0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
402 tayangan42 halaman
1. Terapi listrik yang digunakan untuk gangguan irama jantung adalah defibrilasi dan kardioversi
2. Defibrilasi digunakan untuk VF dan VT tanpa nadi, sedangkan kardioversi untuk VT dengan nadi dan aritmia supraventrikel
3. Energi awal defibrilasi dan kardioversi adalah 100 joule menggunakan defibrilator biphasik
1. Terapi listrik yang digunakan untuk gangguan irama jantung adalah defibrilasi dan kardioversi
2. Defibrilasi digunakan untuk VF dan VT tanpa nadi, sedangkan kardioversi untuk VT dengan nadi dan aritmia supraventrikel
3. Energi awal defibrilasi dan kardioversi adalah 100 joule menggunakan defibrilator biphasik
1. Terapi listrik yang digunakan untuk gangguan irama jantung adalah defibrilasi dan kardioversi
2. Defibrilasi digunakan untuk VF dan VT tanpa nadi, sedangkan kardioversi untuk VT dengan nadi dan aritmia supraventrikel
3. Energi awal defibrilasi dan kardioversi adalah 100 joule menggunakan defibrilator biphasik
Survival rate of early defibrillation Terapi listrik / DC shock adalah kejutan elektrik arus searah, terkontrol pd jantung untuk atasi takiaritmia.
Arus listrik berbanding lurus energi dan
berbanding terbalik dengan tahanan transtorakal. Arus listrik disalurkan melalui dua paddle (sternal/ anterior & apeks/ posterior ). 1. Defibrilasi adalah DC shock asinkron. 2. Kardioversi adalah DC shock secara sinkron. Defibrilasi adalah pengobatan yang menggunakan aliran listrik dalam waktu yang singkat secara asinkron Indikasi : VF dan VT tanpa nadi Defibrilasi harus dilakukan sedini mungkin dengan alasan:
Irama yang didapat pada permulaan henti jantung
umumnya adalah VF. Pengobatan yang paling efektif untuk ventrikel fibrilasi adalah defibrilasi. Makin lambat defibrilasi dilakukan, makin kurang kemungkinan keberhasilannya Irama : Teratur Frek. ( HR ) : > 100 kali / menit Gelombang P : Tidak terlihat Gelombang QRS : > 0,12 detik Interval PR : Tidak ada Frek. ( HR ) : Tidak dapat dihitung. Gel. P : Tidak ada Irama : Tidak teratur Interval PR : Tidak ada. Gel. QRS : Tidak dapat dihitung, bergelombang dan tidak teratur. Dua macam VF a. VF kasar ( Coarse ) b. VF halus ( Fine ) Untuk VF dan VT tanpa nadi, energi 360 joule dengan menggunakan monophasic defibrilator, dapat diulang setiap 2 menit dengan energi yang sama. Jika menggunakan biphasic defibrilator energi yang diperlukan berkisar antara 120-200 joule/ energi maksimal pada defibrilator 1. Defibrilator /Mesin DC shock. 2. Jelly 3. EKG Monitor 4. Troly emergency lengkap dengan alat dan obat-obatan resusitasi 5. Peralatan suction/ kateter suction Kardioversi adalah pengobatan yang menggunakan aliran listrik dalam waktu singkat secara sinkron Indikasi: VT dengan nadi, SVT, Afl, AF Terencana Irama : Teratur Frek. ( HR ) : > 150 kali / menit Gel. P : Sukar karena bersatu dengan gel. T. Kadang gel. P terlihat kecil. Interval PR : tidak dapat dihitung atau memendek Gel. QRS : Normal. Irama : Tidak teratur Frek.( HR ) : Bervariasi Gel. P : Tidak dapat diidentifikasi Interval PR : Tidak dapat dihitung Gel. QRS : Normal Irama : Biasanya teratur bias juga tidak. Frek.( HR ) : Bervariasi Gel. P : Bentuknya seperti gigi gergaji,dimana gel. P timbulnya teratur dan dapat dihitung, P : QRS = 2 : 1, 3:1, atau 4 : 1. Interval PR: Tidak dapat dihitung. Gel. QRS : Normal. Energi awal untuk SVT dan atrial flutter adalah 50 joule, apabila tidak berhasil energi dapat dinaikkan menjadi 100 joule, 200 joule, 300 joule dan 360 joule Untuk VT dengan nadi dan atrial fibrilasi, energi awal adalah 100 joule dan dapat dinaikkan sampai 360 joule 1. Defibrilator yang mempunyai mode sinkron 2. Jelly 3. EKG monitor 4. Troli emergensi, terutama alat bantu nafas dan obat-obatan resusitasi 5. Obat-obat analgetik dan sedatif Defibrilator adalah alat yang dapat memberikan syok listrik dan dapat menyebabkan depolarisasi sementara dari jantung yang denyutnya tidak teratur, sehingga memungkinkan timbulnya kembali aktifitas listrik jantung yang terkoordinir. Energi dialirkan melalui suatu elektrode yang disebut paddle Paddle diletakkan pada apex jantung (ICS 5) atau daerah postrior jantung dan sternum (ICS 2) yaitu pada garis sternal kanan di bawah klavikula atau anterior jantung Biphasik, fungsi: pemantauan irama jantung, defibrilasi manual/AED, kardioversi, TCP (Pacu jantung trankutan) Monophasik (manual) Jeli digunakan untuk mengurangi tahanan dada dan membantu menghantarkan aliran listrik ke jantung, jeli dioleskan pada kedua paddle sampai merata Pasien dengan takikardi walaupun mungkin keadaanya tidak stabil akan tetapi kadang pasiennya masih sadar, oleh sebab itu jika diperlukan tindakan kardioversi, maka pasien perlu diberikan obat sedasi dengan atau tanpa analgetik 1. Pastikan gambaran jantung pasien di monitor (bisa dengan elektroda/paddle) 2. Berikan obat sedatif (untuk kardioversi) 3. Nyalakan defibrilator 4. Pilih mode sinkron hanya untuk kardioversi 5. Tentukan energi yang diperlukan dengan cara memutar atau menggeser tombol energi 6. Paddle diberi jeli secukupnya dan merata 7. Letakkan paddle dengan posisi apex dan sternum 8. Isi energi hingga penuh, untuk mengetahui energi sudah penuh, banyak macamnya tergantung dari defibrilator yang dipakai, ada yang memberi tanda dengan menunjukkan angka joule yang diset, ada pula yang memberi tanda dengan bunyi bahkan ada juga yang memberi tanda dengan nyala lampu 9. Berikan aba-aba, yaitu:
Energi siap Saya siap Tim lain siap/ clear area Gambaran EKG tetap..... Charge… Discharge
Pada kardioversi, tekan tombol discharge agak lama,
karena mode yang dipakai adalah mode sinkron dimana pada mode ini, energi akan dikeluarkan (diberikan) beberapa milidetik setelah defibrilator tersebut menangkap gelombang QRS. Untuk defibrilasi kaji ulang di layar monitor defibrilator atau mesin monitoring EKG apakah irama berubah atau tetap sama seperti sebelum dilakukan defibrilasi, jika berubah cek nadi untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan RJP, jika tidak berubah lakukan RJP. Untuk kardioversi sama dengan defibrilasi perbedaannya adalah paddle tidak langsung diangkat, lakukan kembali disharge dengan menaikkan energi bertahap bila gambaran tidak berubah, kaji ulang faktor pencetus gangguan irama jantungnya 1. Trombus di atrium kiri yang tidak dapat disingkirkan kemungkinannya: - Durasi AF> 48 jam tanpa antikoagulasi atau - Trombi atrium tidak dapat disingkirkan kemungkinan berdasarkan pemeriksaan TEE yang terpercaya. 2. Gangguan elektrolit yang tidak terkoreksi (terutama kalium dan magnesium) 3. Intoksikasi digitalis 4. Kontraindikasi terhadap anestesia ringan dengan ventilasi sungkup (mask ventilation) 5. Manifestasi hipertiroidisme 6. Intoksikasi alkohol 7. Infeksi akut atau respons peradangan sistemik/systemic inflammatory response (SIRS), khususnya bila ada terapi katekolamin sebelumnya 8. Gagal jantung terdekompensasi 9. Riwayat sindroma sick sinus simptomatik tanpa alat pacu jantung 10. Pergantian spontan dan sering antara AF dan SR 11. Elektro-kardioversi yang diulang cepat (rapid repeating)tidak direkomendasikan untuk pasien dengan SR episode singkat antara AF rekuren setelah uji coba beberapa elektro- kardioversi tanpa terapi AA profilaksis atau perubahan terapi AA 1. Sebutkan 2 jenis terapi listrik? Dan apa perbedaannya? 2. Sebutkan indikasi masing-masing terapi listrik? 3. Berapa energi masing-masing terapi listrik biphasik dan monophasik? 4. Sebutkan alat dan bahan apa saja saat melakukan terapi listrik? 5. Sebutkan prosedur melakukan DC shock? Apakah indikasi pasien dilakukan tindakan defibrilasi? a. Gambaran EKG Supraventrikel tachikardi b. Gambaran EKG ventrikel tachikardi tanpa nadi c. Gambaran EKG Atrial Flutter dan At. Fibrilasi d. Gambaran EKG Ventrikel fibrilasi e. Jawaban B dan D benar Berapakah energi yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan defibrilasi a. 360 joule dengan monofasik b. 200 joule mode sinkron c. 150 joule d. 200 joule bifasik mode sinkron e. 50 joule Berapakah energi awal yang dibutuhkan untuk melakukan kardioversi dengan gambaran VT dengan nadi? a. 360 dengan monofasik defibrilator b. 200 joule c. 150 joule d. 100 joule e. 50 joule Dibawah ini termasuk persiapan alat melakukan defibrilasi kecuali… a. Defibrilator
b. Jelly
c. Analgesik sedatif d. Monitor EKG
e. Alat dan obat resusitasi
Dibawah ini adalah pernyataan yang benar, kecuali… a. Untuk melakukan defibrilasi ulang dilakukan setelah 2 menit b. Defibrilasi dengan mode sinkron adalah kardioversi c. Setelah melakukan “discharge” pada kardioversi, kedua paddle langsung diangkat dan monitor perubahan gambaran jantung d. Energi awal untuk VT dengan nadi dan kondisi pasien tidak stabil adalah 100 joule e. Jangan lakukan tindakan kardioversi pada pasien dengan hipokalemia