DENGAN BRONCHOPNEUMONI
A. Pendahuluan
Bronchopneumoni adalah radang pada paru paru yang mengenai satu/beberapa
lobus paru paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrasi.
Biasanya gejala penyakt dating mendadak, tetapi kadang-kadang didahului oleh
infeksi traktur respiratorius bagian atas. Pada anak besar bisa disertai anak menggigil
dan pada bayi disertai kejang. Suhu naik cepat sampai 39-40C dan suhu ini biasanya
tife febris kontinyu. Nafas menjadi sesak, disertai nafas cuping hidung dan sianosis
sekitar hidung dan mulut dan nyeri pada dada. Anak lebih suka tiduran pada sebelah
dada yang terkena. Batuk mula-mula kering, kemudian menjadi produktif. Pada
pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik tampak gejala khas tampak setelah 1 2 hari.
Pada permulaan suara pernafasan melemah sedangkan pada perkusi tidak jelas ada
kelainan. Setelah terjadi kongesti, ronchi basah akan terdengar yang segera menghilang
setelah terjadi konsolidasi. Kemudian pada perkusi jelas terjadi keredupan dengan suara
pernafasan sub-bronchial sampai bronchial. Pada stadium revolusi ronchi terdengar
lebih jelas. Pada inspeksi dan palpasi tampak pergeseran toraks yang terkena berkurang.
Tanpa pengobatan bisa terjadi penyembuhan dengan krisis sesudah 5 9 hari.
B. Pemeriksaan Rontgen
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kelainan sebelum hal ini dapat ditemukan
secara pemeriksaan fisik. Pada bronchopneumonia bercak bercak infiltrat didapatkan
pada satu atau beberapa lobus. Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsosolidasi
pada satu atau beberapa lobus. Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada
satu atau beberapa lobus. Foto rongent dapat juga menunjukkan adanya komplikasi
pada satu atau beberapa lobus. Foto rongent dapat juga menunjukkan adanya
komplikasi seperti pleuritis, abses paru, perikarditis dll.
C. Pemeriksaan laboratorium
Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000 40.000/mm3 dengan
pergeseran ke kiri. Kuman penyebab dapat dibiakkan dari usapan tenggorokan dan 30%
dari darah. Urine biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat albuminuria ringan
karena suhu yang naik dan sedikit torak hialin.
D. Komplikasi
Dengan penggunaan antibiotika, komplikasi hampir tidak pernah dijumpai.
Komplikasi yang dapat dijumpai ilaha, empiema, otitis media akut. Komplikasi lain
seperti meningitis, perikarditis ( jarang dijumpai ).
E. Prognosis
Dengan pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat diturunkan
sampai kurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang dating
terlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.
F. Diagnosa Keperawatan yang lazim terjadi ( Dikutip dari Buku Rencana asuhan
Keperawatan, Marilyn E, Doenges, Edisi ke 3 ).
1. Bersihan jalan nafas, tak efektif, dapat berhubungan dengan : inflamasi
trakeabranchial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum, nyeri fleuritik.
Penurunan energi, kelemahan.
Tujuan : Menunjukkan prilaku mencapai bersihan jalan nafas, menunjukkan jalan
nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tak ada dispnoe.
Tindakan / intervensi :
Mandiri
a. Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas,
misalnya : krekels, mengi.
Rasional : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan
cairan, bunyi nafas bronchial ( normal pada bronchus ) dapat juga terjadi pada
area konsolidasi. Krekels dan ronchi dan mengi terdengar pada inspirasi dan /
atau ekspirasi pada respon terhadap pengumpulan cairan, secret kental dan
spasme jalan nafas / obstruksi.
b. Bantu pasien latihan nafas sering. Tunjukkan / Bantu pasien mempelajari
melakukan batuk, missal menekan dada dan batuk efektif sementara posisi
duduk tinggi.
Rasional : Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-paru/jalan
nafas lebih kecil. Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami,
membantu silia untuk mempertahankan jalan nafas paten.
c. Pengisapan sesuai indikasi
Rasional : Merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas secara mekanik
pada pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak efektif atau
penurunan tingkat kesadaran.
d. Berikan cairan sedikitnya 2500 ml ml/hari ( kecuali kontraindikasi ). Tawarkan
air hangat dari pada dingin.
Rasional : Cairan kususnya yang hangat memobilisasi dan mengeluarkan
sekret.
Kolaborasi
e. Bantu mengawasi efek pengobatan
Rasional : Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret.
f. Berikan obat sesuai indikasi, mukoliti, ekspentoran, bronchodilator & analgesik
Rasional : Alat untuk menurunkan spasme bronchus dengan mobilisasi sekret.
Analgesik untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyaman tapi
harus digunakan secara hati-hati karena dapat menekan pernafasan.
ANALISA DATA
DS : ADL
- Oran Intoleransi Kurang pengetahun
4. g tua klien Aktivitas (3)
melaporkan anaknya
mudah terbangun dan Kecemasan (4)
susah tidur.
DO :
- Klien Tinggal serumah dengan penderita
nampak lemah TBC
- Klien
nampak gelisah
Kuman dibatukkan
DS :
- Oran
g tua klien selalu Kuman berada diudara bebas
5. menanyakan tentang
keadaan anaknya.
- Oran Terhirup oleh orang lain
g tua klien (Droplet infeksion)
menganggap penyakit
anaknya adalah
turunan dari bapaknya
DO : Infeksi kepada orang
- Oran lain (5)
g tua klien nam pak
prihatin dengan
keadaan anaknya.
DS :
Orang tua klien
mengatakan tinggal
serumah dengan
kakaknya yang
menderita TB
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d 15 Mei 2003 Belum teratasi
peningkatan produksi sputum, ditandai
dengan :
DS :
- Orang tua klien melaporkan
produksi lendir anaknya banyak
- Orang tua klien mela
porkan anaknya kadang batuk..
DO :
- Lendir kelien nampak banyak
- Klien kadang-kadang batuk akibat lendir
yang mengganggu jalan nafasnya.
4. Kurangnya pengetahuan
orang tua tentang keadaan anaknya ( klien )
b/d keslahan dalam menginterpretasi,
ditandai dengan :
DS :
- Orang tua klien selalu
menanyakan tentang keadaan anaknya.
- Orang tua klien
menganggap penyakit anaknya adalah
turunan dari bapaknya
DO : 15 Mei 2003 Belum teratasi
Orang tua klien nampak prihatin dengan
keadaan anaknya.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Rasional
1. Bersihan Klien Menunjukkan 1. Takipnoe, pernafasan
jalan nafas tidak efektif b/d prilaku mencapai Kaji frekwensi / dangkal, dan gerakan
peningkatan produksi bersihan jalan nafas, kedalaman dan tak simetris sering
sputum, ditandai dengan : efektif dengan krite- gerakan dada. terjadi karena
DS : ria : ketidaknyamanan gera
- Orang tua - b kan dinding dada dan /
klien melaporkan unyi nafas atau cairan paru.
produksi lendir anaknya bersih
banyak - t Penurunan aliran udara
- Orang tua ak ada dispnoe. 2. terjadi pada area
klien mela porkan Auskultasi area paru, konsolidasi dengan
anaknya kadang batuk.. catat area penurunan cairan, bunyi nafas
DO : / tak ada aliran bronchial (normal
- Lendir udara dan bunyi pada bronchus ) dapat
kelien nam pak banyak nafas. juga terjadi pada area
- Klien kadang-kadang konsolidasi.
batuk akibat lendir yang
mengganggu jalan Pembersihan jalan
nafasnya. nafas secara mekanik
3. pada pasien yang tak
Pengisapan sesuai mampu melakukan
indikasi karena batuk tak
efektif atau penurunan
tingkat kesdaran.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI