Natasya
2.Dhiva yustisia
3.Sintiya dwi putri
LAPORAN PENDAHULUAN
PNEUMONIA
A. Konsep Penyakit
1.Definisi
Secara klinis pneumonia di definisikan sebagai suatu peradangan parenkum paru distal dari
bronkiolus terminalis yang mencukup bronkiolus respirratorius dan alveli serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. (A.A.A.Karina Damayanti)
Dapat disimpulkan pneumonia adalah peradangan akut parenkem paru yang biasanya dari suatu
infeksi saluran pernapasan bawah akut dimana asinus terisi dengan cairan radang yang ditandai
dengan batuk dan disertai nafas cepat yang disebabkan oleh virus,bakteri,dan mycosplasma(Fungsi)
(Nurarif & Kusuma 2015)
2.Etiologi
A.Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya di dapatkan pada usia lanjut.(Padila,2013)
B.Virus
Disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet.(Padila,2013)
C.Jamur
Disebabkan jamur,menyebar melalui penghirupan udara(Padila,2013)
D.Protozoa
Menimbulkan terjadinya pneumocystis carinil pneumonia(Padila,2013)
Penyebab paling sering didapat dari masyarakat dan dari rumah sakit,contohnya seperti
streceptococcus pneumonia,mycosplasma pneumonia,legionella pneumonia,basil usus gram
negative(E.coli,Klebsiella pneumonia)pseudomas aeruginosa,anaerob oral.(A.A.A.Karina Damayanti)
3.Manifestasi
Secara umum gambaran klinis pneumonia di klasifikasi menjadi 2 kelompok yaitu:
a.Gejala umum
Demam,sakit kepala malaise,nafsu makan kurang,gejala gastirountestinal seperti mual,muntah dan
diare
b.Gejala respiratiorik
Batuk,nafas cepat,nafas sesak, napas cuping hidung,air hunger dan sianosis.(kementrian kesehatan
RI,2010)
4.patofisiologi
Diawali dari saluran pernapasan dan akhirnya masuk ke saluran pernapasan bawah.reaksi peradangan
timbul pada dinding bronkhus menyebabkan sel berisi eksudat dan sel empitel menjadi rusak.kondisi
tersebut berlangsung lama sehingga menyebabkan eteloktasis.(Suratun & Santa,2013)
5.pemeriksaan penunjang
a.fisik
pemeriksaan fisik di dapatkan retraksi atau penarikan dinding dada bagian bawa saat
pernapasan,terkipneu, kenaikan atau penurunan taktik fremitus,perkusi redup sampai pekak
menggambarkan konsolldasi atau terdapat cairan pelura,ronki,suara pernapasan bronkial,pelural
friction rub.
b.penunjang
1.pulse oximetri, untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah.
2.rotage dada, untuk memastikan kondisi paru paru dan luas area paru paru yang mengalami infeksi
atau peradangan.
3.ct scan, untuk melihat kondisi paru paru secara detail.
4.tes darah, untuk memastikan adanya infeksi dan menentukan penyebab infeksi.
5.tes dahak atau seputum, untuk mendeteksi kuman penyebab infeksi.
6.kultur cairan pleura, untuk mengidentifikasi kuman penyebab infeksi.
7.bronkoskopi, untuk melihat kondisi saluran napas dengan bantuan alat bronkoskopi.
8.tes urine, untuk mengidentifikasi bakteri streptococlus penkumonia dan legiorelta pentumophila
yang ada di dalam urine.(kementrian kesehatan Republik Indonesia)
6.Penatalaksanaan
Pada prinsipnya penatalaksanaan utama pneumonia adalah memberikan antibiotik tertentu terhadap
kuman tertentu infeksi pneumonia.pemberian antibiotik bertujuan untuk memberikan terapi,keusal
terhadap kuman penyebab infeksi,akan tetapi sebelum antibioktika definitif diberikan antibiotik
emperis dan terapi suportif perlu diberikan untuk menjaga kondisi pasien.(Oyagi Ryusuke)
7.Komplikasi
Pneumonia umumnya bisa diterapi dengan baik tanpa menimbulkan komplikasi.akan tetapi,beberapa
pasien,khususnya kelompok pasien resiko tinggi,mungkin mengalami beberapa komplikasi seperti
bakterimia sepsisi abses paru.efusi pleura dan kesulitan bernafas.bakterimia dapat terjadi pada pasien
jika bakteri yang menginfeksi paru masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ
lain,yang berpotensi menyebabkan kegagalan organ(Oyagi Ryusuke)
B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. PENGKAJIAN
Klien yang mengalami pneumonia harus dibawa dirumah sakit. Data yang harus
dikumpulkan untuk mengkaji klien dengan pneumonia adalah :
1) Riwayat dan karakter serta durasi batuk, demam menggigil, nyeri dada, produksi
sputum (jumlah, warna, dan konsistensi.
2) Riwayat pemanjanan terhadap individu dengan infeksi
3) Tanda-tanda penyakit kronis lainnya
4) Tanda vital : suhu tubuh mengalami kenaikan, takikardi/takipnea
5) Modalis perawatan diri yang digunakan untuk mengatasi gejala
6) Pemeriksaan Fisik
A. Inspeksi
Retraksi otot-otot aksesori, Sianosis sentral, gerakan dada terbatas
B. Palpasi
Penurunan ekspansi pada area dada yang sakit, peningkatan fremitus taktil
C. Perkusi
Bunyi pekak
D. Auskultasi
Bunyi nafas Bronkial, inspirasi krakles (rales), penurunan fremitus vocal
7) Temuan Laboratorium
A. Rontgen dada : gambar difus-pneumonia atopi: gambaran lobaris pneumonia
tipikal
B. Hematologi : SDP-meningkat 1500 sampai 25000/mm³ ;aglutinin dingion-fiksasi
komponen/virus atau M. Pneumoniaw.
C. Pemeriksaan gas darah arteri : hipoksemia/respirasi alkalosis; jika penyakit yang
mendasari, respirasi asidosis, (Fina Scholastica, 2019)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada klien dengan pneumonia akan mengalami beberapa masalah keperawatan seperti
dibawah ini :
1) Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas,
spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, sekresi bronkus, Adanya
eksudat di alveolus, adanya benda asing dijalan nafas
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan secara aktif
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor
biologis
4) Kurang pengetahuan berhubungan dengan interpretasi terhadap informasi yang salah,
kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber
informasi (Fina Scholastica, 2019) .
C. INTERVENSI
Kolaborasi
6 bantu mengawasi
efek pengobatan
nebuliser dan
fisioterapi lain, mis,
spirometer intensif,
IPPB, tiupan botol, 6 memudahkan pengenceran dan
perkusi, drainase pembuangan sekret. Drainase
postural. Lakukan postural tidak efektif pada
tindakan diantara pneumonia interstisial atau
waktu makan dan menyebabkan eksudat
batasi cairan bila alveolar/kerusakan. Koordinasi
mungkin. pengobatan/jadwal dan masukan
oral menurunkan muntah karena
batuk, pengeluaran sputum.
7 Berikan obat
sesuai
indikasi mukolitik,
ekspektoran,
bronkodilator,
analgesik.
7 Alat untuk
menurunkan
spsme bronkus
dengan
mobilisasi
sekret.analgesik
diberikan
untukmemperba
iki batuk
dengan
menurunkan
ketidaknyamana
n tetapi harus
digunakan
secara hati-hati,
8 Berikan cairan karena dapat
tambahan mis, IV, menurunkan
oksigen humidifikasi upaya
-dan ruangan batuk/menekan
humidifikasi. pernapasan.
8 cairan
9 Awasi seri sinar x diperlukan untuk
dada, GDA, nadi menggantikan
oksimetri. (Rujuk ke kehilangan (termasuk yang
DK: Pertukaran Gas, tak tampak) dan
gangguan). memobilisasikan sekret.
9 Mengevaluasi
kemajuan dan
10 Bantu efek proses
bronkoskopi/ penyakit dan
torasent memudahkan
esis bila diindikasi. pilihan terapi
yang diperlukan.
10 Kadang-kadang
diperlukan untuk
membuang perlengketanmukosa,
mengeluarkansekresi purulen,
dan/atau mencegah aktelektasisis.
Defisit volume Setelah dilakukan Mandiri
cairan tindaka keperawatan
berhubungan ...x...diharapkan 1 Kaji perubahan 1 Peningkatan suhu/memanjangnya
dengan defisit volume cairan tanda vital, contoh demam meningkatkan laju
kehilangan volume dapat teratasi dengan peningkatan metabolik
cairan secara aktif kriteria hasil: suhu/demam dan kehilangan cairan melalui
1. Menunjukkan memanjang, evaporasi TD ortostatik berubah
keseimbangan takikardia, hipotensi dan
cairan dibutuhkan ortostatik. peningkatan takikardia
dengan parameter menunjukkan
individual yang 2 Kaji turgor kulit, kekurangan cairan sistemik
tepat, mis, kelembaban
membran mukosa membran mukosa
lembab, turgor (bibir,lidah). 2 Indikator langsung keadekuatan
kulit baik, volume cairan, meskipun membran
pengisian kapiler 3 Catatan laporan mukosa mulut mungkin kering
cepat, tanda vital mual/muntah. karena
stabil. napas mulut dan oksigen
4 Pantau masukan tambahan.
dan haluaran, catat
warna, karakter 3 Adanya gejala ini menurunkan
urine. Hitung masukan oral.
keseimbangancairan.
Waspadai 4 Memberikan informasi tentang
kehilangan yang tak kekuatan volume cairan dan
tampak.Ukur berat kebutuhan penggantian.
badan sesuai
indikasi.
5 Tekankan cairan
sedikitnya 2500
ml/hari atau sesuai
kondisi individual.
DAFTAR PUSTAKA