Anda di halaman 1dari 4

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL

PUSSED LIPS BREATHING PADA KLIEN DYPSNEA

Disusun Oleh
1. Adelia putri ardhaneswari 202001143
2. Dayu wulandari 202001148
3. Yolandha yulia E 202001161
4. Raisa nur hidayati 202001169
5. Farid eka saputra 202001172
6. Amin pamungkas 202001173

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TA 2021/2022
JL. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 390203
PROSEDUR PELAKSANAAN Pursed Lips Brathing Exercise

A. Definisi
Pursed lips breathing adalah salah satu teknik dalam program rehabilitasi paru yang sangat
dianjurkan untuk diterapkan pada pasien PPOK. Metode pengontrolan napas pursed lips
breathing dilakukan dengan melakukan inspirasi melaui hidung dan memanjang ekspirasi
dengan meluarkan udara napas melalui mulut. Teknik ekspirasi yang dilakukan dengan
strategi mengerucutkan kedua bibir bersama saat ekshalasi (Kisner and Colby, 2007).
Pursed lips breathing merupakan breathing control yang dapat memberikan perasaan
relaksasi dan mengurangi dipsnea, membantu bernapas lebih efektif dan dapat
meningkatkan saturasi oksigen pada penderita COPD (Reid & Chung, 2009).
B. Tujuan
1) Memperbaiki fungsi paru
2) Melancarkan sirkulasi darah
3) Meningkatkan fungsi dan kekuatan otot
4) Menurunkan RR
5) Relaksasi
C. Indikasi
Metode pernapasan pursed lips breathing sangat dianjurkan diterapkan pada pasien PPOK,
seperti emfisema dan asma serta efektif jika diterapkan pada saat periode dyspnea.
D. Kontraindikasi
1. Kondisi akut medis & bedah
2. Penurunan kesadaran
3. Nyeri berat

A. STANDART PROSEDUR OPERASIONAL


SPO Pemberian Pursed Lips Breathing Exercise Pada Klien dengan dyspnea
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Pursed lips breathing adalah salah satu teknik dalam program
rehabilitasi paru dengan melakukan inspirasi melaui hidung dan
memanjang ekspirasi dengan meluarkan udara napas melalui
mulut. Teknik ekspirasi yang dilakukan dengan strategi
mengerucutkan kedua bibir bersama saat ekshalasi (Kisner and
Colby, 2007).
Tujuan 1) Memperbaiki fungsi paru
2) Melancarkan sirkulasi darah
3) Meningkatkan fungsi dan kekuatan otot
Waktu yang dibutuhkan untuk memberikan terapi Diaphragmatic
breathing exercise yaitu 10-20 menit. Serata dilakukan 3 kali salam
satu minggu. Pelaksanaan pemberian Diaphragmatic breathing
exercise :
1. Persiapan
a. Siapkan lingkungan yang nyaman dan tenang
b. Kontrak waktu dan jelaskan tujuan
2. Pelaksanaan
a. Persiapan sebelum terapi
1) Atur posisi klien duduk atau semi fowler, posisi tangan kiri
di atas otot rectus abdominalis (tulang kosta anterior).
2) Mencuci tangan
3) Kedua tangan diletakan diatas perut
b. Pelaksanaan
1) Anjurkan klien menghirup udara melalui hidung dengan
perlahan dalam hitungan 1, 2.
2) Setelah itu hirupan dihentikan selama 2 detik,
3) Anjurkan klien menghembuskan udara dengan dengan
mengerucutkan kedua bibir dan pipi mengembung seperti
meniup lilin, dalam hitungan 1,2,3,4,5,6 (6 detik).
4) Selama ekspirasi, klien dalam keadaan rileks
5) Setelah klien mulai merasakan ketenangan, minta pasien
untuk melakukan secara mandiri
6) Ulangi langkah 1-4 sampai selama 10-20 menit.
7) Rapikan bahan dan alat
3. Terminasi
1) Kaji respon subyektif dan Obyektif klien
2) Evaluasi pemahan klien dan keluarga tentang prosedur yang
telah diajarkan
3) Anjurkan klien untuk melakukan latihan Pursed Lips
breathing exercise selama 10-20 menit dalam sehari.
Lakukan latihan 3 kali dalam satu minggunya.
6) Berikan pujian pada klien, dan akhiri komunikasi
(berpamitan)
7) Dokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan

Anda mungkin juga menyukai