PNEUMONIA MIKROBIAL
AIDS.
Infeksi intracranial
Sepsis/septicemia
Intervensi Bedah
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
SIRKULASI
MAKANAN/CAIRAN
Tanda: Distensi abdomen, Hiperaktif bunyi usus, Kulit kering dengan turgor
buruk, Penampilan kakeksia (malnutrisi)
NEUROSENSORI
NYERI/KENYAMANAN
Gejala: Sakit kepala, Nyeri dada (pleuritik). Meningkat oleh batuk: nyeri dada
substernal (influenza), Mialgia, artralgia
Tanda: Melindungi area yang sakit (pasien umumnya tidur pada sisi yang
sakit untuk membatasi gerakan).
PERNAPASAN
Bunyi napas: menurun atau tak ada di atas area yang terlibat. Atau
napas bronchial.
KEAMANAN
Gejala: Riwayat gangguan system imun, mis., SLE, AIDS, penggunaan steroid
atau kemotrapi, institusionalisasi, ketidakmampuan umum.
Demam
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
GDA/nadi oksimetri: tidak normal mungkin terjadi. Tergantung pada luas paru yang
terlibat dan penyakit paru yang ada.
Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah: dapat diambil dengan biopsy jarum,
aspirasi transtrakeal, bronkosjopi fiberoptik, atau biopsy pembukaan paru untuk
mengatasi organism penyebab. Lebih dari 1 tipe organism ada; bakteri yang umum
meliputi Diplococcus pneumonia, stapilococcus aureus, A-hemolitik streptococcus,
Haemophilus influenza; CMV. Catatan: kultur sputum dapat tak mengdentifikasi
semua organisme yang ada. Kultur darah dapat menunjukkan bakteremia sementara.
JDL: Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada
infeksi virus, kondisi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya
pneumonia bacterial.
LED: meningkat
PRIORITAS KEPERAWATAN
Dyspnea, sianosis.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Kaji frekuensi, kedalaman, Manifestasi distres pernapasan
dan kemudahan bernafas. tergantung pada/indikasi derajat
keterlibatan paru dan status kesehatan
umum.
2. Observasi warna kulit, Sianosis kuku menunjukkan
membran mukosa dan kuku, vasokontraksi atau respon tubuh
catat adanya sianosis perifer terhadap demam/menggigil. Namun
(kuku) atau sianosis sentral sianosis daun telinga, membran mukosa,
(sirkumolar) dan kulit sekitar mulut (membran
hangat) menunjukkan hipoksemia
sistemik.
2. Kelelahan umum
4. Terjadinya/memburuknya
pucat/sianosis.
HASIL YANG DIHARAPKAN/ Melaporkan/menunjukkan
KRITERIA HASIL EVALUASI- peningkatan toleransi terhadap
PASIEN AKAN aktivitas yang dapat diukur dengan
tak adanya dispnea, kelemahan
berlebihan, dan tanda vital dalam
rentang normal.
Tindakan/intervensi Rasional
Bantuj pasien memilih posisi nyaman Pasien mungkin nyaman dengan kepala
untuk istirahat atau tidur tinggi, tidur dikursi atau menundukan
kedepan meja atau bantal
Kemungkinan dibuktikan oleh: nyeri dada pleuritic, sakit kepala, nyeri sendi,
melindungi area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah.
TINDAKA/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri Nyeri dada,biasanya ada dalam
Tentukan karakteristik beberapa derajat pada pneumonia.juga
nyeri,mis,tajam,konstan,ditusuk.Sedikit dapat timbul komplikasi pneumonia
perubahan karakter/lokasi/itensitas seperti perikarditis dan endokarditis.
nyeri.
Pantau tanda-tanda vital. Perubahan frekuensi jantung atau DJ
menunjukan bahwa pasien mengalami
nyeri,khususnya bila alasan lain untuk
perubahan tanda vital telah terlihat.
Berikan tindakan nyaman, mis, pijatan Tindakan non-analgesik diberikan
punggung,perubahan posisi, musik dengan sentuhan lembut dapat
tenang/perbincangan, relaksasi/latian menghilangkan ketidaknyamanan dan
napas. pembesaran efek terapi analgesik.
Tawarkan pembersihan mukut dengan Pernapasan mulut dan terapi oksigen
sering dapat mengiritasi dan mengerikan
membran mukosa,potensial
ketidaknyamanan umum.
Anjurkan dan bantu pasien dalam Alat untuk mengontrol
teknik menekan dada selama episode ketidaknyamanan dada sementara
natuk (rujuk ke DK : Bersihan Jalan meningkatkan keefektifan upaya.
Napas,Tafektif,hal.166 ).
Kalaborasi Obat ini dapat digunakan untuk
Berikan analgesik dan antitusif sesuai menekan batuk non-
indikasi. produktif/paroksimal atau penurunana
mukosa berlebihan,meningkatkan
kenyamanana/istirahat umum.
Kolaborasi
Tindakan/intervensi Rasional
Mandiri
Identifiksi tanda dan gejala yang upaya evaluasi dan intervensi tepat
memerlukan pelaporan pemberi waktu dapat mencegah komplikasi.
perawatan kesehatan, mis., peningkatan
dispnea, nyeri dada, kelemahan
memanjang, kehilangan berat badan,
demam, menggigil, menetapnya batuk
produktif, perubahan mental.
.