Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RELAKSASI NAFAS DALAM

Disusun oleh :

1. Yolana puspania 2101008

2. Inas imtitsal 21010009

3. Rohmatul laila 21010010

4. Failuna Azizah 21010011

5. Pricillia Agustina Yudi 21010012

6. Falya indah nurasih 21010013

Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Serulingmas Cilacap

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan kita bisa meneyelesaikan makalah yang
berjudul “RELAKSASI NAFAS DALAM” selesai pada waktunya.

Terimakasih kepada Bu Siti sebagai dosen mata kuliah KKPK yang sudah membimbing,
sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan cepat. Penulis berharap makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca.

Namun terlepas dari itu, dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat menunggu
adanya kritik dan saran dari berbagai peserta agar makalah ini lebih baik dan bermanfaat. Serta
akhir kata dari kami semoga Tuhan yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua.

Cilacap, 29 Mei 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Relaksasi Nafas Dalam.......................................................................
B. Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam........................................................
C. Efek Teknik Relaksasi Nafas Dalam...........................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran ....................................... ........................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan tentang latihan nafas dalam didapatkan
bahwa nafas dalam dapat mengurangi terjadinya atelectasis dan memperbaiki fungsi paru pada
klien. Latihan nafas dalam juga dapat menurunkan tekanan darah serta sangat bermanfaat
untuk klien asma dalam membuka jalan nafas yang mengalami penyempitan. Teknik latihan
nafas dalam merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang digunakan dalam penata
laksanaan nyeri (Tamsuri, 2007). Teknik relaksasi yang sederhana terdiri dari nafas abdomen
dengan frekuensi yang lambat dan berirama (Smeltzer & Bare, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari relaksasi nafas dalam?
2. Apa tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam?
3. Apa saja efek yang ditimbulkan dari relaksasi nafas dalam?
4. Bagaimana pelaksanaan dari relaksasi nafas dalam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian relaksasi nafas dalam

2. Untuk mengetahui tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam

3. Untuk mengetahui apa saja efek yang ditimbulkan dari relaksasi nafas dalam

4. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dari relaksasi nafas dalam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal
ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik latihan nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru
dan meningkatkan oksigenasi darah.Teknik relaksasi yang sederhana terdiri dari nafas abdomen
dengan frekuensi yang lambat dan berirama (Smeltzer & Bare, 2002).
Teknik latihan nafas dalam merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang digunakan
dalam penata laksanaan nyeri (Tamsuri, 2007). Relaksasi merupakan suatu tindakan untuk
membebaskan mental maupun fisik dari ketegangan dan stress, sehingga dapat meningkatkan
toleransi terhadap nyeri (Andarmoyo,2013).

B. Kasifikasi Nafas Dalam

1. Pernafasan diafragma

a. Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen dirumah

b. Posisi penderita bila duduk, terlentang, setengah duduk, tidur miring ke kiri atau ke kanan
mendatar atau setengah duduk.

c. Penderita meletakan salah satu tangannya diatas perut bagian tengan, tangan yang lain
diatas dada. Akan dirasakan perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah
membuka. Penderita perlu disadarkan bahwa diafragma memang turun pada waktu inspirasi.
Saat gerakan (ekskursi) dada minimal. Dinding dada dan otot bantu nafas relaksasi.
d. Penderita menarik nafas melalui hidung dan saat ekspirasi pelan-pelan melalui mulut (pursed
lips breathing), selama inspirasi, diafragma sengajandibuat aktif dan memaksimalkan protrusi
(pengembangan) perut. Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi selama inspirasi untuk
memudahkan gerakan diafragma dan meningkatkan ekspirasi sangkar thoraks bagian bawah.

e. Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut untuk menggerakan
diafragma lebih tinggi. Beban sebesar 0,51 kg dapat diletakan diatas dinding perut untuk
membantu aktivitas ini.

2. Pursed lips breathing


a. Menarik nafas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik nafas
dalam) dengan mulut tertutup
b. Kemudian mengeluarkan nafas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi seperti
bersiul
c. PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi

d. Selama PLB tidak tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung.

e. Dengan PLB akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan
diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps
saluran nafas kecil pada waktu ekspirasi
C. Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Tujuan dari teknik latihan nafas dalam yaitu untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
meningkatkan efisiensi batuk, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, dan
mengurangi tingkat stress baik itu stress fisik maupun emosional, sehingga dapat menurunkan
intensitas nyeri yang dirasakan oleh individu (Smeltzer & Bare, 2002).

Selain tujuan tersebut, terdapat beberapa tujuan dari teknik napas dalam menurut Lusianah,
indaryani dan suratun (2012), yaitu antara lain untuk mengatur frekuensi pola nafas,
memperbaiki fungsi diafragma, menurunkan kecemasan, meningkatkan relaksasi otot,
mengurangi udara yang terperangkap, meningkatkan inflasi alveolar, memperbaiki kekuatan
otot-otot pernapasan, dan memperbaiki mobilitas data vertebra thorakalis.

D. Manfaat Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Menurut potter and perry (2006) teknik latihan nafas dalam yang baik dan benar akan
memberikan efek yang penting bagi tubuh, efek tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Penurunan nadi, tekanan darah, dan pernafasan
2. Penurunan penggunaan oksigen

"3. Penurunan ketegangan otot

4. Penurunan kecepatan metabolisme


5. Peningkatan kesadaran global

6. Kurang perhatian terhadap stimulus lingkungan

7. Tidak ada perubahan posisi yang volunteer

8. Perasaan damai dan sejahtera


9. Periode kewaspadaan yang santai, terjaga, dan dalam.

SOP Latihan Nafas Dalam

STIKES SERULINGMAS CILACAP DOKUMEN KODE:


JURUSAN KEBIDANAN PRODI LEVEL:
KEBIDANAN PROSEDUR
OPERASION
AL
TINDAKAN
KEBIDANA
N

LATIHAN NAFAS DALAM Tanggal di terapkan

AREA: LABORATORIUM LEBIDANAN No. Revisi : -

PENGRTIAN Melatih Pasien melakukan nafas dalm

TUJUAN 1. Meningkatkan kapasitas paru

2. Mencegah atelektasi

KEBIJAKAN Pasien gangguan paru obstruktif dan restriktif

PEALATAN -

PROSEDUR PELAKSANAAN A. Tahap Pra interaksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan


terapeutik

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan


pada keluarga/klien

3. Menanyakan persetujan/kesiapan klien


sebelum kegiatan di lakukan

C. Tahap Kerja

1. Menjaga Privasi klien

2. Mempersiapkan pasien

3. Meminta pasien meletakan satu tangan di


dada dan satu tangan di abdomen

4. Melatih pasien melakukan nafas perut


(menarik nafas dalam melaluihidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya
abdoemen

STiKes Serulingmas

CILACAP

DOKUMEN LEVEL :
PROSEDUR OPERASIONAL
TINDAKAN KEPERAWATAN
KODE :
LATIHAN NAFAS DALAM Tgl ditetapkan

AREA : LABORATORIUM KEPERAWATAN No. Revisi : -

PENGERTIAN Melatih pasien melakukan nafas dalam


TUJUAN 1. Meningkatkan kapasitas paru
2. Mencegah atelektasis

KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan paru obstruktif dan restriktif

PETUGAS : bidan
PERALATAN -
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. Tahap Prainteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy klien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melaui hidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen"

6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan


7. Meminta pasien untuk menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir
seperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot

9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan

2. Berpamitan dengan klien


3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasisuatu masalah. (Meirisa, 2013). Pada
tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.

Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat di lihat dari hasilnya, tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana tujuan perawatan dapat di capai dan memberikan umpan balik
terhadap asuhan keperawatan yang di berikan(Tarwotoh & Wartonah, 2010).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Relaksasi nafas dalam merupakan suatu metode yang efektif dan juga dapat memberikan
efek yang penting bagi tubuh, seperti misalnya untuk mengurangi tingkat stress baik itu stress
fisik maupun emosional, sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh
individu.

B. Saran
Teknik relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam mengurangi tingkat stress baik stress fisik
maupun emosional, sehingga dalam membeikan asuhan keperawatan perawat harus
mengajarkan dan melatih pasien secara mandiri dalam melakukan ralaksasi nafas dalam,
sehingga diharapkan kedepannya pasien dapat melakukan relaksasi nafas dalam secara mandiri
baik dirumah atau dimanapun tanpa harus didampingi oleh perawat atau bidan

DAFTAR PUSTAKA
Bare & Smeltzer. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddart(Alih
Bahasa Agung Waluyo). Edisi 8 Vol.3. Jakarta : EGC

Potter, A. & Perry, A, G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan
Praktik. Edisi 4. Volume.2. Jakarta : EGC

Tamsuri. (2007). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC Lusianah. Indaryani, E, D &
Sarutun. (2012). Prosedur Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media
Andarmoyo, S. (2013). Konsep Dan Prosedur Keperawatan Nyeri, Ar-Ruzz. Yogyakarta.

Wartonah, Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika

link relaksasi nafas dalam youtube

https://youtu.be/AayrX_MysQs

https://youtu.be/42bGUOk1Iwc

https://youtu.be/TPIEEQtAUjg

Anda mungkin juga menyukai