Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN EVIDENCE BASED NURSING

PULSED LIP BREATHING PADA NY.P


DENGAN RIWAYAT PENYAKIT CKD
SATGE V

Oleh Kelompok 5 :
Akmarina
Rahmaton Nuraina
Raudhatul Jannah
Reska Asnita
Risky Monika
METODELOGI
A. TOPIK
Desain inovasi berdasarkan Evidence Based Praktice Pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik (GGK ).

B. SUB TOPIK
Penerepan Evidence Based Nursing Practice pada pasien Gagal Ginjal
Kronik (GGK) dengan Pulsed Lip Breathing.

C. KELOMPOK
Kelompok yang akan diberikan tindakan Pulsed Lip Breathing yaitu pada
pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK).
TUJUAN KHUSUS

Untuk membantu klien memperbaiki Menginduksi pola nafas lambat dan


01 transport oksigen 02 dalam

Membantu pasien untuk mengkontrol


pernafasan, mencegah kolaps, dan
03 melatih otot-otot ekspirasi untuk 04
Untuk meningkatkan efisiensi ventilasi,
dan mengurangi laju pernafasan
memperpanjang ekshalasi.

Pursued-lip breathing dapat mengurangi tekanan ekspirasi akhir intrinsik


(PEEP) dengan cara menghasilkan tekanan positif pada mulut dan
05 berfungsi sebagai PEEP ekstrinsik fisiologis
METODELOGI
E. WAKTU (Tanggal dan Jam pelaksanaan)
Waktu dilaksanakan tindakan yaitu pada tanggal 12 Agustus 2022, pukul 10.00
WIB di ruang Hemodialisa RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh pada pasien Gagal
Ginjal Kronik (GGK) selama 10-15 menit.

F. TEMPAT
Dilakukan di ruang Hemodialisa RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh pada pasien
Gagal Ginjal Kronik (GGK).

G. SETTING
Pasien berada di bed dengan posisi semi fowler dan rileks menghadap kepada
pendemontrasi tindakan dengan tetap menjaga privasi pasien.
METODELOGI

Standar operasional prosedur (SOP) teknik latihan pursed lips breathing


sebagai berikut:
1. Posisikan pasien semifowler
2. Relaksasikan otot leher dan otot pundak
3. Buat tubuh pasien senyaman mungkin
4. Tarik napas melalui hidung secara pelan. Posisikan mulut mengerucut seperti
ingin bersiul, hembuskan napas pelan melalui mulut dengan posisi mulut
mengerucut seperti saat ingin meniup lilin lakukan 2 kali lebih pelan untuk satu
kali tarikan napas, ulangi latihan pernapasan ini selama 10-15 menit. Qualidigm
(2014)

Kidn
EVALUASI KEGIATAN

Sebelum dilakukan Setelah dilakukan

DS:
1. Ny.P mengatakan merasa DS:
badannya terasa lelah dan lemah 1. Pasien mengatakan sesak
2. Pasien mengatakan merasa sesak nafasnya berkurang
nafas
DO:
DO: - Pasien tampak lemas
- Pasien tampak lemah - Pasien mampu untuk duduk sendiri
- Terpasang nasal kanul 5L/menit - TD : 165/90 mmHg
- TD : 170/100 mmHg HR : 100x/menit
HR : 100x/menit RR : 22x/menit
RR : 25x/menit Suhu : 36,7˚C.
Suhu : 36,7˚C.
Faktor Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Kegiatan

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

Faktor penghambat dalam pemberian


Faktor pendukung dalam pemberian
tindakan pulsed lips breathing pada
tindakan pulsed lips breathing pada
pasien dengan Penyakit Gagal Ginjal
pasien dengan Penyakit Gagal Ginjal
Kronik (GGK), diantaranya sebagai
Kronik (GGK), diantaranya sebagai
berikut:
beriku:
1. Kesulitan dalam berkomunikasi
1. Pasien koperatif selama dilakukan
dengan pasien, dikarenakan pasien
pemberian tindakan pulsed lips
menggunakan bahasa Aceh dalam
breathing
kegiatan sehari-hari, sehingga sedikit
2. Lingkungan disekitar pasien aman
kesulitan dalam menjelaskannya
dan nyaman
kepada pasien.
EVALUASI HASIL KEGIATAN

1. Ny.P mendegarkan dengan baik selama pemberian Pulsed Lip


Breathing

2. Ny.P mampu menjelaskan tujuan, manfaat, dan langkah-


langkah tindakan Pulsed Lip breathing

3. Ny.P mampu mempraktekkan kembali tehnik Pursed Lip


Breathing
EVALUASI KEGIATAN

Pres test pemberian tindakan Pursed Lip Breathing didapatkan RR Ny.p


25x/menit, post test setelah pemberian tindakan Pursed Lip Breathing
RR sementara Ny.P didapatkan 22x/menit dan Ny.P terlihat lebih rileks
yang artinya ada penurunan sesak nafas dan kelemahan setelah
diberikan tindakan Pursed Lip breathing
RENCANA TINDAK LANJUT

Agar dapat menungkatkan kemauan dalam menerpkan


intervensi Pulsed Lip Breathing untuk menurunkan kelelahan
pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) dan dapat
meningkatkan kemampuan profesi keperawatan dalam
melakukan pemberian intervensi keperawatan, meningkatkan
kemampuan komunikasi dan interaksi dengan klien.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai