Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan masa lalu
b. Aktivitas
c. Pernapasan
Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan
Napas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur
Menggunakan alat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu,
melebarkan hidung.
Adanya bunyi napas mengi
Adanya batuk berulang
d. Sirkulasi
e. Integritas ego
Ansietas
Ketakutan
Peka rangsangan
Gelisah
f. Asupan nutrisi
g. Hubungan sosial
R : Batuk dapat menetap tapi tidak efektif terutama pada lansia, sakit akut
atau kelemahan.
Kolaborasi :
Berikan obat sesuai indikasi.
Bronkodilator misal : adrenalin dan profentil.
Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang
mudah untuk bernafas.
Kolaborasi :
Berikan oksigen tambahan yang sesuai dengan indikasi.
R : dapat memperbaiki / mencegah memburuknya hipoksia.
Berikan perawatan oral, buang sekret, berikan wadah khusus untuk sekali
pakai.
Kolaborasi
Konsultasi ahli gizi / nutrisi pendukung tim untuk memberikan makanan
yang mudah di cerna.
Kaji pentingnya latihan nafas, batuk efektif dan masukan cairan adekuat.
Kolaborasi
Dapatkan spesimen batuk atau penghisapan sputum pewarnaan kuman
gram negatif.
Instruksikan rasional untuk latihan nafas, batuk efektif dan latihan kondisi
umum.
C. Implementasi
Dalam pelaksanaan tindakan ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu:
persiapan, perencanaan dan pendokumentasian. (Griffith, 1986; dikutip dari
Nursalam, 2001; 53).
c. Fase Dokumentasi
Merupakan suatu catatan lengkap dan akurat dari tindakan yang telah
dilaksanakan.
D. Evaluasi