Nama Pasien :
Ruang
:
No. M.R.
:
No
Diagnosa Keperawatan
Nama Mahasiswa :
NPM
:
PERENCANAAN
Tujuan / Sasaran
1.
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
berhubungan
dengansekret kental,
ditandai dengan:
DS :
Intervensi
Mandiri :
Rasionalisasi
Penurunan bunyi nafas dapat
menunjukkan atelektasis.
Ronchi, mengi menunjukkan
akumulasi secret/
ketidakmampuan untuk
membersihkan jalan nafas yg
dapat menimbulkan penggunaan
otot aksesori pernafasan dan
peningkatan kerja pernafasan.
Bersihkan secret dari mulut
dan trakea; penghisapan sesuai
keperluan
Kolaborasi
0 Kortikosteroid (Prednison)
Mandiri
pertukaran gas
berhubungan dengan
penurunan permukaan
efektif paru; secret
kental/ tebal; edema
bronchial, ditandai
dengan:
DS
Tunjukkan/dorong bernafas
pernafasan
bibir selama ekshalasi, khususnya
untuk pasien dengan fibrosis atau
kerusakan parenkim
Mandiri
dan karbohidrat
Awasi pemeriksaan
laboratorium, contoh BUN, protein
serum dan albumin
:
:
:
Diagnosa keperawatan
Resiko tinggi trauma
berhubungan dengan
hilangnya integritas yang
ditandai dengan
Tujuan
Mempertahankan stabilisasi dan posisi
fraktur dengan criteria:
Menunjukkan mekanika tubuh yang
meningkatkan stabilitas pada sisi
fraktur
Menunjukkan pembentukan kalus/
mulai penyatuan fraktur dengan tepat
PERENCANAAN
Intervensi
Mandiri:
Pertahankan tirah baring/ ekstremitas
sesuai dengan indikasi. Berikan sokongan
seni diatas dan dibawah fraktur bila
bergerak/ membalik
Letakkan papan dibawah tempat tidur atau
tempatkan pasien pada tempat tidur
ortopedik
Gips
Sokong fraktur dengan bantal/ gulungan
selimut. Pertahankan posisi netral pada
bagian yang sakit denganbantal pasir,
pembebat, gulungan trochanter, papan kaki
Tugaskan petugas yang cukup untuk
membalik pasien. Hindari menggunakan
papan abduksi untuk membalik pasien
dengan gips pika
Evaluasi pembebatan ekstremitas terhadap
resolusi edema
Rasion
Meningkatkan stabilitas, m
kemungkinan gangguan p
Traksi
Kolaborasi
2.
Mandiri :
Mandiri
Mempertahankan kehangan
ketidaknyamanan karena
pada bagian yang sakit
Mempengaruhi pilihan/ pen
ketidakefektifan interv
Membantu menghilangkan a
rusak
Panjang dan posisi saraf m
cedera pada adanya frak
syndrome kompartemen
traksi
Mengindikasikan tekanan ja
menimbulkan kerusakan/
nyata
Kolaborasi
Berikan kompres dingin sekitar fraktur
sesuai indikasi.
Buat bebat sesuai kebutuhan.
menyertai fraktur/trau
strees.
Nama Pasien
Umur
No
1
: Tn. B
: 19 tahun
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
31-5-05
31-5-05
Tujuan
Klien dapat menunjukkan perasaan
yang lebih tenang, dapat
mengidentifikasikan cara yang sehat
dalam berhadapan dengan perawat
Klien tampil santai dan dapat
beristirahat
Mengatakan penurunan rasa takut
dan cemas yang berkurang ke
tyingkat yang dapat diatasi
P e r e n c a n a a n
Intervensi
Informasikan pada pasien atau
keluarga tentang peran advokad
perawat intraoperatif
Mandiri
Evaluasi rasa sakit secara regular
setiap 30 menit sekali, catat
Rasio
Kembangkan hubun
antar perawat-pasien
akan kehilangan kont
yang asing
Rasa takut yang be
menerus akan mengak
stress yang berlebih
potensial menimbulka
terhadap prosedur/z
Mengidentifikasi ra
spesifik akan memba
menghadapi kenyataa
realistic
Mengurangi rasa ce
dirasakan pasien terh
Menciptakan hubun
psikologis
Suara gaduh dan ke
meningkatkan kecem
Sediakan informas
kebutuhan/ efektiv
pembedahan thorak,
pemasangan alat-lat
kesehatan, ditandai dengan :
DS : DO :
Klien mengerang dan
merintih
Terdapat luka bekas
operasi thorak
Terpasang WSD pada
thorak kanan
31-5-05
Mengidentifikasi factor-faktor
resiko individu dan intervensi
untuk mengurangi potensi infeksi
Pertahankan lingkungan aseptic
Mandiri
Pertahankan fasilitas kontrol infeksi,
sterilisasi dan prosedur/ kebijakan
aseptic
Untuk mengetahui
ketidaknyamanan u
intervensi
Ketidaknyamanan m
atau diperburuk de
pemasangan alat se
line, WSD
Mengurangi rasa sa
sirkulasi. Posisi sem
mengurangi tegang
miring mengurangi
tidak ada kontraind
Lepaskan tegangan
tingkatkan perasaa
mungkin dapat men
koping pasien
Tetapkan mekanism
untuk mencegah inf
yang aman
:
: IRNA B 1 Kanan
:
Meminimalkan jum
lokasi operasi
Mencegah statis da
tubuh
Kontaminasi dengan
personal akan meny
steril menjadi tida
dapat meningkatka
Mencegah kontamin
luka yang baru
Dapat diberikan se
dicurigai terjadiny
kontaminasi
No
Tang
Diagnosa Keperawatan
P E R E N C AN AAN
gal
1
Perubahan perfusi
jaringan cerebral
b/dInterupsi aliran
darah ; gangguan
oklusif,
Hemoragi;vasospasme
serebral,edema
serebral.
Tujuan
Mempertahankan tingkat
kesadaran biasanya/membaik,
fungsi kognitif,dan
motorik/sensorik.
Mendemonstrasikan tanda-tanda
vital stabil dan tidsk adanya
tanda-tanda peningkatan TIK.
Menunjukkan tidak ada
kelanjutan deteriorasi/
kekambuhan defisit.
Intervensi
Mandiri
Tentukan factor-faktor yang berhubungan
dengan keadaan/penyebab khusus selama
koma/penurunan perfusi serebral dan potensial
terjadinya peningkatan TIK
Rasionalisasi
- Antihipertensi.
Kerusakan Mobilitas
Fisik b/d keterlibatan
neuromuskuler :
kelemahan, parestesi ;
flaksid/paralysis
hipotonik (awal);
paralysis spatis.
Kersakan perceptual /
kognitif. Dibuktikan
oleh : Ketidak
mampuan bergerak
dengan tujuan dalam
lingkungan fisik;
kerusakan koordinasi;
keterbatasan rentang
gerak; penurunan
kekuatan / kontrol otot.
- Pelunak feses.
Mandiri
Kaji kemampuan secara fungsional/ luasnya
kerusakan awal dan dengan cara yang teratur.
Klasifikasikan melalui skala 0 4.
Kerusakan komunikasi
verbal b/d kerusakan
sirkulasi
serebral;kerusakan
neuromuscular,
Mengindikasikan pemahaman
tentang masalah komunikasi
Membuat metode komunikasi
sesuai kebutuhan
Menggunakan sumber-sumber
kehilangan
tonus/kontrol otot
fasial/oral;
kelemahan/kelelahan
umum.
dengan tepat.
Tujuan
Mencapai masa penyembuihan
tepat waktu, tanpa bukti
penyebaran infeksi endogen
atau keterlibatan orang lain
Rasionalisasi
terhadap patogen
Kolaborasi
Berikan terapi antibiotika IV sesuai
indikasi: Penisilin G, ampisilin,
klorampenikol, gentamisin, amfoterisin B
sesuai indikasi
Resiko tinggi terhadap
perubahan perfusi
jaringan serebral
berhubungan dengan:
Edema serebral
yang
mengubah/menghent
ikan aliran darah
arteri/vena
Hipovolemia
Masalah pertukaran
pada tingkat seluler
(asidosis)
Mandiri
Pertahankan tirah baring dengan posisi
kepala datar dan pantau tanda vital sesuai
indikasi setelah dilakukan pungsi lumbal
Pantau/catat status neurologis dengan
teratur dan bandingkan dengan keadaan
normalnya seperti GCS
Perubahan
mungkin merupakan potensi ad
batang otak yang memerlukan
dengan segera
Pengkajian
kecenderunganadanya perubah
dan potensial peningkatan TIK
dalam menentukan lokasi, peny
perkembangan dari kerusakan
Merupakan
iritasi meningeal dan mungkin
akut atau penyembuhan dari t
Normalnya
mempertahankan aliran darah
konstan sebagai dampak adany
tekanan darah sistemik. Kehila
autoregulasi mungkin mengiku
serebral local atau difus yang
peningkatan TIK.
Perubahan
disritmia dapat terjadi, mence
trauma/tekanan batang otak p
penyakit jantung yang mendas
Tipe dari p
merupakan tanda yang berat d
peningkatan TIK/ daerah sere
dan mungkin merupakan indka
melakukan intubasi dengan dis
ventilator mekanik
Demam bia
dengan proses inflamasi tetap
Kolaborasi
Tinggikan kepala tempat tidur sekitar 1545 derajad sesuai toleransi/ indikasi. Jaga
kepala pasien tetap berada pada posisi
netral
Berikan cairan IV dengan alat kontrol
khusus. Batasi pemasukan cairan dan
berikan larutan hipertonik/ elektrolit
sesuai indikasi
Mencegah
Aktivitas yang dilakukan secar
dapat meningkatkan TIK deng
akumulatif akumulatif stimulu
Mendenga
menyenangkan dari orang terd
tampaknya menimbulkan penga
beberapa pasien dan mungkin
menurunkan TIK
Peningkata
kepala akan menurunkan TIK
Meminimal
aliran vaskuler dan TIK. Restr
diperlukan untuk mengurangi
dan selanjutnya akan menurun
terutama saat munculnya SIA
Klorpomasin (Thorazine)
Nyeri (akut)
berhubungan dengan
Agen pencedera
biologis
Adanya proses
infeksi/ inflamasi
Toxin dalam
sirkulasi
Mandiri
Berikan lingkungan yang tenang, ruangan
agak gelap sesuai indikasi
Terjadinya
menghambat masuknya oksige
yabg dapat memperburuk/ me
serebral
Membantu
menstabilkan peningkatan suh
menurunkan kebutuhan metab
dan meningkatkan keamanan p
Dapat men
permiabilitas kapiler untuk me
pembentukan edema serebral,
menurunkan resiko terjadinya
ketika menggunakan manitol
Obat piliha
kelainan postur tubuh atau me
meningkatkan TIK (dapat men
kejang atau sebagai pencetus
toksisitas dilantin)
Menurunka
seluler/ menurunkan konsumsi
kejang
Kolaborasi
Berikan analgetik seperti asetaminopen,
kodein
Tgl
:
:
:
Diagnosa Keperawatan
Nyeri (akut/kronis)
berhubungan dengan:
Agen pencederaan
fisik
Kompresi syaraf
Tujuan
Klien melaporkan nyeri hilang
atau berkurang
Mengungkapkan metode yang
menghilangkan nyeri
Mendemonstraskan
PERENCANAAN
Intervensi
Mandiri
Kaji adanya keluhan nyeri, catat lokasi,
lamanya serangan, factor pencetus/ yang
memperberat. Minta pasien untuk
menetapkan pada skala 0-10
Rasionalisasi
Spasme otot
Ditandai dengan :
DS:
penggunaan intervensi
terapeutikuntuk
menghilangkan nyeri.
Per