat pada 2.1.Persiapan alat
pasien yang akan dilakunan Baki atau troly berisi alat-alat sebagai berikut
injeksi IV a. Bengkok untuk tempat spuit dan kapas habis pakai
b. Obat sesuai program terapi* f. Spuit*
c. Korentang steril dalam tempatnya g. Bak instrument
d. Kapas alcohol tempatnya h. Sarung tangan bersih
e. Buku/kartu rencana pengobatan i. Perlak dan alasnya
2.2.Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien dan 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
lingkungan pada pasien yang akan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
dilakukan injeksi IV 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY klien
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar
b. Sampiran dipasang /gordyn ditutup
4 Melaksanakan tindakan 4.3. Alat-alat didekatkan dengan benar
pemberian injeksi IV 4.4. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.5. Sarung tangan dipasang dengan benar
4.6. Verifikasi program dengan prinsip 6 benar dilakukan dengan benar*
4.7. Pakaian atau selimut pada area yang akan disuntik dibuka dengan benar
4.8. Lokasi penyuntikan pengalas dipilih dengan benar
4.9. Metakkan pengalas dibawah lokasi penyuntikan dengan benar
4.10. Torniquet dipasang dengan benar
4.11. Area penyuntikan didisinfeksi dengan benar
4.12. Spuit yg sudah berisi obat diambil & dikeluarkan udaranya dgn benar*
4.13. Jarum dimasukkan kedalam VENA dengan sudut 15 derajat.
4.14. Dorong jarum perlahan-lahan hingga seperdua panjang jarum
4.15. Aspirasi dilakukan dengan benar*
4.16. Torniquet dilepas dengan benar
4.17. Piston didorong dengan benar
4.18. Spuit ditarik dengan benar
4.19. Disinfeksi pada daerah penyuntikan dilakukan dengan benar*
4.20. Spuit diletakkan dalam bengkok dengan benar
4.21. Pengalas dan perlak diangkat dengan benar
4.22. Sarung tangan dilepas dengan benar
4.23. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Anamnesa respon dilakukan


5.2 Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3.Salam terapeutik disucapkan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1 Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan
dokumentasi keperawatan jelas dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2.Waktu, paraf dan nama dicantumkan pada catatan pasien*
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi
Judul Unit : Melakukan pemberian obat secara IC
: Memberikan injeksi IC
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian pda pasien yg 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
akan dilakukan injeksi IC 1.2. Adanya data indikasi pemberian injeksi secara IC
2 Melaksanakan persiapan alat pada 2.1. Persiapan alat
pasien yang akan dilakunan Baki atau troly berisi alat-alat sebagai berikut
injeksi IC a. Bengkok untuk tempat spuit dan kapas habis pakai
b. Obat sesuai program terapi* f. Spuit*
c. Korentang steril dalam tempatnya g. Bak instrument
d. Kapas alcohol tempatnya h. Sarung tangan bersih
e. Buku/kartu rencana pengobatan i. Perlak dan alasnya
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan pasien dan 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
lingkungan pada pasien yang akan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
dilakukan injeksi IC 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY klien
a. Sirkulasi udara ruangan yang lancar
b. Sampiran dipasang /gordyn ditutup
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Jam tangan dilepas dengan hati-hati
pemberian injeksi IC 4.2. Baju lengan panjang digulung dengan benar
4.3. Alat-alat didekatkan dengan benar
4.4. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.5. Sarung tangan dipasang dengan benar
4.6. Verifikasi program dengan prinsip 6 benar dilakukan dengan benar*
4.7. Pakaian atau selimut pada area yg akan disuntik dibuka dengan benar
4.8. Lokasi penyuntikan pengalas dipilih dengan benar
4.9. Metakkan pengalas dibawah lokasi penyuntikan dengan benar
4.10. Area penyuntikan didisinfeksi dengan benar
4.11. Spuit yg sudah berisi obat diambil & dikeluarkan udaranya dgn benar*
4.12. Jarum dimasukkan kedalam kulit dengan sudut 15 derajat.*
4.13. Piston didorong dengan benar*
4.14. Spuit ditarik dengan benar*
4.15. Spuit diletakkan dalam bengkok dengan benar
4.16. Pengalas dan perlak diangkat dengan benar
4.17. Sarung tangan dilepas dengan benar
4.18. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1.Anamnesa respon dilakukan


5.2 Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3.Salam terapeutik disucapkan untuk mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan dalam 6.1 Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan
dokumentasi keperawatan jelas dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2.Waktu, paraf dan nama dicantumkan pada catatan pasien*
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
41 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #

( ................................................ )

102
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..……


Kompetensi : Melaksanakan persipan pelaksanaan, pemeriksaan diagnostic dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi
Sub Kompetensi : Melakukan prosedur tindakan Pengambilan Darah Vena

KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 Melakukan pengkajian kebutuhan klien 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
yg akan dilakukan tindakan pengambilan 1.2. Data yang berhubungan dengan gangguan fungsi VASKULER
darah VENA diidentifikasi
2 Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan
akan digunakan untuk tindakan a. Spuit disposible (ukuran spuit sesuai jenis pemeriksaan)
pengambilan darah VENA b. Tempat spesimen (sesuai jenis pemeriksaan)
c. Plester atau HIPAVIK dan gunting plester g. Kassa steril
d. Kapas alcohol pada tempatnya h. Torniquet
e. Cairan iodine POVIDON i. Sarung tangan steril
f. Pengalas dan Perlak j. Bengkok
2.2. Alat-alat ditempatkan pada trolli / baki

3 Melaksanakan persiapan pasien 3.1. Tujuan tindakan disampaikan dengan bahasa yang jelas
yang akan dilakukan tindakan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
pengambilan darah VENA 3.3. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati
3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga PRIVACY klien
3.5.Kontrak waktu selama tindakan disampaikan dengan jelas
4 Melaksanakan tindakan pengambilan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
darah VENA 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada pasien dengan
bahasa yang jelas dan sopan
4.3. Trolli/baki didekatkan
4.4. Klien diposisikan terlentang atau semi flower dengan tangan lurus
4.5. Vena yang akan digunakan untuk pengambilan darah dipastikan dengan
benar yaitu VENA antecubital atau pada lengan bawah
4.6. Pengalas dan perlak diletakkan dibawah tempat penusukan
4.7. Tourniquet dipasang kira-kira 5-15 cm diatas tempat pengambilan darah (jangan
menahan tourniquet lebih dari 1-2 menit karena dapat menyebabkan statis VENA
sehingga dapat mengubah hasil laboratorium
4.8. Vena yang telah terdilatasi dipalpasi dengan benar yaitu dibawah
torniquet
4.9. Spuit dibuka kemudian dikencangkan jarum yang ada pada spuit
dengan hati-hati
4.10. Tempat pengambilan darah didesinfeksi dengan kapas alkohol
4.11. Jarum ditusukkan kedalam VENA yang telah terdilatasi secara perlahan lahan dengan
sudut 15-30 derajat dan bevel jarum menghadap keatas
4.12. Piston ditarik secara perlahan-lahan dan darah diambil sesuai kebutuhan
4.13. Jarum dilepaskan/ditarik dari VENA, kapas alkohol diletakkan diatas tempat
pengambilan darah dan ditekan sampai darah tidak keluar lagi
4.14. Torniquet dilepaskan dengan hati-hati
4.15. Darah dimasukkan kedalam tempat spesiment secara perlahan-lahan
4.16. Tempat pemasukan jarum diolesi dengan iodine POVIDON, kemudian diplester
4.17. Tempat spesiment diberi label identitas pasien
4.18. Sarung tangan dilepas
4.19. Klien dirapikan dengan sopan
4.20. Cuci tangan dilakukan dengan benar
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
5 Melakukan evaluasi dan tindak lanjut 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa
respon dan pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan dengan benar
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan

6 Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
dokumentasi keperawatan dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama dicantumkan pada catatan pasien/kasus

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan

Nilai Akhir = Jumlah YA


34 x 100
Nilai Batas Lulus (NBL) >75

Kesimpulan =
Kompeten / Belum Kompeten #
Yogyakarta, ................................
Penguji

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem Perkemihan
Judul Unit : Melakukan tindakan kolaborasi pemasangan kateter
: MELAKUKAN PEMASANGAN KATETER MENETAP PADA PRIA
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 1.1. Salam terapeutik disampaikan kepada pasien
1.2. Adanya data hambatan eliminasi urin (buang air kecil) dan persiapan operasi
2 Alat-alat disiapkan sesuai standar meliputi:
2.1. Bak steril berisi: 1 buah kom steril, 1 buah pinset anatomis steril, duk lubang dan kassa steril
secukupnya*
2.2. 1 pasang sarung tangan steril. 2.9. Korentang
2.3. 1 buah kateter steril sesuai ukuran* 2.10. Perlak dan pengalasnya
2.4. Aquades atau Na Cl (20-30 cc)* 2.11. Bengkok
2.5. 1 buah Spuit steril 20 cc tanpa jarum* 2.12. Plester
2.6. Cairan antiseptik 2.13. Gunting plester
2.7. Urine bag sesuai ukuran* 2.14. Alat tulis
2.8. Jelly (bila ada: xylocain jelly)*

3 3.1. Tujuan dan prosedur tindakan disampaikan dengan benar.


3.2. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privacy pasien: tutup gordyn dan pintu kamar pasien Posisikan pasien
supinasi*

4 4.1. Peralatan di dekatkan ke sisi tempat tidur pasien.


4.2. Perlak dan pengalasnya dipasang dibawah genetalia/diatas paha pasien dengan benar.
4.3. Pembungkus bagian luar kateter dibuka, dan letakkan dalam bak steril dengan benar*
4.4. Sarung tangan steril dipakai dengan benar.
4.5. Ballon kateter di tes dengan benar
4.6. Daerah meatus dibuka dan dibersihkan dengan benar*
4.7. Jelly dimasukkan ke dalam uretra dengan benar.
4.8. Pasien dianjurkan untuk napas dalam selama pemasangan kateter*
4.9. Kateter dimasukkan ke dalam kandung kemih dengan benar*
4.10. Kateter dimasukkan lagi sepanjang 2 cm dengan benar*
4.11. Ballon kateter diisi dengan aquades atau NaCl dengan benar (20-30 cc)*
4.12. Kateter ditarik perlahan-lahan sampai ada tahanan ballon dengan benar*
4.13. Kateter disambungkan ke urine bag dengan benar*
4.14. Kateter difiksasi dengan benar.
4.15. Urine bag digantungkan dengan ketinggian lebih rendah dari kandung kemih*
4.16. Peralatan, bengkok, perlak dan pengalasnya dibereskan ditempatkan pada tempatnya.
4.17. Posisi pasien diatur kembali dengan aman dan nyaman.
4.18. Sarung tangan dilepas dengan benar
4.19. Cuci tangan dengan benar

5 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon


5.2. Tindak lanjut diinformasikan setelah pemasangan kateter menetap.
5.3. Salam terapeutik diucapkan untuk mengakhiri tindakan.
6 6.1. Tindakan dan respon pasien selama dan sesudah dicatat.
6.2. Kepekatan, warna, bau dan jumlah urin dicatat pada status Pasien.
6.3. Waktu, paraf dan nama terang dicatat sesuai prinsip dokumentasi keperawatan*
Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100
41 Yogyakarta, ................................
Nilai Batas Lulus (NBL) >75 Penguji
Kesimpulan = Kompeten / Belum Kompeten #

( ................................................ )
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

NAMA : ………………………………………………………………………… NIM : …………………..


Kompetensi ……
Sub Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem Perkemihan
Judul Unit : Melakukan tindakan kolaborasi pemasangan kateter
: MELAKUKAN PEMASANGAN KATETER MENETAP PADA WANITA
KOMPETEN
NO ELEMEN KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI KET
YA TDK
1 1.1. Salam terapeutik disampaikan kepada pasien
1.2. Adanya data hambatan eliminasi urin (buang air kecil) dan persiapan operasi
2 Alat-alat disiapkan sesuai standar meliputi:
2.1. Bak steril berisis :1 buah kom steril, 1 pasang sarung tangan steril, 1 buah pinset steril, kapas
secukupnya*
2.2. 1 buah kateter steril sesuai ukuran* 2.8. Korentang
2.3. Jelly (bila ada: xylocain jelly)* 2.9. Bengkok
2.4. Aquades atau Na Cl (20-30 cc)* 2.10. Plester
2.5. Handuk atau selimut mandi 2.11. Alat tulis
2.6. Perlak dan pengalasnya 2.12. Urine bag*
2.7. Gunting plester
3 3.1. Tujuan dan prosedur tindakan disampaikan dengan benar.
3.2. Lingkungan disiapkan utk menjaga privacy pasien: tutup gordyn & pintu kamar pasien
3.3. Posisikan pasien dorsal recumbent
4 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
4.2. Peralatan didekatkan ke sisi tempat tidur pasien dengan benar.
4.3. Pakaian bawah pasien dibuka dan tutup kedua lutut sampai menutupi genetalia pasien dengan handuk atau selimut mandi dengan
benar*
4.4. Posisi pasien diatur dengan benar (dorsal recumbent).
4.5. Perlak dan pengalasnya dipasang dengan benar.
4.6. Sarung tangan steril dipakai dengan benar.
4.7. Vulva higiene dilakukan dengan benar*
4.8. Pembungkus bagian luar kateter dibuka, dan letakkan dalam bak steril dgn benar*
4.9. Balon kateter dites dengan benar*
4.10. Pasien diberitahu untuk mengejan seperti ketika akan berkemih dan menarik napas panjang selama pemasangan
kateter dengan benar*
4.11. Ujung kateter dilumasi jelly dengan benar (4-5 cm)*
4.12. Masukan kateter dengan benar*
4.13. Kateter dimasukkan lagi kira-kira 2 cm ketika urin tampak keluar dengan benar*
4.14. Ballon kateter diisi dengan aquades atau NaCl dengan benar (20-30 cc)*
4.15. Kateter ditarik perlahan-lahan sampai ada tahanan ballon dengan benar*
4.16. Ujung kateter disambungkan dengan urine bag dengan benar*
4.17. Kateter difiksasi dengan benar.
4.18. Urine bag digantungkan pada sisi tempat tidur dengan benar.
4.19. Peralatan, bengkok, perlak dan pengalasnya dibereskan dengan benar.
4.20. Posisi pasien diatur kembali dengan benar.
4.21. Sarung tangan dibuka dengan benar
4.22. Cuci tangan dengan benar

5 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa respon


5.2. Tindak lanjut diinformasikan setelah pemasangan kateter menetap.
5.3. Salam terapeutik diucapkan untuk mengakhiri tindakan.
6 6.1. Tindakan dan respon pasien selama dan sesudah dicatat.
6.2. Kepekatan, warna, bau dan jumlah urin dicatat pada status Pasien.
6.3. Waktu, paraf dan nama terang dicatat sesuai prinsip dokumentasi keperawatan*

Keterangan: (*) merupakan kritical point yang harus dilakukan Yogyakarta, ................................
Nilai Akhir = Jumlah YA x 100 Penguji
41
Nilai Batas Lulus (NBL) >75
Kesimpulan = #
Kompeten / Belum Kompeten
( ................................................ )

Anda mungkin juga menyukai