Anda di halaman 1dari 24

PERNAPASAN

PNEUMONIA MIKROBIAL

Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian


alveoli dengan cairan. Penyebabnya termasuk berbagai agen infeksi, iritan kimia, dan
terapi radiasi. Rencana perawatan ini sesuai dengan pneumonia bacterial dan virus.
Mis., pneumococcal, pneumocystis carinni, haemofilus influenza, mioplasma, Gram-
negatif.

MASALAH YANG BERHUBUNGAN

Sindrom Distres Pernapasan Dewasa (SDPD).

AIDS.

Penyakit paru Obstruksi Menahun

Infeksi intracranial

Aspek-aspek psikososial perawatan akut

Sepsis/septicemia

Intervensi Bedah

DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN

AKTIVITAS/ISTIRAHAT

Gejala: kelemahan , kelelahan.

Tanda: Latergi, Penurunan toleransi terhadap aktivitas.

SIRKULASI

Gejala: Riwayat adanya/GJK kronis.

Tanda: Takikardia, Penampilan kemerahan atau pucat.


INTEGRITAS EGO

Gejala: Banyaknya stressor, masalah financial.

MAKANAN/CAIRAN

Gejala: Kehilangan nafsu makan, mual/muntah.

Riwayat diabetes mellitus

Tanda: Distensi abdomen, Hiperaktif bunyi usus, Kulit kering dengan turgor
buruk, Penampilan kakeksia (malnutrisi)

NEUROSENSORI

Gejala: sakit kepala daerah frontal (influenza)

Tanda: Perubahan mental (bingung, somnolen)

NYERI/KENYAMANAN

Gejala: Sakit kepala, Nyeri dada (pleuritik). Meningkat oleh batuk: nyeri dada
substernal (influenza), Mialgia, artralgia

Tanda: Melindungi area yang sakit (pasien umumnya tidur pada sisi yang
sakit untuk membatasi gerakan).

PERNAPASAN

Gejala: Riwayat adanya/ISK kronis, PPOM, merokok sigaret

Takipnea, dispnea progresif, pernapasan dangkal, penggunaan otot


aksesori, pelebaran nasal.

Tanda: Sputum: merah muda, berkarat atau purulen.

Perkusi: pekak di atas area yang konsulidasi.


Gesekan friksi pleural.

Bunyi napas: menurun atau tak ada di atas area yang terlibat. Atau
napas bronchial.

Warna: pucat atau sianosis bibir/kuku

KEAMANAN

Gejala: Riwayat gangguan system imun, mis., SLE, AIDS, penggunaan steroid
atau kemotrapi, institusionalisasi, ketidakmampuan umum.

Demam

Tanda: Berkeringat, Menggigil berulang, gemetar.

Kemerahan mungkin ada pada kasus rubeola atau varisela

PENYULUHAN/PEMBELAJARAN

Gejala: Riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alcohol kronis.

Pertimbangan: DRG menunjukkan rerata lama di rawat: 6,8 hari.

Rencana Pemulangan:Bantuan dengan perawatan diri, tugas pemeliharaan rumah.

Oksigen mungkin diperlukan, bila adakondisi pencetus.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Sinar x: mengidentifikasi distribusi structural (mis., lobar, bronchial); dapat juga


menyatakan abses luas/infiltrate, empiema (stapiloccocus): infiltrasi menyebar atau
terlokalisasi (bacterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih sering
virus). Pada pneumonia mikoplasma, sinar x dada miungkin bersih.

GDA/nadi oksimetri: tidak normal mungkin terjadi. Tergantung pada luas paru yang
terlibat dan penyakit paru yang ada.
Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah: dapat diambil dengan biopsy jarum,
aspirasi transtrakeal, bronkosjopi fiberoptik, atau biopsy pembukaan paru untuk
mengatasi organism penyebab. Lebih dari 1 tipe organism ada; bakteri yang umum
meliputi Diplococcus pneumonia, stapilococcus aureus, A-hemolitik streptococcus,
Haemophilus influenza; CMV. Catatan: kultur sputum dapat tak mengdentifikasi
semua organisme yang ada. Kultur darah dapat menunjukkan bakteremia sementara.

JDL: Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada
infeksi virus, kondisi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya
pneumonia bacterial.

Pemeriksaan serologi,mis..titer virus atau lengionella, anglutinin dingin: membantu


dalam membedakan diagnosis organism khusus.

LED: meningkat

Pemeriksaan fungsi paru: volume mungkin menurun (kongesti dan kolaps


alveolar):tekanan jaln napas mungkin meningkat dan komplain menurun.mungkin
terjadi pembesaran (hipoksemia).

Elektrolit: Natrium dan klorida mungkin rendah.

Bilirubin: mungkin meningkat.

Aspirasi perkutan/biopsy jaringan paru terbuka: dapat menyatakan intranuklear


tipikal dan keterlibatan sitoplasma (CMV);Karakteristik sel raksasa (rubeolla)

PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Mempertahankan/memperbaiki fungsi pernapasan.


2. Mencegah komplikasi
3. Mendukung oeroses penyembuhan
4. Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan pengobatan.
TUJUAN PEMULANGAN

1. Ventilasi dan oksigenasi adekuat untuk kebuyuhan individu


2. Komplikasi dicegah /diminimalkan
3. Proses penyakit/prognosis dan program terapi dipahami
4. Perubahan pola hidup teridentifikasi atau dilakukan untuk mencegah
kekambuhan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK


EFEKTIF

Dapat dihubungkan dengan: inflamasi trakeabronkial, pembentukan edema,


peningkatan produksi sputum, nyeri pleuritic.

Penurunan energy, kelemahan.

Kemungkinan dibuktikan oleh: perubahan frekuensi kedalaman pernapasan.

Bunyi napas tak normal, penggunaan otot


aksesori.

Dyspnea, sianosis.

Batuk, efektif atau tak efektif, tanpa produksi


sputum.

HASIL YANG DIHARAPKAN/ KRITERIA EVALUASI- PASIEN AKAN:

1. Menunjukkan perilaku mencapai bersihan jalan napas


2. Menunjukkan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih, taka da dyspnea,
sianosis.

TINDAKAN/ INTERVENSI RASIONAL:


Mandiri
1. Kaji frekuensi/kedalaman Takipnea ,pernapasan dangkal ,dan
pernapasan dan gerakan dada. gerakan dada tak simetris sering terjadi
karena ketidaknymanan gerakan
dinding dada dan atau cairan paru.
2. Auskultasi area paru,catat area Penurunan aliran udara terjadi pada area
penurunan/tak ada aliran udara konsilidasi dengan cairan.bunyi napas
dan bunyi napas adventisius ,mis., bronchial(normal pada bronkus)dapat
krekels, mengi. juga terjadi pada area
konsilidasi.krekels.ronki dan mengi
terdengar pada inspirasi dan atau
ekspirasi pada respons terhadap
pengumpulan cairan,secret kental,dan
spasme jalan napas/obstruksi.

3. Bantu pasien latihan napas Napas dalam memudahkan ekspansi


sering.tunjukan/bantu pasien maksimum paru paru/ jalan napas lebih
mempelajari melakukan kecil.batuk adalah mekanisme
batuk,mis,menekan dada dan pembersihan jalan napas
batuk efektif sementara posisi alami.membantu silia untuk
duduk tinggi. mempertahankan jalan napas paten .
penekanan menurunkan
ketidaknyamanan dada dan posisi duduk
memungkinkan upaya napas lebih
dalam dan lebih kuat.
4. Penghisapan sesuai indikasi. Merangsang batuk atau pembersihan
jalan napas secara mekanik pada pasien
yang tak mampu melakukan karena
batuk tak efektif atau penurunan tingkat
kesadaran.
Cairan (khususnya yang
5. Berikan cairan sedikitnya hangat)memobilisasi dan mengeluarkan
2500ml/hari(kecuali kontra sekret).
indikasi).tawarkan air
hangat,daripada dingin

Kolaborasi Memudahkan pengenceran dan


1. Bantu mengawasi efek pembuangan secret drainase postural
pengobatan nebulizer dan tidak efektif pada pneumonia interstisial
fisioterapi lain,mis,spirometer atau menyebabkan eksudat
insentif,IPPB.tiupan alveolar/kerusakan koordinasi
botol,perkusi,drainase pengobatan/jadwal dan masukan oral
postural,lakukan tindakan diantara menurunkan muntah karena
waktu makan dab batasi cairan batuk,pengeluaran sputum.
bila mungkin.
Alat untuk menurukan spasme bronkus
2. Berikan obat sesuai indikasi: dengan mobilisasi secret.analgesik
mukolitik, ekspektoran, diberikan untuk memperbaiki batuk
bronkodilator, analgesik. dengan menurunkan ketidaknyamanan
tetapi harus digunakan secara hati
hati,karena dapat menurunkan upaya
batuk/menekan pernapasan.
dIperlukan untuk menggantikan
3. Berikan cairan tambahan ,mis,IV, kehilangan (termasuk yang tampak)dan
oksigen humidifikasi, dan ruangan memobilisasikan secret.
humidifikasi.
Mengevaluasi kemajuan dan efek proses
4. Awasi seri sinar x dada,GDA,nadi penyakit dan memudahkan pilihan
oksimetri. (Rujuk ke Dk: terapi yang diperlukan.
pertukaran gas, gangguan.hal.
167).
5. Bantu bronkoskopi/torasentesis Kadang kadang diperlukan untuk
bila diindikasikan membuang perlengketan
mukosa,mengeluarkan sekresi
purulen,dan atau mencegah atelectasis.

DIANGNOSA KEPERAWATAN: PERTUKARAN GAS, KERUSAKAN

Dapat dihubungkan dengan: perubahan membrane alveolar-kapiler


(efek inflamasi).

Gangguan kapasitas pembawa oksigen


darah
(demam, perpindahan kurva
oksihemoglobin).

Gangguan pengiriman oksigen


(hipoventilasi).

Kemungkinan dibuktikan oleh: dispnea, sianosis, takikardi, hipoksia.


gelisah/perubahan mental.

HASIL YANG DIHARAPKAN KRITERIA EVALUASI PASIEN AKAN:

1. Menunjukan perbaikan ventilasi dan oksegenasi jaringan dengan GDA dalam


rentang normal dan tak ada gejala distress pernapasan.
2. Berpatisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Kaji frekuensi, kedalaman, Manifestasi distres pernapasan
dan kemudahan bernafas. tergantung pada/indikasi derajat
keterlibatan paru dan status kesehatan
umum.
2. Observasi warna kulit, Sianosis kuku menunjukkan
membran mukosa dan kuku, vasokontraksi atau respon tubuh
catat adanya sianosis perifer terhadap demam/menggigil. Namun
(kuku) atau sianosis sentral sianosis daun telinga, membran mukosa,
(sirkumolar) dan kulit sekitar mulut (membran
hangat) menunjukkan hipoksemia
sistemik.

3. Kaji status mental Gelisah, mudah terangsang, bingung


dan somnolen dapat menunjukkan
hipoksemia/penurunan oksigenasi
serebral.
4. Awsi frekuensi jantung/irama Takikaedia biasanya ada sebagai akibat
demam/dehidrasi tetapi dapat sebagai
respons terhadap hipoksemia.

5. Awasi suhu tubuh sesuai Demam tinggi (umum pada pneumonia


indikasi. Bantu tindakan bakterial dan influenza) sangat
kenyamanan untuk meningkatkan kebutuhan metabolik dan
menurunkan demam dan kebutuhan oksigen dan mengganggu
menggigil, mis, selimut oksigenasi seluler.
tambahan/menghilangkannya,
suhu ruangan nyaman,
kompres hangat atau dingin.

6. Pertahankan istirahat tidur. Mencegah terlalu lelah dan menurunkan


Dorong menggunakan tekhnik kebutuhan atau konsumsi oksigen untuk
relaksasi dan aktifitas sedang. memudahkan perbaikan infeksi.

7. Tinggikan kepala dan dorong Tindakan ini meningkatkan insprasi


sering mengubah posisi, nafas maksimal, meningkatkan pengeluaran
dalam dan batuk efektif. secret untuk memperbaiki ventilasi
(rujuk pada DK : bersihan jalan nafas.
Takefektif, hal.166).
8. Kaji tingkat ansietas. Dorong Ansietas adalah manifestasi masalah
menyatakan masalah atau psikologi sesuai dengan respon fisiologi
perasaan. Jawab pertanyaan terhadap hiopksia. Pembeian keyakinan
dengan jujur. Kunjungi dan meningkatkan rasa aman dapat
dengan sering, atur pertemuan menurunkan komponen psikologis
atau kunjungan oleh orang sehingga menurunkan kebutuhan
terdekat atau pengunjung oksigen dan efek merugikan dari respon
sesuai indikasi. fisiologis.

9. Observasi penyimpangan Syok dan edema paru adalah penyebab


kondisi , catat hipotensi, umum kematian pada pneumonia dan
banyaknya jumlah sputum membutuhkan intervensi medic segera
merah muda atau berdarah,
pucat, sianosis, perubahan
tingkat kesadaran, dyspnea
berat, gelisah. Intubasi dan ventilasi mekanik mungkin
di perlukan pada kejadian kegagalan
10. Siapkan untuk/pemindahan ke pernafasan.
unit perawatan kritis bila di
indikasikan Tujuan terapi oksigen adalah
Kolaborasi mempertahankan paO2 diatas 60
1. Berikan terapi oksigen dengan mmHg. Oksigen di berikan dengan
benar, mis, dengan nasal metode yang memberikan pengiriman
selang, masker, masker tepat dalam toleransi pasien.
ventury.
Mengevaluasi proses penyakit dan
memudahkan terapi paru.
2. Observasi GDA, nadi
oksimetri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: INFEKSI, RISIKO TINGGI TERHADAP


(PENYEBARAN)

Factor risiko meliputi: ketidakadekuatan pertahanan utama (penurunan


kerja silia, perlengketan secret pernapasan).

Tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya


infeksi, penekanan imun) penyakit kronis,
malnutrisi.

Kemungkinan dibuktikan oleh: [Tidak dapat diterapkan; tanda- tanda dan


gejala- gejala membuat diagnosa actual].

HASIL YANG DIHARAPKAN/KRITERIA EVALUASI- PASIEN AKAN:

1. Mencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa komplikasi.


2. Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/ menurunkan risiko infeksi.

TINDAKAN/ INTERVENSI RASIONAL


MANDIRI
1. Pantau tanda vital dengan ketat, Selama periode waktu ini. Potensial
khususnya selama awal terapi. komplikasi fatal (hipotensi/ syok) dapat
terjadi.

2. Anjurkan pasien memperhatikan Meskipun pasien dapat menemukan


pengeluaran secret (mis.. pengeluaran dan upaya membatasi atau
meningatkan pengeluaran menghindarinya. Penting bahwa sputum
daripada menelannya) dan harus dikeluarkan dengan cara aman.
melaporkan perubahan warna, Perubahan karakteristik sputum
jumlah dan bau secret. menunjukkan perbaikan pneumonia
atau terjadinya infeksi sekunder.

3. Tunjukan/ dorong teknik Efektif berarti menurunkan penyebaran/


mencuci tangan yang baik. tambahan infeksi.

4. Ubah posisi dengan sering dan Meningkatkan pengeluaran,


berikan pembuangan paru yang pembersihan infeksi.
baik.
5. Batasi pengunjung sesuai Menurunkan pemajanan terhadap
indikasi pathogen infeksi lain.

6. Lakukan isolasi pencegahan Tergantung pada tipe infeksi, respons


sesuai individual. terhadap antibiotic, Kesehatan umum
pasien, dan terjadinya komplikasi,
teknik isolasi mungkin diperlukan untuk
mencegah penyebaran/ melindungi
pasien dari proses infeksi lain.
7. Dorong keseimbangan istirahat Memudahkan proses penyembuhan dan
adekuat dengan aktivitas sedang. meningktkan tahanan alamiah.
Tingkatkan masukan nutrisi
adekuat.
8. Awasi keefektifan terapi Tanda perbaikan kondisi haus terjadi
antimicrobial . dalam 24- 48 jam.

9. Selidiki perubahan tiba- tiba/ Penyembuhan melambat atau


penyimpangan kondisi, seperti peningkatan beratnya gejala diduga
peningkatan nyeri dada, bunyi tahanan terhadap antibiotic atau infeksi
jantung ekstra, gangguan sekunder. Komplikasi mempengaruhi
sensori, berulangnya demam, beberapa/ semua sistem organ termasuk
perubahan karakteristik sputum. abses paru/ empisema, bacteremia,
Pericarditis/ endocarditis, meningitis/
ensefalitis, dan superinfeksi.
KOLABORASI
Berikan antimicrobial sesuai indikasi Obat ini digunakan untuk membunuh
dengan hasil kultur sputum/ darah, mis., kebanyakan microbial pneumonia.
penisilin, citromisin, tetrasiklin, Kombinasi antiviral dan antijamur
amikain, sefalosporin,; amantadine. mungkin digunakan bila pneumonia
diakibatkan oleh organisme campuran.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: INTOLERANSI AKTIVITAS


Dapat dihubungkan dengan: 1. Ketidakseimbnagan anatar
suplai dan kebutuhan oksigen

2. Kelelahan umum

3. Kelelahan yang berhubungan


dengan gangguan pola tidur
yang berhubungan dengan
ketidaknyamanan, batuk
berlebihan dan dispnea.
Kemungkinan dibuktikan oleh: 1. Laporan verbal kelemahan,
kelelahan, keletihan.

2. Dispnea karena kerja, takipnea

3. Takikardi sebagai respon


terhadap aktivitas

4. Terjadinya/memburuknya
pucat/sianosis.
HASIL YANG DIHARAPKAN/ Melaporkan/menunjukkan
KRITERIA HASIL EVALUASI- peningkatan toleransi terhadap
PASIEN AKAN aktivitas yang dapat diukur dengan
tak adanya dispnea, kelemahan
berlebihan, dan tanda vital dalam
rentang normal.

Tindakan/intervensi Rasional

Evaluasi respon pasien terhadap Menetapkan kemampuan/kebutuhan


aktivitas. Catat laporan dispnea, pasien dan memudahkan pilihan
peningkatan kelemahan dan perubahan intervensi
tanda vital selama dan setelah aktivitas.

Berikan lingkungan tenang dan batasi Menurunkan stress dan rangsangan


pengunjung selama fade akut sesui berlebihan, meningkatkan istirahat
indikasi. Dorong penggunaan
manajemen stress dan pengalih ynag
tepat

Jelaskan pentingnya istirahat dan Tirah baring dipertahankan selama fase


rencana pengobatan dan perlunya akut untuk menurunkan kebutuhan
keseimbangan aktivitas istirahat metabolic, menghemat energy untuk
penyembuhan. Pembatasan aktivitas
ditentukan dengan respon individual
pasien terhadap aktivitas dan perbaikan
kegagalan pernapasan.

Bantuj pasien memilih posisi nyaman Pasien mungkin nyaman dengan kepala
untuk istirahat atau tidur tinggi, tidur dikursi atau menundukan
kedepan meja atau bantal

Bantu aktivitas perawatan diri yang Meminimalkan kelemahan dan


diperlukan. Berikan kemajuan membantu keseimbangan suplai dan
peningkatan aktivitas selama fase kebutuhan oksigen.
penyembuhan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN: NYERI AKUT

Dapat dihubungkan dengan: inflamasi parenkim paru. Reaksi seluler terhadap


sirkuler, Batuk menetap.

Kemungkinan dibuktikan oleh: nyeri dada pleuritic, sakit kepala, nyeri sendi,
melindungi area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah.

HASIL YANG DIHARAPKAN/KRETERIA EVALUASI PASIEN AKAN:

-Menyatkan nyeri hilang/terkontrol.

-Menunjukan rileks,istirahat/tidur,dan peningkatan aktivitas dengan tepat.

TINDAKA/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri Nyeri dada,biasanya ada dalam
Tentukan karakteristik beberapa derajat pada pneumonia.juga
nyeri,mis,tajam,konstan,ditusuk.Sedikit dapat timbul komplikasi pneumonia
perubahan karakter/lokasi/itensitas seperti perikarditis dan endokarditis.
nyeri.
Pantau tanda-tanda vital. Perubahan frekuensi jantung atau DJ
menunjukan bahwa pasien mengalami
nyeri,khususnya bila alasan lain untuk
perubahan tanda vital telah terlihat.
Berikan tindakan nyaman, mis, pijatan Tindakan non-analgesik diberikan
punggung,perubahan posisi, musik dengan sentuhan lembut dapat
tenang/perbincangan, relaksasi/latian menghilangkan ketidaknyamanan dan
napas. pembesaran efek terapi analgesik.
Tawarkan pembersihan mukut dengan Pernapasan mulut dan terapi oksigen
sering dapat mengiritasi dan mengerikan
membran mukosa,potensial
ketidaknyamanan umum.
Anjurkan dan bantu pasien dalam Alat untuk mengontrol
teknik menekan dada selama episode ketidaknyamanan dada sementara
natuk (rujuk ke DK : Bersihan Jalan meningkatkan keefektifan upaya.
Napas,Tafektif,hal.166 ).
Kalaborasi Obat ini dapat digunakan untuk
Berikan analgesik dan antitusif sesuai menekan batuk non-
indikasi. produktif/paroksimal atau penurunana
mukosa berlebihan,meningkatkan
kenyamanana/istirahat umum.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: NUTRISIS,KURANG DARI KEBUTUHAN


TUBUH,RESIKO TINGGI TERHADAP

Faktor resiko meliputi:

1. peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses


infeksi.
2. Anoreksia yang berhubungan dengan toksin bakteri,bau dan rasa sputum,dan
pengobatan aerosol.
3. Distensi abdomen/gas yang berhubungan dengan menelan udara selama
episode dispnea.

Kemungkinana dibuktikan oleh: (Tidak dapat diterapkan:adanya tanda-tanda dan


gejala-gejala membuat diagnosa aktual)

HASIL YANG DIHARAPKAN/KRETERIA EVALUASI PASIEN AKAN:

1. Menunjukan peningkatan napsu makan.


2. Mempertahankan/meningkatkan berat badan.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Identifikasi factor yang menimbulkan Pilihan intervensi tergantung pada
mual / muntah mis., sputum banyak, penyebab masalah.
pengobatan acrosol, dyspnea berat,
nyeri.
Berikan wadah tertutup untuk sputum Menghilangkan tanda bahaya, rasa, bau
dan buang sesering mungkin. Berikan / dari lingkungan pasien dan dapat
bantu kebersihan mulut setelah muntah, menurunkan mual.
setelah tindakan aerosol dan dranase
postural, dan sebelum makan.
Jadwalkan pengobatan pernapasan Menurunkan efek mual yang
sedikitnya 1 jam sebelum makan. berhubungan dengan pengobatan ini.
Auskultasi bunyi usus. Observasi / Bunyi usus mungkin menurun/taka da
palpasi distensi abdomen. bila proses infeksi berat/memanjang.
Distensi abdomen terjadi sebagai akibat
menelan udara / menunjukkan pengaruh
toksin bakteri pada saluran GI.
Berikan makan porsi kecil dan sering Tindakan ini dapat mengakibatkan
termasuk makan kering ( roti panggang, masukan meskipun napsu makan
krekes ) dan / makanan yang menarik mungkin lambat untuk kembali.
untuk pasien.
Evaluasi suatu nutrisi umum, ukur berat Adanya kondisi kronis ( seperti PPOM /
badan dasar. alkoholisme ) / keterbatasan keuangan
dapat menimbulkan malnutrisi,
rendahnya tahanan terhadap infeksi,
dan / lambatnya respons terhadap terapi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN KEKURANAGAN VOLUME


CAIRAN, RISIKO TINGGI
TERHADAP
Faktor risiko meliputi : Kehilangan cairan berlebihan ( demam,
berkeringat banyak, napas
mulut/hiperventilasi, muntah ).
Penjurunan masukan oral.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Tidak dapat diterapkan , adanya tanda –
tanda dan gejala – gejala membuat
diagnose actual.
HASIL YANG DIHARAPKAN / Menunjukan keseimbangan cairan
KRITERIA EVALUASI PASIEN dibuktikan dengan parameter individual
AKAN : yang tepat, mis., membrane mukosa
lembab, turgor kulit baik, pengikisan
kapiler cepat, tanda vital stabil.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Kaji perubahan tanda vital, contoh Peningkatan suhu / memanjang demam
peningkatan suhu / demam memanjang, meningkatkan laju metabolic dan
takikardi, hipotensi ortostik. kehilangn cairan melalui evaporasi. TD
ortostarik berubah dn peningkatan
takikarda menunjukan kekurangan
cairan sistemik.
Kaji turgor kulit, kelembapan membrane Indicator langsung keadekuatan volume
muosa ( bibir, lidah ). cairan , meskipun membrane mukosa
mulut mungkin kering karena napas
mulut dan oksigen tambahan.
Catat laporan mual / muntah Adanya gejala ini menurunkan masukan
oral.

Pantau masukan dan haluaran, catat Memberikan informasi tentang keadaan


warna, karakter urin, hitung volume cairan dan kebutuhan
keseimbangan cairan. Waspadai penggantian.
kehilangan yang tak tampak. Ukur berat
badan sesuai indikasi

Tekankan cairan sedikitnya 2500 Pemenuhan kebutuhan dasar cairan,


ml/hari atau sesuai kondisi individual. menurunkan resiko dehidrasi.

Kolaborasi

Beri obat sesuai indikasi, mis. Berguna menurunkan kehilangan


Antipiretik, antiemetic. cairan. Pada adanya penurunan
masukan/banyak kehilangan.

Berikan cairan tambahan IV sesuai Penggunaan parenteral dapat


kebutuhan. memperbaiki/mencegah kekurangan

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KURANG PENGETAHUAN


[KEBUTUHAN BELAJAR, MENGENAI
KONDISI DAN KEBUTUHAN TINDAKAN

Dapat dihubungkan dengan: Kurang terpajan, kesalahan interpretasi, kurang


mengingat.
Kemungkinan dibuktikan oleh: permintaan informasi, pernyataan kesalahan
konsep, kegagalan memperbaiki/berulang.

HASIL YANG DIHARAPKAN/ KRITERIA EVALUASI-PASIEN AKAN:

1. Menyatakan pemehaman kondisi, proses penyakit, dan pengobatan.

2. Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan.

Tindakan/intervensi Rasional

Mandiri

Kaji fungsi normal paru, patologi Meningkatkan pemahaman situasi yang


kondisi. ada dan penting menghubungkan
dengan program pengobatan.

Diskusikan aspek ketidakmampuan dari Informasi dapat meningkatkan koping


penyakit, lamanya penyembuhan, dan dan membantu menurunkan ansietas dan
harapan kesembuhan. Identifikasi masalah berlebihan. Gejala pernapasan
perawatan diri dan kebutuhan/ sumbr mungkin lambat untuk membaik, dan
pemeliharaan rumah. kelemahan dan kelelahan dapat menetap
selama periode yang panjang. Factor ini
dapat berhubungan dengan depresi dan
kebutuhan untuk berbagai bentuk
dukungan dan bantuan.

Berikan informasi dalam bentuk tertulis Kelemahan dan depresi dapat


dan verbal. mempengaruhi kemampuan untuk
mengasimilasi informasi/mengikuti
program medic.

Tekankan pentingnya melanjutykan Selama awal 6-8 minggu setelah pulang,


pasien berisiko besar untuk kambuh dari
batuk efektif/latihan pernapasan. pneumonia.

Tekankan perlunya terapi antibiotic Penghentian dini antibiotic dapat


selama periode yang dianjurkan. mengakibatkan iritasi mukosa bronkus,
dan menghambat makrofag alveolar,
mempengaruhi pertahanan alami tubuh
melawan infeksi.

Buat langkah untuk meningkatkan Meningkatkan pertahanan


kesehatan umum dan kesejahteraan, alamiah/imunitas, membatasi terpajan
mis., istirahat dan aktivitas seimbang, pada pathogen.
diet baik, menghindari kerumunan
selama musim pilek/flu dan orang yang
mengalami infeksi saluran napas atas.

Tekankan pentingnya melanjutkan Dapat mencegah kambuhnya pneumonia


evaluasi medic dan vaksin/imunisasi dan/atau komplikasi yang berhubungan
dengan tepat.

Identifiksi tanda dan gejala yang upaya evaluasi dan intervensi tepat
memerlukan pelaporan pemberi waktu dapat mencegah komplikasi.
perawatan kesehatan, mis., peningkatan
dispnea, nyeri dada, kelemahan
memanjang, kehilangan berat badan,
demam, menggigil, menetapnya batuk
produktif, perubahan mental.
.

Anda mungkin juga menyukai