Terapeutik
Atur posisi semi fowler atau fowler
Pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Anjurkan teknik npas dalam melalui hidung
selama 4 detik,ditaha selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
Anjurkan mengulangi tarik napas dalam sebanyak
3 kali
Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam
Kolaborasi
Pemberian mukolitik atau ekspektoran
Latihan pernapasan
Tindakan
Observasi
Identifikasi indikasi dilakuakan latihan pernafasan
Monitor frekuensi,irama dan kedalaman napas
sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
Sediakan tempat yang tenang
Posisikan pasien yang nyaman dan rileks
Tempatka satu tangan didada dan satu tangan
diperut
Pastikan tangan didada mundur kebelakang dan
telapak tangan diperut maju kedepan saat menarik
napas
Ambil napas dalam secara perlahan melalui
hidung dan tahan selama 7 hitungan
Hitungan ke 8 hembuskan napas melalui mulut
dengan perlahan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
Edukasi
jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
jelaskan strategi meredakan nyeri
anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
pemberian analgesik
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu
5. Pola napas tidak efektif Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Latihan pernapasan S:
berhubungan dengan depresi pusat keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
pernapasan, hambatan upaya napas, diharapkan bersihan pola nafas efektif Observasi
deformitas dinding dada,dll Identifikasi indikasi dilakuakan latihan pernafasan
Kriteria hasil : Monitor frekuensi,irama dan kedalaman napas
Dibuktikan dengan : frekuensi napas membaik sebelum dan sesudah latihan O:
Data Subejktif (DS): kedalaman napas membaik
Pasien mengatakan Dispnea kapasitas vital membaik Terapeutik
Pasien mengatakan sulit bicara penggunaan otot bantu napas Sediakan tempat yang tenang
Pasien mengatakan Ortopnea menurun Posisikan pasien yang nyaman dan rileks
.................................................... dispnea menurun Tempatka satu tangan didada dan satu tangan A:
........................ Pernapasan cuping hidung diperut
menurun Pastikan tangan didada mundur kebelakang dan
Data Objektif (DO) telapak tangan diperut maju kedepan saat menarik
Penggunaan otot bantu napas
pernapasan Ambil napas dalam secara perlahan melalui P:
Fase ekspirasi memanjang hidung dan tahan selama 7 hitungan
Pola napas abnormal (mis. Hitungan ke 8 hembuskan napas melalui mulut
Takipnea, bradipnea, dengan perlahan
hiperventilasi,
kussmaul,cheyne-stokes) Edukasi
Pernapasan cuping hidung Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
Kapasitas vital menurun Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
....................................................
........................ Terapi oksigen
.................................................... Tindakan
........................
Observasi
Diagnostik Monitor kecepatan aliran oksigen
Rontgen Thorax Monitor posisi alat oksigen
Labor Monitor aliran oksigen secara periodik
.................................................... Monitor efektifitas terapi oksigen
........................
Terapeutik
Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan trakea
Pertahankan kepatenan jalan napas
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan
tingkat mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara pemasangan
oksigen dirumah (mandiri)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis oksigen
Kolaborasi pemberian oksigen saat aktivitas/ tidur
6. Defisit nutrisi berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Pemantauan nutrisi S:
kurangnya asupan makanan, keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
kitidakmampuan menelan diharapkan asupan nutrisi adekuat Observasi
makanan,dll Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan
Kriteria hasil : gizi (mis. Ketersediaan makanan, mengunyah
Dibuktikan dengan : Porsi makanan yang dihabiskan tidak adekuat, gangguan menelan) O:
Data subjektif (DS) meningkat Identifikasi perubahan berat badan
pasien mengatakan tidak bisa Kekuatan otot pengunyah Identifikasi pola makan
menelan meningkat (mis.kesukaan/ketidaksukaan makanan)
pasien mengatakan nyeri Kekuatan otot menelan meningkat Monitor hasil laboratorium (mis. chol, alb,
menelan Serum albumin meningkat elektrolit, hb, hct) A:
pasien mengatakan sering Reflek menelan meningkat
tersedak jika menelan makanan Frekuensi tersedak menurun Terapeutik
nafsu makan menurun Timbang berat badan
kram/ nyeri abdomen Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis. Imt,
.................................................... pengukuran pinggangdan ukuran lipatan kulit) P:
...................... Hitung perubahan berat badan
Dokumentasikan hasil pemantauan
Data Objektif (DO) :
Otot pengunyah lemah Edukasi
Otot menelan lemah Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Membran mukosa pucat Informasikan hasil pemantauan
Sariawan
Serum albumin turun
....................................................
.................
7. Risiko perdarahan Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Manajemen perdarahan S:
keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
Dibuktikan dengan diharapkan tidak terjadi perdarahan Observasi
Data Subjektif (DS) : Identifikasi penyebab perdarahan
Mengeluh keluar darah dari Kriteria hasil : Periksa adanya darah pada muntah, sputum, feses,
hidung Perdarahan dari hidung menurun urin,dll O:
Merasa pusing hb membaik Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)
Merasa nyeri pada hidung tekanan darah membaik Monitor nilai hb dan hematokrit sebelum dan
............................................. setelah kehilangan darah
Monitor tekanan darah dan parameter
Data Obkektif (DO) hemodinamik A:
Tampak meringis Monitor koagulasi darah
Hidung tampak memar Monitor intake dan output cairan
Btang hidung bengkok Monitor tanda dan gejala perdarahan masif
........................................ Terapeutik P:
Istirahatkan area yang mengalami perdarahan
Diagnostik Berikan kompres dingin jika perlu
Rontgen Lakukan balut tekan
Labor Tinggikan ekstremitas yang mengalami
....................................... perdarahan
Pertahankan akses iv
Edukasi
Jelaskan tanda-tanda perdarahan
Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda
perdarahan
Anjurkan membatasi aktivitas
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
8. Gangguan integritas kulit / jaringan Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Perawatan luka S:
berhubungan dengan perubahan keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
sirkulasi, penurunan mobilitas, suhu diharapkan integritas kulit dan Observasi
lingkungan yang ektrem, neuropati jaringan membaik Monitor karakteristik luka (mis.
perifer,dll Drainase,warna,ukuran, bau)
Kriteria hasil : Monitor tanda-tanda infeksi O:
Dibuktikan dengan Elastisitas meningkat Terapeutik
Data Subjektif (DS) : Perfusi jaringan meningkat Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
............................................. Kerusakan jaringan menurun Cukur rambut disekitar daerah luka
Kerusakan lapisan kulit menurun Bersihkan dengan cairan NaCl atu pembersih non
Data Obkektif (DO) Nyeri menurun toksik sesuai kebutuhan A:
Kerusakan jaringan dan / atau Nekrosis menurun Besihkan jaringan nekrotik
lapisan kulit Berikan salep yang sesuai kekulit /lesi jika perlu
Nyeri Pasang balutan sesuai jenis luka
Perdarahan Pertahankan teknik steril saat melakukan
Kemerahan perawatan luka P:
Hematoma Ganti jumlah balutan sesuai jumlah eksudat dan
........................................ drainase
Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau
Diagnostik sesuai kondisi pasien
Labor Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari
....................................... dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vit
A, vit C, Zink, asam amino)sesuai indikasi
Berikan terapi TENS ( stimulasi saraf
transkutaneous) jika perlu
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
Anjurkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridement
Kolaborasi pemberian antibiotik
9. Risiko infeksi Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Pengontrolan infeksi S:
keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
Dibuktikan dengan diharapkan tidak terjadi infeksi Observasi
Data Subjektif (DS) : Identifikasi pasien-pasien yang mengalami
............................................. Kriteria hasil : penyakit infeksi menular
Kadar sel darah putih membaik O:
Data Obkektif (DO) Kemerahan menurun Terapeutik
Tampak bengkak Bengkak menurun Terapkan kewaspadaan universal (mis. Cuci
Kemerahan Demam menurun tangan aseptik, gunakan apd, dll)
Demam Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan positif
........................................ untuk pasien yang mengalami penurunsn imunitas A:
Tempatkan pada ruang isolasi bertekanan negatif
Diagnostik untuk pasien dengan resiko penyebaran infeksi via
Rontgen droplet atau udara
Labor Sterilisasi dan desinfeksi alat-alat,furniture, lantai,
....................................... sesuai kebutuhan P:
Berikan tanda khusus pada pasien dengan penyakit
menular
Edukasi
Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
Ajarkan etika batuk/ bersin
Pencegahan infeksi
Tindakan
Observasi
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
Terapeutik
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien resiko
tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara cuci tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
Anjurkan cara meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan cara meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
10. Risiko alergi Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Pencegahan alergi S:
keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
Dibuktikan dengan diharapkan tuidak terjadi alergi Observasi
Data Subjektif (DS) : Identifikasi riwayat alergi (obat, debu, makanan,
............................................. Kriteria hasil : udara
Gatal lokal menurun Monitor reaksi obat , makanan, lateks, atau O:
Data Obkektif (DO) Nyeri lokal menurun alergen lainnya
Sesak napas / dispnea Edema laring menurun
Takikardi Dispnea menurun Terapeutik
Bintik-bintik merah Takikardi menurun Berikan tanda alergi pada rekam medis
....................................... Bintik-bintik merah menurun Pasang gelang tanda alergi pada lengan A:
Hentikan paparan alergen
Lakukan tes alergi sebelum pemberian obat
Edukasi
Ajarkan menghindari dan mencegah paparan P:
alergen
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam
pencegahan alergi
11. Hipertermi b.d proses penyakit (mis. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipertermia S:
Infeksi,kanker) keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
diharapkan termoregulasi membaik Observasi
Dibuktikan dengan Identifikasi penyebab hipertermia (misal
Data Subjektif (DS) : Kriteria hasil : dehidrasi, terpapar lingkungan panas)
..................................... Menggigil menurun Monitor suhu tubuh O:
Kulit merah menurun Monitor kadar elektrolit
Data Obkektif (DO) Kejang menurun Monitor haluaran urine
Suhu tubuh diatas normal Akrosianosis menurun Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kulit merah Pucat menurun
Kejang Takikardi menurun Terapeutik A:
Takikardi Takipnea menurun Sediakan lingkungan yang dingin
Takipnea Suhu tubuh membaik Longgarkan atau lepaskan pakaian
Kulit terasa hangat Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Suhu kulit membaik
Berikan cairan oral
Pengisian kapiler membaik
Lakukan pendinginan eksternal P:
Tekanan darah membaik Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena
12. Gangguan tumbuh kembang b.d efek Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Perawatan Perkembangan S:
ketikdakmampuan fisik, keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
keterbatasan diharapkan status perkembangan Observasi
lingkungan,inkonsistensi respon, membaik Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
pengabaian, defisiensi stimulus dll Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang
Kriteria hasil : ditunjukan bayi (Misal lapar, tidak nyaman) O:
Dibuktikan dengan Keterampilan atau perilaku sesuai
Data Subjektif (DS) : usia meningkat
............................. Kemampuan melakukan Terapeutik
perawatan diri meningkat Sediakan lingkungan yang nyaman
Data Obkektif (DO) Respon sosial meningkat Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak A:
Tidak mampu melakukan Kontak mata meningkat ragu-ragu
keterampilan atau perilaku khas Kemarahan menurun Minimalkan nyeri
sesuai usia (fisik, Regresi menurun Pertahankan lingkungan yang mendukung
bahasa,motorik, psikososial) perkembangan optimal
Afek membaik
Pertumbuhan fisik terganggu Pola tidurmembaik Motivasi anak berinteraksi dengan anaklain P:
Tidak mampu melakukan Sediakan aktivitas yang memotivasi anak
perawatan diri sesuai usia berinteraksi dengan anak lainnya
Afek datar Fasilitasi anak berbagi dan berganti/bergilir
Respon sosial lambat Pertahankan kenyamanan anak
Kontak mata terbatas Dukung anak mengekspresikan diri melalui
Nafsu makan menurun penghargaan positif atau umpan balik
Lesu Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan
Mudah marah kebutuhan secara mandiri
Regresi Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
Pola tidur terganggu (pada bayi) Dukung partisipasi anak di sekolah,
ekstrakurikuler dan aktivitas komunitas
Edukasi
Jelaskan kepada orang tua atau pengasuh tentang
milestone perkembangan anak dan perilaku anak
Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling jika perlu
13 Diare b.d inflamasi gastrointestinal, Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Manajemen Diare
iritasi gastrointestinal, proses keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
infeksi, malabsorpsi diharapkan eliminasi fekal membaik Observasi
Identifikasi penyebab diare (misalnya inflamasi
Dibuktikan dengan Kriteria hasil : gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses
Data Subjektif (DS) : Kontrol pengeluaran feses infeksi, malabsorpsi, ansietas, stres, obat-obatan,
............................ meningkat pemberian botol susu)
Keluhan defekasi lama dan sulit Identifikasi riwayat pemberian makan
Data Obkektif (DO) menurun Identifikasi gejala invaginasi (misalnya tangisan
Urgency Mengejan saat defekasi menurun keras, kepucatan pada bayi)
Nyeri/kram abdomen Distensi abdomen menurun Monitorwarna, volume, frekuensi, dan konsistensi
Defekasi lebih dari tiga kali Teraba massa pada rektal menurun tinja
dalam 24 jam Urgency menurun Monitor tanda dan gejala hypovolemia (misalnya
Feses lembek atau cair Nyeri abdomen menurun takikardia, nadi teraba lemah, tekanan darah
Frekuensi peristaltik meningkat Kram abdomen menurun turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering,
Bisins usus hiperaktif Konsistensi feses membaik CRT melambat, BB menurun)
Frekuensi defekasi membaik Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah
perianal
Peristaltik usus membaik
Monitor jumlah pengeluaran diare
Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
Berikan asupan cairan oral (misalnya larutan
garam, gula, oralit,pedialyte, renalyte)
Pasang jalur intravena
Berikan cairan intravena (misalnya ringer asetat,
ringer laktat), jika perlu
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas,
pedas, dan mengandung laktosa
Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
(misalnya loperamide, difenoksilat)
Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (misalnya
papaverin, ekstrak belladonna, mebeverine)
Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
(misalnya atapulgit, smektit, kaclin-pektin)
14 Gangguan menelan b.d Gangguan Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Dukungan Perawatan Diri: Makan dan Minum
serebrovaskular, gangguan saraf keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan
kranialis, paralisis serebral, akalasia, diharapkan status menelan membaik Observasi
abnormalitas laring, abnormalitas Identifikasi diet yang di anjurkan
orofaring anomali jalan atas, Kriteria hasil : Monitor kemampuan menelan
anatomatik kongenital, defek laring, Mempertahankan makanan di Monitor status hidrasi pasien, jika perlu
defek nasal, defek rongga mulut meningkat
nasofaring, defek trakea, refluk Reflek menelan meningkat Terapeutik
gastrointestinal, obstruksi mekanis, Kemampuan mengosongkan Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama
prematuritas. mulut meningkat makan
Kemampuan mengunyah Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum
Dibuktikan dengan meningkat Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Data Subjektif (DS) : Usaha menelan meningkat Letakkan makanan disisi mata yang sehat
............................... Pembentukan bolus meningkat Sediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan
Siapkan makanan dengan suhu yang
Frekuensi tersedak menurun
Data Obkektif (DO) meningkatkan nafsu makan
Batuk menurun
Batuk sebelum menelan Sediakan makanan dan minuman yang disukai
Batuk setelah makan atau minum Muntah menurun Berikan bantuan saat makan/minum sesuai tingkat
Tersedak Refluks lambung menurun kemandirian, jika perlu
Makanan tertinggal di rongga Gelisah menurun Motivasi untuk makan di ruang makan, jika
mulut Regurgitasi menurun tersedia
Produksi saliva
Oral Penerimaan makanan Edukasi
Bolus masuk terlalu cepat Kualitas suara Jelaskan posisi makanan pada pasien yang
Refluk nasal mengalami gangguan penglihatan dengan
Tidak mampu membersihkan menggunakan arah jarum jam ( misalnya sayur di
rongga mulut jam 12, rendang di jam 3)
Makanan terdorong keluar dari
mulut Kolaborasi
Sulit mengunyah Kolaborasi pemberian obat (misalnya
Muntah sebelum menelan analgesik, antiemetik) sesuai indikasi
Bolus terbentuk lama
Waktu makan lama
Porsi makanan tidak habis
Fase oral abnormal
Mengiler
Faring
Muntah
Posisi kepala kurang elevasi
Menelan berulang ulang
Esofagus
Hemataemesis
Gelisah
Regurgitasi
Odinofagia
Bruksisme